1

Keributan di Graha Bintaro, Yurikho: Catat, Tidak Ada Geng Motor Di Tangsel

Kabar6-Jajaran Kepolisian Resor Tangerang Selatan memastikan bila keributan di Jalan Graha Bintaro menuju Jalan Baru, Kelurahan Pondok Kacang Barat, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Sabtu (14/10/2017) malam, bukan keributan Geng Motor.

Keributan tersebut hanya kesalahpahaman yang melibatkan warga. “Tidak ada Geng Motor di Tangerang Selatan. Berkenan dicatat dan diingat,” ujar Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Alexander Yurikho, menjawab konfirmasi yang diajukan kabar6.com melalui pesan WhatsApp, Minggu (15/10/2017).

Tak lama pascakeributan, petugas langsung terjun ke lokasi dan segera membubarkan warga yang terlihat masih berkumpul. “Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, warga langsung dibubarkan,” ujarnya.

Polisi merazia pengguna kendaraan di lokasi keributan di Graha Raya.(ist)

Polisi juga sempat menggeledah sejumlah pengemudi mobil dan pengendara sepeda motor yang melintas dilokasi, khususnya kendaraan yang ditunggangi kalangan remaja.

Meski demikian, Yurikho memastikan, tidak ada korban maupun yang diamankan terkait peristiwa itu. “Situasi aman terkendali. Dari lokasi kami lanjutkan giat razia ke lokasi lain di Tangsel,” ujarnya.

Polisi saat tiba dilokasi keributan di Jalan Graha Raya, Tangsel.(ist)

Diketahui, keributan yang melibatkan warga dan pengguna sepeda motor pecah di Jalan Graha Bintaro menuju Jalan Baru, Kelurahan Pondok Kacang Barat, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Sabtu (14/10/2017) malam.**Baca juga: Suasana Mencekam, Geng Motor Bentrok Dengan Warga Pondok Aren.

Warga dan kelompok penunggang sepeda motor sempat terlibat aksi saling lempar batu. Akibat kejadian itu, sejumlah warga pengguna jalanyang melintas dilokasi sempat dihantui rasa ketakutan. Hingga akhirnya polisi tiba dilokasi.(BL/Fit)




Bupati Zaki “Cover” Biaya Rumah Sakit Sampai Pemakaman Keluarga Lukman

Kabar6-Keluarga besar Almarhumah Ana Robana dan kedua putrinya Syifa Syakila, serta Carissa Humaira, korban yang dibantai Lukman Nurdin Hidayat, ayah sekaligus suami korban, menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak, khususnya Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar.

Pasalnya, Bupati Zaki, telah memberikan bantuan dengan menanggung semua biaya selama korban berada di RSU Tangerang.

Tak hanya itu, orang nomor satu di kota seribu industri ini juga menanggung semua biaya pemakaman, transportasi termasuk dua mobil ambulan yang mengantar jenazah hingga tempat tujuannya di Lampung.

“Atas nama keluarga korban, kami ucapkan terima kasih tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu meringankan beban kami, khususnya buat Pak Bupati Zaki, bantuannya cukup luar biasa,” ungkap Yuli, Kakak Kandung Korban, kepada Kabar6.com, Minggu (15/10/2017) dini hari tadi.

Senada, Humas Organisasi Kepedulian Masyarakat Lampung (Kemala) mengemukakan, pihaknya juga merasa terharu dengan banyaknya bantuan yang datang dari berbagai pihak untuk ketiga korban pembantaian sadis yang berlangsung di Perumahan Graha Siena 1 Citra Raya, Blok M10/21, RT 02/06, Desa Ciakar, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, pada Jum’at (13/10/2017) kemarin.

Peristiwa keji yang menyita perhatian publik itu tak hanya mengundang iba dari Bupati Zaki.

Kapolresta Tangerang, AKBP Sabilul Alif dan Siti Zuhro, Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), juga turut memberikan bantuan baik secara pribadi maupun kelembagaan.

