oleh

Minuman atau Makanan Manis, Mana yang Lebih Berbahaya?

image_pdfimage_print

Kabar6-Banyak orang yang lebih memilih makanan atau minuman manis, karena selain rasanya yang lezat, juga dipercaya dapat membantu mengatasi stres. Padahal di satu sisi, berlebihan mengonsumsi makanan dan minuman manis bisa menyebabkan kenaikan berat badan atau risiko obesitas.

Sebenarnya mana yang lebih berbahaya, makanan atau minuman manis? Melansir doktersehat, seorang pakar kesehatan bernama dr. John Sievenpipier dari Clinical Nutrition and Risk Factor Modification Center, Toronto, Kanada, menyebutkan bahwa minuman manis ternyata bisa meningkatkan risiko diabetes lebih besar dibandingkan dengan makanan manis atau asupan lainnya. Hal ini disebabkan oleh mudahnya kandungan pemanis buatan di dalamnya diserap oleh tubuh dan akhirnya meningkatkan kadar gula darah dengan cepat.

Kandungan gula fruktosa sebenarnya tidak hanya ditemukan dalam minuman manis, Anda bisa mendapatkannya secara alami dari buah-buahan atau madu. Hanya saja, seringkali fruktosa yang kita dapatkan ditemukan di bahan-bahan makanan seperti gula pasir, gula halus, dan sirup jagung. Bahan ini sering ditemukan di kue, biskuit, atau bahkan minuman bersoda.

Fruktosa pada makanan atau minuman manis ini cenderung meningkatkan penumpukan lemak di dalam tubuh. Hanya saja, khusus untuk yang ada dalam minuman manis, kandungan ini jauh lebih cepat diserap oleh tubuh, sehingga akhirnya lebih mudah memicu lonjakan kadar gula darah yang berpotensi memicu datangnya diabetes. Apa saja sejumlah dampak yang terjadi akibat berlebihan konsumsi minuman manis?

1. Picu peningkatan berat badan
Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam New England Journal of the Medicine mengungkapkan, kebiasaan mengonsumsi minuman manis meskipun hanya satu porsi saja setiap hari sudah mampu meningkatkan berat badan dengan signifikan. Jika konsumsi minuman manis ini dimulai sejak usia anak-anak, maka dalam waktu 18 bulan saja berat badan bisa naik hingga 60 persen.

2. Tingkatkan risiko terkena kanker pankreas
Penelitian yang dilakukan di University of Minnesota pada 2010 lalu menunjukkan, kebiasaan mengonsumsi minuman bersoda dua kali seminggu sudah cukup untuk meningkatkan risiko terkena kanker pankreas dua kali lipat.

3. Tingkatkan risiko terkena serangan jantung
Penelitian yang dilakukan di Harvard mengungkapkan fakta bahwa pria yang minum rata-rata satu kaleng minuman bersoda setiap hari mampu meningkatkan risiko serangan jantung sebanyak 20 persen lebih besar.

4. Tingkatkan risiko terkena penyakit asam urat
Penelitian yang melibatkan 80 ribu wanita selama 22 tahun, dan dipublikasikan dalam Journal of American Medical Association mengungkapkan, mengonsumsi satu porsi minuman manis setiap hari bisa meningkatkan risiko terkena asam urat hingga 75 persen. Minuman manis bisa menyebabkan peradangan yang akhirnya memicu penumpukan kristal asam urat dalam persendian.

5. Picu kerusakan pada gigi
Berbagai minuman manis seperti minuman bersoda atau bahkan minuman energi bisa memicu kerusakan gigi dan meningkatkan risiko terkena gigi berlubang jika sering dikonsumsi. ** Baca juga: Bahan Makanan yang Harus Dimasak Agar Kandungan Nutrisinya Terserap Maksimal

6. Otot jadi lebih lemah
Berdasarkan sebuah penelitian yang dipublikasikan pada 2000, diungkapkan bahwa mengonsumsi minuman manis bisa menyebabkan otot menjadi lebih lemak hanya dalam waktu empat minggu saja. Bahkan, risiko terkena patah tulang bisa meningkat dengan signifikan.

Yuk, kurangi konsumsi minuman atau makanan manis secara berlebihan.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email