1

Penumpang Pesawat Obesitas, Pramugari Dipaksa Bersihkan Sisa BAB

Kabar6-Sebuah peristiwa tidak mengenakkan menimpa seorang kepala petugas wanita dan pramugari di maskapai Internasional Taiwan, Eva Air. Keduanya mengalami trauma setelah seorang penumpang berkebangsaan Amerika Serikat (AS) memaksa mereka untuk mengelap bokongnya usai buang air besar (BAB).

Awak kabin Eva Air yang diidentifikasi berdasarkan marga keluarga Kuo ini, melansir Nextshark, mengatakan bahwa seluruh awak kabin yang bertugas pada saat itu adalah wanita. Pria obesitas tersebut, menurut Kuo, meminta awak kabin untuk menarik celananya dan menyuruh mereka membersihkan bagian bokongnya. Disebutkan, penumpang yang tidak disebutkan namanya itu terlihat menggunakan kursi roda selama penerbangan dari Los Angeles menuju Taipei.

Awalnya, pria tersebut meminta untuk dipindahkan menuju kursi dengan tiga row yang masih tersedia. Tak lama setelah itu, ia kembali meminta bantuan para pramugari untuk pergi menuju kamar mandi. Dikatakan Kuo, pria tadi tidak bisa menggunakan tangan kanannya karena baru pulih dari operasi. Ia juga mengeluhkan ukuran toilet pesawat yang terlalu kecil. Setelah diantar pramugari ke toilet kelas bisnis, ia meminta agar pintu toilet tetap dibuka agar sirkulasi udara menjadi lebih baik ketika BAB.

Namun permintaan tersebut ditolak, dan pramugari bersikeras untuk menutup pintu. Tak lama kemudian, pria tersebut menekan tombol darurat dan meminta awak kabin untuk menarik celananya.

“Saya bilang kepadanya, kami tidak bisa membantunya. Namun, ia mulai berteriak. Ia menyuruh saya masuk ke dalam sana dan mengancam akan buang air kecil di lantai. Ketika saya masuk, alat kelamin penumpang itu sudah terbuka,” jelas Kuo.

Kuo ingat betul, ia membersihkan bokong pria tersebut sebanyak tiga kali hingga akhirnya penumpang itu berkata “Anda bisa menarik celana saya kembali sekarang.” ** Baca juga: Seluruh Kantor Polisi di Thailand Kirim Para Petugas Bertubuh Gemuk ke Kamp Penurunan Berat Badan

Benar-benar pengalaman buruk.(ilj/bbs)




Apa Sebab Sering Kembung atau Mual Usai Minum Susu?

Kabar6-Sejumlah orang mengalami mual atau perut kembung setelah minum susu, karena mengalami intoleransi laktosa. Namun hal ini bisa juga terjadi pada orang yang sensitif terhadap protein tertentu, yang terdapat dalam susu.

Meskipun susu memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, melansir Alodokter, bagi penderita intoleransi laktosa dan orang yang pencernaannya sensitif terhadap susu, mengonsumsi susu justru dapat menyebabkan berbagai macam keluhan, seperti perut kembung, mual, sembelit, bahkan diare. Hal ini dapat terjadi karena tubuh tidak dapat mencerna laktosa dengan baik. Laktosa adalah salah satu jenis gula yang terdapat di dalam susu.

Di dalam tubuh, laktosa akan dipecah menjadi gluktosa dan galaktosa, dengan bantuan enzim laktase. Namun pada penderita intoleransi laktosa, enzim laktase yang dihasilkan oleh tubuh tidak cukup, sehingga laktosa tidak dapat dicerna dengan baik.

Hal ini kemudian membuat bakteri dalam usus besar melakukan proses fermentasi laktosa menjadi asam dan juga gas. Banyaknya laktosa yang difermentasikan pada usus besar inilah yang menyebabkan terjadinya perut kembung dan mual.

Selain kembung dan mual, penderita intoleransi laktosa juga akan merasakan gejala lain seperti sakit perut, muntah, diare, sembelit atau susah buang air besar (BAB), sering buang angin atau kentut.

