23 Pasien OTG Positif di Kabupaten Tangerang Sembuh

Kabar6.com

Kabar6-Sebanyak 23 pasien orang tanpa gejala (OTG) positif COVID-19 yang dirawat di Rumah Singgah Karantina Griya Anabatic Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten Tangerang Banten, dinyatakan sembuh. Semuanya pun sudah diperbolehkan pulang.

“23 pasien OTG positif Covid-19 yang di rawat di Griya anabatik sembuh dan semuanya sudah pulang,” ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang, Moch Maesyal Rasyid, Rabu (13/5/2020)

Menurut Rudy Maesyal panggilan akrabnya, bahwa Rumah Singgah Karantina COVID-19 Griya Anabatic di Kabupaten Tangerang sudah merawat 46 pasien OTG dan 23 pasien diantaranya dinyatakan sembuh.

Rumah Singgah Anabatik adalah satu-satunya rumah singgah untuk pasien COVID-19 untuk kategori OTG di Tangerang Raya. Pasien yang dirawat bukan hanya dari Kabupaten Tangerang saja, tetapi ada juga yang dari Tangerang Selatan dan juga Kota Tangerang.

Griya Anabatic merupakan rumah singgah atau karantina yang ada di Kabupaten Tangerang. Griya anabatik ini bisa menampung 100 pasien dengan fasilitas dokter spesialis, dokter umum, perawat, apoteker, nutrisionist, analis laboratorium dan tenaga non medis yang memang diterjunkan langsung untuk merawat pasien dengan tanpa gejala COVID-19.

**Baca juga: Cegah Covid-19, Pemdes Cikuya Bagikan 3000 Masker Di Jalan Pala-Koja.

Muchlis, penanggungjawab pelayanan medis rumah singgah menambahkan jumlah pasien sampai dengan sekarang yang sudah di isolasi sebanyak 69 orang. Rinciannya 46 pasien masih diisolasi dan yang sudah balik atau sembuh 23 orang

“Kemarin hari selasa tanggal 13 Mei 2020 masuk 3 orang pasien PDP di griya anabatic Kabupaten Tangerang, dari rujukan Puskesmas Kelapa Dua, Gembong dan Bojong Nangka,” singkatnya. (Vee)




Para Dokter di Tiongkok Temukan Virus Corona dalam Sperma Pasien Positif COVID-19

Kabar6-Riset yang dilakukan para dokter di Shangqiu Municipal Hospital, Tiongkok, menemukan adanya virus Corona dalam sperma pasien yang positif COVID-19.

Para peneliti, melansir Livescience, melakukan tes terhadap 38 pria yang dirawat dengan infeksi virus Corona. Hasilnya, didapat bahwa enam di antara pasien tadi memiliki sperma dengan virus corona. Meskipun begitu, riset yang dipublikasikan dalam jurnal JAMA Network Open ini belum bisa dipastikan kebenarannya, karena hanya segelintir orang yang baru dites.

Diperlukan penelitian lanjutan untuk membuktikan bahwa hubungan seks mungkin berperan dalam penyebaran COVID-19.

“Ini memang temuan yang menarik. Tapi tetap harus ada konfirmasi lebih lanjut tentang apakah virus corona benar-benar bisa tinggal dalam sperma pria atau tidak,” ungkap Dr. Stanley Perlman, profesor Mikrobiologi, Imunologi, dan Pediatri di University Of Iowa, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

Belum jelas juga berapa lama virus Corona bertahan dalam sperma, mengingat responden penelitian masih menunjukkan gejala COVID-19 atau baru pulih. Terlebih lagi, belum ada penelitian lain yang membuktikan bahwa virus ini bisa bertahan pada sperma, meski pasien sudah dinyatakan sembuh.

“Penularan COVID-19 tampaknya masih jauh lebih mungkin melalui kontak dekat, droplet dan pernapasan, daripada melalui air mani (sperma),” kata peneliti.

Testis, mata, plasenta, janin dan sistem saraf pusat jadi salah satu bagian dalam tubuh manusia yang dilindungi dari peradangan parah. Ini mungkin karena adanya adaptasi imun yang bisa melindungi struktural vital pada bagian-bagian tersebut.

