oleh

Pesawat Delay Gara-gara Penumpang di Tiongkok Ini Ogah Duduk Saat Hendak Lepas Landas

image_pdfimage_print

Kabar6-Jadwal penerbangan sebuah maskapai di Tiongkok harus ditunda hingga sekira 2,5 jam gara-gara seorang penumpang menolak untuk duduk sebelum lepas landas.

Insiden ini terjadi dalam penerbangan dari Tiongkok bagian selatan, di mana salah satu penumpang wanita dilaporkan menolak mengikuti instruksi dan bersikeras untuk tetap berbaring di dua kursi yang dipesannya.

Dalam sebuah rekaman video yang beredar, melansir SCMP, tampak seorang penumpang wanita mengenakan atasan berwarna kuning dan berselimut hingga bagian perut, memanfaatkan kursi pojok dekat jendela dan kursi tengah untuk berbaring. Ketika diminta untuk duduk sebelum lepas landas, wanita yang tak diungkap identitasnya tadi mengatakan bahwa dirinya memiliki kondisi kesehatan yang mengharuskannya berbaring. “Siapa pun yang mengusir saya dari pesawat hari ini akan menanggung akibatnya,” kata penumpang tersebut.

Laporan menyebutkan, penumpang itu memang membayar dua kursi untuk penerbangannya. Akan tetapi, ia tidak melaporkan kondisi kesehatannya kepada pihak maskapai, sehingga tidak dapat diantisipasi dan pada akhirnya menimbulkan perdebatan.

Sejumlah penumpang lain bahkan memintanya untuk turun dari pesawat. Sementara itu, petugas kepolisian dipanggil untuk membujuk penumpang tersebut. “Kru kabin dan pilot punya hak untuk menolak mengangkut penumpang,” kata salah seorang petugas polisi, seperti terekam dalam video yang beredar.

“Mereka menolak mengangkut saya karena saya tidak bisa duduk tegak?” demikian respons penumpang tersebut. “Mereka pikir mereka tidak punya kemampuan untuk memiliki Anda di penerbangan, jadi mereka meminta Anda untuk pergi,” jawab petugas tersebut.

Penumpang tersebut kemudian mempertanyakan nasib orang-orang disabilitas yang harus berhadapan dengan kondisi serupa. Ia juga mempertanyakan bahwa, jika ia diharuskan untuk duduk tegak, apakah itu artinya dirinya tidak bisa sakit. “Bagaimana dengan orang-orang penyandang disabilitas? Apakah maksud Anda saya tidak bisa sakit?” kata si penumpang.

Akhirnya, penumpang itu duduk tegak sesuai instruksi sekira 2,5 jam kemudian, memungkinkan pesawat untuk lepas landas. Insiden ini menimbulkan perdebatan di media sosial, dengan sejumlah netizen berpendapat penumpang tersebut seharusnya diusir dari pesawat.

“Tentu pesawat tidak bisa lepas landas ketika wanita itu masih berbaring di kursi. Jika ia terluka saat turbulence, perusahaan akan harus memberinya kompensasi,” tulis seorang netizen.

“Kru seharusnya mengusirnya dari kabin dan mem-blacklist-nya. Banyak penumpang terdampak karenanya. Siapa yang akan menanggung akibatnya?” tulis lainnya.

Sementara itu, ada juga yang berkomentar bahwa pihak maskapai seharusnya memahami kondisi kesehatan penumpang itu. “Ia tidak mengganggu penumpang lain dengan berbaring di kursi-kursinya. Ia punya kondisi medis. Saya pikir orang-orang harus lebih peka dengannya, dan pihak maskapai seharusnya lebih fleksibel,” komentar seorang netizen.

“Ia bisa berbaring di kursi-kursinya selagi ia membayar semua tiketnya. Tapi ia juga harus memberi tahu maskapai sebelumnya jadi para pramugari dapat membuat catatan saat sedang lepas landas,” sambung lainnya.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email