1

Yuk, Pilih dan Konsumsi Makanan Sesuai Usia

Kabar6-Seiring usia, akan terjadi banyak perubahan pada tubuh, mulai dari kulit yang mengendur, lutut semakin melemah, atau rambut beruban. Pada dasarnya, hal ini merupakan cara tubuh memberi tahu kondisi ‘dirinya’ kepada kita.

Di sisi lain, banyak orang yang mencoba agar tetap awet muda dan melakukan berbagai hal seperti melakukan botox, transplantasi rambut bahkan sampai operasi.

Meskipun cara-cara tersebut memang ampuh untuk membuat penampilan Anda terlihat lebih muda dari luar, apakah Anda tetap merasa lebih muda dari dalam?

Agar tetap awet muda dari luar dan dalam, melansir Idiva, maka Anda harus melakukan diet atau pola makanan yang sehat dan sesuai dengan usia. Hal ini berguna untuk menjaga fisik dan pikiran Anda tetap sehat dan sesuai dengan usia Anda, bahkan mungkin lebih muda dari usia Anda yang sesungguhnya. Berikut penjelasannya:

1. Wanita 30 tahun
Menginjak usia 30 tahun merupakan ‘mimpi buruk’ untuk setiap wanita muda. Mereka mulai khawatir dengan perubahan kulit, rambut dan biasanya terjadi penambahan berat badan.

Untuk menghindari hal ini biasanya mereka akan mulai melakukan diet ketat yang justru berbahaya. Apabila Anda memang ingin menurunkan berat badan jauh lebih baik Anda beralih ke diet kaya protein dibanding Anda hanya makan sayuran pada saat sarapan, makan siang dan makan malam.

Selain itu, olahraga teratur dan menghindari konsumsi alkohol akan membantu meningkatkan metabolisme tubuh. Konsumsi sayuran adalah hal yang baik, namun apabila hanya konsumsi sayuran maka kebutuhan gizi lain tidak akan terpenuhi. Sebaiknya Anda menghindari lemak jenuh yang banyak terdapat di mentega dan keju.

2. Untuk wanita 40 tahun
Usia 40 tahun merupakan masa di mana terjadi perubahan emosi besar-besaran yang dialami wanita. Saat ini adalah periode menjelang menopause. Pada usia ini disarankan untuk banyak konsumsi buah-buahan, sayur-sayuran dan kacang-kacangan. Hindari konsumsi lemak jenuh dan minuman berkarbonasi.

3. Untuk wanita 50 tahun
Masalah radang sendi adalah masalah yang paling sering dialami oleh wanita usia 50 tahun. Untuk membantu menangani masalah radang sendi adalah dengan konsumsi asam lemak omega-3 banyak terdapat di dalam ikan salmon, kacang mede dan juga banyak konsumsi buah-buahan yang mengandung vitamin C, serta makanan yang mengandung zat besi. Minum teh hijau atau teh hitam juga akan membantu.

4. Untuk wanita usia 60 tahun
Masalah utama yang dihadapi wanita usia 60 tahun adalah pergeseran tulang panggul, patah tulang, darah tinggi dan gangguan tiroid. Perbanyak konsumsi asam lemak omega-3 dari ikan salmon.

Banyak konsumsi buah-buahan dan sayuran, biji-bijian, protein tanpa lemak dan produk susu bebas lemak. Jalankan diet rendah lemak dan tinggi serat. ** Baca juga: Penelitian Ungkap Semakin Cepat Berjalan, Makin Panjang Umur Kita

Beda usia memang beda pola dietnya. Pola diet yang seimbang dan sesuai dengan kebutuham tubuh akan membantu menjaga kesehatan Anda.(ilj/bbs)




Tulus Mengucap Kata ‘Maaf’ Bantu Perpanjang Usia

Kabar6-Mengucapkan kata ‘maaf’ mungkin sangat sulit dilakukan banyak orang, terutama pria. Namun tahukah Anda, hanya dengan mengucap ‘maaf’ yang ditujukan kepada wanita dengan tulus, sudah membantu memperpanjang usianya.

