Kabar6-Pengemis di Tiongkok tampaknya sangat mengikuti perkembangan zaman. Bagaimana tidak, selain menerima uang tunai, mereka pun menggunakan sistem mobile payment untuk orang-orang yang tidak membawa uang tunai.
Beberapa pengemis yang terlihat di Jinan, Provinsi Shandong, dilansir Asiaone, menggantungkan sebuah kartu pada leher yang memiliki kode QR. Ternyata sang pengemis mengalami gangguan jiwa dan mendapatkan kode QR dari keluarganya.
Para pengemis berkeliling sambil membawa wadah untuk uang. Jika orang yang ditemui menolak memberi uang, si pengemis akan menawarkan ‘layanan’ lain agar ia tetap mendapatkan uang, yaitu menunjukkan kode QR yang nantinya bisa dipindai oleh si pemberi dengan smartphone-nya.
Diketahui, perusahaan pemasaran digital China Channel mengklaim bahwa banyak pengemis yang mereka temui di Beijing ternyata dibayar oleh bisnis lokal dan pemula untuk mempromosikan kode QR dan membujuk orang yang lewat untuk memindai kode mereka.
Pemindaian kemudian digunakan untuk mengumpulkan rincian pengguna dari ID WeChat, aplikasi pesan buatan Tiongkok, yang mereka pindai dan kemudian dijual ke usaha kecil untuk memberikan iklan kepada pemilik ID tersebut.
“China telah memulai transisi menuju ekonomi bebas tunai lebih cepat daripada yang bisa dibayangkan orang, terutama karena penyebaran virus dari kode dua dimensi. Hal tersebut membuat ekonomi baru berdasarkan kode yang bisa dipindai,” kata Chen, seorang profesor dan peneliti di Institut Psikologi, Akademi Ilmu Pengetahuan China di Beijing. ** Baca juga: Yuk, Cobain 5 Rasa Es Krim Paling Aneh
Ternyata mengemis pun harus mengikuti perkembangan zaman.(ilj/bbs)
