Kabar6-Sungguh miris perlakuan yang di alami oleh 13 siswi klas 2 ini. Selain mendapatkan kekerasan fisik oleh seniornya (siswi kelas 3), mereka juga mengaku kepada Kabar6.com di mintai sejumlah uang untuk keperluan persiapan almet.
“Kami dipaksa untuk mengumpulkan sejumlah uang yang besarannya hingga Rp700 ribu. Namun hanya terkumpul sebesar Rp233 ribu dan sudah kami serahkan. Lalu mereka memintanya lagi Rp500 ribu,” ungkap AB.
Puncak kemarahan para walimurid, akhirnya memutuskan untuk berkumpul di rumah tokoh masyarakat Pisangan, Ciputat Timur yang di percaya dapat memberikan jalan keluar.
H Mardi kepada Kabar6.com mengatakan, dirinya sangat terkejut, terlebih yang diduga pelaku, salah satunya merupakan kerabat dekatnya.
**Baca juga: Digampar Senior, 13 Siswi SMKN 7 Tangsel Diduga Dipersekusi.
“Saya kaget, karena salah satu pelakunya ini masih kerabat dekat saya. Intinya saya coba musyawarah dengan orangtuanya. Maunya seperti apa? Saya coba mediasikan,” ungkap H Mardi di kediamannya Rabu malam (31/7/2019).
Siswi kelas 11 HV, AB, DM, TS, ET, IK, IA, RM, yang menjadi korban, hingga saat ini masih di liburkan oleh pihak sekolah. Dan masih belum tahu kapan ia dapat bersekolah lagi.(adt)