Penelitian yang dilakukan ilmuwan University of Massachusetts Medical School di Worcester, AS, melansir She, menyebutkan bahwa meminta maaf yang ditujukan kepada seorang wanita bisa meningkatkan kesehatannya, terutama jantung. Penelitian itu dilakukan dengan mengukur tekanan diastolik dari 29 pria dan 59 wanita.

Kaum hawa yang mengalami perlakuan kasar atau menyakitkan dari orang lain bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah, yang dapat memicu risiko serangan jantung atau stroke. Kata ‘maaf’ dapat menurunkan tekanan darahnya, yaitu tekanan darahnya akan kembali normal sekira 20 persen lebih cepat.

Berbeda dengan tekanan darah pria yang 20 persen lebih lama untuk pulih setelah mendengar permintaan maaf setelah mendapat perlakuan tak nyaman. Hal ini menunjukkan seorang pria cenderung bekerja lebih keras setelah mendengar pengakuan bersalah.

Pada penelitian ini, wanita perasaannya cepat tenang setelah orang lain meminta maaf kepada mereka, sementara kaum pria justru menjadi lebih gelisah.

“Hasil penelitian ini menunjukkan ada manfaat potensial bagi kesehatan seseorang perempuan atas permintaan maaf,” ungkap salah seorang peneliti. ** Baca juga: Tidak Hanya Hilangkan Haus, 5 Minuman Ini Bantu Minimalisir Stres Saat di Kantor

Dalam penelitian ini tekanan darah yang diukur adalah tekanan darah diastolik, tekanan darah antara detak jantung atau tekanan dalam arteri ketika jantung istirahat setelah kontraksi. Jika terlalu tinggi dapat meningkatkan risiko serangan jantung.

Jangan ragu untuk mengucap kata ‘maaf’ saat Anda melakukan sebuah kesalahan.(ilj/bbs)




Agar Efektif, Lakukan Diet Berdasarkan Usia

Kabar6-Kenaikan berat badan dipengaruhi oleh berbagai macam hal, mulai dari perubahan hormon dalam tubuh, berkurangnya massa otot, hingga kebiasaan hidup yang kurang sehat.

Dan penambahan berat badan pun akan terjadi seiring usia. Dengannkata lain, untuk mendapatkan tubuh yang langsing di usia 30—50 tahun memang lebih menantang. Bagaimana solusinya? Melansir Alodokter, ada strategi melangsingkan tubuh yang dapat dipilih berdasarkan usia. Bagaimana penjelasannya:

1. Usia 30-an
Saat memasuki usia 30 tahun, tubuh akan secara perlahan kehilangan massa dan jaringan otot. Hal ini membuat jaringan lemak dalam tubuh bisa meningkat, sehingga berat badan bertambah. Hal yang harus dilakukan:

a. Latih otot perut dengan olahraga pilates
Olahraga ini tidak hanya efektif untuk melatih otot perut, tetapi juga mampu memperkuat otot punggung, panggul, dan bokong.

b. Jangan asal pilih metode diet
Sebagai patokan, tetap jalani pola makan bergizi seimbang dan batasi kalori agar tidak berlebihan. Di usia ini, Anda perlu mencukupi asupan protein agar metabolisme tubuh tetap terjaga, memenuhi asupan karbohidrat (terutama karbohidrat kompleks) agar tetap berenergi sepanjang hari, dan membatasi asupan gula dan lemak.

c. Kelola stres dengan baik
Tanpa disadari, ternyata stres bisa menjadi salah satu biang kerok mengapa Anda lebih sering lapar dan banyak makan. Hal ini dapat membuat berat badan jadi terus bertambah. Jadi, Anda harus pandai dalam mengelola stres agar tidak melampiaskannya pada makanan atau mengemil secara berlebihan.

