1

Lurah Pakualam Langsung Turun Berikan Sembako Kepada Masyarakat Yang Membutuhkan

kabar6.com

Kabar6-Ada warganya yang kesulitan, Lurah Pakualam beserta RW sigap membantu warganya dengan memberikan sembako di RT 002, RW 012, Kelurahan Pakualam, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Sabtu (25/4/2020).

Lurah Pakualam, Wandi mengatakan, Bansos yang diberikan berupa beras, minyak dan indomie, itu merupakan bansos dari Corporate Social Responsibility (CSR) bersama kelurahan.

Menurut Wandi, bansos ini yang baru turun hanya Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dari Kementerian Sosial berupa bantuan Rp200 ribu per Kartu Keluarga (KK) per bulan.

Sementara untuk Bansos yang kemarin didata sebanyak 1800 KK di Pakualam sedang proses di Dinas Sosial.

Wandi menjelaskan, sebelumnya juga sudah memberikan 600 paket sembako dari CSR kepada 8 RW di wilayahnya.

“Maksudnya yang belum tercover bantuan sosial PKH, termasuk dari yang kita data itu lah yang kita cover dari 600 paket itu, jangan sampai tumpang tindih, kalau tumpang tindih kan kayaknya yang dikasih itu lagi itu lagi,” ujarnya kepada Kabar6.com di rumah Siti Hasanah, RT 002 RW 012, Kelurahan Pakualam, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan. Sabtu malam (25/4/2020).

Selain bantuan ini, Wandi berjanji, bantuan dari pemerintah juga akan dapat, namun sekarang sedang diproses.

Sementara itu, Ketua RW 012 Kelurahan Pakualam, Saiman menerangkan, untuk masalah bantuan sembako pihaknya berharap bantuan dari para donatur.

“Sedangkan dari pemerintah pun programnya belum terealisasi, untuk bantuan Dinsos yang katanya pemerintah 600 ribu itu juga sedang proses dari dinas sosial,” terangnya.**Baca juga: Gerak Cepat Timses Azizah Bersama Banser Berikan Bantuan di Pakualam.

Nantinya, jika proses verifikasi sudah terealisasi dana akan langsung masuk kepada rekening penerima dan tidak masuk melalui RT RW setempat.(eka)




Gerak Cepat Timses Azizah Bersama Banser Berikan Bantuan di Pakualam

kabar6.com

Kabar6-Tim sukses Siti Nur Azizah bersama dengan Banser Serpong Utara sigap menanggapi berita Janda Tua di Tangsel menanti uluran pemerintah dengan berikan bantuan sembako ke Siti Hasanah (53), Sabtu malam (25/4/2020).

Bantuan sembako itu berisi beras 5 kilo gram, energen, minyak, kopi dan mie instan.

Perwakilan Timses Permata Tangsel, Baset menerangkan, pihaknya langsung bergerak cepat untuk membantu salah satu warga yang sedang kesusahan.

“Tujuannya adalah ini untuk menggelitik pihak Pemkot agar segera secepatnya menyalurkan bantuan tersebut karena sudah seminggu ini masyarakat menunggu itu bantuan,” ujarnya kepada Kabar6.com di depan rumah Siti Hasanah, Pakualam, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Sabtu (25/4/2020).

Selama ini, pihaknya telah menurunkan sekitar 8.000 bantuan, dengan ini diharapkan mampu membantu menanggulangi krisis di Tangsel ini terutama warga Tangsel yang sekarang sedang butuh bantuan.

Sementara itu, perwakilan Banser Serpong Utara, Riyon mengatakan, semua butuh proses termasuk data bansos yang sedang disortir oleh RW dan Lurah yang nantinya akan disalurkan kepada masyarakat terdampak.**Baca juga: Dampak Corona, Janda Tua di Tangsel Menanti Uluran Tangan Pemerintah.