Jadi, jika memang ditemukan virus Corona pada sperma, ini perlu diteliti lebih lanjut. Karena jika benar, kondisi ini sama dengan kasus virus ebola.

Diketahui, virus ebola ditemukan pada sperma pasien yang sudah sembuh dari penyakit itu selama bertahun-tahun. Penularan virus ini memang bisa terjadi karena hubungan seksual. ** Baca juga: 5 Cara Jalan Kaki yang Efektif untuk Turunkan Berat Badan

“Kami belum tahu apa implikasi dari temuan terbaru. Kehadiran RNA virus dalam air mani pasien tidak selalu menunjukkan adanya virus menular. Jadi, penting untuk menunjukkan apakah virus infeksi juga dapat diisolasi dari air mani pasien dan orang yang sudah dinyatakan sembuh dari COVID-19,” jelas peneliti lagi.(ilj/bbs)




Pandemi COVID-19 Justru Bikin 5 Pengusaha Dunia Ini Tambah Tajir

Kabar6-Bagi banyak pengusaha termasuk pekerja kantor atau pabrik, pandemi COVID-19 membuat sejumlah orang harus kehilangan pekerjaan karena kena PHK, sementara di sisi lain pengusaha merugi karena tidak ada pemasukan.

Ya, pandemi COVID-19 memang telah menghantam banyak sektor perekonomian. Namun, hal ini ternyata memiliki pengaruh berbeda untuk para pengusaha yang bergerak di bidang kesehatan. Banyak dari perusahaan yang mereka jalankan justru mengeruk keuntungan sangat besar.

Siapa sajakah pengusaha yang justru tambah kaya saat pandemi COVID-19 ini? Melansir Boombastis ini lima pengusaha dunia yang dimaksud:

1. Li Xiting
Pengusaha alat kesehatan (alkes) asal Tiongkok ini adalah pemilik perusahaan Mindray Medical International yang berbasis di Shenzhen yang dirintisnya sejak 1991. Dan kini menjadi produsen peralatan medis terbesar di Tiongkok.

Saat COVID-19 muncul pertama kali di Wuhan, perusahaannya aktif memerangi pandemi tersebut dengan melipatgandakan kapasitas produksi ventilator di pabrik Shenzhen menjadi 3.000 buah dalam sebulan. Berkat kenaikan tersebut, kekayaannya bertambah sebesar satu persen menjadi Rp190 triliun.

2. Gustavo Denegri
Pengusaha ini memang memiliki latar belakang sebagai ahli kimia profesional. Lewat perusahaan bioteknologi Italia, DiaSorin, yang dibeli pada 2000 silam, Denegri sebagai miliarder berkat alat tes diagnostik berbasis swab dan alat tes darah antibodi untuk COVID-19.

Bahkan, tes antibodi hasil penelitian terbarunya yang diluncurkan pada April lalu, kini tengah didistribusikan ke beberapa pemerintah daerah di Italia.

Selain di Italia, DiaSorin memiliki cabang di Amerika Serikat (AS) dan Jerman. Berkat bisnisnya, kekayaan Denegri pun naik sebesar 32 persen menjadi Rp67 triliun.

3. Alain Meìrieux
Konglomerat medis Alain Meìrieux diuntungkan berkat perusahaan BioMérieux, sebagai cabang pengujian diagnostik dari Institut Mérieux, sebuah perusahaan medis ternama yang didirikan oleh kakek Mérieux, Marcel, pada 1897.

Berdiri pada 1963, BioMérieux memproduksi alat pengujian diagnostik COVID-19 yang dirilis pada akhir Maret lalu. Kit pengujian BioMérieux tergolong berbeda dari alat uji kebanyakan karena mampu memotong waktu pengujian untuk virus menjadi 45 menit.

Jelas, hal ini menjadi terobosan penting yang sangat dibutuhkan untuk melawan COVID-19. BioMérieux yang kini dijalankan oleh putranya, Alexandre, meraih total pendapatan bersih menjadi Rp114 triliun selama pandemi COVID-19.

4. Thomas Struengmann dan Andreas Struengmann
Dua pengusaha kembar, Thomas Struengmann dan Andreas Struengmann, berhasil meraih keuntungan yang signifikan selama masa pandemi COVID-19.

