oleh

Selama 68 Tahun Pria AS Ini Mengalami Cegukan

image_pdfimage_print

Kabar6-Seorang pria bernama Charles Osborne menderita ketidaknyamanan fisik maupun mental selama 68 tahun akibat cegukan. Berawal pada 13 Juni 1922, ketika Osborne yang masih belia bekerja di sebuah peternakan di Nebraska, Amerika Serikat (AS).

Osborne, melansir Smithsonianmag, diketahui mulai mengalami cegukan setelah berinteraksi dengan babi. Cegukan diperkirakan dimulai dengan jalur saraf yang disebut busur refleks. Cegukan melibatkan kontraksi otot pernapasan yang tidak disengaja dan pembukaan antara pita suara (glotis) yang tiba-tiba menutup dan menimbulkan suara ‘hik’.

Hal-hal yang memicu kontraksi dapat menyebabkan cegukan, seperti minum terlalu banyak alkohol, makan terlalu banyak atau menghirup udara saat mengunyah, minum obat, atau bahkan kegirangan dan tertawa.

Cegukan dapat terjadi sendiri atau dalam kelompok dengan ritme yang cukup teratur, menghasilkan empat hingga 60 cegukan per menit. Tidak banyak yang diketahui mengapa hal itu terjadi, tetapi kita bahkan mengalami cegukan di dalam rahim. Ini menunjukkan bahwa cegukan mungkin mempersiapkan otot kita untuk bernapas.

Beberapa pengobatan cegukan yang umum dilakukan adalah dengan minum atau berkumur air dingin, bernapas ke dalam kantong kertas, menahan napas, dan bahkan hipnosis atau akupunktur. Tidak ada bukti bahwa semua ini efektif, atau aman. Konon, cegukan juga bisa diobati dengan membuat kaget atau menggelitik orang tersebut. Namun hal ini tidak terbukti secara ilmiah bisa menghentikan cegukan.

Cegukan kronis seperti yang dialami Osborne, tak hanya membuat stres dan menyebabkan kelelahan dan penurunan berat badan , tetapi juga dapat menunjukkan penyebab mendasar yang serius.

Itu bisa berupa gangguan sistem saraf pusat, diabetes, pembedahan, refluks, stroke, atau kanker. Maka, sangat penting untuk menemui dokter jika mengalami cegukan kronis, karena penyelidikan yang tepat dapat mengungkap lebih banyak tentang penyebabnya.

Sebuah penelitian kecil menemukan, 80 persen pasien cegukan kronis memiliki kelainan esofagus atau lambung, dan dua pertiga dari kasus tersebut dapat diobati. ** Baca juga: Kepalanya Gatal, Seekor Paus di Meksiko Datangi Pria yang Duduk di Pinggir Kapal untuk Minta Tolong Dicarikan Kutu

Sayangnya, nasib Osborne tak seberuntung itu. Meskipun telah mengunjungi banyak dokter, tidak ada obat atau cara untuk menyembuhkan cegukannya. Seorang dokter mencoba menghentikannya menggunakan karbon monoksida dan oksigen, tetapi Osborne menjadi tidak dapat bernapas dengan aman.

Satu-satunya cara adalah Osborne mempelajari teknik pernapasan untuk meminimalkan suara ‘hik’. Pada akhirnya, Osborne berusaha berdamai dengan keadaannya dan malah kerap menjadikan kondisi cegukan yang dialami sebagai lelucon.

Hingga pada Februari 1990, cegukan Osborne tiba-tiba berhenti karena alasan yang tidak diketahui, dan pada Mei 1991 Osborne meninggal dunia. Diperkirakan, Osborne telah mengalami sekira 430 juta cegukan dalam hidupnya.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email