oleh

Anggota Satpol PP Meninggal Akibat Demo di DPRD Lebak Tinggalkan Istri dan 4 Anak, Satu di Antaranya Idap Thalasemia

image_pdfimage_print

Kabar6 – Kepergian Yadi Suryadi salah seorang anggota Satpol PP Kabupaten Lebak untuk selama-lamanya meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga, kerabat dan juga rekan kerjanya.

Yadi meninggal pada Rabu, 9 Oktober 2024 pukul 17.55 WIB setelah hampir sepekan dirawat di Rumah Sakit Hermina, Jalan Daan Mogot, Jakarta.

Almarhum mengalami cedera pada bagian tulang belakang tepatnya di titik leher akibat tertimpa gerbang Kantor DPRD Lebak yang roboh didorong sekelompok massa pendemo yang mengatasnamakan Paguyuban Masyarakat Peduli Lebak, pada 23 September 2023.

Kepala Satpol PP dan Damkar, Dartim mengatakan, Yadi adalah pegawai yang punya dedikasi dan tanggung jawab besar terhadap pekerjaan.

“Tentu kami sangat kehilangan almarhum. Sebagai anggota Satpol PP, almarhum berdedikasi dalam menjalankan tugasnya,” kata Dartim, Jumat (11/10/2024).

** Baca Juga: Sri Mulyani dan Tim Ekonominya Belum Hasilkan Lompatan Pertumbuhan, Perlu Sosok yang Lebih Kreatif dan Out of the Box

Dartim mengatakan, Yadi bergabung di lingkungan Satpol PP dan Damkar Lebak pada tahun 2001 silam. Sebenarnya pada tahun ini, Yadi menjadi salah satu pegawai yang diprioritaskan untuk dinaikkan statusnya menjadi CPNS Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

“Sudah masuk K2 (tenaga honorer kategori dua), dan seharusnya pada Senin kemarin akun almarhum sudah akan didaftarkan untuk proses PPPK. Tapi takdir berkata lain, beliau wafat karena luka akibat demo yang anarkis,” ungkap Dartim.

Dikatakan Dartim, almarhum Yadi memiliki istri dan 4 orang anak yang masing-masing berusia 16 tahun, 14 tahun, 10 tahun dan 3 tahun. Yang lebih membuat miris adalah, salah satu anak almarhum mengidap thalasemia, yang harus mendapatkan transfusi daerah secara rutin, dua atau tiga minggu sekali.

“Satu orang yang paling besar thalasemia. Tidak sekolah karena orangtuanya khawatir dengan kondisi kesehatan anaknya jika tetap bersekolah,” tutur Dartim.

Yadi menjadi tulang punggung satu satunya untuk keluarganya karena istrinya adalah ibu rumah tangga biasa. Dartim berharap, aksi demonstrasi anarkis yang sudah merenggut nyawa anggotanya tersebut dapat diusut tuntas oleh pihak kepolisian.

** Baca Juga: Pendukung Maesyal-Intan Gelar Nobar Timnas Indonesia Lawan Bahrain

“Ya, kami sudah laporkan dan berharap kasusnya bisa diusut secara tuntas,” tegas Dartim.

Sebelumnya diberitakan, dua anggota Satpol PP Lebak yang menjaga jalannya aksi sekelompok massa yang mengatasnamakan Paguyuban Masyarakat Peduli Lebak mengalami luka-luka, 23 September 2024.

Kedua anggota Satpol PP luka-luka akibat tertimpa gerbang kantor DPRD yang roboh didorong massa. Satu di antaranya bernama Yadi harus mendapat penanganan serius di RSUD dr Adjidarmo Rangkasbitung akibat luka di kepala.

Yadi sempat masuk ruang ICU lantaran kondisi kesadarannya mengalami penurunan. Yadi mengalami kelumpuhan akibat terdapat cedera pada tulang belakang.

Melihat kondisi Yadi, RSUD kemudian merujuk untuk menjalani pemeriksan magnetic resonance imaging (MRI). Setelah itu, untuk penanganan lebih lanjut dari pemeriksaan MRI, Yadi dirujuk ke RS Hermina, Jakarta. Dirawat hampir sepekan, Yadi meninggal dunia. (Nda)