Sebelumnya, kekayaan mereka dimulai saat menjual perusahaan pembuat obat generik Hexal ke Novartis dengan harga sekira US$7 miliar pada 2005 lalu.

Keduanya kemudian berinvestasi di sebuah perusahaan bernama BioNTech yang bekerjasama dengan fizer PFE dan Fosun Pharmaceuticals, dengan membuat vaksin untuk COVID-19.

Percobaan pertamanya dilakukan pada seorang pasien di Jerman pada 23 April lalu. Dari sinilah, keduanya mengalami kenaikan jumlah kekayaan sebesar Rp103 triliun.

5. Maja Oeri
Sebagai keturunan dari Fritz Hoffmann-La Roche, pendiri raksasa farmasi yang berbasis di Swiss Roche, Maja Oeri juga mengeruk keuntungan yang signifikan dari bisnis turun temurun keluarganya tersebut.

Pada 19 Maret, Roche sedang memulai uji klinis fase ketiga dari obat radang sendi tocilizumab untuk pasien COVID-19 di Amerika Serikat. Perusahaan tersebut juga mengembangkan tes serologi baru yang mendeteksi antibodi pada orang yang sudah memiliki penyakit, dan diluncurkan di AS hingga Eropa pada awal Mei lalu. Berkat bisnis dari Roche, kekayaan Oeri naik sebesar 10 persen menjadi Rp48 triliun.

Di luar bidang kesehatan, pendiri aplikasi Zoom, Eric Yuan, yang berasal dari Tiongkok juga mengalami kenaikan jumlah kekayaan di tengah pandemi COVID-19. ** Baca juga: Ini 4 Teori Bagaimana Bulan Terbentuk

Eric Yuan telah menghasilkan hampir Rp60 triliun dalam tiga bulan, dari lonjakan pemakaian Zoom untuk berkomunikasi, imbas kebijakan stay at home yang diberlakukan oleh pemerintah.

Luar biasa.(ilj/bbs)




Pandemi Covid-19, Vonis Medis Meski Tanpa Kepastian Tes Swab

Kabar6.com

Kabar6-Pemakaman jenazah secara protokol kesehatan membingungkan ahli waris saat pandemi corona virus desease 2019 (Covid-19). Setiap warga yang meninggal seringkali sudah divonis terpapar meski hasil tes medis Swab belum pasti positif.

“Nyari gampangnya,” kata Basuki, warga Kecamatan Ciputat ditemui kabar6.com di TPU Jombang, Selasa (11/5/2020) kemarin.

Dijelaskan, kerabatnya keseharian berdagang sayuran di rumah. Almarhumah yang dimakamkan secara protokol Covid-19 sempat dirawat di Rumah Sakit Hermina, Kecamatan Ciputat Timur.

Basuki bilang, almarhumah punya riwayat penyakit paru-paru dan diabetes. Sejak masuk hingga menolak dunia dokter menyatakan pasien punya gejala mengarah ke Covid-19.

“Tiga hari dua malam di rumah sakit juga kita enggak boleh ada yang ngebesuk,” jelas Basuki.

**Baca juga: Langgar UU ASN, Bawaslu Tangsel Teruskan Rekomendasi Lurah Cipayung ke KASN.

Menurutnya, ketika mendapat kabar hingga menjemput jenazah yang telah meninggal keluarga dilarang untuk membuka peti jenazah. Padahal belum tentu positif Covid-19.

Apakah keluarga almarhumah tetap berencana dua pekan kedepan mengambil hasil tes Swab. “Ambil aja, buat memastikan positif atau enggak. Biar keluarga juga tenang,” ujar seorang pria keluarga almahumah yang lainnya.(yud)




Ratusan Ribu Orang di Inggris ‘Pensiun’ Merokok Karena Takut COVID-19

Kabar6-Khawatir akan meningkatkan risiko terserang COVID-19 yang parah, lebih dari 300 ribu orang di Inggris memutuskan untuk berhenti merokok

Data ini semakin diperkuat dengan survei yang dilakukan oleh YouGov. Melansir Okezone, lebih dari 1.000 orang Inggris disurvei oleh YouGov bekerjasama dengan Action on Smoking Health (ASH), tempat konsultasi untuk membantu orang berhenti merokok. Penelitian baru menunjukkan, saat ini sekarang makin banyak orang yang memilih gaya hidup yang lebih sehat.

