1

Bagaimana Sahur & Berbuka Puasa di Kendaraan Saat Mudik?

Kabar6-Saat mudik, sebagian orang tetap menjalankan ibadah puasa. Bagaimana agar puasa tetap lancar? Sebenarnya sahur dan berbuka puasa tetap bisa dilakukan dalam kendaraan saat mudik.

Bahkan, dengan mudik yang memakan waktu selama 1-2 hari ini, puasa bisa berjalan dengan lancar sehingga Anda tidak perlu menggantinya di kemudian hari. Melansir doktersehat, ini beberapa tips untuk Anda yang ingin puasa tetap lancar selama melakukan perjalanan mudik:

1. Persediaan air cukup
Selama perjalanan mudik, Anda akan merasakan tubuh yang letih. Kondisi ini membuat tubuh mengalami dehidrasi, lemas dan pusing, yang kerap muncul saat siang hari. Nah, agar tubuh tetap terhidrasi dengan sempurna, bawa dua botol air dengan ukuran 600-750 ml. Minum saat sahur hingga habis satu botol. Sediakan selalu stok minuman yang banyak dalam bagasi.

2. Bawa karbohidrat yang awet
Ada beberapa jenis sumber karbohidrat yang awet dan bisa dibawa saat mudik. Karbohidrat itu terdiri dari kue gandum, oatmeal, dan aneka kue kering. Makanan ini bisa dimakan sebagai pengganti nasi.

Namun bla Anda termasuk orang yang harus makan nasi, cobalah buat olahan beras yang lebih awet seperti arem-arem yang bisa dimakan dalam jangka waktu satu hari. Selanjutnya beli makanan lain selama perjalanan atau membawa bekal kue.

3. Bawa makanan yang cepat memberikan energi
Buka dan sahur di dalam kendaraan tentu berbeda dengan buka puasa di rumah. Anda harus melakukannya dengan lebih cepat agar tidak terganggu dengan suasana. Selain itu dengan cepat makan Anda juga bisa segera beristirahat.

Konsumsi makanan yang bisa segera memberikan energi lebih pada tubuh, antara lain kurma, sereal, atau makanan lain yang memiliki cita rasa manis. Anda juga bisa membawa minuman yang bisa menambah energi dan ion. Minuman ini bisa dijadikan teman berbuka puasa agar lemas pada tubuh bisa segera hilang.

4. Bawa buah segar
Ada kalanya kita malas makan yang terlalu berat di jalan karena takut akan mual. Untuk itu, Anda disarankan untuk membawa buah segar yang bisa digunakan untuk mengganjal perut sementara waktu.

Beberapa buah yang bisa dibawa dan cukup direkomendasikan adalah pisang dan apel. Pisang menambah energi dengan cepat dan rasanya cukup manis. Sementara apel memberikan banyak serat pada tubuh dan vitamin C untuk daya tahan.

5. Bawa suplemen makanan
Hal terakhir yang harus dipersiapkan untuk buka dan sahur di kendaraan adalah membawa suplemen makanan yang mengandung banyak protein agar mengenyangkan.

Mudik sehat membuat perjalanan Anda lancar.(ilj/bbs)




Jangan Sembarangan Beli Makanan Berbuka Puasa di Jalan Saat Mudik

Kabar6-Meskipun dalam perjalanan mudik, tidak sedikit orang yang tetap menjalankan ibadah puasa. Nah saat waktu berbuka tiba, biasanya mereka yang tidak membawa bekal makanan, akan membeli berbagai hidangan yang banyak dijual di pinggir jalan.

Penganan tersebut seringkali dibiarkan terbuka, atau hanya diletakkan dalam wadah yang tutupnya terbuka. Padahal, ada banyak debu dan kuman yang berada di sekelilingnya.

