oleh

Bertahun-tahun Suara ‘Bloop’ di Samudra Pasifik Bikin Bingung Ilmuwan

image_pdfimage_print

Kabar6-Sekelompok ilmuwan dibuat bingung setelah mendeteksi suara keras yang aneh berasal dari daerah barat pantai selatan Chili pada musim panas 1997 lalu. Peristiwa itu dijuluki sebagai ‘the bloop’.

Saat mencari gunung berapi bawah air, melansir Businessinsider, para peneliti di National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) merekam suara keras berfrekuensi sangat rendah pada hidrofon mereka. Mikrofon bawah air yang awalnya dikembangkan oleh Angkatan Laut AS ini berjarak lebih dari 3.200 km di Samudra Pasifik.

Suara yang berlangsung sekira satu menit itu merupakan salah satu suara bawah air paling keras yang pernah direkam. Selama bertahun-tahun, banyak teori tentang asal muasal suara laut yang misterius tersebut. Ada yang menduga itu adalah suara dari aktivitas latihan militer, kapal laut, cumi-cumi raksasa, paus biru, atau spesies baru makhluk laut.

“Kami mempertimbangkan setiap kemungkinan, termasuk jika asalnya dari hewan,” kata Christopher Fox, ilmuwan kepala Proyek Pemantauan Akustik Lab Lingkungan Laut Pasifik NOAA. ** Baca juga: Selama 68 Tahun Pria AS Ini Mengalami Cegukan

Apa yang menyebabkan ledakan itu membuat para ilmuwan bingung selama bertahun-tahun. Baru pada 2005, ketika NOAA memulai survei akustik Antartika di Amerika Selatan, para ilmuwan mulai memahami asal-usul bloop.

Robert Dziak, dari Lab Lingkungan Kelautan Pasifik NOAA, mengatakan bahwa pada 2011, setelah mengumpulkan semua data, badan tersebut dapat menjelaskan secara definitif apa bloop itu. Keputusan resminya, bloop dinyatakan sebagai suara gempa es, yang diciptakan oleh retaknya lapisan es saat pecah dari gletser Antartika.

“Suara es pecah adalah sumber suara alam yang dominan di laut selatan,” kata Dziak pada 2012. “Setiap tahun ada puluhan ribu gempa es tercipta oleh retakan dan pencairan es laut, kemudian es melepaskan gletser ke lautan, dan sinyal-sinyal ini sangat mirip sifatnya dengan bloop.”

Menurut NOAA, gunung es yang menghasilkan bloop kemungkinan besar berada di antara Selat Bransfield Antartika dan Laut Ross, atau Tanjung Adare. Gempa es terjadi ketika gletser retak di lautan, memecahkan es. Retakan yang tiba-tiba menghasilkan suara letupan atau ledakan yang keras.

Dengan parahnya perubahan iklim, NOAA memperingatkan bahwa gempa es akan terjadi lebih sering. Meningkatnya suhu global mencairkan es gletser, menciptakan air yang dapat membeku lagi hingga menyebabkan gempa es.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email