2. Usia 40-an
Ketika menginjak usia 40-an, menurunkan berat badan akan terasa semakin sulit dilakukan. Hal ini bisa disebabkan oleh perubahan tingkat aktivitas, kebiasaan makan, dan pengaruh hormon. Hal yang harus dilakukan:

a. Pilih makanan berprotein tinggi
Protein dapat meningkatkan metabolisme dalam tubuh dan membuat perut terasa kenyang lebih lama. Mengonsumsi makanan berprotein tinggi dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengurangi peradangan dan rasa sakit, serta memperbaiki jaringan tubuh yang rusak.

b. Jangan lewatkan sarapan
Di usia 40-an, disarankan untuk tidak melewatkan sarapan. Selain untuk mengisi energi agar dapat beraktivitas sepanjang hari, sarapan bisa mengurangi rasa lapar dan mencegah makan berlebih saat siang hari. Konsumsi makanan bernutrisi tinggi, seperti buah dan sayur, kacang-kacangan atau biji-bijian, dan makanan berprotein, seperti telur dan ikan.

c. Luangkan waktu untuk olahraga
Rutin berolahraga setidaknya 2-3 kali dalam seminggu untuk menjaga berat badan. Olahraga yang disarankan di usia-40an adalah berjalan kaki, bersepeda, berenang, atau senam aerobik.

3. Usia 50-an
Pada usia ini, wanita akan masuk masa perimenopause, yaitu masa transisi sebelum memasuki menopause. Pada masa ini, metabolisme tubuh akan semakin melambat, sehingga banyak wanita yang rentan mengalami kenaikan berat badan. Hal yang harus dilakukan:

a. Lebih banyak bergerak dan jangan terlalu lama duduk
Bergerak dapat membakar banyak kalori dan mengurangi lemak tubuh yang berlebih. Itulah sebabnya menjadi aktif sepanjang hari merupakan hal yang penting untuk mendapatkan tubuh langsing.

b. Atur pola makan dengan baik
Cukup protein dapat menurunkan berat badan dan mengembalikan fungsi otot. Selain itu, Anda disarankan untuk mengonsumsi makanan berserat tinggi untuk melancarkan sistem pencernaan dan menjaga kadar gula darah tetap stabil. Kurangi atau hentikan kebiasaan konsumsi makanan tinggi garam, gula, dan lemak jenuh atau kolesterol.

c. Cukup waktu tidur
Usahakan untuk tidur selama 7-9 jam setiap malam. Selain itu, tingkatkan kualitas tidur Anda dengan meminimalkan cahaya di kamar dan menghindari menonton TV atau penggunaan ponsel sebelum tidur. ** Baca juga: Pura-pura Senyum Saat Bekerja Justru Bikin Stres

Diet sesuai usia bantu Anda dapatkan tubuh fit sekaligus langsing.(ilj/bbs)




Usia Lebak 191 Tahun, HMI Tuding Pembangunan Belum Merata

Kabar6.com

Kabar6-Berbagai permasalahan masih dihadapi Kabupaten Lebak yang telah berusia 191 tahun. Ironinya, permasalahan tersebut tak juga kunjung bisa diselesaikan oleh pemerintah kabupaten.

“HUT Lebak jadi momentum mengevaluasi, menagih, mendesak, dan menuntut janji-janji pemerintah daerah yang tertuang dalam visi misi bupati dan wakil bupati,” kata korlap aksi HMI-MPO Cabang Lebak, Yusuf Permana di depan kantor bupati Lebak, Rabu (4/12/2019).

Aksi sempat diwarnai saling dorong antara mahasiswa dengan polisi, bahkan nyaris adu jotos ketika petugas memadamkan api dari spanduk dan karton yang dibakar.

“Berbagai survei menunjukkan kepuasan terhadap kinerja pemerintahan, tetapi faktanya banyak masyarakat hidup di bawah garis kemiskinan. Salah satunya, kehidupan pasangan suami istri yang sudah seminggu tinggal di pos ronda, tetapi belum ada tindak lanjut dari pemerintah,” ungkap Yusuf.

