Kabar6-Mendekati hari raya Idul Fitri, pusat perbelanjaan menjadi salah satu tempat yang ramai dikunjungi masyarakat untuk mencari berbagai kebutuhan.
Di tengah situasi yang masih dilanda pandemi, protokol kesehatan (Prokes) menjadi hal yang wajib diterapkan oleh pihak pengelola pusat perbelanjaan, salah satunya dalam upaya mencegah timbulnya kerumunan.
Setahun yang lalu, tepatnya menjelang Lebaran, viral sebuah video yang memperlihatkan kerumunan warga yang saling berdesak-desakan untuk masuk ke dalam pusat perbelanjaan Rabinza Rangkasbitung, Kabupaten Lebak. Kejadian itu berujung sanksi tegas Satgas Covid-19 dengan menutup pusat perbelanjaan tersebut.
“Tentu kejadian tahun lalu jadi pelajaran agar tahun ini tidak kembali terulang. Jadi ketika akan dibuka, petugas akan mengatur dulu pengunjung agar tidak terjadi penumpukan di pintu masuk, sehingga bisa masuk dengan tertib,” kata Manager Building Rabinza, Aries Pranoto saat berbincang dengan Kabar6.com, Sabtu (24/4/2021).
Sejak pandemi dan arahan pemerintah terkait penerapan prokes, pihaknya selalu rutin mengingatkan ke masing-masing tenant agar bisa menjalankan prokes sesuai dengan regulasi yang dibuat pemerintah daerah.
“Kami sudah mewanti-wanti para tenant, terutama mendekati hari raya agar bisa menerapkan prokes. Terutama tenant-tenant yang menjual kebutuhan pokok untuk hari raya, karena ini pasti akan ramai dikunjungi,” tutur Aries memaparkan.
“Kalau yang saya pantau sejauh ini sudah mereka jalankan, tetapi kami selalu ingatkan agar nanti ketika ramai mereka malah lalai,” sambung dia.
Sejumlah tenant di Rabinza yang dipastikan bakal diserbu masyarakat menjelang hari raya di antaranya Giant dan Ria Busana. Aries memastikan, pihaknya bakal intens menyampaikan agar prokes benar-benar diterapkan oleh seluruh tenant.
**Baca juga: Pemkab Lebak Diminta Tunda Pencairan Dana Hibah Sarana Keagamaan
“Ya kami minta juga ya kerja samanya dari dari mereka untuk bersama-sama berupaya sebisa mungkin mencegah timbulnya kerumunan,” kata Aries.(Nda)
