Kabar6-Berkas perkara dugaan korupsi proyek pembangunan sarana sodetan Cibinuangeun senilai Rp 19 miliar yang melibatkan Lilies, adik tiri Gubernur nonaktif Ratu Atut Chosiyah dan Memet, pelaksana proyek, dinyatakan lengkap atau P-21 oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten. “Informasi dari jaksa peneliti, berkasnya sudah P-21. Selesai penelitiannya, saya kurang tahu. Yang pasti sudah lengkap,” ungkap Kepala Seksi Penerangan Hukum dan Hubungan Masyarakat (Kasi Penkum dan Humas) Kejati Banten Yopi Rulianda, kepada wartawan, Sabtu (4/10/2014).
Dijelaskannya, berkas perkara atas nama Lilies, selaku Direktur Utama PT Tunas Mekar Jaya Utama dan Memet, pelaksana proyek APBN 2011 tersebut, dilengkapi oleh penyidik Subdit III Tindak Pidana Korupsi Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Banten sesuai petunjuk jaksa peneliti.
“Kalau lengkap kan enggak usah dikembalikan lagi (berkas perkaranya-red). Kemungkinan, informasi ini sudah disampaikan ke penyidik Polda Banten,” katanya.
Terpisah, Kasubdit III Tipikor Ajun Komisaris Besar Polisi Zaenudin, mengatakan pihaknya mengaku belum mengetahui informasi P-21 atas berkas perkara kedua tersangka korupsi proyek sodetan Cibinuangeun di Kampung Burunuk, Desa Sukamanah, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak yang diduga merugikan keuangan negara senilai Rp3,5 miliar itu.
Pada pelimpahan tahap pertama, jaksa peneliti mengembalikan berkas kedua tersangka karena dinyatakan belum lengkap.
“Sesuai petunjuk jaksa peneliti, penyidik Subdit III Tipikor Polda Banten, langsung memperbaiki berkas tersebut dengan memeriksa kembali kedua tersangka, guna mengetahui kemana saja mengalirnya dana itu,” ujarnya.
Diketahui, pada Jumat (22/8/2014) lalu, penyidik menggeledah kediaman Lilies di Jalan Kolonel Tb Suwandi, Lingkar Selatan, Ciracas, Kota Serang.
Dari kediaman adik kandung Walikota Serang Tubagus Haerul Jaman itu, penyidik menyita akta jual beli dua bidang tanah, mobil Nissan X-Trail bernomor polisi A I ZS, dan satu unit komputer. **Baca juga: Idul Qurban, Cuaca Diwilayah Banten Berawan.
Penggeledahan dilakukan, sebagai upaya pengembalian uang negara akibat pengerjaan proyek di Balai Besar Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian.(tmn/din)