Karena itulah, Anda sebaiknya tidak sembarangan membeli makanan untuk berbuka di pinggir jalan saat mudik, agar tidak terserang penyakit. Melansir beberapa sumber, berikut sejumlah hal yang harus diperhatikan saat memilih makanan:

1. Pilih makanan yang dibungkus rapi & bersih
Tidak semua makanan yang dijual untuk berbuka puasa dikemas sesuai aturan kesehatan. Kemasan makanan yang tidak sehat bisa menyebabkan seseorang terserang kuman penyakit.

2. Makanan dalam kondisi baru atau tidak basi
Pilih warung atau restoran yang menyajikan hidangan baru, artinya bukan masakan kemarin. Beberapa hal perlu diperhatikan seperti warna sayuran yang segar, kondisi masakan yang hangat, masakan tidak dikerumuni lalat dan lain sebagainya.

3. Pilih makanan yang dikemas khusus
Makanan yang dipilih memang baru dimasak, hangat, sehat dan dikemas khusus sehingga saat dikonsumsi tidak mudah berceceran. Kemasan yang baik juga memudahkan seseorang untuk membuangnya setelah selesai makan.

4. Hindari berbuka puasa dengan gorengan atau makanan bersantan
Gorengan atau makanan bersantan perlu dihindari karena dapat menyebabkan masalah pada pencernaan. Terlebih jika seseorang masih harus berkendara dalam jangka waktu yang cukup lama. Makanan berminyak dan bersantan dapat juga menyebabkan maag atau naiknya asam lambung.

5. Hindari makanan yang terlalu pedas
Masakan pedas juga dapat memicu masalah pada pencernaan, terlebih ketika seseorang masih harus berkendara. ** Baca juga: Kecanduan Game Resmi Ditetapkan WHO Sebagai Penyakit

Yuk, lebih teliti lagi memilih makanan yang dijual di pinggir jalan agar tidak mengundang penyakit.(ilj/bbs)




Sibuk, 3 Makanan yang Disarankan Ada dalam Menu Sahur & Buka Puasa

Kabar6-Dengan berbagai alasan, seringkali kita berbuka puasa atau sahur dengan menu seadanya tanpa memperhatikan kandungan nutrisinya. Akibatnya, makanan yang kita santap terlalu didominasi karbohidrat plus gula.

Sementara saat sahur, Anda lebih memilih menu praktis yaitu semangkuk mi instan. Padahal, kebiasaan ini tidak disarankan dari segi kesehatan. Lantas, makanan apa yang disarankan sebagai menu sahur dan berbuka puasa? Melansir Pesona, ini dia tiga jenis makanan yang dimaksud:

1. Telur
Telur adalah makanan serbaguna yang kaya protein dan nutrisi lain, serta bisa menjadi pengganjal rasa lapar. Telur juga kaya biotin, yang membantu menguatkan kuku. Biotin pada telur dari makanan jauh lebih baik ketimbang yang bisa Anda dapat lewat suplemen.

Telur dadar atau telur orak-arik adalah pilihan simpel, termasuk sebutir telur rebus. Saat buka puasa, Anda bisa mencari masakan olahan telur jika ingin berat badan tetap stabil.

2. Brokoli
Makanan super ini kaya serat sehingga menjauhkan Anda dari konstipasi atau sembelit. Olahan paling simpel adalah brokoli rebus, yang bisa Anda santap saat sahur. ** Baca juga: Minuman atau Makanan Manis, Mana yang Lebih Berbahaya?

3. Stroberi
Stroberi kaya serat, asam folat, juga potasium, dan tentunya vitamin C. Makan 10 buah stroberi sudah mencukupi dosis vitamin C Anda per hari. Seminggu mengonsumsi 1,5 cangkir stroberi juga bisa menurunkan risiko serangan jantung. Anda bisa menikmati stroberi segar, atau tambahkan ke dalam takjil.