“Bantuan dari pemerintah itu gak bisa double, kalaupun double itu pasti dicoret nama-namanya, semua udah di klarifikasi semua data pasti dapat, semua warga udah teriak lah semua, cuma pak RW dan pak Lurah juga pastikan ngasih bantuan darimana pun,” tutupnya.(eka)




Begini Cerita Teman Remaja Tawuran di Ciputat Tewas

kabar6.com

Kabar6-Roy Ramadan (19), warga Kampung Latus, Kedaung, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dipukuli sampai menderita luka akibat benda tumpul dan senjata tajam. Remaja yatim itu akhirnya tewas setelah terlibat aksi tawuran.

“Sama anak Kampung Gunung diteriakin gangster mau begal,” ungkap Nando, teman korban kepada kabar6.com, Kamis (23/4/2020) malam.

Ia ceritakan, insiden tawuran melibatkan kelompok remaja Villa Gunung Lestari, Kelurahan Jombang dengan Nanjar di Keluraha Sawah Baru, Kecamatan Ciputat.

Korban yang akrab disapa Adoh bersama Nando, Gusti dan Aan sebelum kejadian sedang nongkrong. “Temen anak Nanjar nelpon. Lo mau ikut gak kita mau ribut nih,” ujar Nando menirukan ucapan temannya.

Naas, saat tawuran terjadi korban ketinggalan kelompoknya yang terdesak. “Adoh dibancakin,” jelasnya.

Terpisah sebelumnya, Rita (53), ibu korban mengaku, terakhir bertemu putranya itu pada Rabu 22 April 2020, jam 10 malam. Beberapa jam kemudian, saat tengah tertidur pulas, dirinya dibangunkan dan mendengar kabar buruk bahwa anaknya tewas dikeroyok.**Baca juga: Tawuran di Ciputat, Remaja Yatim Tewas Diteriakin Gengster.

“Sebelum pergi keluar, dia minta dimasakin indomie, jam 10 malam. Terus izin nongkrong di warung, ya udah. Saya bilang, ntar pulang ya dek. Itu pesan terakhir. Trus dikabarin temannya, korban digebukin orang,” jelasnya.(yud)




Tawuran di Ciputat, Remaja Yatim Tewas Diteriakin Gengster

Kabar6.com

Kabar6-Roy Ramadan (19), warga Kedaung, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tewas secara tragis. Ia dihakimi sejumlah orang hingga mengalami luka parah.

“Bapaknya baru meninggal lima bulan lalu. Saya gak ikhlas anak saya dimatiin begitu, disangka gangster,” kata Rita (53), ibu korban saat ditemui di TPU Kedaung, Kamis (23/4/2020) sore.

Informasi yang diperoleh kabar6.com, remaja yang biasa dipanggil Adoh itu merupakan korban aksi tawuran.

Bentrokan kedua kelompok remaja itu melibatkan antara warga Nanjar di Kampung Sawah Baru dengan Kampung Gunung di Villa Gunung Lestari.

Korban bersama tiga temannya yakni Aan, Nando dan Gusti ikut bergabung dengan kelompok Nanjar. Naas, saat bentrok terjadi Adoh ketinggalan hingga menjadi bancakan musuhnya.**Baca juga: Airin: Ada Pemotor Sudah Pakai Masker Tapi Helm Lupa.

“Tahunya udah dibawa ke RSU Tangsel, tadi malam jam 3 pagi. Dapat kabar dari adik saya, dapat video kalau abangnya lagi koma di Jombang, saya susul ke Jombang sudah dibawa ke RS meninggal,” terang Nika, kakak ipar korban.(yud)




Airin: Ada Pemotor Sudah Pakai Masker Tapi Helm Lupa

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengingatkan kepada warganya apabila sudah menjalankan protokol kesehatan demi mencegah Covid-19 bukan lantas mengabaikan peraturan yang lainnya. Mematuhi peraturan lalu lintas saat berkendara juga sangat penting.

“Bahkan yang lucu kami menemukan kemarin pengendara motor pakai masker, helm lupa,” kata Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Kamis (23/4/2020).

