Kabar6-Seorang lansia berusia 89 tahun asal Kota Resistencia, Argentina, yang tidak disebutkan namanya, nyaris dikremasi hidup-hidup karena disangka telah meninggal dunia.
Beruntung sang anak segera meminta pihak krematorium untuk menghentikan proses kremasi ibunya. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Berawal ketika lansia tadi dirawat di sebuah klinik swasta. Keesokan harinya, melansir Dailystar, saat sang anak yang berusia 54 tahun berkunjung, dia diberitahu pihak rumah sakit bahwa ibunya telah meninggal dunia.
Pihak rumah sakit mengatakan, kematian lansia itu akibat cardiorespiratory arrest, yaitu kondisi ketika jantung berhenti berdetak secara tiba-tiba. Kemudian, pihak rumah sakit menyerahkan sertifikat kematian dan segera memindahkan sang ibu untuk dikremasi.
“(Putrinya) pergi ke sanatorium pada jam 8.45 pagi di mana dia bertemu dengan seorang dokter yang menceritakan tentang kematian ibunya setelah menderita serangan jantung, dan dia dikirim ke krematorium di Velez Sarsfield Avenue dan menyewa layanan pemakaman dan kremasi,” demikian laporan polisi setempat.
Namun hanya beberapa menit sebelum ibunya dikremasi itulah, sang anak melihat ada tanda-tanda vital dari ibunya. Dia pun segera meminta petugas krematorium untuk menghentikan proses kremasi. Selain itu, perempuan tadi juga mengirimkan pesan kepada para kerabat untuk menginfokan bahwa ibunya itu masih hidup.
“Saya hanya ingin memberitahu kamu bahwa ibu masih hidup. Pada akhirnya, kami berada di ruang kremasi dan kami melihatnya dengan tanda-tanda vitalnya. Sekarang kami akan pergi ke klinik,” bunyi pesan tersebut.
Lansia itu pun segera dilarikan kembali ke klinik untuk mendapatkan perawatan intensif. Sementara sang anak segera melaporkan klinik tersebut kepada pihak berwajib. ** Baca juga: Terungkap, Isi Perut Dinosaurus Berusia 110 Juta Tahun
Kini kasus mengerikan tersebut sedang dalam proses penyelidikan.(ilj/bbs)