Di usia ke-191 tahun, pembangunan di kabupaten yang belum lama predikat daerah tertinggalnya dicabut ini dinilai belum merata.

“Faktanya, di beberapa wilayah, masyarakat berunjuk rasa menuntut pembangunan infrastruktur yang bukan tanpa alasan karena sudah puluhan tahun tidak tersentuh pembangunan,” sebut Yusuf.

**Baca juga: Ditanami Pohon Pisang Jelang HUT Lebak, Jalan Rusak Tak Jauh dari Kantor Bupati Diperbaiki.

“Kami menuntut pemerataan pembangunan di 28 kecamatan dan evaluasi program pengentasan kemiskinan karena masih banyak warga yang hidup sengsara,” tegasnya.

Asda I Bidang Pemerintahan Setda Lebak, Al Kadri mengklaim, geliat pembangunan di Kabupaten Lebak mulai terjadi dalam 15 tahun terakhir.

“Kalau kita melihat pembangunan di Lebak baru 15 tahun ke sini kelihatan geliatnya. Sebelumnya memang lambat. Tapi dengan dukungan semua elemen masyarakat, insya Allah kami maksimalkan,” katanya.(Nda)




CPNS 2019, Mayoritas Honorer Tangsel Berusia Diatas 35 Tahun, Peluangnya?

Kabar6.com

Kabar6-Tuntutan dari kalangan pegawai honorer yang mengabdi di Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bisa diprioritaskan dalam seleksi CPNS sulit dikabulkan. Dipenghujung tahun ini pemerintah pusat memberikan jatah 222 formasi untuk rekruitmen CPNS.

“Kebanyakan dari mereka sudah berusia 35 ke atas,” ungkap Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kota Tangsel, Apendi kepada kabar6.com, (Kamis, 14/11/2019).

Menurutnya, perekrutan CPNS terbuka untuk umum. Setiap warga negara yang berusia kurang dari 35 tahun, berpendidikan minimal Sarjana Strata 1 dan mengantongi IPK 3 bisa ikut seleksi.

**Baca juga: LBH Bang Japar Harap Polres Tangsel Segera Tuntaskan Perkara Pemerkosaan oleh Ayah Tiri.

Meski demikian, terang Apendi, para pegawai yang tergabung dalam Forum Honorer Kota Tangsel masih punya peluang. “Paling mereka bisa masuk P3K (Pegawai Pemerintahan Perjanjian Kontrak),” terangnya.

“Minimal satu tahun sebelum pensiun pegawai honorer bisa ikut P3K,” tambah Apendi.

Diketahui, dari 222 formasi CPNS yang bakal ditugaskan di Pemkot Tangsel terdiri untuk tenaga pendidikan atau guru 69 orang, kesehatan 89 orang dan teknis 64 orang.(yud)




Seleksi Calon Pamong Praja Lebak, Enam Peserta Gugur Terganjal Usia

Kabar6.com

Kabar6-Panitia rekrutmen calon tenaga Bantuan polisi Pamong Praja (Banpol PP) Kabupaten Lebak menggugurkan enam peserta karena faktor usia.

“Enam calon gugur karena usianya tidak memenuhi syarat,” kata Pelaksana harian Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Penegakan Perda Satpol PP Lebak, Asep Didi, Rabu (13/11/2019).

Menurut Didi, dari 473 orang peserta, 40 orang dinyatakan lolos seleksi hingga tahap pemberkasan. Adapun peserta yang usianya tidak memenuhi syarat terdiri dari empat orang berusia lebih dari 22 tahun dan dua orang kurang dari 18 tahun.

Panitia menemukan usia yang tidak memenuhi syarat setelah 40 peserta yang lolos tes CAT mengumpulkan berkas persyaratan asli. Kemudian dilakukan verifikasi terhadap identitas hingga ijazah yang dibantu Dinas Dukcapil, Dindik dan Kemenag.”Sesuai ketentuan maka kami gugurkan,” ujarnya.

