Di negara berkembang, diare adalah penyebab kematian paling umum pada balita, dan juga membunuh lebih dari 2,6 juta orang setiap tahunnya. Makanan yang asam, pedas, atau bersantan sekaligus secara berlebihan dapat menyebabkan diare juga, karena membuat usus “kaget”.
Penyakit diare juga banyak disebabkan oleh cuaca yang tidak bersahabat. Namun tahukah Anda, ada hal lain yang mungkin tidak disadari, namun dapat menyebabkan diare? Apa sajakah itu?
1. Sorbitol
Sorbitol adalah pemanis buatan yang banyak ditemukan pada permen karet, obat batuk, minuman berenergi, jus, dan selai. Mengonsumsi makanan yang mengandung sorbitol dapat menyebabkan diare.
Karena itulah Anda disarankan untuk melihat komposisi yang tercantum pada label atau bungkus makanan, sebelum mengonsumsi.
2. Minuman beralkohol
Karbohidrat yang terkandung pada minuman beralkohol sangat besar, dan akan terfermentasi di dalam usus, yang menyebabkan produksi gas meningkat, sehingga memicu diare
3. Olahraga berlebihan
Olahraga yang berlebihan ternyata dapat menyebabkan diare, dan yang lebih parah bahkan menyebabkan pendarahan saat buang air besar.
4. Parasit Giardia
Parasit Giardia merupakan penyebab diare yang sulit dideteksi. Banyak orang mengalami diare ringan hingga berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan tanpa mengetahui penyebabnya.
Giardia adalah parasit yang hidup di air segar, sehingga banyak orang yang tidak menyadarinya. Parasit ini akan masuk ke saluran pencernaan dan menyebabkan bakteri.
Karena itulah saat berada di alam bebas seperti pegunungan, Anda disarankan untuk berhati-hati meminum air dari danau yang terlihat bersih. ** Baca juga: Herbalife Gelar Kembali Tur Kesehatan se-Asia Pasifik
Untuk mengetahui diare yang Anda derita disebabkan oleh parasit giardia adalah feses yang dikeluarkan berbau seperti belerang.
5. Antibiotik
Antibiotik dapat memicu bakteri bernama Clostridium difficle (C.diff) berkembang biak terlalu cepat, sehingga bisa menyebabkan diare dan demam. Salah satu cara pencegahan adalah mengonsumsi yogurt yang kaya akan porbiotik, sehingga bakteri dalam pencernaan tetap seimbang.(ilj)