oleh

Rencana Penutupan Perlintasan JPL, Dewan Minta Akses Masuk Stasiun Rangkasbitung Ada 2 Pintu

image_pdfimage_print

Kabar6-Perlintasan sebidang jalan perlintasan langsung (JPL) di Jalan RT Hardiwinangun Rangkasbitung rencananya akan ditutup.

Penutupan perlintasan JPL tersebut untuk mendukung pembangunan peningkatan Stasiun Rangkasbitung.

Pemerintah Kabupaten Lebak menyebut, jika penutupan itu sejalan dengan upaya untuk mengoptimalkan Terminal Sunan Kalijaga sebagai integrasi antarmoda transportasi dengan memusatkan akses keluar masuk pengguna kereta api hanya melalui pintu yang mengarah ke Kalijaga.

Namun anggota DPRD Lebak Aad Firdaus tak setuju jika akses masuk stasiun hanya melalui satu pintu yakni di Kalijaga.

“Fungsi transportasi massal harus tetap dijaga, karena di jam kerja angka penggunanya itu sangat luar biasa, jadi akses masuk pejalan kaki ke stasiun harus tetap dua, di Timur dan Barat,” kata Aad kepada Kabar6.com, Senin (12/6/2023).

**Berita Terkait: Perlintasan JPL Hardiwinangun Ditutup, Masuk Pasar Rangkasbitung Lewat Jalan Sunan Kalijaga

Menurut Aad meski tetap dibuka akses masuk pengguna jasa kereta di pintu Barat, tidak akan mengakibatkan penumpukan kendaraan angkutan umum di dekat perlintasan sebidang Hardiwinangun yang saat ini menjadi pemandangan setiap hari.

“Kalau hanya akses masuk tidak akan lah Kendaraan kan hanya antar tidak menunggu, yang memicu crowded di sana karena kendaraan menunggu penumpang, dan juga dari Hardiwinangun ke Jalan Ki Maklum itu kan satu arah” tutur Ketua DPD Partai Perindo Lebak ini.

Yang tidak kalah penting ujar Aad, adalah bagaimana penataan alur proses keluar masuk kendaraan masyarakat pengguna jasa kereta api yang bisa bersentuhan dengan aktivitas lain di area tersebut.

“Biar semua terfasilitasi, mulai dari pengguna kereta, terminal dan pasar tidak saling terganggu. Karena sekarang ini kan kita lihat masih semerawut,” ujar Aad.

Seandainya pun masih tetap terjadi penumpukan kendaraan di dekat perlintasan tersebut, maka pemerintah daerah melalui dinas terkait harus berani menertibkan.

“Itu kan bukan jalur ngetem atau terminal, ya harus ditertibkan dong kalau terjadi penumpukan di sana, jangan dibiarkan,” katanya.(Nda)

 

Print Friendly, PDF & Email