oleh

Siapa Sangka, Sepatu High Heels Ternyata Awalnya untuk Pria

image_pdfimage_print

Kabar6-Selama ini kita mengetahui bahwa high heels atau sepatu hak tinggi dibuat untuk wanita, karena memberikan tampilan yang elegan, anggun, dan meningkatkan kesan kepercayaan diri. High heels juga memberikan efek optik yang membuat kaki terlihat lebih panjang dan ramping.

Nmaun tahukan Anda, high heels awalnya untuk pria? Sejarah sepatu high heels dapat ditelusuri kembali ke abad ke-15 di Persia. Pada masa itu, melansir teenvogue, para prajurit menggunakan sepatu hak tinggi untuk membantu menjaga kaki mereka tetap stabil di atas kuda. Penggunaan sepatu hak tinggi ini memberikan keuntungan praktis dalam pertempuran. Hak tinggi membuat prajurit lebih mudah menjaga kaki mereka tetap aman di sanggurdi kuda, sambil berdiri di atas pelana untuk menembakkan panah dan melemparkan senjata mereka.

Ketika para imigran Persia membawa tren sepatu hak tinggi ke Eropa, sepatu ini menjadi populer di kalangan bangsawan pria Eropa. Pada abad ke-17, sepatu hak tinggi menjadi simbol kekuasaan dan status sosial. Raja Louis XIV dari Prancis memperkenalkan sepatu dengan hak merah dan sol merah ke istananya.

Raja Louis XIV membatasi pemakaian sepatu seperti itu hanya untuk lingkaran bangsawan, menjadikannya sebagai simbol privasi dan eksklusivitas. Praktik ini kemudian diikuti oleh kerajaan di seluruh Eropa, yang mengadopsi sepatu hak tinggi sebagai bagian dari pakaian formal mereka.

Pada abad ke-18 pandangan masyarakat terhadap high heels mengalami perubahan drastis. Selama revolusi Prancis, baik pria maupun wanita mulai meninggalkan high heels dan beralih ke sepatu datar, untuk menolak asosiasi dengan kerajaan dan menyuarakan persamaan gender. Namun, pada abad ke-19, high heels kembali populer.

François Pinet dikenal karena menjadi salah satu desainer pertama yang menggunakan praktik industri baru untuk menciptakan sepatu dengan hak yang indah dan dapat direproduksi.

Pada 1950-an, kemajuan teknologi memungkinkan pembuatan high heels yang lebih tipis dan lebih tinggi, dan stiletto pun lahir. Stiletto kemudian dipopulerkan oleh ikon fashion seperti Audrey Hepburn dan Marilyn Monroe.

Era ini dikenal sebagai ‘zaman emas”‘ high heels yang lantas menjadi sangat populer di kalangan kaum hawa di seluruh dunia.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email