oleh

Siswa Dharma Karya UT, Ciptakan Smartbox Aman dan Hemat BBM

image_pdfimage_print

Kabar6-Maraknya kasus perampasan kendaraan bermotor di beberapa wilayah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) akhir-akhir ini, rupanya tak luput dari perhatian dua siswa SMA Dharma Karya UT, Kecamatan Pamulang, Kota Tangsel untuk menciptakan smartbox keamanan demi kendaraan motor roda dua yang juga dapat menghemat Bahan Bakar Minyak (BBM).

 

Dua siswa tersebut yakni Andria Farhan (15) kelas 10 dan Arsyan Farizi kelas 11 IPA Dharma Karya UT.

 

Smartbox keamanan dan hemat BBM dipasangkan di antara CDI alat pengapian dan Spool, yang ditambahkan dengan pegangan sensor daun. Alat tersebut akan mengalirkan sinyal ke smartbox,dan secara otomatis timer selama 60 detik atau satu menit akan bekerja.

 

“Sensor daun yang dipasangankan di kedua stang akan bekerja ketika tangan kita tidak memegang kedua stang tersebut, secara otomatis mesin motor akan mati dan klakson secara otomatis akan menyala terus,” tutur Arsyan menjelaskan.

 

Dia mencontohkan, ketika motor diambil oleh penjahat, secara otomatis motor langsung berpindah tangan, sistem ini akan bekerja selama satu menit, motor dibawa kabur, dan selama satu menit itu dirinya bisa menelpon pihak kepolisian dan meminta tolong, karena motor akan terus berbunyi dan mesin mati secara otomatis. Sehingga maling kemungkinan bisa tertangkap.

 

Sementara itu, Andria Fahman menjelaskan, smartbox ini pun menghemat energi dan bahan bakar dari sistem yang terpasang ke pengapian. ** Baca juga: Orkestra BINUS School Serpong Satukan Perbedaan

 

“Kita memiliki ide ini sejak Agustus lalu, dan maraknya begal membuat kita menambah komponen alat ini,” ujar Andria.

 

Dia juga menjelaskan, untuk membuat alat dengan komponen IC 55, Lelay, sakar daun, RPM, meter timer, delay IC 55 membutuhkan waktu hanya 15 menit saja.

 

Arsyan dan Andria berkesempatan memperkenalkan inovasinya dalam lomba teknologi tepat guna yang diselenggarakan Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan Keluarga Berencana (BPMPPKB), Selasa (10/3/2015) kemarin di WTC Serpong.

 

Menurut mereka untuk modal pembuatan alat tersebut hanya membutuhkan biaya Rp30.000 saja.

 

“Tidak perlu mahal untuk menciptakan barang tepat guna yang bisa bermanfaat untuk masyarakat, dan alat ini akan dikembangkan dan dipasarkan jika ada yang berminat,” ungkap warga Pamulang tersebut optimis.

 

Sementara Asisten Daerah 2 Budiawan sangat antusias dengan hasil yang diciptakan anak-anak siswa SMA ini. Mereka mempunyai ide yang cemerlang dan bisa dipasarkan ke masyarakat.

 

“Saya berharap hasil dari penelitian ini dapat dibuat semenarik mungkin dan dipasarkan, sehingga dapat bermanfaat untuk masyarakat,”ungkapnya. (asri)

Print Friendly, PDF & Email