1

Pria Paruh Baya di Serang ini Kirim Pesan WA Sebelum Bunuh Diri

kabar6.com

Kabar6 – Sebelum ditemukan tewas, seorang suami berinisial MAS (50) sempat memberitahu istrinya melalui aplikasi what’s app, kalau dia ingin bunuh diri. Istri korban, AK (46) pun membalas pesan itu. Tak disangka, sang suami benar-benar melakukan hal nekat itu.

Bahkan sang istri mengaku sudah melihat tali tambang di dalam rumahnya, beberapa hari sebelum sang suami memutuskan gantung diri dirumahnya, di Taman Banten Lestari (TBL), Kelurahan Unyur, Kota Serang, Banten.

“Menurut keterangan istrinya, hubungan sudah tidak harmonis, bahkan tidak tegur sapa. Korban sempat mengirim pesan WA ke istrinya kalau mau bunuh diri,” kata Kapolsek Serang, Kompol Bambang Wibisono, Kamis (30/09/2021).

Tewasnya MAS pertama kali diketahui anaknya, YS (12), yang baru pulang bermain dan akan menaruh baju di lantai dua rumahnya, sekitar pukul 18.00 wib. Dia kaget, melihat ayahnya gantung diri dan melapor ke ibu nya.

AK memudian memeriksa kondisi suaminya, ternyata sudah meninggal dunia dengan cara gantung diri.

“Istri korban melapor ke tetangga dan ketua RT. Kemudian melapor ke kita (Polsek Serang),” terangnya.

**Baca juga: Polda Banten Kibarkan Bendera Merah Putih Setengah Tiang

Menerima laporan itu, polisi kemudian mendatangi lokasi kejadian, menyita barang bukti tambang dan ember. Para saksi dimintai keterangan. Jenazah MAS kemudian dibawa ke RSUD Serang untuk di autopsi.

“Korban dibawa tim forensik RSUD Serang untuk dilakukan autopsi. Kasatreskrim Polres Serang Kota juga datang ke lokasi,” jelasnya.(dhi)




Tragis, Remaja di Cipondoh Bunuh Diri dengan Cara Tembak Kepala Sendiri

Kabar6.com

Kabar6-Remaja berusia berusia 17 di Cipondoh Kota Tangerang nekat mengakhiri hidup dengan menembakan kepalanya sendiri menggunakan senjata api hingga tewas.

Korban bunuh diri tersebut bernama Bernard Christian Ongo. Warga perumahan Banjar Wijaya Cluster Italy Blok B 17 B-7 Kelurahan Poris Plawad Indah Kecamatan Cipondoh kota Tangerang, Banten.

Saksi Megawati Gunawan yang merupakan Ibu kandung korban saat itu terbangun sekitar jam 04.30 WIB setelah mendengar suara seperti benda jatuh.

Setelah dicek saksi melihat korban sudah tergeletak di lantai dengan bersimbah darah dengan luka di bagian kepala bekas tembakan senjata api.

“Ya Benar pada hari ini Jumat 10 September 2021, sekitar pukul 04.30 WIB di perumahan Banjar Wijaya telah terjadi peristiwa bunuh diri oleh seorang remaja dengan menggunakan senjata api,” ujar Kompol Bonar Pakpahan Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang Kota kepada wartawan di Mapolres, Jum’at (10/9/2021).

Terkait kepemilikan senjata api jenis Glock-43 warna hitam, pihak Kepolisian mengaku masih melakukan pendalaman apakah benar milik orang tua korban yang diketahui merupakan anggota Perbakin (Persatuan Menembak dan Berburu Seluruh Indonesia).

“Masih Kami dalami karena saksi masih dalam kondisi trauma, termasuk kepemilikan Senjata api. apakah ada ijin atau tidak itu akan kita pastikan nanti,” kata Bonar.

