Kabar6-Begini cara pelaku melakukan proses daur ulang materai di Ruko Muncul, Setu, Kota Tangerang Selatan, Selasa (15/10/2019).
Hal itu dijelaskan oleh Kepala Unit V Resmob Ipda Agam Tsaani Rachmat S. Tr.K
Dikatakannya, materai-materai bekas tersebut didapat dari rongsokan kertas lalu dikumpulkan satu persatu.
Proses pembuatannya para pelaku membersihkan tanda tangan dari materai menggunakan cuka dan kaporit.
“Jadi materai itu tadi dibersihkan sedemikian rupa, tanda tangannya dibersihkan, kemudian dibuat serapih mungkin, kemudian ditempelkan kembali supaya menyerupai dengan aslinya dari pabrikan atau asli dari kita,” ujarnya kepada Kabar6.com, Selasa (15/10/2019).
Agam menjelaskan, pelaku menjualnya dengan harga yang lebih murah yaitu Rp5000 dibanding yang asli yaitu Rp6000.
“Mungkin biasa beli materai di kantor pos atau tempat yang resmi lainnya. Sehingga dia menjual yang biasanya di kantor pos seharga 6000 di dia menjual seharga 5000 lebih murah,” jelasnya.
**Baca juga: Polres Tangerang Selatan Berhasil Menggagalkan Praktik Daur Ulang Materai.
Agam melanjutkan, dari keterangan pelaku sasaran jualnya adalah mahasiswa-mahasiswa disekitaran kampus di Kota Tangerang Selatan.
“Sasaran pembelinya adalah mahasiswa-mahasiswa disekitaran kampus di Tangsel, karena memang banyak yang butuh materai tersebut, sehingga dia tau materai dengan nominal berapa yang harus dipasarkan nya,” tutupnya.(eka)
