oleh

Penelitian: Limbah Bir Bantu Kehidupan di Mars

image_pdfimage_print

Kabar6-Dalam penelitian terbaru yang dikeluarkan University of Colorado di Boulder terungkap, para ilmuwan telah mengembangkan super-insulating gel baru dari limbah bir, yang terbukti bermanfaat untuk membangun greenhouse bagi koloni di Mars.

Ivan Smalyukh, seorang profesor di Departemen Fisika, menjelaskan bahwa, kelompok penelitian Smalyukh di University of Colorado Boulder telah mengembangkan film a super-insulating, ultra-light, and ultra-transparent aerogel film.
Ditambahkan Smalyukh, melansir melansir Sooperboy, aerogel adalah benda padat berpori yang sebagian besar terdiri dari udara dan sekira 100 kali lebih padat daripada panel kaca. “Aerogel kami terbuat dari nanocellulose, yang ditanam oleh bakteri yang memakan limbah bir wort, limbah produk sampingan dari industri bir,” jelasnya.

Selulosa memungkinkan aerogel menjadi sangat fleksibel dan tahan lama. Ini berarti dapat diproduksi dengan sangat murah dan para peneliti dapat secara tepat mengontrol ukuran partikel yang membentuk struktur padatnya, sehingga memungkinkan cahaya untuk melewatinya tanpa terbias secara signifikan.

“Kasus penggunaan langsung dunia nyata adalah menggunakan produk Aerogel kami untuk meningkatkan efisiensi jendela di rumah dan bangunan komersial,” kata Andrew Hess, peneliti lain pada proyek tersebut. Mengganti jendela yang tidak efisien adalah upaya yang mahal dan sulit, terutama untuk bangunan dengan kendala struktural atau historis.

“Kami bertujuan untuk mengkomersialkan aerogel film untuk jendela yang akan secara efektif mengubah panel tunggal menjadi jendela-jendela ganda dan semua itu dengan biaya yang lebih terjangkau,” urai Hess. Namun tim penelitian ini juga memiliki ambisi yang lebih jauh untuk penelitian mereka.

Proyek ini baru-baru ini dinobatkan sebagai salah satu pemenang kompetisi ITech 2018 di NASA, yang bertujuan untuk menghargai teknologi yang suatu hari nanti dapat digunakan untuk membantu orang melakukan perjalanan ke luar angkasa.

“Lingkungan luar angkasa akan menghadapi fluktuasi suhu ekstrim yang harus dihilangkan di dalam habitat,” kata Smalyukh.

Smalyukh mengatakan, produk Aerogelnya sebagai cara utama untuk mencapai hal tersebut, karena selain hemat, penyimpanan energi matahari di dalam habitat karena aerogel ini transparan terhadap sinar matahari.

“Karena aerogel kami dapat dibuat dari limbah, penjajah ruang tidak perlu membawa aerogel dari Bumi, yang tentunya mahal. Sebaliknya, mereka bisa tumbuh dari limbah, dan dengan bantuan bakteri, aerogel dapat digunakan di habitat,” jelas Smalyukh.

Saat ini, para peneliti telah menunjukkan aerogel mereka di tingkat proof-of-concept, menciptakan aerogel 6,5 inci dengan transparansi yang telah terbukti, daya tahan, dan karakteristik isolasi. ** Baca juga: Ini Mafia Pembunuh Bayaran Terorganisir dengan Omzet Ratusan Miliar

Selanjutnya, mereka berencana untuk datang dengan sarana dalam skala manufaktur dengan cara yang akan membuat teknologi terjangkau untuk semua.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email