**Baca juga: Korban Luka Akibat Kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang, 3 Orang Sudah Dioperasi

Lanjut Bonar, untuk saat ini korban sudah dibawa kerumah sakit untuk dilakukan V otopsi guna kepentingan penyelidikan lebih lanjut. “Untuk perkembangannya nanti akan kami infokan dugaan penyebab bunuh diri tersebut,” tandasnya. (Oke)




Penumpang Kapal Diduga Bunuh Diri Dengan Melompat Ke Laut

kabar6.com

Kabar6-Seorang penumpang KMP Nusa Jaya yang berangkat dari Pelabuhan Merak menuju Bakauheni, di duga bunuh diri dengan melompat dari atas kapal ke perairan Selat Sunda. Saat kejadian, cuaca sedang mendung dan ketinggian ombak mencapai 1,5 meter.

Melompatnya penumpang dari atas kapal terjadi sekitar pukul 13.45 WIB dan laporan baru diterima Basarnas sekira pukul 16.00 wib. Mendapatkan informasi itu, tim penyelamat segara berangkat menuju lokasi kejadian menggunakan kapal.

“Lokasi kejadian disekitar perairan Pulau Tempurung. Ada satu orang penumpang KMP Nusa Jaya di duga jatuh ke laut. Cuaca mendung, ketinggian ombak 1,5 meter,” kata Koordinator Unit Basarnas Merak, Fery Krisna, melalui pesan elektroniknya, Jum’at (30/10/2020).

Mengetahui penumpangnya ada yang melompat, nahkoda sempat membawa kapalnya mengitari lokasi kejadian sebanyak tiga kali. Namun korban tidak berhasil ditemukan.

KMP Nusa Jaya kemudian melaporkan peristiwa itu ke menara VTS Merak dan melanjutkan perjalanannya dari Pelabuhan Merak menuju Bakauheni, Lampung.

“KMP Nusa Jaya sudah melakukan tiga kali putaran disekitar jatuhnya korban sekitar 30 menit, tapi korban tidak terlihat dan melaporkan kepada VTS Merak, kemudian melanjutkan perjalanan menuju Pelabuhan Bakauheni,” ujarnya.

Berdasarkan informasi sementara yang diperoleh Basarnas, ciri-ciri penumpang yang jatuh ke laut berusia sekitar 20 tahun, menggunakan jaket warna merah. Namun belum diketahui identitas lengkapnya, baik nama dan alamat penumpang yang jatuh ke Selat Sunda itu.

Pencarian dihentikan sore tadi, Jum’at, 30 Oktober 2020 pukul 18.00 WIB dengan kondisi cuaca buruk dan akan dilanjutkan besok, Sabtu 31 Oktober 2020 pukul 08.00 WIB.

**Baca juga: Puncak Arus Mudik Cuti Bersama di Pelabuhan Merak Sudah Lewat, Tak Ada Kemacetan.

“Terakhir, pencarian dihentikan pukul 18.00 WIB. Pencarian dengan kondisi cuaca buruk, gelombang tinggi. Pencarian besok kita mulai kembali pukul 08.00 WIB,” jelasnya.(Dhi)




Polisi Pastikan Pria Gantung Diri di Solear Karena Depresi

Kabar6.com

Kabar6 -Kapolsek Cisoka Nur Rokhman Triamtono memastikan Edi Chandra  atau Kon Ket Fui (50) tahun tewas gantung diri karena depresi. “Dari hasil pemeriksaan, korban dipastikan meninggal dunia karena gantung diri. Diketahui korban mengalami depresi lantaran mengidap penyakit diabetes,” ujarnya Jumat 18/9/2020.

Warga asal Kampung Batu Ampar, Kelurahaan Batu Ampar, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur ditemukan tewas gantung diri di rumah kontrakannya, Perumahan Taman Adiyasa, Desa Cikasungka, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Kamis (17/9/2020) malam.

Menurut Nur Rokhman, jasad korban pertama kali ditemukan oleh istri korban, Kho Siatcu yang baru pulang kerja sekira pukul 17.30 WIB. Ketika itu, Kho Siatcu bermaksud untuk masuk ke rumah dan melihat korban tergantung di pintu kamar tengah.

