oleh

Dapat Julukan ‘Negara Paling Bahagia di Dunia’, Norwegia Ternyata Punya Sejumlah Sisi Gelap yang Mencengangkan

image_pdfimage_print

Kabar6-Norwegia berada di urutan keenam sebagai negara paling bahagia di dunia, dengan skor kebahagiaan warga yang mencapai 7,39 dari 10. Salah satu alasan kebahagiaan warga Norwegia adalah pemerintahan yang dinilai peduli pada masyarakatnya.

Pemerintah Norwegia memberikan perawatan kesehatan dan kuliah gratis bagi para warganya. Ya, Norwegia berhasil memenuhi sejumlah standar yang digunakan untuk melihat secara umum apakah penduduk atau masyarakatnya bahagia atau tidak.

Beberapa indikator tersebut meliputi kualitas layanan kesehatan, harapan hidup, dan juga kebebasan hidup masyarakat. Namun apakah penduduk Norwegia memang benar-benar bahagia? Melansir Beautynesia, ini sejumlah sisi gelap Norwegia yang belum diketahui banyak orang:

1. Sulitnya persyaratan kerja
Mendapat pekerjaan bukanlah perkara mudah di Norwegia. Selain soal bahasa, ada berbagai persyaratan yang harus dipenuhi, di antaranya bergelar sarjana/master, telah menyelesaikan program pelatihan kejuruan minimal tiga tahun, hingga memiliki kualifikasi khusus sesuai kebutuhan suatu pekerjaan.

Selain itu, orang asing yang bekerja di sana kabarnya juga wajib mengambil pekerjaan penuh waktu sebagai persyaratan untuk mendapatkan visa kerja.

2. Biaya hidup tinggi
Norwegia adalah negara yang mahal, bukan hanya soal bahan makanan, tapi juga mengenai pajak penghasilannya yang tinggi berkisar 25-50 persen. Selain itu, ada pula pajak pertambahan nilai sebagian besar barang dan jasa sebesar 25 persen.

Menariknya, negara ini menganut konsep pembayaran upah layak. Akibatnya, layanan seperti penata rambut, restoran, dan bar menjadi mahal. Namun, layanan tradisional yang mahal seperti dokter dan insinyur justru relatif murah.

Hal ini membuat kesenjangan pendapatan di Norwegia jauh lebih kecil. Terkait itu, dapat dikatakan bahwa Norwegia mahal dalam segala hal yang diinginkan, tapi cenderung murah dalam segala hal yang dibutuhkan.

3. Susah berteman
Beberapa rumor menyebut, orang Norwegia cenderung pemalu dan sulit didekati. Masyarakat di sana pun kabarnya kurang ramah terhadap orang-orang yang tidak mereka kenal. Karena itulah, orang Norwegia dinilai jarang memulai percakapan dengan orang asing.

Mencari teman di Norwegia kemungkinan akan menjadi tantangan besar, sekalipun Anda termasuk tipe yang mudah akrab. Cara terbaik yang mungkin bisa dilakukan adalah dengan mendekatinya di lingkungan yang memang dianggap tepat untuk bersosialisasi. Itu pun belum sepenuhnya menjamin karena orang Norwegia biasanya memiliki kelompok pertemanan yang lebih kecil.

4. Pilihan makanan terbatas
Pilihan makanan rupanya termasuk salah satu sumber kekecewaan bagi orang-orang yang memutuskan tinggal di Norwegia. Kabarnya, pasar pertanian, makanan, dan bahan makanan di negara ini diatur secara ketat.

Norwegia juga termasuk negara yang memiliki lahan subur terbatas sehingga hanya dapat ditanami dalam jangka waktu terbatas pula. Proses impor di negara ini juga butuh waktu lebih lama lantaran lokasi Norwegia yang berada di ujung utara Eropa.

Meski bahan makanan sudah berusaha ditingkatkan, Anda mungkin masih kecewa karena pilihannya lebih terbatas dibanding banyak negara lain.

5. Masifnya narkoba
Sama seperti kebanyakan negara lainnya, Norwegia ternyata juga terjerat dalam masalah narkoba. Meski tidak dilegalkan, negara ini masih termasuk sasaran perdagangan narkoba berdasarkan data Narconon Europe. Sejumlah orang bahkan menyebut negara ini sebagai ibu kota overdosis narkoba di Eropa.

Penggunanya pun bukan hanya dari kalangan anak muda melainkan juga orang dewasa. Bahkan, orang-orang di Norwegia yang meninggal akibat penyalahgunaan narkoba lebih banyak berasal dari kelompok usia tua, yakni sekira 50-54 tahun.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email