Selain intoleransi laktosa, sering kembung atau mual setelah minum susu juga dapat dialami oleh orang dengan pencernaan yang sensitif terhadap kandungan protein yang terdapat pada susu. Keluhan ini seringkali tertukar dengan intoleransi laktosa karena gejalanya yang serupa, banyak yang mengira dirinya intoleransi laktosa, padahal ada kemungkinan karena tidak bisa mencerna salah satu protein pada susu sapi.

Protein beta-kasein, yang terdiri dari protein A1 dan A2, merupakan jenis protein terbanyak dalam kandungan susu sapi. Protein dalam susu sapi bernama protein A1 (beta-kasein 1) diduga menjadi penyebab kondisi ini. ** Baca juga: Bentuk Tubuh Jadi Salah Satu Penyebab Wanita Lebih Panjang Umur Ketimbang Pria?

Dalam tubuh, protein A1 akan dipecah menjadi senyawa protein bernama beta-casomorphin-7 (BCM-7), senyawa yang diduga menyebabkan gangguan pencernaan pada penderita intoleransi laktosa dan alergi susu. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa kandungan protein A1 dianggap sebagai pemicu munculnya keluhan yang menyerupai gejala intoleransi laktosa dan alergi susu.

Jika masih ragu, sebaiknya konsultasikan hal tersebut pada dokter.(ilj/bbs)




Bagaimana Idealnya BAB Tiap Hari?

Kabar6-Salah satu hal yang menjadi tanda pencernaan tubuh lancar adalah kegiatan buang air besar (BAB). Menurut University of Massachusetts, bagian yang tersisa terbuat dari campuran bakteri mati yang membantu kita mencerna makanan, bakteri hidup, protein, serat yang tidak bisa dicerna, dan bahan limbah dari hati dan usus.

Setiap orang rata-rata BAB sekali sehari. Melansir medicaldaily, melepaskan sekira satu ons kotoran per 12 pon berat badan, berarti bahwa orang dengan berat 160 kilogram akan menghasilkan hanya di bawah satu pon kotoran sehari. Meskipun rata-rata orang BAB sekali sehari, hal itu bukan lantas menjadi pedoman. Dijelaskan ahli gastroenterologi, apa pun dalam kisaran tiga kali sehari hingga tiga kali seminggu adalah normal asalkan fesesnya tidak terlalu keras atau lembek.

Di sisi lain, program diet mempengaruhi jumlah BAB. Disebutkan, orang-orang Asia BAB jauh lebih sering dibanding orang-orang di negara barat seperti Amerika Serikat. Perbedaan ini dilaporkan adalah efek dari diet tinggi serat yang disukai oleh banyak orang di Timur.

Lancar tidaknya BAB juga dipengaruhi oleh gaya hidup seperti makan dan olahraga. Biasanya proses pencernaan akan terganggu pada saat liburan. Program diet secara perseorang pun akan mengganggu pencernaan, termasuk saat Anda mengalami depresi yang biasanya menimbulkan sembelit. ** Baca juga: Benarkah Posisi Tidur Miring Bikin Mood Jelek Keesokan Harinya?

Jadi idealnya proses pembuangan kotoran adalah sehari tiga kali hingga tiga kali seminggu. Di luar itu, Anda disarankan untuk menjalankan pola makan sehat dan teratur serta olahraga. Jika pencernaan masih tidak berjalan dengan baik, dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter.(ilj/bbs)




Sembelit Bisa Disebabkan Karena Konsumsi Mi Secara Berlebihan

Kabar6-Variasi makanan berbahan dasar mi menjadi pilihan banyak orang, karena selain praktis, rasanya pun lezat. Mi disebut sebagai pengganti karbohidrat. Dalam 100 gram nasi, kalorinya sama dengan 100 miligram (mg) mi.

Meskipun demikian, melansir vivanews, kedua sumber karbohidrat ini sebaiknya tidak dikonsumsi berlebihan karena termasuk karbohidrat sederhana yang bisa meningkatkan kadar gula darah. Kandungan karbohidrat dalam mi berbeda dengan karbohidrat kompleks. Jika dikonsumsi secara berlebihan, mi bisa menimbulkan sembelit atau susah buang air besar (BAB) lantaran tidak mengandung serat. ** Baca juga: 4 Penyebab Usai Makan Malah Cegukan

Ya, mi merupakan karbohidrat sederhana yang kandungan seratnya sangat sedikit. Jika tidak diimbangi cukup serat dari buah dan sayur timbul gejala sembelit. Di sisi lain, jika mengonsumsi mi dalam jumlah cukup dan disertai sayur, sumber protein, dan kalori terkontrol, tidak akan menyebabkan tubuh gemuk secara berlebihan.(ilj/bbs)




Ketahui Jenis Bau dari Tubuh yang Ternyata Gejala Penyakit

Kabar6-Setiap orang tentu pernah mengalami bau badan, hanya saja kadarnya berbeda-beda. Namun tahukah Anda, pada beberapa kasus bau badan juga dapat menunjukkan gangguan kesehatan yang sedang dialami tubuh, lho.