“Bantuan itu sangat bermanfaat bagi korban dan keluarganya. Kami, hanya bisa mendoakan yang terbaik buat semua pihak yang telah membantu,” ujarnya.**Baca juga: Suasana Mencekam, Geng Motor Bentrok Dengan Warga Pondok Aren.

Saat ini, kata dia, pihak keluarga belum bisa memikirkan langkah apa yang akan diambil terhadap pelaku. Keluarga, masih fokus dan berkonsentrasi dengan pemakaman ketiga korban.**Baca juga: Keluarga Syok, Jenazah Anak Dan Istri Lukman Dimakamkan Di Lampung.

“Sekarang kami sedang fokus untuk pemakaman korban dan belum memikirkan soal perkembangan kasusnya. Mungkin setelah semuanya beres, kami baru konsentrasi kearah sana,” tandasnya.(Tim K6)




Keluarga Syok, Jenazah Anak Dan Istri Lukman Dimakamkan Di Lampung

Kabar6-Jenazah Almarhumah Ana Robana dan kedua putrinya Syifa Syakila, serta Carissa Humaira, korban pembantaian sadis yang dilakukan Lukman Nurdin Hidayat, ayah sekaligus suami korban, dijemput pihak keluarga di ruang jenazah RSU Tangerang, pada Minggu (15/10/2017) dini hari tadi.

Ketiga jenazah, dibawa dari RSU Tangerang sekitar Pukul 00. 15 WIB, dengan menggunakan dua mobil ambulan menuju kampung halamannya di Kampung Baros, Kelurahan Baros, Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Tanggamus, Lampung.

“Ya, malam ini jenazah kami bawa pulang ke Lampung untuk dimakamkan,” ungkap Yuli (40), Kakak Kandung Korban, kepada Kabar6.com, dini hari tadi.

Yuli yang diketahui berdomisili di Kampung Lagonsari, RT007/01, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Pulo Merak, Kota Cilegon ini, mengaku syok ketika melihat adik kandung dan dua keponakannya terbujur kaku diruang jenazah RSU Tangerang.

Lukman dan keluarganya semasa hidup.(din)

Dia, tak menyangka bakal bertemu dengan saudara bungsu dan keponakannya dalam kondisi mengerikan.

“Saya memang sudah lama enggak ketemu sama adik dan dua keponakan. Jujur, saya sangat terpukul dan syok saat melihat mereka. Saya enggak nyangka saudara saya bernasib seperti ini,” katanya dengan nada sedih.

Dijelaskannya, saat mendapat informasi dari pihak kepolisian bahwa saudara dan keponakannya telah tiada, dirinya mengaku sempat tidak percaya dengan kabar yang didengarnya.

Dia berpikir informasi itu hanya modus penipuan yang kini tengah marak beredar di masyarakat.

“Pas dapat info itu saya merasa ragu, antara percaya dan tidak, karena sekarang banyak modus penipuan seperti itu. Tapi, saya penasaran akhirnya saya bersama anak langsung cek ke RSU Tangerang. Begitu tiba dikamar jenazah, saya langsung syok dan menangis histeris saat melihat jasad adik dan keponakan sudah tak bernyawa,” tuturnya.

Sepekan sebelum kejadian itu, lanjutnya, dia memang sempat memiliki firasat ingin datang ke Tangerang, untuk mengantar anaknya yang hendak melamar pekerjaan disebuah mini market yang ada di wilayah itu.

Namun, keinginan itu urung dilakukan mengingat dirinya masih punya kesibukan lain.

“Firasat saya ingin banget pulang ke Tangerang, sekalian menemui adik dan keponakannya. Dan, keinginan itu benar- benar terwujud tapi dalam kondisi begini,” bebernya. **Baca juga: Suasana Mencekam, Geng Motor Bentrok Dengan Warga Pondok Aren.

Ditambahkannya, pihaknya berharap kasus itu diproses sesuai dengan aturan hukum. Tak hanya itu, dia juga meminta pelaku pembunuhan keji terhadap adik dan keponakannya yang berlangsung di Perumahan Siena 1 Citra Raya Blok M10/21, RT 02/06, Desa Ciakar, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, pada Jum’at (13/10/2017), supaya dihukum seberat- beratnya.**Baca juga: Ikut Tahlilan, Kapolresta Tangerang Doakan Arwah Keluarga Lukman.