Mudah dan murah, bukan? (ilj/bbs)




Buah yang Baik Dimakan Saat Berbuka Puasa

Kabar6-Saat berbuka puasa memang tidak disarankan untuk langsung menyantap makanan yang terlalu berat. Biasanya sebagian orang akan mengawali dengan makan kurma, jajanan manis atau asin, kolak, dan lain-lain.

Selain makanan tadi, makanan yang disarankan untuk berbuka puasa adalah buah-buahan. Melansir dokter.id, ini empat buah-buahan manis yang baik dikonsumsi saat buka puasa:

1. Kurma
Kurma mengandung zat gula yang tinggi, vitamin A, B2, B12 sehingga baik dikonsumsi saat berbuka, di mana kadar gula tubuh sudah menurun.

2. Pisang
Mengandung vitamin A, B1, B2 dan C yang dapat membantu mengurangi asam lambung. Selain itu, pisang juga bisa membantu menjaga keseimbangan air dalam tubuh.

3. Apel
Apel mengandung vitamin A, B dan C, dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Selain itu, mengatasi masalah nafsu makan yang berlebihan.

4. Blewah
Mengandung beta karoten yang cukup tinggi, sehingga membantu menangkal radikal bebas. Selain itu, kandungan gula buah blewah tidak terlalu tinggi sehingga cocok untuk penderita kencing manis. ** Baca juga: Bagaimana Memulai Pola Makan Sehat?

Hal yang harus diperhatikan, buah sudah memiliki kandungan gula alami sehingga saat disajikan, misalnya diolah dalam bentuk minuman, sebaiknya jangan diberi tambahan gula secara berlebihan.(ilj/bbs)




Sehatkah ‘Balas Dendam’ Saat Buka Puasa?

Kabar6-Setelah berpuasa selama kurang lebih 13 jam, tidak sedikit orang yang ‘balas dendam’ saat buka puasa dengan makan dalam porsi yang banyak. Akibatnya, perut terasa sangat kenyang dan Anda jadi malas bergerak.

Apakah kebisaan itu diperbolehkan? Melansir DetikHealth, Balas dendam saat buka puasa dengan mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak sekaligus ternyata tidak sehat, terlebih bila mengabaikan nutrisi yang terkandung pada makanan. Karena bisa jadi Anda kelebihan kalori sehingga berdampak kurang baik bagi tubuh seperti mengalami risiko obesitas maupun kolesterol tinggi. Apalagi bila hidangannya diolah dengan tidak tepat, misalnya digoreng atau menggunakan banyak mentega atau minyak.

Untuk meminimalisir risiko kesehatan yang muncul, Anda disarankan tidak mengonsumsi makanan dalam jumlah berlebihan, terutama makanan yang tinggi kolesterol seperti hidangan laut, gorengan, dan beberapa jenis daging. ** Baca juga: 4 Manfaat Tidur Malam Lebih Awal

Hal lain, perhatikan cara pengolahannya. Hindari menggunakan terlalu banyak minyak, margarin, ataupun mentega. Sebaliknya, makanan yang direbus, dikukus, atau dipanggang dengan sedikit minyak lebih direkomendasikan.(ilj/bbs)




Menu Buka Puasa Tidak Sehat Bisa Berdampak Jangka Panjang Bagi Kesehatan

Kabar6-Setelah selama kurang lebih 13 jam berpuasa, biasanya orang akan memilih segelas es atau minuman dingin serta gorengan sebagai menu pembuka. Kebiasaan ini menunjukkan bahwa banyak orang yang kurang menyadari telah memilih menu buka puasa tak sehat.

Hal yang paling baik diminum saat berbuka puasa, melansir Nakita, adalah air dengan suhu yang sama dengan suhu tubuh. Hal ini karena puasa ‘menguras’ air dan energi. Jadi begitu berbuka, harus diganti dengan air yang sama dengan suhu tubuh. Bila Anda terlalu banyak mengonsumsi makanan manis pada saat berbuka, maka akan terasa kenyang dan malas mengonsumsi makanan berat. Padahal selain gula, tubuh sangat memerlukan karbohidrat, protein, serat, ataupun zat-zat lain yang berguna bagi metabolisme tubuh.