Benarkah demikan? Melansir womenshealthmag, berikut beberapa jenis bau badan yang dapat merupakan gejala dari suatu penyakit serius:

1. Napas berbau seperti buah
Salah satu komplikasi diabetes, ketoasidosis diabetikum terjadi saat tubuh Anda kekurangan hormon insulin dan kadar gula darah tinggi. Seorang penderita diabetes tipe 1 biasanya lebih sering mengalami hal ini dibandingkan dengan seorang penderita diabetes tipe 2.

Ketoasidosis diabetikum terjadi karena tubuh tidak dapat menggunakan gula untuk menghasilkan energi, maka tubuh pun akan mulai menghancurkan lemak untuk dijadikan energi. Hal ini akan menyebabkan menumpuknya suatu produk sisa yang disebut dengan keton, di dalam darah. Banyaknya keton di dalam darah akan membuat napas Anda berbau seperti buah. Biasanya orang lain di sekitar Anda yang menyadari hal ini.

2. Kaki bau
Jika kulit di sekitar jari kaki menjadi kering, bersisik, merah, atau bahkan melepuh, mungkin Anda mengalami infeksi jamur pada kaki atau disebut athlete’s foot. Bau kaki ini disebabkan oleh kombinasi infeksi bakteri dan jamur yang mengerosis kulit kaki.

Anda dapat menularkan infeksi jamur ini ke bagian tubuh lain dengan cara menggaruk bagian kaki yang terinfeksi kemudian memegang bagian tubuh lain. Jika demikian, dapat timbul bau tidak sedap pada bagian tubuh yang ikut tertular.

3. BAB bau
Saat usus halus tidak memproduksi cukup enzim laktase, maka hal ini akan membuat Anda tidak dapat mencerna laktosa, suatu jenis gula yang terdapat di dalam susu dan produknya.

Akibatnya, laktosa yang tidak tercerna ini pun akan langsung masuk ke dalam usus besar Anda, bukannya ke aliran darah, di mana akan difermentasi oleh bakteri usus. Hal ini akan membuat tinja menjadi encer dan bau, serta membuat perut kembung dan membuat gas (kentut) yang dikeluarkan menjadi bau.

Intoleransi laktosa sebenarnya cukup sering ditemukan. Beberapa gejala intoleransi laktosa yang sering ditemukan adalah kram perut, mual, diare, muntah, dan tinja serta gas (kentut) yang berbau tidak sedap.

4. Air kemih berbau tajam
Infeksi saluran kemih (ISK) akan menyebabkan terbentuknya air kemih yang berbau tajam. ISK terjadi saat bakteri, paling sering E.coli, masuk ke dalam saluran kemih dan uretra Anda. Bakteri ini kemudian akan berkembang biak di dalam kandung kemih Anda dan menyebabkan terjadinya infeksi.

5. Bau mulut
Jika bau mulut di pagi hari selalu saja tidak sedap, bahkan setelah menggosok gigi secara teratur, Anda mungkin mengalami gangguan tidur apnea, suatu gangguan tidur yang menyebabkan pernapasan berhenti dan mulai secara tidak teratur saat Anda tidur.

Gangguan tidur apnea dapat menyebabkan penderita mendengkur parah, sehingga membuatnya bernapas melalui mulut saat tidur. Hal ini dapat membuat mulut menjadi amat sangat kering, yang sering menyebabkan bau mulut. ** Baca juga: Studi Buktikan Selalu Bersyukur Baik untuk Kesehatan

Jika masih ragu, segera berkonsultasi pada dokter untuk memeriksa kesehatan Anda.(ilj/bbs)




Stres Sebabkan Sembelit, Ini Penjelasannya

Kabar6-Ada banyak hal yang menyebabkan seseorang mengalami susah buang air besar (BAB) atau sembelit. Salah satunya disebabkan stres atau emosional psikologis. Hal ini karena stres bisa mempengaruhi saraf yang mengontrol fungsi usus sehingga menyebabkan sembelit.