**Baca juga: Hujan Lebat dan Angin Kencang, 53 Rumah di Lebak Rusak.

Enam peserta yang gugur karena usia itu, Bagoes Achmad Amzaeni, Firda Dwi Amelia, Antika Andisti, Yuli Yuanita, Siti Novita dan Denah R. “Mereka sudah mendapatkan pemberitahuan melalui surat dan kita publikasikan hasil verifikasi berkas di papan pengumuman,” tutupnya.(Nda)




Fungsi Kognitif Menurun Setelah Usia 24 Tahun?

Kabar6-Fungsi kognitif adalah faktor penting dalam menentukan kualitas kehidupan seseorang. Pada kenyataannya, kemampuan kognitif atau kemampuan untuk berpikir yang optimal tidak hanya dibutuhkan oleh individu yang berusia muda, tetapi sepanjang usia.

Namun tahukah Anda, otak justru sudah mulai mengalami penurunan fungsi saat Anda selesai mengenyam pendidikan hingga jenjang sarjana? Sebuah penelitian di Kanada, melansir psmag, menemukan bahwa fungsi kognitif otak akan mulai mengalami penurunan saat Anda berusia 24 tahun. Dalam penelitian ini, para peneliti mengamati 3.305 orang yang berusia 16-44 tahun saat mereka memainkan suatu permainan strategi pada komputer (StarCraft 2).

Para peneliti menemukan, para pemain yang lebih tua membutuhkan waktu lebih lama untuk merespon berbagai hal yang terjadi dalam permainan sebelum melakukan suatu tindakan tertentu.

Meskipun penelitian ini tidak memfokuskan pada penyebab biologis, para peneliti menduga penurunan performa ini diakibatkan oleh suatu perubahan di dalam otak, yaitu pada perubahan rasio antara N-asetilaspartat (NAA) dengan kolin, yang juga terjadi pada awal usia 20 tahun. ** Baca juga: Kapan Sebaiknya Kita Mencuci Tangan?

Disebutkan, walaupun otak Anda terus berkembang seiring dengan semakin bertambahnya usia, fungsi motorik dan kognitif justru mulai mengalami penurunan.(ilj/bbs)




Jangan Remehkan, Perubahan Iklim Bisa Sebabkan Depresi Musiman

Kabar6-Musim penghujan sudah semakin dekat. Nah, pernahkan Anda merasa saat hujan turun menjadi sedikit murung, tidak produktif, enggan bertemu orang-orang, malas serta tidak tertarik melakukan sejumlah kegiatan yang biasanya membuat bersemangat, dan perasaan sejenis lainnya?

Suasana hati seperti itu sebenarnya bisa menjadi tanda seasonal affective disorder (SAD) atau depresi musiman. SAD, melansir Sindonews, merupakan jenis depresi yang terjadi akibat perubahan musim. Gejala gangguan efektif musiman dimulai pada awal musim gugur, berlanjut hingga musim dingin dan berakhir pada musim semi.

SAD biasanya terjadi pada waktu yang sama setiap tahun, dan kadang-kadang juga dikenal sebagai depresi musim dingin. Ada sejumlah gejala umum depresi yang hanya muncul selama musim tertentu.

Gejala itu antara lain seperti suasana hati yang rendah, tidak menikmati aktivitas normal sehari-hari, sifat lekas marah, perasaan tidak berharga, merasa malas, mengantuk sepanjang hari, banyak tidur dan sulit bangun, ingin konsumsi karbohidrat, berat badan bertambah, berat di tungkai, masalah hubungan, kesedihan, penarikan sosial dan masalah dalam konsentrasi.

Banyak orang percaya, depresi musiman merupakan tingkat depresi klinis yang lebih rendah atau kurang kuat. Namun, depresi musiman hanyalah tipe atau jenis depresi lain seperti halnya depresi klinis, dan keduanya berbeda satu sama lain.

Apabila Anda mengalami gejala seperti depresi pada musim tertentu, dan tidak meluas saat musim berubah, itu merupakan depresi musiman. Namun, jika gejalanya berlanjut, Anda harus mendapatkan diagnosis yang tepat.

