oleh

Diharapkan Selesai 2026 Mendatang, Korsel Kembangkan Robot Humanoid yang Bisa Gantikan Tugas Pilot

image_pdfimage_print

Kabar6-Korea Advanced Institute of Science & Technology (KAIST) yang berbasis di Korea Selatan (Korsel) tengah mengembangkan Pibot, robot yang bisa menggantikan peran pilot.

Pibot dapat menerbangkan pesawat tanpa perlu memodifikasi kokpit. “Pibot adalah robot humanoid yang dapat menerbangkan pesawat seperti pilot manusia dengan memanipulasi semua kontrol tunggal di kokpit, yang dirancang untuk manusia,” kata David Shim, profesor teknik elektro di KAIST.

Pibot, melansir News24, dapat mengendalikan lengan dan jarinya untuk mengoperasikan instrumen penerbangan dengan cekatan, bahkan dengan getaran yang parah di pesawat terbang dengan teknologi kontrol presisi tinggi. Robot ini juga memiliki kamera eksternal yang memungkinkan Pibot memantau kondisi pesawat, dan kamera internal membantunya mengelola sakelar penting pada panel kontrol.

Tak hanya di situ, Pibot mampu menghafal manual rumit yang disajikan dalam bahasa alami, suatu prestasi yang meningkatkan kemampuan beradaptasi di berbagai pesawat. Kemampuan menghafal semua peta navigasi penerbangan Jeppesen di seluruh dunia ini tidak mungkin dilakukan oleh pilot manusia.

“Manusia dapat menerbangkan banyak pesawat, tetapi mereka memiliki kebiasaan yang tersimpan di dalamnya. Jadi ketika mereka mencoba beralih ke pesawat yang berbeda, mereka harus mengambil kualifikasi lain. Kadang-kadang ini tidak sesederhana itu karena kebiasaan kita tetap ada dalam pikiran kita bahwa kita bisa tidak hanya mengubah dari satu ke yang lain,” terang Shim.

“Dengan robot pilot, jika kita mengajarkan konfigurasi pesawat individual, maka Anda bisa menerbangkan pesawat hanya dengan mengklik jenis pesawatnya,” tambahnya.

Pibot pun dirancang sesempurna mungkin dan secepat mungkin dibanding respon manusia. Saat menggunakan ChatGPT, tim peneliti juga sedang mengembangkan dan menguji model bahasa alaminya sendiri sehingga Pibot dapat membuat kueri, yaitu suatu bahasa komputer yang digunakan untuk melakukan permintaan terhadap basis data dan sistem informasi, tanpa bergantung pada koneksi internet.

Model bahasa yang disesuaikan akan menangani informasi secara eksklusif tentang uji coba dan akan disimpan di komputer kecil yang dapat dibawa ke dalam pesawat. Pibot juga dapat dicolokkan ke pesawat untuk berkomunikasi langsung dengan mereka. Saat ini dirancang untuk digunakan dalam situasi ekstrem di mana peran manusia tidak terlalu penting.

Robot humanoid ini dapat berkomunikasi dengan pengontrol lalu lintas udara dan manusia di kokpit menggunakan sintesis suara, memungkinkannya bertindak sebagai pilot atau perwira pertama.

Kemampuan beradaptasinya tidak hanya di bidang penerbangan. Dengan tinggi 160 cm dan berat 65 kg, desain humanoid Pibot memungkinkannya menggantikan peran manusia dengan mulus seperti mengemudikan mobil, mengoperasikan tank, atau bahkan jadi kapten kapal di laut.

Robot tersebut masih dalam pengembangan dan diharapkan selesai pada 2026 mendatang. Proyek penelitian ini ditugaskan oleh Badan Pengembangan Pertahanan (ADD), badan pemerintah yang ditugaskan untuk penelitian teknologi pertahanan di Korsel.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email