Dukungan itu dinilai hanya mengedepankan kepentingan pribadi, karena cara-cara yang ditempuh membabi buta serta merusak sistem demokrasi dan kaderisasi yang sudah dibangun oleh banyak orang.
Mantan Ketua GP Ansor Kabupaten Tangerang, Ade Awaludin mengatakan, kecewa dengan gaya kepemimpinan pria kelahiran Kudus, Jawa Tengah tersebut. Pasalnya, para pengurus yang ada di organisasi Islam Nahdatul Ulama (NU) berlatar belakang dari berbagai aliran politik.
“Saya sangat kecewa dengan sikap politik Nusron yang mendukung Jokowi-JK, tanpa ada rapat atau dengar pendapat dari daerah. Sebab, mayoritas warga Ansor di Tangerang Raya justru berbeda pilihan dengan dia,” ungkap Ade yang menjadi Penasehat GP Ansor Kabupaten Tangerang.
Ade melihat dalam momentum Piplres 2014, organisasi ini (GP Anshor) sudah terjerembab dalam kubangan sahwat politik elit Ansor. **Baca juga: Curi Scoopy, Pemuda Tewas Dihajar Warga Panongan.
Dan, sebagai konsekwensinya jika pasangan Jokowi-JK menang di Tangerang Raya, dia mengancam akan keluar dari jajaran penasehat Ansor di daerah itu. **Baca juga: Hari Ini, 9.000 Lowongan Ada di Bursa Kerja Tangsel.
“Saya juga kecewa dengan Ketua GP Ansor Kabupaten Tangerang, Khoirun Huda. Kalau Jokowi-JK menang di Tangerang, saya pamit keluar dari organisasi ini,” tandasnya.(din)