Kondisi ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor termasuk usia, jenis kelamin hingga iklim tempat tinggal. Menurut data, setengah juta orang di AS menderita depresi musiman. Tiga perempat dari orang-orang ini adalah wanita. Pola menunjukkan, wanita berisiko lebih tinggi mengalami depresi musiman.

Statistik juga menunjukkan bahwa sebagian besar pasien ini berada di usia dewasa awal. Depresi musiman lebih cenderung mempengaruhi orang-orang yang berada di usia dewasa awal. Orang usia lanjut cenderung mengalami SAD.

Iklim tempat tinggal seseorang juga memainkan peran penting dalam menentukan risiko depresi musiman. Kondisi ini lebih cenderung mempengaruhi orang yang tinggal di daerah berawan, atau di garis lintang yang lebih tinggi. ** Baca juga: Studi Ungkap, Pria yang Lakukan Kesalahan di Tempat Kerja Secara Signfikan Kemungkinan Besar Berselingkuh

Orang-orang yang pindah ke tempat-tempat seperti itu dari tempat-tempat yang lebih panas juga lebih mungkin mengalami penyakit ini.(ilj/bbs)




Begini Pengaruh Metabolisme Tubuh Terhadap Berat Badan

Kabar6-Mungkin Anda pernah mengalami sudah mati-matian diet atau membatasi makan, namun penurunan berat badan bergerak lambat. Mengapa hal ini sering terjadi? Alasannya, karena setiap orang memiliki metabolisme tubuh serta genetik yang berbeda-beda.

Tubuh manusia memerlukan energi untuk tetap hidup dengan cara membakar kalori, atau dikenal dengan istilah metabolisme. Proses ini mempunyai pengaruh penting terhadap kenaikan atau penurunan berat badan. Untuk membuat tubuh tetap ramping, diperlukan metabolisme yang cepat.

Menurut ahli gizi bernama Professor Tim Crowe dari Deakin University, Australia, melansir Aura, ada beberapa cara yang digunakan untuk meningkatkan metabolisme. Misalnya mengonsumsi pil, suplemen, dan makanan pilihan yang memiliki kemampuan meningkatkan metabolisme dan membakar lemak dengan baik.

Namun meski sudah mencoba cara-cara tadi, bisa saja metabolisme tubuh tetap lambat, dikarenakan beberapa faktor, yaitu:

1. Massa otot
Salah satu yang mempengaruhi metabolisme adalah jumlah jaringan otot pada tubuh. Semakin tinggi massa otot Anda ketimbang lemak, maka metabolisme tubuh berjalan lebih cepat.

Otot memerlukan lebih banyak energi agar dapat berfungsi baik dari pada lemak. Semakin banyak jaringan otot, maka semakin banyak energi yang dibutuhkan tubuh.

Energi yang baik bagi otot berasal dari sumber protein. Selain itu agar massa otot meningkat diperlukan beberapa jenis olah raga seperti angkat beban, push up, squats, sit up.

2. Diet yang salah
Diet yang dijalani kebanyakan wanita yang ingin kurus instan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi metabolisme. Sebagian besar wanita senang sekali mengurangi frekuensi makan dengan alasan agar cepat kurus.

Akibatnya, tubuh kekurangan nutrisi dan akhirnya mengambil nutrisi dari otot, sehingga kerja otot menjadi tidak maksimal dan proses metabolisme menjadi lambat.

3. Genetika
Faktor lain yang dapat mempengaruhi proses metabolisme adalah faktor genetik atau keturunan. Faktor ini mempunyai peranan penting untuk menentukan apakah seseorang mempunyai proses metabolisme yang cepat atau lambat. Selain itu, beberapa kelainan genetik juga dapat mempengaruhi proses metabolisme.

4. Aktivitas fisik
Kebanyakan wanita senang menurunkan badan dengan cara instan seperti tidak makan, mengurangi frekuensi makan, melakukan suntik kurus dan sebagainya. Ditambah lagi, mereka malas berolahraga.

