oleh

Disperindag: Inflasi Disebabkan Fluktuasi Harga Bahan Pokok Dan Gap harga Grosir Dengan Pengecer Yang Signifikan

image_pdfimage_print

Kabar6-Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Banten menggelar rapat koordinasi bersama tim pengendali inflasi daerah (TPID) tahun 2019 di Kantor Disperindag Banten, KP3B, Curug, Kota Serang.

Rapat tersebut dihadiri Kepala Disperindag Banten, Kepala Dishub Banten, Kepala Diskominfo Banten, BPS Provinsi Banten, Disperindag kabupaten/kota dan pihak terkait, Jumat (17/5/2019).

Kepala Disperindag Provinsi Banten Babar Suharso beranggapan, inflasi yang cukup tinggi terjadi seperti saat ini, disebabkan oleh terjadinya fluktuasi harga bahan pokok dan adanya gap harga grosis ke pengecer yang signifikan.

Sehingga, menurut Barbar, hal tersebut harus tdikawal agar tidak berdampak pada stabilitas harga kebutuhan pokok jelang perayaan Idul Fitri nanti khususnya.

“Padahal sebenarnya stok banyak, tapi bisa saja mahal. Karena ada momentum-momentum tertentu untuk mereka menaikkan harga dan jadi harga psikologis. Nah ini harus kita redam,”terang Babar.

Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi Banten Bambang Widjonarko mengatakan, terhitung bulan April 2019, harga barang-barang kebutuhan pokok masyarakat di Banten secara umum mengalami kenaikan.

Hal itu terlihat dari adanya perubahan angka Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 143,81 pada bulan Maret menjadi 144,48 pada bulan April atau terjadi perubahan indeks (inflasi) sebesar 0,46 persen.

Menurutnya, enam dari tujuh kelompok pengeluaran yang ada mengalami kenaikan indeks.

Yaitu berturut-turut: kelompok bahan makanan mengalami kenaikan indeks sebesar 1,84 persen, kelompok kesehatan naik sebesar 0,17 persen, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan naik sebesar 0,14 persen.

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik sebesar 0,12 persen, kelompok sandang naik sebesar 0,04 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik sebesar 0,02 persen sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga mengalami penurunan sebesar -0,03 persen.

“Komoditas yang dominan menyumbang inflasi pada bulan April ini adalah bawang merah, bawang putih, telur ayam ras, cabe merah, angkutan udara dan kembung,”papar Bambang.

**Baca juga: Jelang Lebaran, Pemprov Antisipasi Lonjakan Inflasi.

Untuk tahun ini, lanjut Bambang, perlu dilakukan upaya-upaya untuk mengantisipasi tingginya inflasi.

Karena, bulan ramadhan tahun lalu inflasi relatif bisa terkendali karena komoditas tidak mengalami lonjakan signifikan.

Pada 2019 ini, sebelum bulan ramadhan kenaikan harga komoditas sudah terjadi dan kini mulai stabil dengan adanya intervensi pemerintah.

“Kita harapkan hingga idul fitri ini inflasi di Banten masih bisa terkendali,” tutupnya. (Den)

Print Friendly, PDF & Email