Diketahui, usus adalah organ yang sangat sensitif dan dapat dipengaruhi oleh berbagai pengaruh eksternal termasuk kecemasan dan perubahan dalam rutinitas. Tanpa disadari, stres yang terjadi untuk jangka panjang bisa menjadi penyebab sembelit.

Selain itu, melansir DetikHealth, sembelit bisa berhubungan dengan sesuatu yang sederhana seperti terlalu sibuk untuk mendapatkan waktu pergi ke toilet. Jadi salah satu caranya adalah mengurangi tekanan dalam hidup, mengonsumsi serat yang cukup serta tidak mengabaikan dorongan dari dalam tubuh untuk BAB.

Terdapat tiga jenis sembelit yang bisa dialami oleh seseorang, antara lain yaitu:
1. Sembelit akut, adanya perubahan mendadak dalam BAB yang biasanya jadi sinyal adanya masalah serius di usus seperti tumor usus besar sehingga perlu perhatian medis.

2. Sembelit kronis, perubahan BAB untuk jangka waktu panjang yang biasanya akibat kurangnya aktivitas fisik atau kebiasaan makan yang salah.

3. Sembelit parah, jika BAB kurang dari satu kali dalam seminggu yang biasanya memerlukan pengosongan usus dan pemeriksaan.

Beberapa orang diketahui rentan mengalami sembelit seperti lansia, ibu hamil, sering bepergian (wisatawan), pola hidup yang tidak sehat, pecinta junk food, kurang mengonsumsi cairan serta pasien yang harus selalu berada di tempat tidur. ** Baca juga: Kapan Waktu yang Pas untuk Bakar Kalori?

Namun sembelit ini tidak boleh diabaikan karena pada kebanyakan kasus, penyebab sembelit ini akibat adanya penyimpangan gaya hidup.(ilj/bbs)




5 Buah yang Tak Disangka Bisa Sebabkan Sembelit

Kabar6-Buah menjadi menu wajib sehari-hari karena kandungan nutrisi dan vitamin yang baik untuk kesehatan. Namun di balik manfaat itu, ternyata beberapa buah secara tak disangka bisa jadi penyebab sembelit, lho.
Buah apa saja yang dimaksud? Melansir Go Dok, ini dia lima buah yang dimaksud:

1. Pisang
Psang yang belum benar-benar matang bisa membuat Anda mengalami sembelit. Hal ini disebabkan oleh kandungan pati resisten yang sulit untuk dicerna tubuh. Selama proses pematangan, pati tersebut diubah menjadi gula natural yang lebih mudah untuk dicerna.

Selain itu, pisang yang belum matang juga mengandung lebih banyak jumlah tanin, yaitu kandungan yang dapat mengurangi kecepatan makanan untuk disalurkan menuju lambung. Artinya, sekresi lambung serta kontraksi berkurang, sehingga makanan pun dicerna dengan lebih lambat. Jadi usahakan untuk mengonsumsi pisang yang matang untuk menghindari risiko sembelit.

2. Kesemek
Terdapat beberapa jenis kesemek, tetapi kebanyakan dikategorikan sebagai manis atau astringen. Kesemek astringen mengandung cukup banyak tanin. Jika Anda mengalami konstipasi atau sembelit, hindari mengonsumsi terlalu banyak buah kesemek, terutama kesemek astringen.

3. Apel
Apel seringkali dikonsumsi untuk melancarkan pencernaan. Namun itu hanya berlaku untuk orang dewasa dan anak-anak. Hindari memberikan apel kepada bayi, karena apel atau apel kukus, dapat menyebabkan sembelit pada bayi.

Bahan-bahan yang mengandung apel lainnya, seperti saus atau selai apel, juga lebih baik tidak diberikan karena mengandung protein pectin yang dapat membuat bayi susah buang air besar (BAB).

