1

Warga Sebut Banjir di Periuk Kado Terindah HUT Kota Tangerang

Kabar6.com

Kabar6-Tepat hari ini perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Tangerang ke ke-27.Hingga kini masih terdapat genangan banjir yang melanda Perumahan Garden City Kecamatan Periuk, meski ketinggian air sudah surut dari sebelumnya.

Evelin, warga setempat mengatakan banjir yang melanda wilayah perumahannya tersebut sudah mengalami penurunan. Penurunan tersebut diperkirakan sekitar 30 sentimeter.

“Sudah ada penurunan air,” katanya saat ditemui oleh Kabar6.com, Jumat (28/2/2020).

Evelin mengatakan, 28 Februari indentik dan selalu menjadi perayaan HUT Kota Tangerang. Menurutnya, banjir yang saat ini melanda Kecamatan Periuk sebuah kado terindah untuk Kota Tangerang ke-27.

“Ini kado terindah untuk HUT Kota Tangerang ke-27. Kita berharap banjir cepat surut dan wilayah kami tidak ada banjir lagi. Kita capek menghadapi banjir ini sudah hampir dua bulan kita mengungsi,” katanya.

Meski demikian, Evelin berharap Pemerintah Kota Tangerang dapat memberikan solusi yang tepat dalam mengatasi banjir ini. Sebab, saat pada saat hujan dirinya khawatir atas banjir yang sudah menjadi langganan.

**Baca juga: 27 Tahun Kota Tangerang, Bersama Kita Bekerja Sama.

“Bukan hanya was-was tapi khawatir yang luar biasa, makanya walaupun rumah sudah ada yang kering kita biarkan dulu takut sudah bersih-bersih nanti banjir lagi,” jelasnya.

Sementara itu, Komandan Regu 1 BPBD Kota Tangerang Anwar mengatakan, saat ini banjir sudah mengalami penurunan. Penurunan tersebut sekitar 30 sentimeter yang sebelumnya mencapai 130 sentimeter.

“Hari ini sudah ada penurunan ketinggian air sekitar 30 sentimeter kemarin ketinggian air sekitar 130 sentimeter,” tandasnya. (Oke)




Warga: Tanggul di Kampung Bulak Cuma Batu Ditumpuk Semen Alakadarnya

Kabar6.com

Kabar6-Warga Kampung Bulak, Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) heran dengan kekuatan konstruksi tanggul di Kali Angke. Tepat pada Selasa pagi kemarin tanggul yang belum lama dibangun itu jebol tergerus arus banjir.

“Nah pas Februari ini tanggul yang bagus tuh yang jebol,” ungkap Datin. Ketua RT 04 RW 02 ditemui kabar6.com di lokasi perkara, Kamis (27/2/2020).

Menurutnya, warga sekitar mulai mempertanyakan ketangguhan tanggul sepanjang kurang lebih 20 meter itu. Sebab tanggul yang dibangun sekitar 4 tahun lalu oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangsel sudah jebol.

Datin menyebutkan, setiap curah hujan tinggi limpasan air melebihi ketinggian tanggul. Kondisi itu berdampak pada pemukiman sekitar sudah masuk zona merah rawan banjir itu terendam.

Bahkan ketinggian genangan air banjir bisa mencapai 2 meter lebih. “Setiap hujan deras dan air kali melebihi tanggul pasti jebol. Januari kemarin tanggul yang tipis jebol,” jelas Datin.

**Baca juga: Tanah Longsor di Tangsel, Tiga Pintu Rumah Kontrakan Ambruk.

Ia mengungkapkan, saat Januari kemarin sempat ada kegiatan perbaikan tanggul. Namun ia menyesalkan pekerjaan terkesan alakadar sehingga rentan jebol lagi.

“Tanggul yang diperbaiki kemarin aja cuma batu kali ditumpuk tok, sama semen alakadarnya,” terang Datin

“Tiap hujan deras kaya tadi pagi aja kan kita was-was, dikit-dikit liat sawah,” tambahnya. Hingga berita ini diturunkan, kabar6.com masih berupaya mengkonfirmasi pejabat berwenang di DPU Kota Tangsel.(eka)




Warga Korban Banjir di Garden City Dijanjikan Pasokan Air Bersih

Kabar6.com

Kabar6-Humas Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Benteng (PDAM TB) Ichsan Sodikin menyatakan, pihaknya telah melakukan pendistribusian air bersih hingga pemasangan penampungan air bersih untuk warga yang terdampak banjir di wilayah Periuk, Kota Tangerang.

