1

Pernyataan Tolak Vaksin Ribka Tjiptaning, Pengamat: Pemkot Tangsel Harus Buat Regulasi

Kabar6.com

Kabar6-Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie, tidak ingin mengomentari lebih lanjut mengenai pernyataan Anggota Komisi IX DPR RI Ribka Tjiptaning yang menolak vaksin.

“Gak mau, saya ngga mau nanggepin polemik itu (Pernyataan Ribka Tjiptaning yang menolak vaksin, red). Itu bukan ranah saya, gak mau (berkomentar, red) aja,” ujarnya kepada wartawan, Senin (18/1/2021).

Melihat hal itu, Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti Trubus Rahardiansyah menyebut, pernyataan itu akan menimbulkan efek domino di masyarakat.

“Pemerintah Kota Tangsel harus membuat regulasi, seperti DKI Jakarta. Tangsel harus membuat aturan, agar ada sanksi kepada mereka yang menolak vaksin,” katanya saat dikonfirmasi.

Menurut Trubus, pernyataan Ribka Tjiptaning jika dibiarkan akan mempengaruhi masyarakat dan memunculkan penolakan di konstituen.

**Baca juga: 19 Warga Pelanggar Prokes Covid Disanksi Berdoa di TPU Jombang

Trubus menegaskan, pernyataan pejabat publik tersebut, akan menjadi persoalan jika terkait dengan regulasi pemerintah dalam penanganan pandemi.

“Ya, pernyataan Ribka sebagai pejabat publik tersebut, justru bertentangan dengan program pemerintah dalam mengentaskan pandemi ini. Karena Pak Joko Widodo juga, punya target 2021, Covid-19, sudah selesai. Tapi, dengan adanya penolakan dari pejabat publik itu, justru akan menjadi persoalan sendiri, dengan program pemerintah, dalam percepatan persoalan Covid-19,” tutupnya.(eka)




Tenaga Kesehatan RSU Tangsel Terima Vaksin Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie meninjau langsung pemberian vaksin Covid-19 bagi tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum setempat. Kegiatan serupa sebelumnya ia lakukan di lokasi pelayanan kesehatan lainnya.

“Periode pertama akan diikuti periode pemberian vaksin kedua dengan selang waktu kurang lebih 11 hari sejak hari ini,” katanya di Jalan Raya Padjajaran, Pamulang, Jum’at (15/1/2021).

Pemberian tahap pertama tersedia 8.920 vaksin yang semuanya ditujukan untuk tenaga kesehatan. Pemerintah daerah pun sudah memberikan pelatihan kepada tenaga medis yang akan menyuntikan vaksin.

“Sudah 33 vaksinator yang sudah dilatih di Tangsel. Karena ini harus dilatih dulu ga bisa sembarangan,” jelas Benyamin.

**Baca juga: Ketua Badan Kehormatan Minta Sekwan Fasilitasi Swab PCR Massal di DPRD

Ia pastikan vaksin Covid-19 ini harus disimpan di suhu 2 sampai 8 derajat celcius dan alat-alat penyimpanan itupun sudah disiapkan. Termasuk di puskesmas juga ada alat khusus karena tidak disimpan didistribusikan dalm jumlah besar dulu.

“Tergantung kebutuhan mau 20 100 itu ada alat penyimpanannya yang tetap menjaga suhu 2 sampai 8 derajat celcius,” ujar Benyamin.(yud)




WH Klarifikasi Soal Ricuh dengan Awak Media Saat Vaksinasi Kepala Daerah

Kabar6.com

Kabar6-Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) menjelaskan soal terjadinya kekisruhan sejumlah pejabat Daerah termasuk Ketua DPRD Banten pasca dilakukan penyuntikan vaksin tahap pertama yang diselenggarakan di Pendopo Kabupaten Tangerang, Kamis, (14/1/2020) kemarin.

Wahidin mengatakan pada saat itu, ketua DPRD Banten, Andra Soni baru selesai melakukan vaksinasi, namun sejumlah wartawan yang merasa tidak mendapatkan foto seolah-olah tidak percaya bahwa sejumlah pejabat dilakukan Vaksinasi.