4. Pir
Buah pir kaya akan sorbitol atau alkohol gula alami yang dapat berfungsi sebagai pencahar. Namun jika Anda mengonsumsi buah pir secara berlebihan, terutama dengan mengupas kulitnya terlebih dahulu, risiko sembelit akan menjadi lebih tinggi.

Hal ini disebabkan oleh tingginya jumlah fruktosa dalam buah pir. Kandungan fruktosa yang tinggi akan menghambat laju air besar ke lambung. Risiko sembelit juga akan lebih rentan terjadi pada balita.

5. Ceri
Satu cangkir buah ceri mengandung 3gr serat atau 12 persen kebutuhan serat per harinya. Jika Anda mengonsumsi ceri yang banyak, konsumsi serat pun akan meningkat. Akibatnya, perut pun akan terasa kembung, terlebih jika perut belum terbiasa mencerna serat. Masalah ini bisa diatasi dengan membiasakan memakan serat setiap hari, sehingga sistem pencernaan bisa beradaptasi. ** Baca juga: Sering Diabaikan, Jamur Ternyata Baik untuk Kesehatan

Hal yang harus diperhatikan, hindari konsumsi buah tadi dalam jumlah berlebihan agar tidak mengalami sembelit.(ilj/bbs)




Usia Semakin Tua, Makin Susah BAB?

Kabar6-Tidak hanya kulit yang mulai keriput serta penglihatan mata yang berkurang, kebiasaan untuk buang air besar (BAB) pun sudah mulai berkurang, alias mengalami sembelit. Benarkah semakin tua Anda akan mengalami susah BAB?

Ya, semakin bertambah usia, selain memiliki daya tahan tubuh yang lebih rendah, seringkali juga membuat seseorang menjadi lebih sulit buang air besar (BAB), terutama bila telah berusia 60-70 tahun.

Sekira 26 persen wanita dan 16 persen pria yang berusia 65 tahun atau lebih, disebut mengalami sembelit. Angka ini akan meningkat saat mereka telah berusia lebih dari 84 tahun, yaitu menjadi 34 persen dan 26 persen.

Sebenarnya, melansir WebMd, sebagian besar kasus sembelit yang terjadi pada orang lanjut usia tidak memiliki hubungan langsung dengan proses penuaan normal. Sembelit pada orang lanjut usia biasanya terjadi karena sebagian besar orang yang berusia lebih dari 65 tahun pasti mengonsumsi satu atau lebih obat yang mempengaruhi konduksi saraf (penghantaran impuls saraf) dan fungsi otot polos. Hal inilah yang mungkin menyebabkan banyak orang berusia lanjut mengalami sembelit.

Beberapa jenis obat-obatan yang dapat mengganggu proses penghantaran impuls saraf dan fungsi otot polos adalah obat golongan opioid, anti kolinergik, NSAID, penghambat kanal kalsium, dan suplemen kalsium.

Selain obat-obatan, terdapat beberapa hal lainnya yang juga dapat meningkatkan resiko terjadinya sembelit pada orang lanjut usia, yaitu kurangnya konsumsi serat, kurangnya konsumsi air putih, kurangnya aktivitas fisik, dan gangguan fungsi kognitif (kemampuan berpikir)

Berbagai penelitian juga telah menemukan bahwa beberapa perubahan fisiologis dapat mempengaruhi pergerakkan usus pada orang lanjut usia. Beberapa perubahan fisiologis yang dapat menghambat kerja usus adalah:

1. Disfungsi mienterik
2. Peningkatkan tumpukkan kolagen pada usus besar bagian kiri
3. Penurunan fungsi saraf di dalam otot usus besar
4. Peningkatan jumlah ikatan antara endorfin dengan reseptor usus. ** Baca juga: Ketahui Kebutuhan Protein Setiap Hari

Hal lainnya yang juga dapat memicu terjadinya sembelit pada orang lanjut usia adalah hilangnya tekanan sphincter ani (otot dubur) atau adanya proses degenerasi otot sphincter ani dalam atau akibat berkurangnya elastisitas otot dinding usus besar.(ilj/bbs)




BAB Ikut Pengaruhi Berat Badan?

Kabar6-Mungkin selama ini Anda menganggap bahwa buang air besar (BAB) dapat mempengaruhi berat badan. Benarkah anggapan itu? BAB memang dapat mempengaruhi berat badan seseorang, tetapi hanya sedikit.