“Insya Allah semua keluarga (tujuh saudara-red) sudah siap menerima kenyataan ini. Kami serahkan semua kepada hukum. Tapi, kami minta pelakunya dihukum berat sesuai perbuatannya,” tegas Yuli.(Tim K6)




Suasana Mencekam, Geng Motor Bentrok Dengan Warga Pondok Aren

Kabar6-Bentrokan antara Geng Motor dan warga pecah di Jalan Graha Bintaro menuju Jalan Baru, Kelurahan Pondok Kacang Barat, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Sabtu (14/10/2017).

Jasin, salah seorang warga sekitar yang ditemui kabar6.com menyebut, bentrokan itu dipicu aksi salah seorang anggota Gank Motor yang melakukan pemukulan terhadap warga setempat.

Akibatnya, warga yang tidak terima atas aksi main kasar itu akhirnya berkumpul di Jalan Graha Bintaro, hingga begitu kelompok Geng Motor tiba dilokasi, situasi langsung memanas hingga keributan pun pecah.

Bentrokan tersebut diwarnai dengan aksi lempar batu, hingga membuat kelompok Geng Motor tersudut dan memutuskan untuk mundur dari lokasi tersebut.

Beruntung tidak ada korban dalam peristiwa itu. Meski demikian, pascabentrokan yang terjadi, suasana dilokasi tampak mencekam.**Baca juga: Ikut Tahlilan, Kapolresta Tangerang Doakan Arwah Keluarga Lukman.

Suasana bentrokan Geng Motor dengan warga di Pondok Aren.(Fit)

Hingga berinta ini disusun, sejumlah warga sekitar masih tampak bertahan dan berjaga disekitar lokasi.**Baca juga: Mabuk Ditengah Jalan, Pengedar Sabu Disergap Polsek Karawaci.

Sayangnya, hingga berita ini disusun, belum didapat konfirmasi darei Kapolsek Pondok Aren, Kompol Yudho Huntoro terkait peristiwa tersebut. Namun demikian, kabar6.com, masih terus berupaya mendapatkan konfirmasi dari pihak kepolisian.(Fit/BL)




Ikut Tahlilan, Kapolresta Tangerang Doakan Arwah Keluarga Lukman

Kabar6-Kapolresta Tangerang AKBP M Sabilul Alif, menyempatkan waktunya untuk ikut melaksanakan tahlil dan pembacaan surat Yasin di Masjid Al-Fajr Perumahan Graha Siena 1 Citra Raya Blok M10/21, RT 02/06, Desa Ciakar, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, pada Sabtu (14/10/2017).

Pelaksanaan tahlil dan pembacaan surat Yasin itu, digelar warga guna mendoakan arwah Almarhumah Ana Robana dan kedua putrinya Syifa Syakila dan Carissa Humaira, korban pembantaian yang dilakukan Lukman Nurdin Hidayat, Ayah sekaligus suami korban, pada Jumat (13/10/2017) kemarin.

“Suasana duka, rasa tidak percaya, dan guncangan di dada masih dirasakan sebagian warga sekitar lokasi kejadian. Untuk itulah perlu kiranya polisi hadir bukan sekadar mengungkap perkara namun ada untuk mengayomi warga pasca peristiwa,” ungkap Kapolres Alif, saat memberikan sambutan di tengah- tengah warga yang ikut tahlilan.

Kegiatan tahlilan ini, kata dia, selain untuk mendoakan arwah almarhumah, juga bisa memperkuat ukhuwah silaturahmi. Sesama kita harus saling peduli agar muncul empati sehingga potensi masalah bisa saling bantu mengatasi.

