oleh

Agar Tidak Tambah Parah, Ikuti Langkah Awal Atasi Keracunan Makanan

image_pdfimage_print

Kabar6-Keracunan makanan adalah kondisi yang ditandai dengan munculnya mual, muntah, atau diare setelah mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi. Nah, kontaminasi tersebut dapat disebabkan oleh kuman atau racun yang masuk ke makanan.

Waktu munculnya gejala keracunan makanan sangat beragam, mulai dari satu jam hingga 28 hari setelah makanan tersebut dikonsumsi. Selain mual dan diare, gejala lainnya adalah kram perut, tidak nafsu makan, sedikit demam, lemas dan pusing.

Saat terjadi keracunan makanan, melansir tempo.co, ada dua hal yang harus Anda lakukan, yaitu mengontrol rasa mual dan muntah, serta menjaga agar tubuh tidak dehidrasi. Berikut penjelasannya:

1. Cara mengontrol rasa mual dan muntah
Untuk mengontrol rasa mual dan muntah, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan. Pertama, jangan mengonsumsi makanan padat hingga muntah berhenti. Saat masih sering muntah, sebaiknya Anda konsumsi makanan ringan yang tawar, seperti roti, pisang, atau nasi.

Kemudian, usahakan tetap minum, untuk membantu meredakan muntah. Hindari konsumsi gorengan, makanan yang berlemak, pedas, atau manis.

Hal lain, jangan langsung mengonsumsi obat antimual atau obat diare tanpa berkonsultasi ke dokter, karena beberapa jenis obat bisa membuat diare justru semakin parah.

2. Cara mencegah dehidrasi saat keracunan makanan
Saat mengalami keracunan makanan, Anda berisiko tinggi terkena dehidrasi akibat muntah dan diare yang terjadi. Karena itu untuk mencegahnya, konsumsi air putih secara perlahan.

Minum dalam jumlah sedikit terlebih dahulu, lalu tingkatkan jumlah konsumsi secara perlahan-lahan. Jika muntah-muntah dan diare masih terjadi setelah 24 jam, konsumsilah minuman penambah dan pengganti cairan tubuh yang hilang. ** Baca juga: Ketahui Jam Terbaik untuk Tidur Malam

Setelah melakukan pertolongan pertama pada keracunan makanan, sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter. Selama masa penyembuhan, Anda juga sebaiknya menghindari makanan dan minuman yang sulit dicerna, seperti susu dan produk olahannya, termasuk keju, kafein, alkohol, soda dan makanan dengan terlalu banyak bumbu.(ilj/bbs)