oleh

Bagaimana ‘Menopause’ pada Pria?

image_pdfimage_print

Kabar6-Siapa bilang menopause hanya terjadi pada wanita? Beberapa dokter telah menemukan beberapa gejala perimenopause dan menopause yang juga terjadi pada pria. Selain itu, seperti halnya pada wanita, terapi sulih hormon ternyata dapat mengurangi berbagai gejala tersebut.

Karena pria tidak mengalami seluruh gejala dan keadaan yang sama dengan menopause pada wanita, melansir Webmd, maka beberapa dokter mendiagnosa para pria dengan keadaan ini sebagai penurunan androgen (testosteron). Pria juga mengalami penurunan produksi hormon testosteron seiring dengan bertambahnya usia, sama seperti wanita yang juga mengalami penurunan produksi hormon estrogen. Namun penurunan produksi hormon testosteron ini juga dapat disebabkan oleh diabetes.

Beberapa gejala yang dapat ditemukan pada pria bersamaan dengan penurunan kadar testosteron adalah kelelahan, kelemahan, depresi, dan gangguan fungsi seksual. Walaupun demikian, hubungan antara berbagai gejala tersebut dengan penurunan hormon testosteron masih kontroversial.

Tidak seperti menopause pada wanita, di mana produksi hormon terhenti total, penurunan testosteron pada pria terjadi dalam waktu yang lebih lama. Tidak seperti ovarium, testis tidak kehabisan bahan pembuat testosteron. Seorang pria yang sehat bahkan masih dapat membentu sperma sampai ia berusia 80 tahun atau lebih.

Namun penurunan produksi hormon testosterone ini menyebabkan beberapa perubahan kecil pada fungsi testis, yang biasa timbul pada awal usia 45-50 tahun dan perubahan lebih besar terjadi pada usia lebih dari 70 tahun. ** Baca juga: Siapa Saja yang Paling Membutuhkan Vitamin?

Untuk menentukan apakah anda mengalami menopause atau tidak, maka dokter akan melakukan berbagai pemeriksaan, mulai dari menanyakan berbagai gejala yang terjadi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar hormon testosteron, sampai pada beberapa pemeriksaan lainnya untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab lainnya.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email