oleh

Dekan UCR Terima Langsung Mahasiswa PKUMI

image_pdfimage_print

Kabar6-Sebuah pertemuan bersejarah terlaksana antara mahasiswa Program Khusus pendidikan kader Ulama Masjid Istiqlal (PKU MI) dengan Prof. Daryle Williams, Dekan dari College of Humanities, Arts, and Social Sciences (CHASS) di University of California, Riverside.

Acara ini diadakan di Gedung HMNS 3413, pada Senin (26/2/2024), di mana para mahasiswa mendapat kesempatan pertama untuk bertemu langsung dengan salah seorang tokoh akademis terkemuka di bidang humaniora dan sosial.

Acara ini diawali dengan kata sambutan dari Prof. Muhamad Ali, yang tidak hanya memperkenalkan mahasiswa PKU MI, tetapi juga Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA. Dalam pembukaannya, Prof. Ali menekankan pentingnya pertemuan ini sebagai langkah awal dalam membangun jembatan antara tradisi intelektual Indonesia dengan dunia akademis internasional.

Prof. Nasaruddin Umar kemudian mengambil alih dan memperkenalkan Indonesia dan Masjid Istiqlal sebagai simbol kedamaian dan toleransi. Beliau menjelaskan tujuan dari program Shortcourse, yaitu mencetak ulama global yang dapat menggantikan para ulama yang telah berpulang akibat pandemi COVID-19. Dengan semangat, beliau mengutarakan harapannya agar Indonesia dapat memimpin misi perdamaian Islam, menggantikan wilayah Timur Tengah yang kerap dilanda konflik.

**Baca Juga: Gakumdu Hentikan Dugaan Pelanggaran Jazuli Abdilah, Begini Alasannya

Dalam responnya, Dean Daryle Williams menyambut baik inisiatif ini dan menyatakan minatnya untuk menjajaki kerjasama lebih lanjut antara Istiqlal dan UCR. Dialog antara kedua belah pihak menunjukkan potensi kolaborasi yang dapat memperkuat hubungan akademis dan budaya antara Indonesia dan Amerika Serikat ke depan.

Puncak acara adalah penyerahan plakat dan merchandise dari kedua belah pihak. Prof. Muhamad Ali menyampaikan makna di balik plakat tersebut kepada Dean Williams, yang merupakan simbol penghargaan dan persahabatan. Sebuah momen yang mengharukan terjadi ketika Dean Williams memberikan jeruk dari kebunnya sendiri kepada Imam Besar sebagai seserahan dari hati, sebuah gestur yang menunjukkan kedalaman hubungan personal dan kehangatan yang terjalin.

Keseluruhan mahasiswa PKU MI merasa terhormat dan diterima dalam pertemuan ini, mendengarkan dengan antusias dalam diskusi bersejarah ini. Pertemuan ini tidak hanya menjadi tonggak sejarah dalam memperkuat kerjasama akademik dan budaya, tetapi juga sebagai bukti bahwa dialog dan pemahaman antarbudaya dapat membangun dunia yang lebih damai dan toleran. Mimpi dimulai dari Indonesia, membangun karakter ulama global untuk mempromosikan perdamaian dan toleransi dunia di masa depan.(Red)

Print Friendly, PDF & Email