“Sejumlah wartawan yang merasa belum mendapatkan foto, meminta diulang penyuntikannya dan dilakukan pengambilan foto. Hal itu mengherankan, masa harus disuntik dua kali karena alasan belum terfoto. Sejumlah sahabat-sahabat wartawan seolah tidak percaya, bahkan sampai ada yang curiga isinya bukan vaksin. Lalu saya bawa boxnya tapi tetap saja ada yang tidak percaya dan tetap meminta disuntik ulang,” kata Wahidin dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/1/2021).

Gubernur Banten yang akrab disapa WH itu juga menjelaskan untuk membatasi orang yang masuk ke rungan vaksinasi. Dia menjelaskan dalam pelaksanaan vaksinasi harus mengikuti standar protokol kesehatan seperti menjaga jarak.

Menurutnya, jika semua orang dibebaskan untuk masuk ke rungan tersebut akan membuat kerumunan masa dan melanggar protokol kesehatan.

“Soal sulitnya sejumlah sahabat-sahabat wartawan mengambil foto pada saat dilakukan suntik vaksin ke sejumlah pejabat daerah itu karena ada protokol kesehatan yang harus dipatuhi, disamping itu ruangan dan tempatnya terbatas, tetapi mereka (wartawan) masih tetap tidak percaya, mereka bilang ga percaya, ya saya bilang kalau ga percaya ya sudah,” ujarnya.

Selain untuk menjaga protokol kesehatan, penyelenggara telah menyediakan ruang buat media yang dilengkapi TV monitoring yang dapat menyaksikan pelaksaan vaksinasi kepada sejumlah pejabat tersebut.

**Baca juga: Transportasi Umum Pemkot Tangerang Aman, Nyaman dan Murah

“Selain itu khusus untuk kepala Daerah yang Perempuan kan perlu dijaga karena perlu mengangkat lengan bajunya. Sehingga di TV Monitor di tutup sementara,” ungkap WH.

WH juga mengaku mendapatkan laporan dari Bupati Tangerang bahwa ada beberapa orang wartawan dari media TV sudah diperkenankan masuk dan mengambil gambar pelaksanaan vaksinasi tersebut, Sedangkan untuk media lainnya telah disediakan foto dari Humas Pemda.

Sebelumnya, telah beredar video dan pemberitaan soal terjadinya kisruh sejumlah wartawan dengan sejumlah pejabat daerah Banten pasca dilakukannya penyuntikan vaksin pertama tersebut. (Oke)




Kata Airin Usai Disuntik Vaksin Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany telah mendapatkan vaksin Covid-19. Penyuntikan vaksin barengan dengan kepala daerah kabupaten/kota se-Provinsi Banten.

“Ya udah gitu aja, sama aja kayak disuntik Karena udah pernah disuntikkan,” katanya di Pendopo Bupati Tangerang, Jalan Kisamaun, Kota Tangerang, Kamis (14/1/2021).

Menurutnya, ada empat tahapan yang mesti dilaluinya sebelah terima vaksin Covid-19. Tahapannya antara lain verifikasi, ditensi, hingga disuntik.

“Keempat sekarang kami tunggu 30 menit apakah ada efek atau enggak.
Doain ya enggak kenapa-kenapa,” ujar Airin.

Penyuntikan vaksin corona, ia terangkan, akan dilakukan dua pekan kedepan. Airin ingin kegiatan kedua dilakukan di Kota Tangsel.

**Baca juga: Warga Rengas Dipersilahkan Laporkan Bengkel Furniture ke Polisi

Ia berharap upaya keras dari pemerintah dalam penanggulangan Covid-19 bisa berhasil. Sehingga semua pihak bisa beraktivitas normal seperti sedia kala.

“Yang pasti vaksin sudah. Tapi tetap disiplin protokol kesehatan, pakai masker, jaga jarak, cuci tangan, pola hidup sehat, asupan gizi yang seimbang, dan imunutas yang baik. Jadi jangan lupa, walaupun sudah ada vaksin, tetap protokol kesehatan dijalankan,” pesan Airin.(yud)




Empat Pimpinan di Banten Ditunda Vaksinasi

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti menyatakan, pencanangan vaksinasi Covid-19 yang diikuti oleh 14 orang jajaran kepala daerah dan Forkompinda provinsi Banten telah selesai. Dari 14 orang yang dijadwalkan tersebut 10 berhasil sementara 4 diantara ditunda sambil menunggu kesehatan stabil.