Airin melihat ada banyak masyarakat yang sudah menggunakan masker saat keluar rumah untuk pencegahan penularan Covid-19.

Tetapi di sisi lain malah mengabaikan bentuk mitigasi diri dari ancaman kecelakaan jalan raya yang sekaligus juga melanggar aturan lalu lintas karena tidak memakai helm.

“Padahal ada Undang-undang lalu lintas di atasnya yang lebih sama juga kan gak jauh beda dengan karantina kesehatan, jaga diri takut ada kecelakaan nanti bukan karena COVID-19 tapi malah dari kecelakaannya,” jelasnya.

Enam hari setelah memberlakukan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB di Kota Tangsel, lanjutnya, dievaluasi. Tentunya agar tujuan strategis memutus mata rantai penyebaran Covid-19 bisa maksimal.**Baca juga: Hasil Rapid Test Covid-19 di Tangsel 60 Orang Positif.

“Bahwa kita sudah ada payung hukum Undang-Undang tentang Karantina Kesehatan dan ada sanksi yang melekat bagi yang melanggar,” utara Airin.(yud)




Seperti Ini Penanganangan Wabah Covid 19 Di Tangsel

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) mengambil sejumlah langkah dalam percepatan penanganan pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid19).

Mulai dari alokasi anggaran untuk Belanja Tidak Terduga (BTT) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), hingga keputusan penetapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, usulan alokasi anggaran BTT yang terdapat di OPD tersebut antara lain, di Dinas Kesehatan (Dinkes) sebesar Rp32 miliar, Dinas Perumahan Pemukiman dan Pertanahan (Disperkimta) bersama Dinas Bangunan dan Penataan Ruang (DBPR) Rp11 miliar lebih, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rp6,9 miliar, dan Dinas Sosial Rp26,6 miliar.

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Tangsel, Warman mengatakan, proses pergeseran nantinya semua kepada dana BTT, dari Dinkes, BPBD, Disperkimta, DBPR, Dinsos, termasuk beberapa OPD lain masih berjalan sesuai dengan keperluan.

Warman menerangkan, itu semua masih usulan, BPBD usulannya Rp6,9 Miliar, Disperkimta usulannya Rp11 Miliar, baru tahapan pertama Rp2,5 Miliar untuk pembuatan rumah lawan covid.

“Pergesaran anggarannya akan disampaikan ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) pada pembahasan APBD Perubahan nanti,” ujarnya. Jumat (17/4/2020).

Warman menambahkan, hingga saat ini, belum ada dokumen-dokumen yang masuk menyangkut pencairan anggaran dari Dinkes, dirinya memastikan anggaran untuk penanganan Covid-19 pada Dinkes Tangsel belum teralisasi.

Warman mengungkapkan, dana tersebut masih berada di bendahara Dinkes, disebabkan Dinkes masih mempergunakan bantuan dari Kemensos, dan beberapa bantuan CSR perusahaan swasta.

Senada, Plt Kadinkes Kota Tangsel, Deden Deni memaparkan, untuk belanja keperluan penanganan masih di proses. “Untuk belanja keperluan penanganan Covid-19, kita masih PO masih di proses,” paparnya.

Kemudian untuk anggaran dalam penanganan 1 pasien di Rumah Covid, Deden menerangkan, belum bisa memperkirakan rincian kebutuhan biaya penanganan setiap pasien Covid19.

Deden hanya mengatakan, bahwa kebutuhan biaya setiap pasien Covid-19 rata-rata sebanding dengan pasien rawat inap rumah sakit.

“Biaya yang dibutuhkan 14 hari karantina, disini (rumah Covid, red) makan minum, paling juga vitamin, makan 3 kali kaya rumah sakit, kan harus jelas juga kan ya, ya kurang lebih standar pasien rawat inap. Pastinya juga berbeda, tergantung kondisi pasien,” tuturnya.

Dari hasil pantauan, per Sabtu (18/4/2020), baru ada satu pasien yang ditampung di rumah lawan Covid19, dengan status Orang Dalam Pemantauan (ODP).

