oleh

Ayo…Kenali Kelainan Prostat

image_pdfimage_print

Kabar6-Kelenjar prostat adalah kelenjar yang terdapat disekitar leher kandung kemih pria. Pada kenyataannya, berbagai kelainan dapat terjadi pada prostat.

“Beberapa jenis kelainan pada prostat diantaranya, pembesaran prostat jinak Benign Prostate Hyperplasia (BPH), kanker prostat dan peradangan prostat (Prostatitis),” kata dr. Dimas Nugroho, SP.U dari Bethsaida Hospital Gading Serpong, Tangerang, kepada kabar6.com.

Pembesaran prostat jinak (BPH), umumnya terjadi pada pria usia 50 tahun atau lebih. Biasanya pasien datang dengan keluhan gangguan berkemih akibat sumbatan saluran kemih oleh prostat yang membesar.

Keluhan yang sering dialami antara lain, berupa pancaran berkemih yang melemah, frekuensi berkemih yang menjadi lebih sering, sering kencing di malam hari, kencing yang tidak tuntas, terputus-putus, harus mengedan, dan kesulitan untuk menahan kencing.

Selain dari keluhan, BPH diketahui dari pemeriksaan fisik oleh dokter, khususnya pemeriksaan colok dubur untuk menilai prostat. Ultrasonografi (trans abdominal, trans rectal). Untuk menilai gangguan pancaran berkemih juga dapat dinilai melalui pemeriksaan uroflowmetri.

“Dari pemeriksaan yang didapat, pembesaran prostat jinak dapat ditangani melalui observasi, minum obat, ataupun memerlukan tindakan/intervensi, baik berupa reseksi prostat lewat endoskopi (Trans Urethral Resection of the Prostate-TURP), Laser prostat (green light/holmium YaG), atau operasi terbuka,” jelasnya.

Untuk Kanker prostat, umumnya mengenai pria berusia 50 tahun ke atas. Berbeda dengan BPH, awalnya penderita kanker prostat tidak selalu mengalami keluhan.

Deteksi dini dilakukan dengan pemeriksaan colok dubur dan pemeriksaan marker kanker prostat lewat darah (prostate specific antigen-PSA). Kelainan dari salah satu pemeriksaan ini mengindikasikan perlunya dilakukan biopsi prostat.

Kanker prostat dipastikan, bila dari hasil pemeriksaan jaringan biopsi prostat (patologi anatomi-PA) ditemukan sel-sel kanker. Pemeriksaan sidik tulang (bone scan) diperlukan untuk mengetahui adanya penyebaran kanker ke tulang.

“Terapi kanker prostat tergantung dari stadiumnya. Pada stadium awal alternatif terapi berupa operasi (terbuka atau laparaskopi) atau terapi penyinaran. Pada stadium lanjut terapi berupa hormonal hingga kemoterapi,” terangnya.

Untuk kelainan peradangan prostat (prostatitis), lebih banyak mengenai pria yang usianya lebih muda. Keluhan sering kali tidak khas berupa nyeri ataupun rasa tidak nyaman di daerah sekitar kemaluan, selangkangan dan perut bagian bawah. **Baca juga: Waspada…! Aritmia Jantung Bisa Picu Stroke.

Dapat pula disertai demam dan gangguan berkemih. Pemeriksaan biasanya menemukan adanya nyeri tekan pada prostat saat melakukan pemeriksaan colok dubur.(fitrah)

Print Friendly, PDF & Email