Kapolresta Tangerang AKBP Sabilul Alif berfoto bersama warga Panongan usai tahlilan.(din)

“Saya pun mengingatkan warga agar bisa menahan diri. Selesaikan persoalan rumah tangga dengan bijaksana. Biar bagaimana pun, membangun keluarga pasti tidak luput dari prahara. Namun perlu diingat juga, hanya keluarga yang paling bisa mengerti diri kita,” katanya.**Baca juga: Bantai Anak Istri, Polisi Pastikan Kejiwaan Lukman Sehat.

Ditambahkannya, pelaksanaan tahlilan dan pembacaan Yasin ini juga merupakan bentuk terapi melalui pendekatan kultural spiritual, agar manusia selalu mengingat akan kebesaran Allah SWT.**Baca juga: Kapolresta Tangerang Tanggung Biaya Tahlilan Keluarga Lukman.

“Mudah-mudahan, dengan mendekatkan diri pada Tuhan, kita semua terjauh dari perbuatan yang sama- sama tidak kita harapkan,” imbuhnya.(Tim K6)




Konferdalub KSPSI 18 Oktober di Grand Soll Marina Hotel

Kabar6-Pihak panitia Konferensi Daerah Luar Biasa (Konferdalub) KSPSI Provinsi Banten, tetap kukuh akan menggelar Konferdalub pada Rabu 18 Oktober 2017 mendatang.

Agenda Konferdalub bahkan sudah dijadwalkan dihelat di Grand Soll Marina Hotel, Jalan Gatot Subroto KM 5,3 Kecamatan Jati Uwung, Kota Tangerang.

Agenda itu dianggap krusial dan harus tetap dijalankan sesuai rencana, sebagai langkah untuk menyelamatkan organisasi.

Ketua Panitia Konferdalub KSPSI Banten, Dedi Sudarajat mengklaim, bahwa kegiatan yang melibatkan 7 PD SPA KSPSI Banten, 7 DPC KSPSI Banten dan 20 orang pengurus DPD KSPSI Banten ini, telah mendapat restu dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) KSPSI.

Disamping itu, Konferdalub ini digelar menyusul munculnya desakan dan mosi tidak percaya dari hampir seluruh pengurus baik di jajaran DPD KSPSI Banten, PD SPA, maupun DPC KSPSI, atas gagalnya Dwi Djatmiko dalam memimpin organisasi.

“Persoalan DPC KSPSI Kabupaten Tangerang yang berlarut-larut dan terkesan adanya pembiaran serta penonaktifan Ketua I dan Sekretaris DPD KSPSI Provinsi Banten tanpa melalui mekanisme organisasi, menjadi pemicu digelarnya Konferdalub,” ungkap Dedi, kepada Kabar6.com, Sabtu (14/10/2017).

Lebih lanjut Dedi juga menampik tudingan Imam Sukarsa, selaku Ketua Bidang Organisasi DPD KSPSI Banten, bahwa Konferdalub yang bakal digelarnya adalah ilegal dan tak memiliki dasar hukum.

Menurutnya, Konferdalub itu merupakan solusi untuk penyelamatan serta penyelesaian masalah organisasi sesuai dengan dengan amanat AD/ART.**Baca juga: DPD KSPSI Banten Tolak Konferdalub 18 Oktober.

“Konferdalub yang akan kami gelar ini sudah sesuai aturan organisasi. Saya minta, kalau enggak tahu aturan jangan asal bunyi dong. Justru, keberadaan mereka itu yang bikin organisasi ini rusak,” katanya.

Seperti Diketahui sebelumnya, KSPSI kubu Dwi Djatmiko menolak rencana digelarnya Konferdalub 18 Oktober 2017 oleh KSPSI kubu Dedi Sudrajat. KSPSI kubu Dwi Djatmiko bahkan menilai bila Konferdalub tersebut adalah ilegal.(Tim K6)




Mabuk Ditengah Jalan, Pengedar Sabu Ini Disergap Polsek Karawaci

Kabar6-Seorang pria bernisial WP diamankan petugas Polsek Karawaci di Jalan Dipati Unus, Kelurahan Cibodas, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang.