Mengonsumsi gorengan saat berbuka memang tidak dilarang, asalkan dikonsumsi secukupnya dan jangan berlebihan. Disarankan pada saat berbuka, cukup dengan satu gelas teh hangat dan sedikit kolak, karena sudah dapat mengembalikan gula darah. Setelah itu, baru makan yang berat.

Makanan sehat tidak dianjurkan untuk digoreng, apalagi dengan minyak yang sudah berkali-kali dipakai, karena tidak baik untuk tubuh. Diketahui, satu gram minyak goreng sama dengan 10 gram kalori. Jadi bagi seseorang mengonsumsi gorengan dalam jangka waktu lama, dapat mengalami kegemukan. ** Baca juga: Awas! Gemar Berbuka Puasa dengan Gorengan Bisa Bikin Berat Badan Naik

Jadi, makanan yang bagus itu pengolahannya selain digoreng, karena efek makanan yang digoreng baru terlihat jangka panjang.(ilj/bbs)




Olahraga Sebelum atau Sesudah Berbuka Puasa, Mana yang Lebih Baik?

Kabar6-Olahraga yang dilakukan saat sedang menjalankan ibadah puasa memang akan membuat kita sedikit haus. Hal ini karena tubuh kehilangan banyak cairan saat melakukan aktivitas fisik.

Meskipun demikian, Anda tetap bisa olahraga di bulan puasa, kok. Karena itulah Anda harus cermat memilih olahraga yang tepat, termasuk memilih waktu dan tempat yang pas untuk berolahraga.

Lantas, kapan waktu terbaik untuk melakukan olahraga? Olahraga di bulan puasa, melansir Hellosehat, akan menyebabkan kenaikan yang signifikan pada hormon kortisol (hormon stres), terlebih jika dilakukan dalam intensitas tinggi. Selain itu, olahraga yang dilakukan dalam kondisi dehidrasi juga bisa menurunkan daya tahan tubuh secara drastis.

Jadi, olahraga setelah buka puasa adalah waktu yang terbaik. Hal ini dikarenakan tubuh sudah mendapatkan asupan energi kembali dari makanan dan minuman yang dikonsumsi saat berbuka.

Menentukan waktu terbaik untuk melakukan olahraga saat puasa tergantung pada tujuan olahraga itu sendiri. Jadi Anda perlu menetapkan terlebih dahulu apa tujuan dari melakukan olahraga tersebut.

Jika tujuan Anda berolahraga untuk kesehatan dan penyegaran, maka olahraga jangan dilakukan di sore hari. Pasalnya jika olahraga dilakukan sore atau malam hari, Anda tidak akan mendapatkan efek kesegaran, karena udara sudah tercampur dengan polusi udara. Anda bisa melakukan olahraga setelah sahur ataupun setelah salat subuh saat udara masih asri dan segar. Pilih jenis olahraga yang ringan seperti jogging, jalan cepat dan bersepeda.

Sedangkan jika alasan Anda berolahraga dengan tujuan untuk melatih otot dan sekadar mengeluarkan keringat, maka Anda bisa melakukan olahraga beban ataupun kardio yang bisa dilakukan di malam hari selama 30 sampai 60 menit atau boleh juga dilakukan ketika menunggu berbuka puasa.

