oleh

Calon Suami Botak, Seorang Wanita di India Batalkan Pernikahan

image_pdfimage_print

Kabar6-Tidak selamanya rencana pernikahan yang sudah disusun jauh-jauh hari dapat terwujud sesuai impian. Bahkan tak sedikit yang harus kandas karena berbagai alasan. Misalnya karena kehadiran orang ketiga atau masalah internal lainnya.

Namun seorang calon pengantin wanita asal distrik Etawah, Kanpur, India, yang tak disebutkan namanya ini membatalkan acara pernikahan hanya gara-gara alasan yang tak masuk akal. Bagaimana tidak, melansir Odditycentral, calon mempelai wanita menolak untuk menikah dengan tunangannya setelah mengetahui pria tersebut botak.

Diketahui, pernikahan di India umumnya diatur oleh pihak keluarga, baik soal negosiasi ataupun berbagai ritual pernikahan. Namun, terkadang pengaturan pernikahan tersebut tidak selalu berjalan dengan lancar.

Sebelumnya, berbagai prosesi acara pernikahan telah dilakukan dan berjalan dengan lancar, termasuk pertukaran karangan bunga. Saat itu, pengantin wanita merasa heran saat calon suaminya terlalu banyak menutup bagian kepala dengan tutup kepala tradisional. Hal ini bahkan membuat tamu undangan yang hadir juga merasa heran. Ada pula yang menyebut jika sang pria botak dan memakai rambut palsu.

Kenyataan itu membuat calon pengantin wanita melakukan konfrontasi terhadap pengantin pria. Ia pun ingin memastikan sendiri bagaimana penampilan calon suaminya. Setelah mengetahui calon suaminya botak, wanita itu pun pingsan di tempat.

Ketika sadar, dirinya menolak untuk melanjutkan pernikahan. Bahkan, wanita ini memberitahu pihak keluarga bahwa dirinya tidak akan menikah dengan pria botak dalam kondisi apa pun.

Para kerabat dari mempelai wanita ini pun mencoba mencari alasan lain agar pernikahan dapat kembali dilanjutkan. Sayang, tak ada satu pun yang bisa meyakinkan wanita ini.

Keruan saja, pembatalan pernikahan ini mengakibatkan sedikit pertengkaran antara dua keluarga. Bahkan, keluarga pengantin wanita menuduh pengantin pria menipu mereka dengan tidak mengungkapkan kondisi rambutnya.

Pertengkaran ini membuat para tetua desa bahkan pihak kepolisian turun tangan untuk menenangkan kedua belah pihak. Akhirnya, kedua keluarga ini memilih untuk mengajukan keluhan satu sama lain atas klaim penipuan.

“Kemudian kedua belah pihak menarik pengaduan mereka masing-masing dan menyelesaikan masalah di tingkat mereka,” terang juru bicara kepolisian setempat.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email