Diketahui, COVID-19 adalah penyakit yang menyerang paru-paru, sehingga kondisi ini dapat membuat perokok lebih mungkin untuk menderita komplikasi jika mereka terinfeksi virus.

Penelitian menemukan, dua persen perokok telah berhasil berhenti sejak awal pandemi. Delapan persen sedang mencoba untuk berhenti, sementara 36 persen mengatakan mereka telah mengurangi.

Terlepas dari upaya yang dilakukan oleh orang Inggris untuk berhenti merokok, banyak penelitian menemukan bahwa hanya ada hubungan kecil antara merokok dan gejala serta komplikasi virus corona yang parah.

University College London memulai penelitian dan menemukan bahwa proporsi perokok di antara pasien rumah sakit lebih rendah dari yang diharapkan. Satu studi menyebut bahwa proporsi perokok Inggris di antara pasien virus hanya sekira lima persen.

Dikatakan juga, perokok tidak selalu membutuhkan perawatan intensif apabila tertular COVID-19 daripada pasien lainnya. Data dari Amerika Serikat (AS) menunjukkan, hanya 1,3 persen dari 7.000 orang yang dites positif terinfeksi virus adalah seorang perokok.

Para ilmuwan telah mengakui bahwa tidak ada penjelasan mengapa beberapa perokok tidak berisiko lebih besar terkena COVID-19. Tetapi beberapa menyatakan bahwa faktor gaya hidup lain membuat beberapa perokok tidak mengalami komplikasi parah.

Untuk lebih memahami hubungan antara merokok dan virus corona, para peneliti di Perancis menguji coba patch nikotin sebagai pengobatan untuk beberapa pasien COVID-19.

“Merokok merusak paru-paru Anda dan melemahkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko mengembangkan komplikasi yang mengancam jiwa dari COVID 19. Perokok juga lebih mungkin membutuhkan perawatan untuk kondisi serius lainnya seperti serangan jantung, stroke, diabetes, kanker, dan emfisema,” demikian tulis ASH.

Beberapa kondisi di atas, dikatakan ASH, bisa disebabkan melalui rokok dalam bentuk apa pun. Misalnya shisha, ganja, atau zat lain juga meningkatkan risiko pada manusia.

Pada Maret 2020 lalu, Sekretaris Kesehatan Matt Hancock mengatakan, kebiasaan merokok akan semakin memperburuk kondisi pasien apabila terinfeksi. Kepala petugas medis, Chris Whitty, sebelumnya mengatakan hal yang sama dan ini menjadi waktu yang tepat untuk berhenti merokok.

Dalam pernyataan, Ketua ASH, Nick Hopkinson, mengatakan bahwa merokok dapat merusak sistem kekebalan tubuh dan kemampuan seseorang untuk melawan infeksi. ** Baca juga: Hindari Berat Badan Melonjak Selama Puasa

“Semakin banyak bukti bahwa merokok dikaitkan dengan hasil yang lebih buruk pada mereka yang dirawat di rumah sakit dengan COVID-19. Berhenti merokok juga dengan cepat mengurangi risiko orang terhadap masalah kesehatan lain seperti serangan jantung dan stroke,” jelas Hopkinson.(ilj/bbs)




WHO Prediksi Vaksin COVID-19 Baru akan Rilis Akhir 2021 Mendatang

Kabar6-Badan Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi vaksin baru akan rilis akhir 2021 nanti. Tiga perusahaan farmasi besar di Amerika Serikat seperti Inovio, Moderna, dan Pfizer, telah memulai uji klinis vaksin COVID-19.

Sementara di Inggris, para peneliti di Oxford University yakin bisa memproduksi vaksin COVID-19 pada musim gugur atau sekira Agustus hingga November 2020 ini.

Beberapa lainnya, melansir CNBC, meyakini kalau vaksin COVID-19 sudah dalam fase uji coba pada manusia untuk melihat efektivitasnya secara langsung. “Saya pikir akhir tahun 2021 adalah ekspektasi yang paling masuk akal munculnya vaksin COVID-19,” kata Dale Fisher, Chair of the WHO’s Global Outbreak Alert and Response Network.