Pada dasarnya, untuk melakukan olahraga di bulan puasa Anda harus mengetahui kondisi tubuh dan kesehatan Anda sendiri. Pasalnya kebugaran setiap individu berbeda-beda. Ada orang yang memang mampu melakukan olahraga saat berpuasa dan ada juga yang baru bisa melakukan olahraga setelah buka puasa. ** Baca juga: Lesu Saat Puasa, Mungkin Beberapa Makanan Ini Sebaiknya Dikonsumsi

Jangan terlalu memaksakan diri untuk berolahraga, ada baiknya kenali tubuh Anda sendiri sebelum memutuskan untuk berolahraga.(ilj/bbs)




Jangan Sembarangan, Ada Aturan Minum Obat Saat Puasa

Kabar6-Tidak hanya mengubah pola makan dan pola tidur Anda, puasa juga mengubah pola konsumsi obat. Bagi orang-orang yang menderita sakit kronis atau mempunyai penyakit tertentu baik fisik mau pun mental, konsumsi obat memang tidak boleh diabaikan.

Hal ini karena obat yang tidak dikonsumsi sesuai aturan justru akan membuat tubuh menjadi sakit dan memperparah keadaan. Karena itulah Anda harus memperhatikan aturan minum obat selama berpuasa. Melansir Womantalk, jika obat harus dikonsumsi sebelum makan, maka Anda harus mengonsumsi obat 30 menit sebelum makan. Anda bisa mengonsumsi 30 menit sebelum sahur atau 30 menit saat berbuka sebelum mengonsumsi makanan besar. Sementara jika obat harus dikonsumsi setelah makan, artinya kondisi lambung sudah terisi makanan setidaknya 5-10 menit baru Anda bisa meminum obat.

Jika memungkinkan, Anda disarankan untuk mengganti tipe obat ke tipe yang mempunyai aksi panjang. Dengan cara ini, Anda bisa mengurangi frekuensi menjadi satu atau dua kali sehari. Namun, jangan sembarangan mengganti ya, konsultasikan dengan dokter sebelum Anda mengganti resep obat.

Kalau Anda tidak bisa mengganti jenis obat, maka Anda disarankan untuk mengonsumsi obat sepanjang waktu berbuka menjelang sahur. Contohnya, jika tiga kali dikonsumsi, Anda bisa mengonsumsi obat pada waktu berbuka, menjelang tengah malam dan saat sahur.

Lain obat, lain juga tipe konsumsinya. Maka dari itu, tidak semua obat bisa membatalkan puasa. Beberapa yang tidak membatalkan di antaranya adalah obat yang dioleskan ke kulit, obat yang diselipkan di bawah lidah seperti nitrogliserin, obat yang disuntikkan kecuali pemberian makanan melalui intravena, obat tetes mata atau telinga, obat kumur sepanjang tidak ditelan, pemberian gas oksigen dan anestesi, hingga obat yang diberikan lewat Miss V seperti suppositoria. ** Baca juga: Trik Sehat Tetap Olahraga Selama Puasa

Jangan abaikan minum obat secara teratur selama puasa dengan ketentuan yang telah dijelaskan tadi.(ilj/bbs)




Di Dubai, Waktu Berbuka Puasa Berdasarkan Ketinggian Gedung

Kabar6-Waktu berbuka puasa tiap negara tentu saja tidak sama, tergantung letak geografis negara yang bersangkutan. Nah di Dubai, ada hal menarik yang mungkin tidak dimiliki negara lain.

Umat Muslim di Dubai berpuasa dengan durasi 14 jam 39 menit. Hal yang unik, tidak tak semua umat Muslim di sana berbuka puasa pada jam yang sama. Mengapa demikian? Melansir gulfnews, warga Dubai yang tinggal di gedung lantai 80 hingga 120 akan menjalani puasa dua menit lebih lama. Ya, semakin tinggi lantai gedung maka matahari akan terbit lebih cepat dan lebih lambat tenggelam. Kondisi ini juga berlaku di gedung-gedung pencakar langit di seluruh Uni Emirat Arab.

“Selama bulan Ramadan, puasa siang hari bagi umat Islam berakhir saat matahari terbenam. Tetapi untuk Burj Khalifa di Dubai, bangunan tertinggi di dunia, matahari terbenam empat menit kemudian di lantai atas daripada di bawah. Penghuni lantai yang lebih tinggi melihat melampaui cakrawala permukaan tanah, lebih jauh di sepanjang lengkungan bumi,” demikian tulis Neil deGrass Tyson, Fisikawan Amerika dan Direktur Hayden Planetarium, yang menjelaskan tentang perubahan waktu bagian atas dan bawah Burj Khalifa, dalam akun Twitternya.

