oleh

BPN Tangsel Selidiki Dugaan Pungli PTSL, Warga Sebut Angkanya Fantastis

image_pdfimage_print

Kabar6-Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengaku lagi menyelidiki dugaan pelanggaran. Kasus ini mencuat dari warga Jelupang, Kecamatan Serpong Utara, yang sertifikat tanahnya belum terbit sejak 2019 lalu.

“Terkait informasi dugaan adanya pungli sedang kita dalami,” kata Kasie Penanganan Perkara dan Sengketa BPN Tangsel, Wasito Haryati saat dikonfirmasi kabar6.com, Rabu (5/7/2023).

Menurutnya, penyelidikan sebagai bentuk pengawasan terhadap pegawai di lingkungan kantor BPN Tangsel. Pimpinan di kementerian agraria dan tata ruang, lanjut Wasito, sudah arahkan agar kasus Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di Kota Tangsel segera rampung.

“Mengingat kita sudah WBK (Wilayah Bebas Korupsi) maka sebaik mungkin kita mempertahankannya,” klaim Warsito.

Terpisah, Ryan Erlangga, warga Jelupang menegaskan, PTSL merupakan program yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo sudah bagus. Tujuannya agar masyarakat punya alas hak atas tanahnya.

**Baca Juga: Sengkarut PTSL, Warga Jelupang Dipanggil Inspektorat Pemkot Tangsel

“Prinsipnya masyarakat ini hanya menuntut haknya, dari 2018-2019 masyarakat sudah menyerahkan berkas bahkan biaya sekalipun tentunya dengan nominal yang relatif ya, tapi sampai 2023 ini belum ada kepastian,” tegasnya.

Sejak awal Jokowi gaungkan PTSL tidak dipungut biaya sepeserpun alias gratis. Tetapi fakta di lapangan justru kontras. Oknum di kelurahan dengan pegawai BPN Tangsel diduga kuat setali tiga uang.

“Coba kita kalkulasi dengan logika sederhana, seandainya satu orang dipungut biaya 5 juta maka dikali 500 orang dan hasilnya Rp 2,5 miliar ini angka sangat fantastis,” tegas Ryan

Diketahui, kasus bermula dari warga Jelupang yang sudah menyetorkan uang ke oknum pegawai kelurahan selaku Satgas PTSL. Pegawai BPN Tangsel bernama Dimas santer disebut-sebut ikut berkecimpung dalam pelayanan sertifikat tanah ratusan warga sekitar.

Dimas saat pertemuan mediasi antara warga Jelupang dengan BPN Tangsel turut hadir. Pria muda bertubuh subur duduk di bagian paling belakang ruangan pertemuan.

Gestur tubuhnya tampak tegang saat ia diperintahkan duduk bareng dengan Mahfud, pegawai Kelurahan Jelupang disaksikan warga. (yud)

Print Friendly, PDF & Email