Diketahui juga, di rumah lawan Covid-19 tersebut, terdapat lima tim medis, dimana satu timnya berisi 6 orang, yang terdiri dari seorang dokter, 3 perawat, 1 petugas kebersihan, dan 1 orang supir ambulan.

Disisi lain, terhitung Sabtu 18 April hingga 1 Mei 2020, Pemkot Tangsel mulai memberlakukan Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), berdasarkan Peraturan Walikota 13 Tahun 2020 dan Keputusan Walikota Nomor 338/Kep.121-Huk/2020, dan sejumlah titik perbatasan kota pun tampak sudah dibangun posko ceck point.

Namun berdasarkan pantauan di beberapa lokasi posko cek poin, di pertigaan lampu merah Gading Serpong dan cek poin Exit Tol Rawa Buntu tampak kendaran bermotor, dari kendaraan roda dua baik berboncengan dan tidak berboncengan, kendaraan roda empat pribadi, dan angkutan umum masih bebas berlalu lalang tanpa terlebih dahulu di idientifikasi.**Baca juga: PSBB Covid-19, Satlantas Polresta Tangerang Berikan 184 Surat Teguran.

“Tadi sudah di cek, kita buka sampe jam 8 malam. Petugas dari Dinkes hanya satu orang, selebihnya petugas gabungan,” kata salah seorang petugas posko cek poin Gading Serpong.(eka)




Lagi Joging di Situ Gintung, Seorang Pria Terkapar Dibacok Jambret

kabar6.com

Kabar6-Telah terjadi pencurian dengan kekerasan (Curas) oleh dua pelaku di pinggir Situ Gintung, Cireundeu, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang menyebabkan 1 korban mengalami luka pada bagian kepala. Sabtu 18 April 2020.

Kepala Unit (Kanit) Reskrim Polsek Ciputat, Iptu Erwin Subekti mengatakan, kronologi kejadian tersebut terjadi sekira pukul 18.30 WIB, ketika korban bersama dengan teman ceweknya sedang joging di pinggir Situ Gintung.

Erwin menerangkan, tiba-tiba datang 2 orang berboncengan sepeda motor Honda Vario menghampiri korban dan berusaha mengambil handphone korban secara paksa.

“Korban mempertahankan hp nya, yang kemudian di bacok oleh pelaku pada bagian kepala, korban melakukan perlawanan, dan berhasil merampas sajam berupa golok yang di pegang oleh pelaku, sehingga kemudian pelaku melarikan diri,” ujarnya saat dikonfirmasi oleh Kabar.com. Sabtu (18/4/2020).**Baca juga: Satu Lagi Dokter di Lebak Positif Covid-19

Saat ini kondisi korban sedang dirawat di rumah sakit terdekat.(eka)




Pantau Kesiapan PSBB, Begini Kata Airin

kabar6.com

Kabar6-Menjelang pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany memantau langsung kesiapan PSBB di titik poin Gading Serpong, Jumat 17 April 2020.

Airin mengatakan, posko Gading Serpong adalah posko yang akan buka selama 24 jam.

“Harapannya kan mulai pukul 00.00 itu mulai bergerak,” ujarnya di Lampu Merah Pertigaan Gading Serpong, Pakualam, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Jumat (17/4/2020).

Airin menerangkan, pemberlakuan PSBB ini pihaknya belajar dari DKI dan Jawa Barat yang terlebih dahulu menerapkan PSBB di wilayahnya.

Airin mengimbau kepada masyarakat untuk bersama-sama lakukan disiplin, karena keberhasilan PSBB adalah keberhasilan bersama.

“Tidak mungkin saya sendiri, tidak mungkin pak kapolres sendiri, pak dandim sendiri harus dipahami ini untuk kebersamaan dan ini untuk masyarakat,” tutupnya.**Baca juga: Besok PSBB Kota Tangerang, Ini Pesan Walikota Arief.