“Melihat kondisi itu, istri korban langsung memberitahukan ke warga sekitar dan dilanjutkan melaporkan ke Polsek Cisoka,” katanya.

Nur Rokhman menjelaskan, setelah mendapat informasi adanya warga yang gantung diri, pihaknya langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP). Namun ketika diperiksa oleh tim medis Puskemas Solear, korban ternyata sudah meninggal dunia.

“Berdasarkan keterangan istrinya, korban ini menderita penyakit diabetes. Jadi dugaan sementara, korban nekad mengakhiri hidupnya dengan gantung diri karena depresi,” ujarnya.

**Baca juga: Heboh, Warga Perumahan Adiyasa Ditemukan Tewas Tergantung.

Nur Rokhman menambahkan, dugaan korban tewas gantung diri itu diperkuat dari hasil visum luar, dimana ditubuh korban ditemukan kotoran, lidah keluar panjang. Ciri-ciri tersebut, merupakan orang bunuh diri dengan gantung diri.

“Selain itu, ditubuh korban kami tidak menemukan tanda-tanda kekerasan. Sekali lagi, dugaan kuat kami korban bunuh diri dengan cara gantung diri,” pungkasnya.(Vee)




Pria Misterius Bunuh Diri di Perlintasan Kereta Api Kota Serang

kabar6.com

Kabar6-Seorang pria yang belum diketahui identitasnya nekat bunuh diri dengan berbaring di rel kereta api, perlintasan Kroya, Kelurahan Kasunyatan, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, pagi tadi sekitar pukul 07.00 wib.

“Dia menerobos perlintasan dengan cara jalan kaki, lalu lari langsung menempelkan lehernya di atas rel, akhirnya korban tertabrak kereta yang melintas sehingga meninggal dunia,” kata Kasatlantas Polres Serang Kota, AKP Gesit Febriyatmoko, melalui pesan singkatnya, Rabu (12/08/2020).

Sebelum melakukan aksi bunuh dirinya, korban memperhatikan lingkungan sekitar dengan menaiki sepeda motor Vega ZR warna biru berplatnomor A 6431 BS.

Kereta api pun datang, palang pintu turun menutup akses lalulintas kendaraan sementara waktu. Namun korban menerobosnya, petugas jaga yang melihat kejadian, sempat mengingatkan agar menjaga jarak aman dan tidak terlalu dekat rel kereta.

Tak disangka, korban malah memarkirkan sepeda motornya dan tidur di rel kereta api. Nahas, petugas jaga tidak bisa menghalaunya, lantaran jarak kereta api dan korban sudah terlalu dekat.

**Baca juga: Banten Ajukan Pinjaman Rp 4,9 Triliun, Anggaran ‘Disiramkan’ ke 7 OPD ini.

“Pada saat itu perlintasan kondisi sudah tertutup, namun pria ini menerobos perlintasan dengan cara jalan kaki, lalu lari langsung menempelkan lehernya di atas rel, petugas jaga hendak menghalau, namun perjalanan (kereta api) sudah mendekati si korban, akhirnya korban tertabrak kereta yang melintas,” terangnya.

Bagi keluarga korban yang merasa kehilangan sanak saudaranya, bisa mendatangi Mapolres Serang Kota atau ke Rumah Sakit dr Dradjat Prawiranegara (RSDP) Serang. (Dhi)




Nekat, Seorang Gadis Tewas Usai Bakar Diri

Kabar6.com

Kabar6-Entah karena apa, seorang gadis belia berinisial R dan baru berusia 17 tahun nekat membakar dirinya pagi tadi, sekitar pukul 07.00 wib. Kejadian nahas itu berlangsung disebuah kebun kosong dekat rumah korban.

Lokasinya ada di Kampung Kampung Pasir Gaduh, Desa Sangiang, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, Banten.

“Ada penemuan mayat seorang perempuan, yang di duga bunuh diri dengan cara membakar diri,” kata Kasatreskrim Polres Cilegon, AKP Maryadi, melalui pesan singkatnya, Rabu (10/06/2020).