Itulah sebabnya, Fisher mengharapkan agar masyarakat tidak berharap besar akan adanya vaksin COVID-19 dalam waktu dekat, meski semua orang tengah menantinya sekarang.

Alasannya, vaksin masih dalam uji klinis Fase 1 dari proses pengembangan. Sementara itu, masih ada Fase 2 dan Fase 3 uji coba untuk memastikan apakah vaksin aman dan dapat diandalkan untuk mengatasi pandemi.

Tidak hanya menunggu waktu tahapan pengujian, waktu menjadi panjang karena urusan pendistribusian. Jika memang vaksin sudah dinyatakan sukses, akan ada proses distribusi massal antarnegara yang membutuhkan waktu lama. ** Baca juga: Agar Dapat Kursi Pesawat yang Nyaman, Wanita Florida Ini Pura-pura Sakit Parah

Jadi, harap bersabar.(ilj/bbs)




DPRD Banten: Keren Nih Pemkot Tangerang Berikan Pulsa Belajar Online

Kabar6.com

Kabar6-Wakil Ketua DPRD Banten, M Nawa Said Dimyati memuji atas upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang dengan memberikan bantuan pulsa bagi pelajar untuk mempermudah proses belajar secara online dari rumah, disisisi lain untuk membantu ringankan beban para orang tua selama pandemi Covid-19.

“Keren ini. Pemprov (Pemerintah Provinsi) belum yah?,” aku pria yang akrab dengan sapaan Cak Nawa, kepada Kabar6.com, Senin (11/5/2020).

Sebelumnya Nawa mengaku, pernah mengusulkan agar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbu) Banten bisa memberikan kemudahan kepada para siswa, dengan memberikan bantuan pulsa untuk keperluan belajar mengajar secara online dari rumah selama pendemi covid-19.

Hal itu untuk dalam mewujudkan pendidikan gratis bersama Pemprov Banten selama pendemi covid-19.

“Saya sudah pernah sampaikan. Namanya juga usulan. Kembali eksekutif yang melaksanakan,” tandasnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Banten, M. Yusuf belum bisa dimintai keterangannya, apakah Pemprov Banten juga akan melakukan hal yang sama.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Pendidikan setempat menginisiasi bantuan pulsa bagi pelajar untuk mempermudah proses belajar online di rumah.

Hal ini diharapkan bisa membantu ringankan beban para orang tua akibat pandemi Covid-19.

Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah mengatakan, proses belajar para siswa dari rumah tidak boleh terganggu.

Para orang tua yang berperan sebagai guru di rumah diharapkan dapat membimbing para putera-puterinya untuk terus belajar, walupun di tengah pandemi.

Alhamdulillah, kini ada bantuan pulsa untuk para pelajar atas inisiatif Dinas Pendidikan yang menyisihkan sebagian rejekinya untuk berbagi kepada mereka yang membutuhkan,” ujarnya saat ditemui pada acara penyerahan secara simbolis tanda terima pulsa di Dinas Pendidikan UPTD Kecamatan Neglasari, Senin (11/5/2020).

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Masyati, mengatakan, bantuan berasal dari para pegawai di lingkup Pemkot Tangerang dengan jumlah sebesar Rp407,3 juta.

“Bantuan akan didistribusikan kepada 8.146 pelajar negeri maupun swasta di Kota Tangerang yang terdampak Covid-19. Dengan masing-masing pelajar memperoleh pulsa sebesar Rp50 ribu yang nantinya akan ditransfer melalui rekening oleh para kepala sekolahnya,” ujarnya.

**baca juga: Kamis, Bansos Dari Provinsi Banten Cair Untuk Kabupaten Pandeglang.

Jouza Shaquela, anak seorang supir bus pariwisata, menjadi salah seorang perwakilan pelajar yang menerima bantuan pulsa, mengucapkan, terima kasih untuk pemerintah yang terus memberikan perhatian kepada seluruh pelajar di Kota Tangerang.