“Rata-rata hipertensi. Danrem, Kapolda, Wali Kota Serang dan perwakilan Wali Kota Cilegon (Plt Kadinkes Cilegon),” ujar Ati kepada wartawan sesuai pelaksanaan vaksinasi di Pendopo Bupati Tangerang, (14/1/2021).

Ati menjelaskan, sebelumnya Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah sempat awalnya belum bisa divaskin karena tekanan darah tinggi. Namun dirinya menyarankan untuk mencoba lagi. “Dan ternyata kondisinya membaik,” jelas Ati.

**Baca juga: Wali Kota Tangerang Batal Divaksin, Kok Bisa?

Dalam vaksinasi tersebut melibatkan sebanyak terdiri dari dokter spesialis berserta sekitar 17 anggotanya. Namun juga melibatkan dokter umum sebagai fasilitator vaksin dan ditambah perawat yang ikut terlibat dalam membatu proses vaksinasi kepala daerah se-Banten.

“Digabung dokter spesialis dan perawat ada sekitar 40 orang,” katanya.

Meski demikian, kata Ati, keempat pimpinan yang masih ditunda vaksinasi tersebut akan dilakukan tiga hari kedepan. Namun tetap dilakukan pemantauan atas kondisi tubuhnya sehat. “Tapi kita pantau Kalau kondisinya baik kita lakukan vaksinasi,” tandasnya. (Oke)




Wali Kota Tangerang Batal Divaksin, Kok Bisa?

Kabar6.com

Kabar6-Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah tidak dapat dilakukan vaksinasi saat bersamaan dengan kepala daerah dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) se Banten.

Ditunda orang nomor satu itu disebabkan karena tensi darah yang tinggi.

“Hari ini saya ditunda karena tensinya tadi diukur 151 lalu barusan diistirahatkan turun 145,” ujar Arief saat dimintai keterangan di Pendopo Bupati Tangerang, Kamis (14/1/2021).

“Sedangkan normalnya dibawah 140. Saran dokter jantungnya, sebaiknya ditunda. Sampai kondisi tensi normal. Dan ikut termin berikutnya,” tambahnya.

Arief menjelaskan, belum diketahui berapa lama waktu penundaan vaksinasi tersebut. Dirinya akan berkonsultasi sama tim dokter untuk waktu vaksininasi.

“Ya ngga tau, nanti kita liat kan dari hasil sini, nanti tentunya saya akan konsultasi sama dokter yang ada. Yang penting aman,”katanya.

Tingginya tensi darah tersebut, kata Arief, disebabkan oleh faktor kelelahan. Kendati beberapa hari terakhir genjot menyiapkan beberapa fasilitas.

Meski demikian, dirinya merasa dari beberapa hari terakhir merasa ingin buru-buru untuk divaksinasi tersebut.

“Karena mungkin kecapekan aja. Kan beberapa hari terakhir, menyiapkan penambahan fasilitas terus-terusan. Persiapan nambah fasilitas rumah isolasi, terwujudnya RS, teman-teman juga lagi operasi aman bersama, kan gitu,” katanya.

**Baca juga: Vaksinasi Kepala Daerah Banten Sempat Ricuh Dilakukan Tertutup

Pelaksanaan pencanangan vaksinasi Covid-19 yang dilakukan oleh Kepala Daerah se Provinsi Banten, Kamis (14/1/2021) sempat terjadi insiden tidak mengenakan. Pasalnya vaksininasi tersebut dilakukan secara tertutup sehingga awak media tidak dapat melihat secara langsung.

Vaksinasi berlangsung di Pendopo Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Banten yang diikuti sebanyak 14 orang. (Oke)




Vaksinasi Kepala Daerah Banten Sempat Ricuh Dilakukan Tertutup

Kabar6.com

Kabar6-Pelaksanaan pencanangan vaksinasi Covid-19 yang dilakukan oleh Kepala Daerah se Provinsi Banten, Kamis (14/1/2021) sempat terjadi insiden tidak mengenakan. Pasalnya vaksininasi tersebut dilakukan secara tertutup sehingga awak media tidak dapat melihat secara langsung.