Pemeriksaan saksi dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) pun sudah dilakukan oleh pihak kepolisian. Dimana, korban sebelum melakukan aksi nekatnya masih melakukan aktifitas seperti biasa, yakni membersihkan rumah orangtuanya.

Usai melaksanakan kewajiban nya sebagai anak, sekitar pukul 07.00 wib R tiba-tiba ke warung untuk membeli bensin. Bensin kemudian dibawa ke kesebuah kebun dekat rumahnya.

“Korban membeli bensin dan pergi ke kebon milik orangtua nya yang berjarak kurang lebih 200 meter dari rumah korban,” terangnya.

**Baca juga: Tiga Tenaga Medis di Kota Serang Positif Covid-19.

Kemudian sekitar pukul 07.10 wib, korban ditemukan dengan luka bakar patah disekujur tubuhnya. Pertolongan diberikan oleh warga hang menemukan. Namun nahas, nyawanya tidak dapat diselamatkan.

“Korban di temukan oleh warga sudah tergeletak dengan posisi luka akibat terbakar. Kemudian warga memberikan pertolongan dan memberitahukan kepada warga yang lain. Akan tetapi korban sudah tidak bisa di selamatkan dan ahirnya meninggal dunia,” jelasnya.(Dhi)




Lagi, Korban PHK di Kabupaten Tangerang Bunuh Diri

Kabar6.com

Kabar6 – Setelah HTN, warga Kampung Ceplak, RT01 RW 02, Desa Sukamulya, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang, yang memilih mengakhiri hidup dengan cara memotong utat nadinya karena terancam di PHK pada Kamis (30/4/2020) lalu, kini hal serupa terjadi lagi.

Pria berinisial AM (30) warga Kampung Citangkar Kidul RT 006 RW 002, Desa Ciawi, Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang nekat bunuh diri dengan gantung diri dirumah istri sirinya di Kampung Santri, Desa Kemiri, Kabupaten Tangerang, karena diduga frustasi karena baru saja di PHK, Minggu (3/5/2020).

Kasus gantung diri yang dilakukan korban, pertama kali diketahui istrinya berinisial SJ. Ketika itu, saksi baru pulang dari pasar sekitar pukul 10.30 WIB. Saat membuka pintu kamar, saksi SJ histeris setelah melihat suaminya sudah dalam kondisi terbujur kaku dengan posisi leher terikat di kamar.

“Berdasarkan keterangan istrinya, korban kerap murung setelah diberhentikan ditempat kerja dan tidak mendapatkan gaji,” kata kerabat korban yang enggan disebutkan namanya.

Tidak hanya itu, berdasarkan keterangan keluarga istrinya, AM juga punya hutang, sementara kondisi ekonominya sedang kurang baik.

**Baca juga: Pengukuran Tanah PTSL di Desa Pasanggrahan Masuki Tahap Akhir.

“Dugaan sementara korban depresi karena faktor ekonomi hingga nekat gantung diri,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolsek Mauk AKP Kresna Ajie Pangestu membenarkan kejadian tersebut, namun untuk motifntya, dirinya belum mengetahui.

“Tadi kita upaya untuk mengorek informasi, tapi pihak keluarga almahrum masih shock,” singkatnya. (Vee)




Keseharian Buruh Pabrik Sepatu yang Bunuh Diri di Sukamulya

kabar6.com

Kabar6-HTN (45), buruh pabrik alas kaki di yang berlokasi di kawasan industri Jatiuwung, Kota Tangerang dikenal begitu baik dimata teman-teman.

HTN pun diketahui menjadi operator PT Shyang Yao Fung tempat dirinya bekerja. Bahkan temannya tersebut tak menduga meninggal dalam kondisi tragis seperti itu. Terlihat saat ditempat kerja tidak terlihat ada masalah apapun.

“Operator biasa pak. Perasaan kalau di tempat kerja baik-baik aja kaya ngga ada masalah gitu,” ujar teman korban di perusahaan tersebut yang enggan disebutkan namanya kepada kabar6.com, Jumat (1/5/2020).