Ya, petugas mengambil langkah sigap setelah mendapat laporan atas gerak-gerik WP yang tengah berjalan sendirian, namun kondisi yang tidak normal alias sempoyongan.

Saat digeledah, ternyata dari saku celana pria yang masih dalam pengaruh narkoba alias mabuk itu didapati satu paket narkoba jenis sabu.

Kapolsek Karawaci, Kompol Abdul Salim mengatakan, saat dilakukan penangkapan tersangka WP sempat berupaya menghindar dan mencoba melarikan diri.

Namun, petugas bertindak cepat meringkus WP. “Saat digeledah, dari saku celana WP ditemukan 1 bungkus serbuk kristal sabu dengan berat bruto 0.45 gram dan 1 unit buah timbangan warna silver,” kata Kompol Abdul Salim.

Dari hasil pemeriksaan, belakangan diketahui bila WP kiranya merupakan seorang pengedar narkoba diwilayah Perumnas dan sekitarnya.

“Hasil pemeriksaan, ternyata WP ini adalah pengedar, dia bahkan sudah masuk dalam DPO Polres Metro Tangerang dan Polsek Karawaci,” jelasnya.**Baca juuga: Kapolres Alif: Lukman Enam Kali Tikam Istrinya.

Atas perbiatannya, WP dijerat pasal 114 ayat 1 subsideir pasal 112 ayat 1 UU RI no 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman diatas 5 tahun kurungan penjara.**Baca juga: Bantai Anak Istri, Polisi Pastikan Kejiwaan Lukman Sehat.

Sementara itu WP yang masih dibawah pengaruh narkotika terus berteriak dan tertawa saat ditanya petugas. “Saya bukan pengedar pak, saya cuma iseng aja pakai sabu,” ujarnya.(Sly)




DPD KSPSI Banten Tolak Konferdalub 18 Oktober

Kabar6-Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Provinsi Banten, menentang sekaligus menolak rencana Konferensi Daerah Luar Biasa (Konferdalub) yang digelar sejumlah anggotanya, pada 18 Oktober 2017 mendatang.

Pasalnya, Konferdalub yang bakal diselenggarakan di sebuah hotel mewah di kawasan Kota Tangerang tersebut, dianggap telah melanggar konstitusi dan Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi.

“Konferdalub itu ilegal, karena melanggar konstitusi dan AD/ART organisasi,” ungkap Ketua Bidang Organisasi DPD KSPSI Banten, Imam Sukarsa, kepada Kabar6.com, Sabtu (14/10/2017).

Menurut Imam, untuk menggelar Konferdalub itu, tentunya pengurus harus menempuh beberapa syarat dan ketentuan yang telah diatur didalam aturan organisasi.

Mekanisme itu, diantaranya seorang Ketua harus secara sah dan terbukti melanggar konstitusi dan AD/ART organisasi.

“Mereka sudah ngawur, Konferdalub itu baru bisa digelar harus ada dukungan 50 persen lebih anggota KSPSI Banten. Lalu, adanya perintah dari DPP KSPSI. Tapi mereka memaksakan kehendak, karena Konferdalub yang mau digelar itu hanya didukung dua DPC saja,” katanya.

Untuk itu, kata Imam, pihaknya menyarankan kepada sejumlah anggota yang akan menyelenggarakan Konferdalub itu, agar membatalkan niatnya.

Sebab, kegiatan yang dilakukan oleh rekan- rekan ini dinilai hanya membuang energi alias mubazir.**Baca juga: KSPSI Banten Deklarasi Dukung Zaki dan Arief di Pilkada 2018.

“Kegiatan itu mubazir. Saran saya, sebaiknya rekan- rekan mengurungkan niatnya. Kalau ada masalah sampaikan saja melalui rapat atau pleno DPD, enggak usah bikin konferdalub,” tuturnya.**Baca juga: DPD KSPSI Banten Layangkan Mosi Tidak Percaya Untuk Dwi Jatmiko.

