oleh

Kanker Sinus, Dokter di Prancis Tumbuhkan Hidung Buatan pada Lengan Pasien Wanita

image_pdfimage_print

Kabar6-Seorang dokter bedah plastik sebuah rumah sakit di Toulouse, Prancis, menumbuhkan hidung pada lengan pasien wanita, yang nantinya akan ditransplantasikan ke bagian wajah.

Prosedur itu baru pertama kali dicoba, dan ahli bedah plastik mengatakan bahwa ini adalah contoh pertama dari prosedur tersebut. Melansir News18, pasien wanita yang tidak diungkap identitasnya itu menderita kanker sinus, sehingga harus kehilangan sebagian besar hidungnya. Ia sudah menjalani beberapa rekonstruksi (operasi plastik) yang gagal.

“Akhirnya, metode baru yang melibatkan pertumbuhan kulit di atas prostetik cetak 3D diusulkan dan dicoba di rumah sakit di Toulouse,” demikian keterangan resmi Cerhum, perusahaan asal Belgia yang membuat prostetik cetak 3D tersebut.

Nantinya, hidung yang tumbuh di lengan tersebut akan ditransplantasikan ke hidung pasien. “Teknik prostetik cetak 3D sudah digunakan untuk bagian tubuh lain. Tetapi hidung baru pertama kali. Sebab, hidung bentuknya tiga dimensi. Sehingga sulit untuk mendapatkan lapisan luar, lapisan tengah, dan lapisan dalam,” terang Dr. Ben Talei, ahli bedah plastik wajah di California, Amerika Serikat (AS).

Menurut keterangan resmi rumah sakit, seluruh proses tersebut butuh beberapa langkah dan berlangsung selama beberapa bulan. Dr Talei mengatakan, ada beberapa langkah metode prostetik cetak 3D. ** Baca juga: Pria 50 Tahun di Tiongkok Lari Maraton Sambil Terus Merokok Sepanjang 42 Km

Pertama, prostesis dibuat dan ditempatkan di lengan bawah wanita itu. “Jenis prostetik ini biasanya ‘berpori sehingga sel-sel pasien sendiri dapat tumbuh’,” jelas Dr. Michael Salzhauer, ahli bedah plastik di Florida.

Lalu, bagian kulit di lengan bawah kemudian dililitkan di sekitar prostetik. Kemudian vena serta arteri direkatkan sehingga area tersebut akan ‘divaskularisasi’. Selanjutnya setelah beberapa bulan, dokter mencangkokkan hidung baru ke wajah wanita itu dan menghubungkan kembali pembuluh darah melalui bedah mikro. Dr Talei mengatakan operasi sejauh ini sukses.

“Mereka telah melakukan hal serupa, paling sering dengan telinga,” jelas Dr Salzhauer. “Saya pikir ini adalah teknik yang sangat menjanjikan, terutama dengan kemajuan teknologi, khususnya pencetakan perancah 3D, yang tidak tersedia 20 tahun lalu.”

Menurut Cerhum, metode medis ini membuka jalan menuju perawatan lebih nyaman bagi pasien yang cacat karena tumor atau trauma lainnya. Cerhum menyebut, pasien wanita sudah pulih dan terus dimonitor oleh para dokter.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email