Vaksinasi berlangsung di Pendopo Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Banten yang diikuti sebanyak 14 orang.

Awak media yang sudah hadir sejak pagi untuk mengabarkan informasi kepada masyarakat ini tidak diperbolehkan masuk untuk melakukan pengambilan gambar dan kebenaran proses vaksinasi.

“Pak kalau engga boleh masuk, bagaimana kami bisa tau kalau yang disuntik emang (vaksin) Sinovac?,” tanya salah seorang awak media kepada Gubernur Banten Wahidin yang sempat meninjau ruangan vaksinasi.

Ketua DPRD Banten Andra Soni turut terlihat setelah disuntik vaksin sempat membela Wahidin.

“Iya ini vaksinnya, vaksin Sinovac,” ucap Andra kepada awak media.

“Saya baru saja disuntik,” tambahnya.

Namun, beberapa awak media yang ada tetap tidak percaya dan bersikukuh menanyakan kebenaran vaksin yang disuntikkan serta meminta untuk memasuki ruangan vaksinasi.

“Kami tidak liat pak, bagaimana kami bisa mengabarkan ke masyarakat bahwa pejabat daerah di Banten sudah di suntik Vaksin,” ujar awak media.

“Coba Cek protokol kesehatannya, apakah saya boleh di suntik ulang atau tidak,” ucap Andra Soni.

Lalu, Sontak Gubernur Banten, Wahidin Halim berteriak membela, kepada beberapa awak media.

“Ya sudah kalau tidak percaya ya udah sampaikanlah,” kata Wahidin sembari kembali ke aula utama Pendopo Kabupaten bersama Andra Soni.

Seketika, beberapa awak media pergi dari depan ruang vaksinasi ke tempat lain di seputar Pendopo Kabupaten tersebut.

Lalu pasca kejadian, petugas yang berjaga mengizinkan awak media memasuki ruangan tersebut secara bergantian.

Walau sempat ricuh, proses vaksinasi tetap berjalan sejak dimulai pukul 09.00 WIB.

Hingga saat ini, Pemimpin Daerah yang telah melakukan vaksinasi secara berurutan adalah Sekretaris Daerah Banten Almuktabar, Kepala Dinas Kesehatan Banten Ati Pramudji Hastuti, Ketua DPRD Banten Andra Soni, Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto, Danrem 064 Gemuruh Winardjatmiko.

Kepala Kejaksaan Tinggi Banten Asep N Mulyana, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah, Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachma Diany, Bupati Pandeglang Irma Narulita.

**Baca juga: Jokowi Tunjuk Listyo Sigit, Ini Kata Sekum MUI Tangsel

Sebagai informasi, Gubernur Banten Wahidin tidak mendapat vaksinasi karena faktor usia. Hal tersebut disebabkan lantaran
faktor usia, diketahui bahwa orang nomor satu di Banten itu telah berusia di atas 59 tahun.

Vaksin SiNovac hanya diperuntukan bagi seseorang yang berusia 18 tahun hingga 59 tahun. (Oke)




Vaksin Covid 19 Untuk Pandeglang Diperkirakan Turun Bulan Februari

Kabar6.com

Kabar6- Vaksin Covid 19 untuk Kabupaten Pandeglang pengambilannya terjadwalkan pada bulan Februari 2021. Vaksin tersebut Tenaga Kesehatan (Nakes) di Pandeglang membutuhkan kurang lebih sebanyak 2.343

“Tahap pertama Kabupaten Pandeglang terjadwalkan termin kedua dibulan Februari untuk pengambilannya ke Provinsi Banten,” kata Achmad Sulaeman tim satgas Covid 19 Kabupaten Pandeglang usai Rapat Koordinasi sosialusasi vaksin covid 19 di oproom setda, Selasa (12/1/2021).

Karena Pandeglang terjadwalkan pada bulan Februari, Achmad Sulaeman menilai tim satgas bisa leluasa untuk menyiapkan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan imunisisasi covid 19.

“Ini bukan hal kecil, kami akan bekerjasama dengan seluruh komponen misalkan dalam pengawalan yang akan melibatkan TNI dan Polri,” ujarnya.