Hal ini, melansir womenshealthmag, tergantung pada ukuran dan seberapa sering Anda BAB setiap harinya. Berat tinja dapat bervariasi dari 500 gram hingga 2 kg, dan akan semakin berat bila Anda tidak BAB selama beberapa hari. Bila Anda baru saja BAB setelah beberapa hari mengalami sembelit, mungkin merasa berat badan telah berkurang sangat banyak. Hal ini karena BAB dapat mengurangi perut kembung dan membuat perut menjadi lebih kecil.

Meskipun demikian, penurunan berat badan yang terjadi setelah BAB bukan disebabkan oleh penurunan massa lemak di dalam tubuh. Dianjurkan agar Anda menimbang berat badan Anda pada waktu yang sama setiap harinya, yaitu di pagi hari.

Mengonsumsi makanan kaya serat merupakan salah satu hal yang dapat mempengaruhi keduanya, yaitu penurunan berat badan dan memperlancar BAB. Selain dapat membantu memperlancar BAB, mencegah terjadinya beberapa jenis kanker, dan membantu mengatur kadar gula darah serta menurunkan kadar kolesterol darah, serat juga dapat membuat seseorang merasa kenyang lebih lama, yang tentu saja dapat membantu menurunkan berat badan. ** Baca juga: Tidak Suka Kuningnya, Ini Manfaat Konsumsi Putih Telur

Beberapa jenis makanan yang mengandung banyak serat antara lain buah, sayuran, dan gandum. Konsumsilah setidaknya 25-30 gram serat setiap harinya.(ilj/bbs)




5 Hal yang Bisa Sebabkan Sembelit

Kabar6-Susah buang air besar (BAB) yang lebih dikenal dengan sembelit, tentu akan membuat perut terasa tidak nyaman. Pada kebanyakan kasus, hal ini terjadi karena usus besar telah menyerap terlalu banyak air dari makanan.

Nah, cara terbaik untuk mengatasi sembelit adalah dengan mencari tahu apa penyebabnya. Melansir duniakesehatan, ada lima hal yang bisa sebabkan sembelit. Apa sajakah itu?

1. Konsumsi obat pencahar secara berlebihan
Mengonsumsi obat pencahar memang dapat membantu mengatasi sembelit, tetapi hanya bila Anda mengonsumsi dengan dosis yang sesuai. Mengonsumsi obat pencahar secara berlebihan justru dapat memicu terjadinya sembelit. Hal ini karena usus Anda akan mengalami ketergantungan pada obat pencahar tersebut, sehingga tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya tanpa adanya obat tersebut.

2. Kurang konsumsi air putih
Mengonsumsi cukup air putih ternyata tidak hanya dapat membuat Anda terlindung dari berbagai gangguan ginjal, tetapi juga dapat membantu mencegah terjadinya sembelit. Hal ini dikarenakan usus besar akan menyerap sejumlah air dari sisa makanan saat berada di dalamnya, sehingga kekurangan air tentu akan membuat sisa makanan ini menjadi keras dan sulit dikeluarkan.

3. Kurang konsumsi serat
Sayuran mengandung serat yang dapat membantu kerja saluran pencernaan Anda. Jadi, tingkatkan konsumsi buah, sayuran, dan biji-bijian untuk mencukupi kebutuhan serat harian Anda.

4. Jarang olahraga
Orang yang jarang melakukan aktivitas fisik mudah sekali terkena sembelit. Hal ini banyak dialami oleh orang berusia lanjut atau oleh orang yang terus berbaring di tempat tidur selama beberapa minggu. Hal ini karena tubuh yang tidak aktif juga akan membuat proses metabolisme dan kerja berbagai organ di dalam tubuh melambat sehingga sembelit pun terjadi.

5. Usia
Seiring dengan semakin bertambahnya usia, proses metabolisme dalam tubuh pun akan melambat, yang tentu saja akan membuat kerja usus pun menurun. Selain itu, penuaan juga akan membuat otot-otot di saluran pencernaan Anda tidak dapat bekerja secara optimal. ** Baca juga: Ini Alasan Mengapa Bayam Tidak Boleh Dipanaskan Setelah Dimasak

Apakah salah satu penyebab di atas pernah menyebabkan Anda mengalami sembelit? (ilj/bbs)