Meski jarang bertemu saat bekerja karena beda bagian, pria ini mengaku cukup akrab dan sering mengobrol dengan korban.

“Kalau secara intens udah lama ngga ngobrol tapi kalo ketemu ya nyapa doang soalnya kan beda bagian kita ngga tiap hari ketemu,” katanya.

Sebelumnya, Polisi memastikan kematian HTN (45), buruh pabrik alas kaki di kawasan Jatiuwung, Kota Tangerang disebabkan karena bunuh diri. “Murni bunuh diri,” ujar Kapolsek Balaraja Komisaris Feby Heryanto, Jumat (1/5/2020).

**Baca juga: Buruh Bunuh Diri di Sukamulya, ini Penjelasan Polisi.

Feby mengatakan polisi telah melakukan penyelidikan dan olah kejadian perkara setelah mendapat laporan kematian tragis pria itu.

Menurut Feby, HTN nekat melakukan aksi bunuh diri karena masalah ekonomi. HTN diduga menghabisi nyawanya dengan cara memotong urat nadi karena depresi akan di PHK dari tempatnya bekerja.” Baru akan di PHK, sementara istrinya sedang dirawat karena kecelakaan,”kata Feby. (Oke)




Buruh Bunuh Diri di Sukamulya, ini Penjelasan Polisi

kabar6.com

Kabar6-Polisi memastikan kematian HTN (45), buruh pabrik alas kaki di Cikupa disebabkan karena bunuh diri. “Murni bunuh diri,” ujar Kapolsek Balaraja Komisaris Feby Heryanto, Jumat 1/5/2020.

Feby mengatakan polisi telah melakukan penyelidikan dan olah kejadian perkara setelah mendapat laporan kematian tragis pria itu.

Menurut Feby, HTN nekat melakukan aksi bunuh diri karena masalah ekonomi. HTN diduga menghabisi nyawanya dengan cara memotong urat nadi karena depresi akan di PHK dari tempatnya bekerja.” Baru akan di PHK, sementara istrinya sedang dirawat karena kecelakaan,”kata Feby.

HTN, warga Kampung Ceplak, Desa Sukamulya, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang ini ditemukan tewas bunuh diri dirumahnya, Kamis (30/4/2020).

**Baca juga: Ada PHK Massal Dampak Covid-19, Karyawan Pabrik Bunuh Diri di Sukamulya.

Pria yang diketahui bekerja di sebuah pabrik alas kaki di Kawasan Industri Jatiuwung ini diduga mengakhiri hidupnya dengan memotong urat nadinya menggunakan sebilah pisau.

“Iya benar, tadi saya dapat kabar dari keluarga disana bahwa korban meninggal karena bunuh diri,” ungkap Arnaman, kerabat dekat korban kepada Kabar6.com.

Saat ini jenazah korban tengah diurus keluarga untuk dimakamkan. (GFM)




Buruh Pabrik Alas Kaki Diduga Bunuh Diri di Sukamulya

Kabar6.com

Kabar6-Seorang pria berinisial HTN (45), warga Kampung Ceplak, RT01/02, Desa Sukamulya, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang, ditemukan tewas bunuh diri dirumahnya, Kamis (30/4/2020).

Pria yang diketahui bekerja di sebuah pabrik alas kaki di kawasan Cikupa ini diduga mengakhiri hidupnya dengan memotong urat nadinya menggunakan sebilah pisau.

“Iya benar, tadi saya dapat kabar dari keluarga disana bahwa korban meninggal karena bunuh diri,” ungkap Arnaman, kerabat dekat korban kepada Kabar6.com.

**Baca juga: Tiga Jenis Bansos Pemerintah Pusat untuk Warga Kabupaten Tangerang.

Belum diketahui secara pasti motif korban melakukan bunuh diri. Saat ini jenasah korban tengah diurus keluarga untuk dimakamkan.

Sementara, petugas kepolisian sektor Balaraja terjun ke lokasi kejadian untuk melakukan identifikasi terkait masalah tersebut.(Tim K6)