Diketahui, PSBB di Tangerang Raya akan dimulai tengah malam ini.(eka)




Lakukan Pengawasan OPD di Tengah Corona, DPRD Tangsel Gelar Video Conference

kabar6.com

Kabar6-Mewabahnya Corona Virus Disease 2019 (Covid19) tak menghalangi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang Selatan untuk memulai rapat koordinasi (Rakor) evaluasi triwulan dengan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Rapat evaluasi ini digelar menggunakan Video Conference, yang dimana dalam rapat kali ini OPD tak perlu repot datang ke Kantor DPRD.

Dalam Video Conference ini para pimpinan Komisi hadir langsung ke Kantor DPRD, sementara anggota komisi bisa malukan Video Conference dari rumah.

Kemudian, tidak hanya menggunakan Video Conferencce saja, para anggota Dewan pun menjarak dan mengatur duduk nya, dan juga menggunakan masker sesuai dengan protokol kesehatan.

Ketua DPRD Kota Tangsel, Abdul Rasyid mengatakan, meski ada wabah seperti ini, tidak mengendurkan DPRD Tangsel untuk tetap bekerja sebagai wakil rakyat.

Rasyid menyebut, rapat pengawasan melalui Video Conference ini adalah yang pertama dengan mengikuti protokol kesehatan.

“Sebelum menggunakan Video Conference, dilakukan jaga jarak serta ruangan rapat juga sudah disemprot disinfektan,” ujarnya saat ditemui wartawan di kantornya. Senin (13/4/2020).

Rasyid menerangkan, kegiatan rapat evaluasi tersebut akan berlangsung sampai 4 hari kedepan.

Lanjutnya, hal ini dilakukan pihaknya karena sudah menjadi tugas dan tanggungjawab untuk tetap melakukan pengawasan di Kota Tangsel.

Rasyid menjelaskan, dalam rakor tersebut juga tidak hanya sekedar membahas evaluasi triwulan saja yang sudah dikerjakan seluruh OPD, tetapi juga membahas penanganan masalah wabah Covid-19.**Baca juga: Banten Bantu JPS Rp 45 Miliar, Airin Minta Tambah.

“Masing-masing komisi dengan mitra kerjanya juga membahas penanganan Covid19. Semoga wabah Corona ini cepat berlalu dan kota semua bisa beraktivitas kembali seperti biasa,” tutupnya.(eka)




BPKAD Tangsel: Jumlah Total Anggaran Covid19 Belum Bisa Dihitung

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Tangerang Selatan, Warman Syanudin mengatakan, jumlah total anggaran untuk penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid19) belum bisa dihitung sampai saat ini.

Warman menjelaskan, hal itu dikarenakan kebutuhan akan menyesuaikan di lapangan oleh Gugus Tugas dan OPD lainnya, kemudian hal itu akan bertahap.

Lanjutnya, Warman menerangkan, sampai saat ini juga total anggaran masih dalam proses, karena OPD-OPD yang menangani Covid 19 belum seluruhnya mengajukan, lalu masih proses verifikasi dan probity audit.

“Yang sudah diusulkan baru dari OPD Dinkes 7M, dan BPBD 6M. Tapi pelaksanaannya masih dalam proses di OPD tersebut,” ujarnya kepada Kabar6.com melalui aplikasi pesan singkat, Kamis (9/4/2020).

Warman memaparkan, anggaran tersebut nanti nya akan digunakan untuk pencegahan dan penanganan Covid19, pengadaan obat, lalu perbekalan kesehatan Puskesmas dan jaringannya di Dinas Kesehatan.

Lanjutnya, ada penunjang pengendalian dan pencegahan, penanganan Covid 19 pada BPBD.**Baca juga: Diberlakukan PSBB, Pemkot Tangsel Geser Anggaran Rp100 Miliar.

“Penyediaan social safety net pada Dinas Sosial, dan kegiatan ini dalam perencanaan, sedangkan pelaksanaannya menyesuaikan dengan kebutuhan dan juga OPD lainnya,” tutupnya.(eka)