“Kalau dari hari pertama kita sudah kirim dan pasang toren (penampungan air, red) di wilayah Garden City. RT 02/22 .RT 04/15, toren sudah terpasang 3 toren sejak pertama banjir,” ujar Ichsan saat memberikan keterangan kepada Kabar6.com, Rabu (26/2/2020).

Ichsan mengatakan, untuk RW 21 wilayah terdampak banjir tersebut belum dilakukan pemasangan penampungan air bersih. Sebab kondisi air yang cukup tinggi menghambat pendistribusian air tersebut.

“Posisi air tinggi gak mungkin kita pasang toren,” katanya.**Baca juga: Perbaikan Pipa Bocor di Perumdam TKR Terkendala Banjir.

“Adapun keluhan warga yang merasa belum ada bantuan air bersih di Garden City karena lokasi RW-Nya tersebut di hari pertama kondisi nya masih banjir jadi tidak memungkin kan untuk kita pasang toren di situ,” tambahnya.

Kendati demikian, Ichsan menegaskan saat ini pihaknya telah menurunkan mobil tangki untuk mendistribusikan pasokan air bersih yang masih belum mendapatkan bantuan tersebut. (Oke)




Warga Garden City Keluhkan Tidak Ada Bantuan Air Bersih

Kabar6.com

Kabar6-Warga Perumahan Garden City Kelurahan Gebang Raya, Kecamatan Periuk yang terdampak banjir mengeluhkan tidak adanya pasokan listrik dan air bersih.

Manik, warga setempat mengatakan, saat ini warga perumahan ini mengalami kesulitan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

“Listrik mati dan air bersih juga gak ada. Kita hanya mengandalkan gandset menghidupkan air untuk kebutuhan mandi dan lainnya,” katanya saat ditemui oleh Kabar6.com, Rabu (26/2/2020).

Manik mengatakan, belum ada bantuan air bersih dari pihak pemerintah. Sebab kata dia, wilayah tersebut tidak ada akses PDAM dalam mendistribusikan air bersih.

“Tidak ada bantuan dari Pemerintah maupun PDAM,” ujarnya.**Baca juga: Kabupaten Tangerang Hibahkan Aset Senilai Rp 315 Miliar ke Kota Tangerang.

Memasuki H-2 menjelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Tangerang banjir yang melanda Kecamatan Periuk hingga kini belum kunjung surut. Ketinggian air tersebut hingga saat ini mencapai 1,2 meter.

“Belum mengalami penurunan airnya,” ujar Teguh salah satu petugas BPBD Kota Tangerang.

Pantauan dilapangan ratusan rumah masih terendam banjir. Terlihat juga puluhan warga saat ini sebagian juga yang mengungsi ditempat posko pengungsian dan bahkan juga warga tetap memilih untuk bertahan dirumahnya. (Oke)




Ruas Tol Tangerang Menuju Jakarta Kembali Diblokir Warga

Kabar6.com

Kabar6 – Pemblokiran ruas jalan Tol dari Tangerang menuju Jakarta kembali dilkukan warga Desa Kadu, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Selasa (25/2/2020).

Pemblokiran itu dilakukan dengan cara meletakkan batu mulai dari ukuran yang kecil hingga cukup besar di sekitar ruas tersebut hingga, menyulitkan kendaraan untuk melalui jalan tersebut.

Salah seorang warga, Sadi mengatakan, aksi warga itu dilakukan setelah rumah warga yang berada di sekitar Tol Bitung 2 terendam banjir akibat dampak dari pembangunan pintu Tol Bitung 2.

“Sebelum ada Tol Bitung 2 ini, kita enggak kebanjiran, karena saluran airnya cukup besar dan lancar, tapi karena ada pembangunan itu, saluran airnya menyempit dan airnya masuk ke pemukiman warga dan sekarang ini banjir setinggi 80 sentimeter,” katanya.

Sementara itu, Kepada Desa Kadu, Asdiansyah menjelaskan, dampak dari pembangunan tol ini menyebabkan 200 rumah warganya yang tersebar di tiga RW terendam banjir dengan ketinggian mulai 1 hingga 1,5 meter.

**Baca juga: Waspada, Genangan Air di Tol Jakarta-Tangerang KM 14 dan 15.

“Hingga saat ini masih banjir, belum surut juga. Sekarang kita lagi proses negoisasi dengan warga dan jasa marga untuk bisa mempertanggung jawabkan dengan memperlebar saluran air,” ujarnya.

