oleh

4 Penyebab Usai Makan Malah Cegukan

image_pdfimage_print

Kabar6-Cegukan adalah suara yang ditimbulkan oleh kontraksi alias penegangan diafragma, yaitu dinding otot yang memisahkan antara perut dengan dada. Fungsinya untuk mencegah asam lambung naik ke kerongkongan.

Biasanya cegukan berasal dari rangsangan pada organ pencernaan. Entah itu rangsangan pada perut, kerongkongan, atau saraf-saraf pencernaan. Lantas, apa penyebab cegukan setelah makan? Melansir hellosehat, berikut beberapa penyebabnya:

1. Makan terlalu cepat & banyak
Makan dengan porsi besar apalagi sambil terburu-buru, adalah penyebab cegukan setelah makan yang paling umum. Makan berlebihan menyebabkan perut cepat membesar dan mendorong diafragma untuk berkontraksi. Nah, hal inilah yang kemudian memicu suara ‘hik’ saat cegukan.

Sama halnya, ketika Anda makan terlalu cepat, akan ada banyak udara yang ikut masuk ke dalam tenggorokan saat menelan. Secara bersamaan, diafragma akan berkontraksi secara berlebihan dan epiglotis menutup dengan cepat supaya tidak ada makanan yang masuk ke tenggorokan. Pada saat inilah Anda akan mengalami cegukan usai makan.

2. Jenis makanan tertentu
Beberapa jenis makanan memang bisa memicu cegukan, terutama makanan kering, suhunya terlalu panas, atau yang rasanya pedas. Makanan kering seperti roti misalnya, cenderung lebih sulit dikunyah atau ditelan daripada makanan lunak.

Karena sulit dikunyah, jenis makanan ini rentan melukai dan mengiritasi lapisan kerongkongan. Sejumlah saraf yang ada di kerongkongan akan terangsang dan memicu kontraksi diafragma, sehingga pada akhirnya menyebabkan cegukan.

Konsumsi makanan dan minuman yang sangat panas, sangat dingin, atau pedas juga memberikan efek serupa. Begitu juga ketika Anda minum minuman bersoda, gelembung udara dari minuman akan memenuhi rongga perut dan merangsang kontraksi diafragma.

3. Perubahan suhu di esofagus
Penyebab cegukan setelah makan juga bisa terjadi karena perubahan suhu di kerongkongan. Suhu yang naik atau turun secara mendadak akan ‘‘menggelitik’ saraf kerongkongan dan merangsang kontraksi diafragma secara berlebihan.

Saraf kerongkongan sendiri terdiri dari saraf frenikus dan saraf vagus. Dua jenis saraf ini sangat sensitif dan cepat bereaksi saat bersentuhan dengan makanan yang sangat panas, pedas, asam, cairan yang sangat dingin, dan alkohol. Bila Anda mengonsumsi makanan atau minuman tersebut, maka akan mengalami cegukan setelah makan.

Selain faktor makanan, berpindah-pindah tempat juga bisa mempengaruhi suhu esofagus. Misalnya, Anda memilih makan di restoran ber-AC, padahal baru saja selesai beraktivitas di bawah sinar matahari. Perubahan suhu mendadak inilah yang bisa jadi penyebab cegukan setelah makan.

4. Stres
Siapa yang menyangka, cegukan ternyata juga bisa disebabkan oleh emosi berlebihan. Kondisi terlalu stres atau bahagia berlebihan dapat menyebabkan cegukan.

Para ahli meyakini bahwa orang yang sedang emosi berlebihan cenderung menelan udara lebih banyak. Karena biasanya, orang yang sedang marah atau sangat bahagia cenderung melampiaskan emosinya dengan makan banyak. Semakin banyak udara yang tertelan, maka diafragma akan semakin berkontraksi dan menyebabkan cegukan. ** Baca juga: Studi Ungkapkan Beberapa Makanan Gorengan Paling Buruk untuk Kesehatan

Cegukan yang normal biasanya terjadi selama kurang dari 48 jam dan akan berhenti dengan sendirinya. Jika lebih dari itu, maka bisa jadi ada masalah kesehatan tertentu yang jadi penyebab cegukan. Segera periksakan diri Anda ke dokter untuk memastikan penyebabnya.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email