“Pulsa ini bisa bantu meringankan beban orang tua beli kuota untuk proses belajar aku,” tandasnya.(Den)




Pasien Sembuh Positif Covid-19 Di Kabupaten Tangerang Capai 36 Persen

Kabar6.com

Kabar6-Tingkat kesembuhan pasien positif covid-19 di Kabupaten Tangerang capai 36 persen, dengan angka kesembuhan 37 orang Senin, (11/5/2020).

Dari hasil pantauan di Website Covid Kabupaten Tangerang, tingkat kesembuhan tersebut telah mencapai 36 persen dari total kasus positif covid 19 mencapai 102 kasus, dengan angka kematian 7 orang.

Dengan total jumlah kasus PDP 358 orang, 270 dalam proses pengawasan, 65 orang dinyatakan sembuh, 23 orang meninggal, sedangkan jumlah kasus ODP total 663 dengan angka kesembuhan mencapai 499, dan proses pemantauan 164.

dr. Hendar Tarmizi selaku juru bicara gugus tugas percepatan penanganan covid 19 Kabupaten Tangerang menilai adanya tingkat kesembuhan tersebut menjadi pertanda penyebaran covid-19 di Kabupaten Tangerang cenderung melambat dan stagnan.

“Tentunya ini perlu di jaga dan dipertahankan untuk menghentikan pergerakan penularan covid 19, disamping upaya memaksimalkan penyembuhan pasien juga terus dilakukan” ungkapnya.

Disamping itu, kata dr. Hendra, Pemerintah Kabapaten Tangerang terus berupaya untuk menekan angka penularan Covid 19, agar kasusnya bisa menurun dan angka kesembuhan juga yang tinggi itu yang terus diupayakan oleh Pemkab Tangerang.

**baca juga: Pembagian Bansos Covid-19, Warga di Kronjo Nyaris Adu Jotos Dengan Kades

“Ini tentu wujud dari kolaborasi bersama dan kepatuhan masyarakat, atas kebijakan yang diterbitkan pemerintah daerah. Sehingga angka kesembuhan covid-19 bisa mencapai 36 persen,” kata Hendra.

Adapun sebaran kasus 10 Kecamatan tertinggi di Kabupaten Tangerang sebagai berikut Kelapa Dua, Pasar Kemis, Curug, Pagedangan, Cikupa, Kosambi, Rajeg, Cisauk, Legok, Jambe.(BL/Hms)




Pendemi Covid-19, Perusahaan Tetap Wajib Bayarkan THR

kabar6.com

Kabar6-Pendemi covid-19, bukan menjadi alasan perusahaan tidak membayar tunjangan hari raya (THR) keagamaan kepada para karyawan atau buruh.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten Al Hamidi membenarkan, SE Menaker terkait pembayaran THR telah ditertibkan. Inti dari surat itu tetap mewajibkan perusahaan untuk membayarkan THR pekerja atau buruh.

“Kalau perusahan melanggar ditindak, kalau enggak ya enggak usah ditindak,” katanya kepada wartawan, Senin (11/5/2020).

Ia menjelaskan, jika memang perusahaan merasa keberatan maka mereka diberi keringanan dalam metode pembayarannya. Misanya, perusahaan bisa mencicil proses pembayaran dengan syarat ada kesepakatan terlebih dahulu dengan serikat pekerja atau buruh.

Sebelumnya, Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Ida Fauziyah, telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor M/6/HI/00.01/V/2020 tentang Pelaksanaan Pemberian THR Keagamaan 2020 di Perusahaan Dalam Masa Pandemi Covid-19 yang ditujukan kepada seluruh Gubernur se-Indonesia.

Terdapat empat poin utama dalam surat tersebut. Di poin pertama, Gubernur harus memastikan perusahaan agar membayar THR keagamaan ke seluruh pekerja atau buruh sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sementara di poin ke dua SE menjelaskan terkait solusi jika perusahaan merasa keberatan membayar THR. Pertama, bagi perusahaan yang tidak mampu membayar THR secara penuh pada waktu yang ditentukan bisa dilakukan secara bertahap.

Kedua, bagi yang tidak mampu juga pembayaran THR dapat dilakukan penundaan sampai jangka waktu yang telah disepakati. Lalu yang ketiga adalah soal waktu dan cara pengenaan denda keterlambatan pembayaran THR.