Senada, Hassan Al Hariri, Kepala Eksekutif Grup Astrinomi Dubai, juga menjelaskan bahwa jika seseorang pergi ke atas gunung, maka akan melihat matahari lebih lambat.

“Jika saya pergi ke atas gunung, maka pasti saya akan lebih lambat lihat matahari, karena ketinggian yang lebih tinggi. Hal yang sama berlaku untuk khatulistiwa. Semakin tinggi ke utara Anda pergi, panjang lebih lama selama bulan-bulan musim panas,” ungkapnya.

Disimpulkan para ahli, kira-kira matahari terbenam satu menit kemudian untuk setiap 1,5 kilometer ketinggian. Jadi, penduduk yang tinggal di lantai 121 atau lebih, berpuasa dengan tambahan waktu empat menit, karena subuh akan dimulai lebih awal dan berbuka puasa akan lebih lambat daripada di permukaan tanah yang normal. ** Baca juga: Hidangan Khas Buka Puasa yang Selalu Ada Saat Ramadan di 5 Negara Ini

Sementara itu, Burj Khalifa merupakan menara tertinggi di dunia, memiliki ketinggian 828 meter, dengan total 163 lantai.(ilj/bbs)




Hidangan Khas Buka Puasa yang Selalu Ada Saat Ramadan di 5 Negara Ini

Kabar6-Selama Ramadan, ada banyak hidangan yang disajikan baik makanan berat, camilan, minuman, bahkan pencuci mulut. Dan tiap negara tentu saja memiliki hidangan khas yang selalu ada selama Ramadan.

Apa saja sih hidangan khas yang dimaksud? Melansir skyscanner, ini lima negara dengan hidangan khas mereka:

1. Iran
Fesenjan yang digemari di Irak, Iran, dan Persia ini bisa berasa manis maupun asam tergantung dari cara memasaknya. Secara tradisional, fesenjan dibuat dari bebek maupun ayam. Namun kini, fesenjan lebih dikenal terbuat dari sirup delima maupun kenari. Biasanya fesenjan disajikan dengan nasi putih atau kuning khas Persia.

2. Maroko
Harira adalah sup khas bulan Ramadan yang di dalamnya terdapat potongan daging (domba, ayam, maupun sapi), lentil, tomat, bawang, nasi, dan bumbu-bumbu seperti jahe, merica, seledri, dan peterseli.

3. India
Hyperabad Haleem adalah menu favorit berbuka puasa di India. Makanan ini menyerupai bubur gandum disertai dengan potongan daging domba. Pakora, adalah makanan favorit lainnya untuk berbuka. Pakora cenderung susah ditemukan di luar bulan Ramadan.

Pakora ini bentuknya seperti gorengan yang di dalamnya terdapat campuran dari bahan-bahan berikut antara lain bawang, brokoli, terong, kentang, bayam, tomat, dan kadang dengan roti maupun ayam.

4. Bangladesh
Mirip dengan Pakistan, samosa adalah makanan favorit ketika berbuka. Selain itu, Bangladesh juga mempunyai minuman favorit yang harus ada ketika berbuka yaitu rooh afza. Minuman ini berasal dari ekstrak buah, sayur, dan juga ramuan herbal.

5. Algeria
Lahm lhalou yang berarti daging manis ini adalah makanan yang sangat populer di Algeria, terutama ketika bulan Ramadan. Lahm lhalou biasanya dibuat dengan daging domba. ** Baca juga: 5 Negara dengan Cara Unik Bangunkan Orang Sahur

Apa hidangan khas di daerah Anda selama Ramadan? (ilj/bbs)