oleh

Perjuangan 13 Pemuda Lebak di Atas Rakit Saat Agresi Militer Belanda

image_pdfimage_print

Kabar6-Sebanyak 13 warga Desa Suwakan gugur saat melawan agresi militer Belanda ke II, ketika ingin menguasai tambang emas Cikotok di tahun 1948.

Mereka kerap berjuang melalui jalur sungai menggunakan rakit. Sehingga menyulitkan Belanda untuk menangkapnya. Penjajah pun kesal, sehingga meminta warga memberitahu dimana keberadaannya.

“Para masyarakat itu dulu dikumpulkan terlebih dahulu. Kalau enggak mau kumpul dan mengatakan dimana 13 orang itu berada diancam ditembak mati. Setelah dikumpulkan semuanya, satu kampung rumahnya dibakar, setelah itu tetap saja 13 orang ini ditembak mati karena berupaya kabur dengan rakit,” kata Edi Rapiudin, kepala Desa (Kades) Suawakan, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, Minggu (10/11/2018).

Lomba rakit yang telah dilakukan turun temurun memiliki pesan kalau kemerdekaan saat ini, harus diisi dengan hal positif, sportif dan saling bekerjasama.**Baca Juga: Proyek Pembangunan Tandon Nusa Loka Masuk Tahap Akhir.

Masyarakat bersama anggota TNI dan Polri tak lupa berziarah ke makam pahlawan yang sederhana malam tadi. Tak semegah makam pahlawan di daerah perkotaan.

“Saya merasa bangga melihat antusias masyarakat dalam menghormati jasa para pahlawan yang telah berjuang. Terlebih Dampung Suwakan, memiliki cerita sejarah perjuangan dan merupakan Kampung Pahlawan,” kata AKP Tatang Warsita, Kapolsek Bayah.(dhi)

Print Friendly, PDF & Email