oleh

FTB, Simbol Komitmen Tangani Kebersihan & Kelestarian Lingkungan

image_pdfimage_print

Kabar6-Festival Tangerang Bersih (FTB) yang rutin digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), kiranya menjadi sebuah simbol komitmen, dalam hal penanganan kebersihan serta pelestarian lingkungan pada daerah tersebut.

 

 

Pasalnya, dalam moment pagelaran tersebut, pemerintah setempat, selalu mengedepankan ajakan serta mengedukasikan kepada masyarakatnya, untuk tetap senantiasa berbuat dan menjaga kebersihan serta penataan keindahan di kota bertajuk Akhlakul Karimah ini.

 

Selain itu, pemerintah setempat juga selalu memanfaatkan ajang kegiatan ini sebagai salah satu sarana sosialisasi, terhadap program-program yang tengah dicanangkan, khususnya dalam pengelolaan sampah, melalui dialog interaktif bersama dengan para warganya.

 

Ya, event FTB pertama kali digelar pada 2-10 Maret 2013, dikawasan sekitar bantaran Sungai Cisadane, Jalan Benteng Jaya, Kecamatan Tangerang. Event itu sekaligus dalam rangka menyambut Hut Kota Tangerang ke 20, dimana tujuannya adalah untuk mengajak masyarakat setempat, agar lebih peduli terhadap kebersihan, terutama mengenai persampahan.  ** Baca juga: Ada FTB, Ini Kata Pedagang di Situ Cipondoh

 

Pada event pertama itu, Pemkot Tangerang menyuguhkan berbagai rangkaian kegiatan, mulai dari memberikan seminar tentang pengelolaan sampah, berbagai perlombaan untuk sekolah dan masyarakat, hingga menampilkan pameran berbagai macam produk yang berkonsep 3R, yakni Reduce, Reuse serta Reycle.

 

Selanjutnya, pada 23-27 April 2014, event FTB ke 2 diselenggarakan kembali disekitar kawasan bantaran Sungai Cisadane. Namun, event tersebut sengaja digelar dalam rangka bertepatan dengan peringatan hari bumi.

 

Event itu juga menyajikan banyak rangkaian kegiatan yang tak jauh berbeda dengan event sebelumnya, dengan tetap mengusung kaitan edukasi penanganan kebersihan, yang melibatkan masyarakat setempat.

 

Kini, untuk ke-tiga kalinya pagelaran tersebut kembali dihadirkan, sebagai rangkaian peringatan Hut Kota Tangerang ke 22. Meski dengan tujuan dasar yang sama, namun terlihat ada beberapa perubahan dalam bentuk penyajiannya.

 

Salah satunya adalah, penepatan lokasi kegiatan dikawasan Situ Cipondoh, dimana lokasi tersebut merupakan salah satu objek wisata yang dimiliki oleh kota dengan penduduk sekitar 1,8 juta jiwa ini.

 

Konsep penataan dekorasi dalam event yang dihelat sejak 4 hingga 8 Maret 2015 ini pun, nampak lebih terllihat unik. Karena sebuah panggung berdesign perahu layar, dilabuhkan pada sekitar bibir situ/danau, sehingga para pengunjung dapat menikmati pemandangan cantik saat menikmati sajian acaranya.

 

Setidaknya, konsep tersebut dapat menopang seluruh rangkaian kegiatan yang telah diagendakan, seperti pameran berbasis sampah, lomba & workshop daur ulang, lomba perkusi barang bekas, karnaval fashion daur ulang, dialog interaktif kampung bersih, lomba karya tulis, foto & film dokumenter antar wartawan, pramuka cinta lingkungan, kuliner makanan bersih, pemilihan duta sampah serta aksi bersih-bersih sampah.

 

Dalam teknis pelaksaannya, sumber pendanaan FTB memang dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBD) daerah setempat. Tetapi, jika dilihat secara objektif, ada hasil memuaskan yang dapat dirasakan oleh masyarakat pada umumnya, khususon warga Kota Tangerang, sebagai salah satu kota terbersih di Indonesia.

 

Bahkan, secara terbuka Sekretaris Menteri Lingkungan Hidup, Rasio Ridho Sani memberikan apresiasi terhadap komitmen yang telah ditunjukan oleh Pemkot Tangerang, atas kepeduliannya terhadap kelestarian lingkungan.

 

“Kami sangat mengapresiasi, karena ini adalah sebuah terobosan dan bentuk kepeduliaan Pemerintah Kota Tangerang terhadap lingkungannya,” ujarnya, pada peresmian pembukaan FTB ke 3 di Situ Cipondoh, beberapa waktu lalu.

 

Sesmen juga menyebut, bahwa Kota Tangerang merupakan salah satu kota percontohan untuk pengelolaan sampah bagi daerah lain, lantaran telah berhasil beberapa kali meraih predikat dalam bidang lingkungan.

 

Pihaknya pun berharap, kedepan Pemkot Tangerang dapat menjadi kota acuan utama dalam hal kebersihan lingkungan serta tetap concern dalam mewujudkan kota layak huni, dengan senantiasa mengedepankan pembangunan atau kegiatan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

 

Sementara itu, Walikota Tangerang Arief R Wismansyah mengungkapkan, bahwa FTB tidak hanya sekadar sebuah kegiatan yang tanpa makna, melainkan sebuah upaya untuk terus menumbuh kembangkan kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam pengelolaan sampah dan lingkungan hidup secara komprehensif.

 

“Let’s Do It, mengajak kita untuk selalu berbuat sesuatu yang bermanfaat terhadap lingkungan, dengan menjadikannya selalu bersih dan hijau,” kata Arief, disela sambutannya.

 

Untuk itu, kata Arief, dengan adanya event FTB ini, dapat menjadi sebuah sarana yang dapat memberikan pengetahuan seputar lingkungan bagi masyarakat.

 

“Kami ingin masyarakat semakin tahu bahwa sampah merupakan tanggung jawab bersama. Mari berbuat kebaikan dengan peduli dan menjaga kebersihan lingkungan serta mengaplikasikan Reduce, Reuse dan Recycle (3R) dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.(ges)

Print Friendly, PDF & Email