Pantauan Kabar6.com dilokasi, saat ini sebagian warga tengah melakukan negoisasi dengan petugas terkait dan sebagian warga lainnya membersihkan batu-baru yang digunakan untuk memblokir jalan Tol tadi pagi. (Vee)




Banjir 70 Sentimeter di Curug, Warga Gunakan Jasa Perahu Karet

Kabar6.com

Kabar6-Akibat genangan banjir di Jalan Raya Serang, tepatnya di Kampung Kadu, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, akses untuk kendaraan roda dua terputus

Pengendar sepeda motor yang ingin melintas dari arah Bitung menuju Cikupa dan sebaliknya di memilih menggunakan jasa perahu karet yang operasika oleh warga sekitar.

Sugirto, aalah seorang pengendara sepeda motor mengatakan, memilih menggunakan jasa perahu karet lantaran khawatir jika motor dan barang bawaannya rusak terkena banjir.

“Ini lagi antri mu naik perahu aja. Dari pada motor saya rusaknkemaskan air. Lagian saya bawa barang kain, takut rusak kalau kena air kotor,” kata Sigiarto kepada Kabar6.com, Selasa (25/2/2020).

Namun, lanjut Sugiarto, ia belum mengetahui tarif dari jasa perahu karet tersebut. “Belum tahu berapa. Tadi dengar-dengan Rp 20 ribu,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolsek Curug, Kompol Endang Sukmawijaya menyatakan, banjir yang dimulai sejak pukul 06.00 WIB tadi belum surut hingga saat ini.

“Belum surut. Masih sekitar 70 sentimeter. Yang bisa melintas hanya pengendara roda empat,” katanya.**Baca juga: Banjir 30 Sentimeter, Jalan Raya Serang Macet Panjang.

Endang menambahkan, saat ini pihak BPBD Kabupaten Tangerang telah memberikan satu unit perahu kepada pihak Desa Kadu, Kecamatan Curug untuk membatu warga saat banjir datang.

“Ini satu perahu dari BPBD. Tidak tipatok tarif, hanya ngasih sukarela saja untuk warga yang nyebrangin,” pungkasnya.

Pantauan Kabar6.com dilapangan, hingga kini kemacetan panjang terjadi akibat banjir di Jalan Raya Serang KM 12, tepatnya di pertigaan Kadu. (Vee)




Wabah Corona, Warga Pandeglang di Jepang Minta Dipulangkan

Kabar6.com

Kabar6-Warga asal Indonesia yang bekerja di kapal pesiar Diamond Princess meminta kepada pemerintah untuk segera dipulangkan. Pasalnya mereka sudah menjalani karantina setelah di Yokohama Jepang.

Salah satu WNI yang bekerja di Kapal tersebut adalah Dede Samsul Fuad, warga Kampung Caringin, Desa Caringin, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang. Dede cemas jika terlalu lama khawatir tertular virus Corona.

Keberadaan Dede berada di Jepang disampaikan oleh Direktur Utama LPK Hotel Education Labuan (HEL), Efqi Anwri. Dede adalah satu muridnya yang sudah bekerja di kapal tersebut selama tiga bulan.

Mereka kerja jauh dari keluarga, gajihnya memang lebih gede dari Indonesia, tapi kalau kenyataanya seperti ini kan pengen hidup. Soalnya mereka menyaksikan temen-temen yang kerja bareng yang sehat bisa terdampak virus Corona,” katanya, Selasa (25/2/2020).

Efqi mengatakan, mereka tidak bisa pulang sendiri karena ada aturan yang mengikat mereka dengan pemerintah Jepang. Kata dia, harus ada kesepakatan antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Jepang.

“Makanya tadi pagi nelpon lagi anaknya (Dede red) katanya belum ada kabar terkait penjemputannya,”ujarnya.**Baca juga: Dua Pasangan Kandidat dari Jalur Independen Ramaikan Pilkada Pandeglang.

Setelah menjalani karantina selama dua minggu, kata Efqi, sejumlah WNI termasuk Dede kecewa kepada pemerintah Indonesia sebab sampai saat ini belum jelas kapan mereka akan dipulangkan. Padahal mereka sudah tak sabar ingin pulang karena khawatir akan terserang virus yang dianggap mematikan tersebut.

