oleh

Keran Ekspor Benih Lobster Dibuka, Pembudidaya di Pandeglang Cari Peruntungan

image_pdfimage_print

Kabar6- Pembudidaya lobster di Pandeglang menyambut positif kebijakan ekspor benih lobster yang kini dibuka pemerintah. Mereka pun mencoba mencari peruntungan dari kebijakan tersebut.

Seorang  budidaya lobster dari PT Royal Samudra Nusantara , Feri Satria mengatakan, setelah keran ekspor benih lobster dibuka, ia langsung tancap gas mencoba budidaya. Ada 1000 ekor yang ia coba dan usia baru mencapai satu bulan.

“Karena ini baru di izinkan oleh KKP. Kita coba membudidayakan dari benih lobster. Itu kita coba, tapi ada yang umur satu bulan Alhamdulillah bisa bertahan sebanyak 1000 ekor,” kata Fery, Jumat (17/7/2020).

Namun Fery masih mencoba-coba dan berharap ada peruntungan baru di dunia usahanya itu. Dengan begitu, Fery sangat menyambut baik dengan dibukanya keran ekspor tersebut karena akan mendapatkan peluang usaha baginya.

“Karena izinnya ke baru keluar kita coba mudah-mudahan berhasil. (Keran ekspor) sangat  berpeluang dengan izin dari kementerian bisa dari benur itu sangat besar peluang kita,”terangnya.

Budidaya yang dilakukan oleh Royal melalui media keramba yang berada tak jauh dari Pulau Liwungan yang berlokasi di Desa Citerup, Kecamatan Panimbang. Di lokasi itu ada puluhan keramba sebagai media pembesaran lobster dengan berbagai ukuran. Ada dua jenis lobster yang dibudidayakan yakni lobster pasir dan mutiara. Lobster-lobster ini didapat Royal dari nelayan setempat.

“Ada lobster pasir dan mutiara. Karena kita disini juga  adanya lobster mutiara dan pasir. Karena dari nelayan itu dua jenis itu yang sudah kita kembangkan. Dari nelayan kita tampung dari berbagai ukuran, tiga atau empat bulan kita punya market di luar (baru dijual),”katanya.

Feri mengaku sudah menjalankan bisnisnya dibudidaya lobster sejak 2015 lalu tanpa mengalami hambatan yang berarti. Dari hasil budidayanya pada hewan bercapit telah Fery dikirim untuk pasar lokal maupun luar negeri seperti Vietnam dan Dubai. Namun saat pandmei covid-19 kemarin permintaan mulai sepi karena akses transportasi yang dibatasi.

“Budidaya daya ini dari size berapa kita besarkan sesuai permintaan. Sebagian ada untuk ekspor ada untuk lokal tergantung permintaan market. Kalau ke ekspor kita ke Vietnam, kita juga coba ke Dubai,”tandasnya.

Sementara Kepala Dinas Perikanan Suaedi Kurdiatna  mengatakan, ada tujuh pembudidaya lobster di Pandeglang, lima diantaranya sudah melakukan restocking. Menurutnya, potensi laut di Pandeglang untuk budidaya lobster cukup menjanjikan hal itu terbentang dari Kecamatan Sumur hingga Carita. Bahkan benih terbilang melimpah dari mulai perairan Cikeusik hingga Carita cukup tersedia.

Di perairan Pulau Liwungan kata dia,  sangat cocok untuk budidaya, lantaran hasil penelitian Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan (PPIL) Serang menyebutkan,  Power of Hydrogen (pH) air laut di kawasan yang memiliki kedalaman sekitar 8 meter itu, dinilai cukup bagus.

**Baca juga: Nelayan Temukan Mayat Terdampar di Pulau Tinjil Pandeglang.

“Hasil penelitian bio laut cukup bagus karena memiliki kedalaman 8 meter dan pH-nya juga cukup bagus dan ombaknya cukup tenang. Perairan ini masuk ke Selat Sunda,”terangnya.

Keberadaan pembudidaya lobster di Pandeglang diharapkan menjadi usaha pokok yang ditekuni oleh nelayan yang sebelumnya dilakukan hanya sampingan karena nantinya dapat meningkatkan pendapatan para nelayan. (Aep)

Print Friendly, PDF & Email