Selanjut poin tiga, jika perusahaan mengambil kebijakan di poin atas maka perusahaan wajib melaporkannya ke dinas terkait.

Poin terakhir, kesepakatan adanya waktu dan cara pembayaran THR keagamaan dan denda tidak menghilangkan kewajiban pengusaha untuk membayarnya. Denda kepada buruh atau pekerja dibayarkan di 2020.

Lanjut Al Hamidi, begitu juga dengan pemberian THR yang dicampur yang diperkenankan. Syaratnya, nilai barang menjadi pengganti tidak boleh lebih dari 25 persen THR yang diterima pekerja atau buruh. Pun demikian dengan aturan lain, pengusaha bisa mengikuti atura dari SE Menaker yang telah diterbitkan.

Oleh karena itu, sambung Al Hamidi, pihaknya akan segera membangun posko pengaduan THR di Kantor Disnakertrans Provinsi Banten. Hal yang sama juga telah diinstruksikan kepada dinas terkait di tingkat kabupaten/kota.

“Kalau yang tidak ngadu ya kita tidak respon yah, kita anggap sudah membayar. Bilamana perusahaan mengalami kesulitan atau apapun itu juga harus ngadu. Yang tidak ngadu berarti normal sesuai dengan surat edaran,” ungkapnya.

**Baca juga: Sertifikasi Guru SMA/SMK di Banten Diharapkan Cair Sebelum Lebaran.

Pria bekumis tebal itu menegaskan, posko perlu dibangun sebagai bentuk pengawasan pemerintah terhadap kewajiban perusahaan.

Pasalnya, dikhawatirkan jika kesepakatan yang terjalin secara dwipartit antara pengusaha dan pekerja tidak berjalan tanpa pengawasan dari pihak ketiga atau pemerintah.(Den)




Pandemi Covid-19, Pemkot Tangsel Siapkan Lahan TPU Satu Hektare

Kabar6.com

Kabar6-Hingga hari tercatat sudah ada puluhan kali prosesi pemakaman dengan cara protokol Covid-19 di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Pemerintah daerah setempat pun telah menyiapkan lahan karena wilayah ini masuk zona merah penyebaran virus corona.

“Sampai hari ini sudah 94,” ungkap Kepala Seksi Pemakaman Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimta) Kota Tangsel, Nazmuddin saat dihubungi kabar6.com, Selasa (11/5/2020).

Ia menjelaskan, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jombang, Kecamatan Ciputat, sudah 82 petak makam yang dilakukan secara protokol Covid-19. Sisanya tersebar di delapan titik lokasi TPU lainnya.

Kabar6.com
Petugas di TPU Jombang, menyemprotkan cairan disinfektan dan APD langsung dibakar usai melaksanakan prosesi pemakaman Covid-19, Senin,11 Mei 2020.(yud)

Nazmudin sebutkan seperti di TPU Bingbin Serpong, Jurang Mangu Barat, Cimanggis, Cipayung, Pondok Petir, Pondok Cabe Ilir, Jakarta dan Ciledug. Setiap lokasi satu jenazah.

Berapa luas lahan yang dipersiapkan untuk petak makam Covid-19?. “Satu hektare,” katanya. Nazmuddin bilang, lahan tersebut letaknya di TPU Jombang.

Menurutnya, luas lahan di TPU Jombang ada dua hektare. Satu hektare disiapkan untuk melayani pemakaman jenazah umum.

“Sebetulnya tinggal ngitung bahwa satu lubang kubur itu luasnya 3,75 meter persegi. Tapi Karena hamparannya berkontur harus kita lihat ada turap ada fasilitas jalan dan lain-lain,” jelasnya.

**Baca juga: PSBB Cegah Pemudik, Lima Titik Jalan di Tangsel Dialihkan.

Terpisah, Matsani, petugas TPU Jombang tampak sibuk mengenakan seragam Alat Pelindung Diri (APD) lengkap. Pakaian tangan panjang, sarung tangan rangkap dua dan sepatu boat.

“Saban harinya minimal ada dua jenazah dikuburin secara protokol Covid-19,” utaranya.(adv)