“Setelah masa karantina selesai belum ada perintah dari pemerintah Indonesia mereka akan di jemput. Kru-kru dari Indonesia ini termasuk murid saya merasa kecewa. Sedang di sana bisa membayangkan dengan rasa takutnya disana dengan penyebaran virus itu yang gak tahu kapan datangnya, tiba-tiba menular ke diri sendiri hingga mereka panik,” terang Efqi.(aep)




Banjir di Periuk, Relawan Larikan Warga ke Rumah Sakit

Kabar6.com

Kabar6-Kuswoto (65) warga Perumahan Garden City Residen Blok G RW 021 Kelurahan Gerbang Raya, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang terpaksa harus dievakuasi karena sedang sakit. Sementara rumah yang ditempati tersebut terendam banjir di Blok G RW 021 mencapai 20-50 Centimeter.

“Kita evakuasi satu orang sakit di Perumahan Garden City Residen Blok G RW 021 dibawah menuju RS Sari Asih,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Tangerang saat dihubungi, Selasa (25/2/2020).

Sebelumnya, curuh hujan yang tinggi mengguyur Kota Tangerang sejak malam tadi mengakibatkan sejumlah wilayah dikepung banjir. Ketinggian banjir tersebut mencapai 1,5 meter.

Kasi Sarana dan Prasarana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang, Rana Rachdiana mengatakan, berdasarkan data yang didapatkan saat ini sejumlah kota Tangerang dikepung banjir.

**Baca juga: Kota Tangerang Berikan Subsidi 100 Persen untuk Kenaikan NJOP.

“Wilayah tersebut diantaranya Kecamatan Periuk, Benda, Karang Tengah, Larangan,” ujar Rana Rachdiana saat dihubungi, Selasa (25/2/2020).

Ketinggian air tersebut cukup bervariasi dari 10 – 150 Centimeter. Namun, kata Rana, saat ini kondisi banjir terparah berada Kecamatan Periuk.

Kendati demikian, para pengendara motor yang memaksa untuk melewati arus banjir tersebut banyak kendaraan mengalami mogok. (Oke)




Banjir di Pondok Maharta Tangsel, Warga: Udah Gak Kaget

Kabar6.com

Kabar6-Banjir kembali melanda beberapa wilayah di Kota Tangerang Selatan, hujan yang mengguyur dari tengah malam tadi, membuat air naik hingga menyebabkan meluapnya sejumlah kali.

Salah satu nya di Perumahan Pondok Maharta, Pondok Kacang Timur, Pondok Aren. Wilayah ini menjadi salah satu wilayah langganan banjir di Kota Tangsel.

Bahkan warga sudah tidak terkejut akan datangnya banjir ini, menurut Soni Satpam perumahan tersebut mengatakan, sudah biasa kalau Kali Pondok Maharta ini meluap.

“Udah biasa mas, ya kita mah udah gak kaget lagi,” ujarnya kepada Kabar6.com di lokasi banjir, Selasa (25/2/2020).

Soni mengatakan, bahkan wilayah ini saat tahun baru kemarin menjadi yang terparah sejak berdirinya perumahan ini.

“Waktu tahun baru tempat ini paling parah daripada banjir tahun 2007 lalu mas, didalam rumah bahkan sampai se dada,” terangnya.

**Baca juga: Terendam Banjir 1,5 Meter, Empat Balita di Kampung Bulak Mengungsi.

Senada disampaikan Faisal, salah seorang warga yang menuturkan sudah tidak kaget dengan kejadian ini.

“Ya setiap hujan deres apalagi awet kayak malem, udah pasrah aja bang,” tutupnya.

Dalam pantauan Kabar6.com di lokasi, saat ini banjir di Perumahan Pondok Maharta masih setinggi lutut orang dewasa.(eka)




Terendam Banjir, Warga Kampung Bulak di Tangsel Libur Massal

Kabar6.com

Kabar6-Rumah puluhan kepala keluarga keluarga di Kampung Bulak RT 04 RW 02, Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terendam banjir setinggi 1,5 meter. Banjir yang merendam mulai dinihari hingga pagi kini membuat aktivitas warga sekitar lumpuh total.

“Ya jadi libur massal,” ungkap Datin, ketua RT setempat saat dihubungi kabar6.com, Selasa (25/2/2020).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel mencatat di pemukiman langganan banjir ini terdapat 65 kepala keluarga yang rumahnya terendam.

**Baca juga: Jaksa KPK Siap Konfrontir Rano Karno dengan Bekas Ajudan.

Datim menjelaskan terdapat delapan kepala keluarga terpaksa harus mengungsi di masjid terdekat. Sementara sisanya masih bisa bertahan di lantai dua bangunan rumahnya.

“Ini saya mau lihat ada tanggul yang jebol dulu,” ujar Datin.(yud)