oleh

Pemprov Banten Tunggu Putusan Gelar Pahlawan KH Syam’un

image_pdfimage_print

Kabar6-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten kini menunggu keputusan pengganugerahan gelar pahlawan nasional bagi pahlawan asal Banten, Brigjen KH Syam’un.

Sedianya keputusan gelar pahlawan itu akan dikeluarkan oleh Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pahlawan (TP2GP) pusat.

Untuk diketahui, ini merupakan kali kedua Pemprov Banten mengusulkan gelar pahlawan bagi KH Syam`un atau biasa disebut Ki Syam’un.

Pada pengajuan pertama, tim TP2GP tidak menyetujui pemberian gelar karena persyaratan tidak lengkap. Pengumuman gelar pahlawan sendiri, akan diumumkan pada Peringatan Hari Pahlawan Nasional, 10 November 2015 mendatang.

Kepala Bidang Potensi dan Pengembangan Kesehatan Sosial Dinas Sosial Banten, Emed Hamami berharap, tim peneliti dapat memberikan informasi jika ada persyaratan yang belum lengkap.

“Kami sudah berusaha seoptimal mungkin. Tinggal menunggu keputusan TP2GP pusat,” kata Emed saat ditemui sore tadi didepan Kantor Dinas Sosial Provinsi Banten, KP3B, Kota Serang, Kamis (15/10/2015).

Emed mengaku khawatir ada berkas yang tidak lengkap yang dapat mengganjal penetapan Ki Syam’un sebagai pahlawan nasional.

“Kami hawatir dengan tebalnya data dan berkas terkait Ki Syamun tidak semuanya terbaca dan sebagian penjelasan tertinggal sehingga mengurangi penilaian terhadap Ki Suam’un,” ujarnya.

Saat ini, Pemprov Banten hanya bisa berharap gelar pahlawan nasional bisa disematkan kepada Ki Syam’un.

“Ki Syam’un mungkin tidak mengharapkan gelar tersebut, tapi kita sebagai penerus dan yang menikmati hasil perjuangan Ki Syam’un perlu mengapresiasi perjuangannya,” katanya.

Diketahui, Brigjen KH Syam’un adalah tokoh pejuang kemerdekaan yang pernah menjabat sebagai Bupati Serang pertama dan  Komandan BKR (Badan Keamanan Rakyat) dan Panglima TKR (Tentara Keamanan Rakyat) Divisi 1000, cikal bakal Kodam Siliwangi. **Baca juga: Tabrak Gubuk, Suzuki Splash Terbalik di Cipocok.

Tak hanya itu, Ki Syamun juga merupakan pendiri Perguruan Islam Al-Khairiyah Citangkil, Cilegon, yang kini memiliki ratusan  cabang, sedikitnya di lima provinsi di Indonesia.(fir)

 

Print Friendly, PDF & Email