Padahal, salah satu bentuk kegiatan fisik yang dapat mempengaruhi proses metabolisme tubuh adalah olahraga. Jika melakukan olahraga secara teratur, maka massa otot meningkat, dan tubuh membakar lemak lebih cepat, bahkan saat Anda tengah beristirahat.

5. Usia
Semakin bertambah usia, maka tingkat metabolisme tubuh semakin menurun. Hal ini terjadi karena hilangnya sebagian jaringan otot serta perubahan hormonal dan neurologis. Tidak seperti saat kita bayi atau anak-anak, proses metabolisme tubuh kita lebih cepat. ** Baca juga: Kebiasaan Harian yang Bisa Bikin Kulit Kusam

Jadi, berhentilah ‘menyiksa diri’ dengan berbagai jenis diet yang tidak sehat. Tetap perhatikan nutrisi makanan, makan sehari tiga kali dengan gizi berimbang, dan yang terpenting perbanyak aktivitas serta berolahraga agar lemak terbakar secara alami.(ilj/bbs)




Olahraga Tidak Mengenal Istilah Terlambat, Ini Alasannya

Kabar6-Banyak saran yang mengajak kita untuk membiasakan berolahraga sejak dini. Selain tubuh lebih bugar, rutin berolahraga sejak usia muda juga membangun sikap disiplin dalam menjaga kesehatan.

Lantas, apakah itu berarti tidak ada harapan bagi Anda yang baru ingin mulai rutin berolahraga? Hasil dari eksperimen yang dilakukan para peneliti dari University of Birmingham, Inggris, melansir Healthline, berhasil membuktikan bahwa tidak ada kata terlambat untuk memulai kebiasaan berolahraga.

Eksperimen dilakukan terhadap sekelompok pria berusia di atas 60 tahun yang rutin berolahraga setidaknya dua kali dalam seminggu selama 20 tahun terakhir.

Peneliti kemudian membandingkannya dengan kelompok lain yang jarang berolahraga. Kedua kelompok sukarelawan ini diminta untuk melakukan biopsi otot, kemudian mengonsumsi minuman berenergi 48 jam kemudian. Selanjutnya, sukarelawan diminta untuk melakukan olahraga beban yang dilanjutkan dengan biopsi kedua.

Hasilnya, baik kelompok yang rutin maupun jarang olahraga rupanya memiliki kemampuan yang sama dalam membentuk otot lewat olahraga.

“Studi kami menunjukkan, tidak peduli jika Anda rutin olahraga atau tidak, Anda masih bisa merasakan manfaat olahraga, kapan pun Anda memulai kebiasaan ini,” urai Leigh Breen, Ph.D., peneliti dari University of Birmingham.

Dijelaskan, “Untuk memperoleh manfaat kesehatan yang optimal, tentu diperlukan komitmen jangka panjang, tetapi walau Anda baru mulai olahraga di usia lanjut pun masih bisa membantu menunda pelemahan otot akibat penuaan.”

Pelatih lari dari Run-Fit dan Revo2Lution Running bernama Jason Karp, yang berbasis di California, menyebutkan manfaat berolahraga dapat dirasakan di usia berapa pun, karena tubuh secara konstan bereaksi terhadap tekanan fisik.

Saat menerima tekanan dalam bentuk olahraga, tubuh akan beradaptasi dengan stres yang dialami. Actin dan myosin menjadi dua protein inti di dalam otot yang bertugas mengatur kontraksi otot. Semakin giat berolahraga, protein yang diproduksi tubuh pun semakin besar.

Proses pembentukan otot dimulai tepat di saat Anda memerintahkan otot untuk melakukan tantangan baru, baik itu mengambil barbel, melakukan push up, atau berlari di threadmill. ** Baca juga: Cara Cerdas Pilih Camilan Sehat Sekaligus Bergizi

Jadi, tidak ada kata terlambat untuk berolahraga, karena otot akan terus bekerja dengan aktif.(ilj/bbs)