Sayangnya, hingga kini kabar6.com belum berhasil mendapatkan konfirmasi dari pihak pelaksana Konferdalub yang akan digelar 18 Oktober 2017 mendatang. Meski demikian, kabar6.com masih berupaya mengkonfirmasikan rencana Konferdalub tersebut.(Tim K6)




DPD KNPI Banten Wacanakan Pembentukan Satgas Anti Narkoba

Kabar6-Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Banten bakal membentuk Satgas Anti Narkoba.

Hal itu mengingat semakin tingginya peredaran narkoba yang kini mulai menyasar kalangan remaja berstatus pelajar di wilayah berjuluk Tanah Jawara tersebut.

Demikian disampaikan Ketua DPD KNPI Banten, Muhammad Rano Alfath kepada kabar6.com, Sabtu (14/10/2017).

“Masih kami bahas soal pembentukan Satgas Anti Narkoba ini di internal KNPI Banten. Rencananya, pembentukan Satgas akan melibatkan seluruh Organisasi Kepemudaan (OKP) yang ada dalam wadah KNPI,” ujarnya.

Nantinya, lanjut Rano, Satgas akan bertugas mengkampanyekan bahaya narkoba dikalangan pemuda, khususnya pelajar di Banten.

“Kami akan bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN),” ujarnya.**Baca juga: Rano Alfath Puji Periode Kepemimpinan Arief di Kota Tangerang.

Lebih jauh Anggota Komisi V dari Fraksi Hanura DPRD Banten itu merinci, bila dibawah naungan KNPI Banten ada sekitar 90-an OKP. Nah, jajaran OKP nantinya akan masuk dan menggelar sosialisasi anti narkoba ke kalangan pelajar melalui sekolah.**Baca juga: Prihatin Pengangguran, KNPI Banten Dorong Program Permodalam Bagi Pemuda.

“Saat ini, peredaran narkoba sudah semakin mengkhawatirkan. Bahkan, di media juga sempat diberitakan bila pengedar narkoba sudah berupaya menyasar kalangan anak-anak lewat permen mengandung narkoba. Ini bahaya sekali untuk masadepan generasi muda kita,” ujarnya.(BL)




Kapolres Alif: Lukman Enam Kali Tikam Istrinya

Kabar6-Kapolresta Tangerang AKBP M Sabilul Alif, memberikan keterangan terkait kasus pembunuhan yang dilakukan Lukman Nurdin Hidayat (LNH), terhadap ketiga anggota keluarganya di lokasi kejadian di Perumahan Graha Siena Citra Raya Blok M10, RT02/06, Desa Ciakar, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, Sabtu (14/10/2017).

Saat ini, ketiga jenazah korban tengah dilakukan autopsi di RSU Tangerang, guna memastikan luka- luka yang dialami korban.

“Pelaku spontan menusuk Ana (27), istrinya, dibagian perut sebanyak 6 tusukan. Sedangkan, Siva (9), anak pertama pelaku dan Carisa (4), anak bungsu mendapatkan masing- masing satu kali tusukan dibagian perut juga,” ungkap Kapolres Alif, didampingi Kasatreskrim Kompol Wiwin Setiawan, Kapolsek Panongan AKP Trisno T. Uji dan sejumlah Penyidik Polresta Tangerang.

Dijelaskannya, LNH, pelaku pembunuhan, sekaligus kepala keluarga, secara spontan membantai istri dan kedua anak kandungnya, dengan menggunakan besi dan pisau dapur, karena dipicu faktor ekonomi.

Berdasarkan keterangan dari pelaku dan sejumlah saksi, kasus itu terjadi bermula dari cek- cok mulut antara pelaku dan korban, karena uang yang disimpan istrinya telah habis dibelanjakan.**Baca juga: Bantai Anak Istri, Polisi Pastikan Kejiwaan Lukman Sehat.

“Kalau informasi yang kami dapat bahwa pelaku jarang sekali cek- cok dengan istri dan anak- anaknya. Kejadian itu berlangsung spontan, mungkin pelaku lagi kalap sehingga dia tega membantai istri dan kedua anaknya,” ujarnya.(Tim K6)