“Sejauh ini baik untuk tempat penyimpanan di PKM, ataupun kesiapan nakes tentu sudah kami persiapkan agar sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP), hingga pembentukan pokja untuk menilai efek samping KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi),” sambung Achmad Sulaeman.

Dikatakan Achmad Sulaeman, jumlah vasksin yang dibutuhkan untuk nakes di Pandeglang kurang lebih sebanyak 2.343.

“Kita akan dapet 443 pial, jika 1 pial untuk 10 orang, kita dapet 4.430 dosis,” ujarnya.

**Baca juga: Tiba-tiba Pasien Menjerit, Angkot Hantam Puskesmas di Pandeglang

Sebelumnya, Bupati Pandeglang Irna Narulita dalam rakor menyampaikan, walaupun nanti akan ada imunisasi vaksin covid 19, seluruh masyarakat tetap harus memperhatikan protokol kesehatan 5 M.

“Bahwa 5 M itu merupakan bentuk tambahan dari 3 M sebelumnya yaitu Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak kemudian ditambah Menjauhi Kerumunan dan Makan Makanan Bergizi guna meningkatkan imun,” katanya.(aep)




Ini Persiapan Wali Kota Arief Jelang Divaksin

kabar6.com

Kabar6-Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menyatakan siap divaksin bersama kepala daerah lainnya di Provinsi Banten. Pemberian vaksin tersebut rencananya akan digelar Pendopo Bupati Tangerang pada Kamis, (14/1/2021).

Arief mengaku tidak ada persiapan khusus jelang pelaksanaan vaksin tersebut. “Enggak ada (persiapan), apa yang mau disiapin,” ujar Arief kepada wartawan usai melaunching Bus Rapid Transit (BRT) koridor 4, Rabu (13/1/2021).

Dirinya hanya memastikan kondisi fisiknya dalam keadaan sehat. “Bawa badan aja, yang penting kondisi badan fit. Syaratnya kan itu,” katanya.

**Baca juga: Kota Tangerang Punya Angkutan Umum Terbaru untuk Urai Kemacetan

Arief menjelaskan, akan divaksin bersama walikota dan bupati lainnya se-Provinsi Banten. “11 orang yang di vaksin, 8 orang kabupaten kota (kepala daerah), 3 dari Provinsi Banten,” jelasnya.

Arief berharap pelaksanaan pemberian vaksin ia dan pimpinan daerah lainnya di Provinsi Banten berjalan lancar. “Mudah-mudahan besok bisa lancar,” tandasnya. (Oke)




Tangsel dan Kota Serang, Dapatkan Jatah Vaksin Covid Pertama Kali

Kabar6.com

Kabar6-Tangsel dan Kota Serang mendapatkan pengiriman pertama vaksin covid-19 dari Provinsi Banten. Tangsel mendapatkan jatah 8.920 val, sedangkan Kota Serang mendapatkan 3.380 val vaksin.

Kota Serang dipilih untuk tahap pertama karena pertimbangan sebagai Ibu Kota Provinsi Banten. Kemudian Kota Tangsel dipilih dengan pertimbangan sebagai wilayah dengan fatality rate tertinggi di Banten.

“Para kepala daerah, forkopimda dan tenaga kesehatan, akan menjadi yang pertama divaksinasi,” kata Gubernur Banten, Wahidin Halim, dalam siaran persnya, Selasa (12/01/2021).

Nantinya, akan ada 5.695 vaksinator atau tenaga vaksin. Untuk tahap pertama, baru diterjunkan 1.594 tenaga vaksinator.

Mereka akan memvaksinasi nakes hingga masyarakat umum di 245 puskesmas dan 107 Rumah Sakit (RS) yang menjadi lokasi vaksinasi covid-19 di Banten. Total, ada 86.990 val vaksin yang akan diterima Banten hingga pengiriman kedua nanti.**Baca juga: Satpol-PP Kota Tangerang Tutup Lapangan Ahmad Yani.

“Pada tahap pertama termin ke-1, Banten menerima 14.560 vaksin. Pada tahap pertama termin ke-2, Banten akan menerima 72.430 vaksin,” terangnya.(Dhi)