oleh

Menurut Penelitian, Bekerja Terlalu Keras pun Tidak Baik untuk Kesehatan

image_pdfimage_print

Kabar6-Sukses itu harus dimulai dari kerja keras. Meskipun begitu, Anda jangan salah mengartikan soal kerja keras. Pasalnya, kerja keras yang ‘membabi buta’ tanpa memperhatikan kesehatan tubuh pun tidak dianjurkan.

Menurut studi baru dari European Heart Journal, melansir she.id, orang-orang yang kerja lembur selama berjam-jam memiliki risiko lebih tinggi terserang penyakit jantung dibanding orang yang bekerja dengan jam teratur. Peneliti menemukan, jam kerja yang panjang terhubung ke atrial fibrilasi, suatu kondisi yang menyebabkan denyut jantung tak teratur dan berdetak tak normal.

Kasus atrial fibrilasi parah ini bisa menyebabkan stroke atau gagal jantung. Menurut penelitian, sekira 85 ribu orang baik pria maupun wanita, tidak satu pun memiliki masalah tersebut.

Lebih dari 1.000 peserta diamati selama 10 tahun ke depan. Beberapa hal yang juga diamati adalah status seks, usia, dan status ekonomi. Para periset menemukan, mereka yang bekerja lebih dari 55 jam seminggu memiliki kemampuan 1,4 kali lebih tinggi mengalami atrial fibrilasi.

Studi ini juga menegaskan bahwa jam kerja yang lebih lama ini terkait dengan depresi, kecemasan, obesitas, dan penyalahgunaan alkohol. Peneliti pun berharap bisa menyelidiki penyebab masalah tersebut.

Berdasar penelitian, karyawan yang bekerja berjam-jam, lebih dari 40 persennya mengalami aritmia jantung dibanding yang memiliki jam kerja standar. ** Baca juga: Ketimbang Pria Jagoan, Wanita Lebih Pilih yang Berwibawa

Bekerja keras memang salah satu hal yang harus dilakukan untuk meraih kesuksesan. Namun hal yang harus diingat, jangan melalaikan kesehatan, termasuk waktu istirahat.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email