1

Tren Viral TikTok Bantu Wanita di Alabama Ini Deteksi Kanker Stadium 4 yang Dideritanya

Kabar6-Helen Bender (26), wanita asal Alabama, Amerika Serikat (AS), mengetahui dirinya mengidap kanker kulit stadium 4 setelah mengikuti tren viral TikTok.

Bender, melansir Nypost, mengikuti tren kecantikan viral asal Tiongkok, yaitu teknik Gua Sha dengan menggosokkan kulit dengan batu pipih. Nah, saat mencoba tren tersebut, Bender menyadari ada benjolan besar di rahang sebelah kirinya. Kemudian, hasil pemindaian dokter mengungkapkan bahwa benjolan itu adalah jenis kanker yang paling agresif dan telah menyebar di sekujur tubuhnya.

Semula, dokter memvonis Bender hanya bisa bertahan selama enam minggu. “Saya bertanya kepada dokter saya berapa lama menurutnya saya akan melakukannya, dan dia mengatakan seseorang telah datang kepadanya pada tahap yang sama dan mereka meninggal dalam enam minggu,” terang Bender.

Sebelumnya, Bender telah didiagnosis dengan melanoma lima tahun yang lalu. Gejala awal kanker melanoma yang dialami adalah tahi lalat di area punggung yang sudah diangkat. Setelah itu, Bender dinyatakan berhasil remisi karena kankernya tidak kambuh selama lima tahun.

Namun pada April 2022, Bender kembali menyadari ada yang salah pada tubuhnya dengan adanya benjolan tersebut. Ia memulai imunoterapi di Mitchell Cancer Institute di Mobile, Alabama, pada awal Juni 2022.

Pemindaian menunjukkan bahwa selain benjolan di lehernya, dia juga memiliki tumor di paru-paru, usus, dan paha kirinya. Bender pun menjalani pengobatan imunoterapi dengan serius untuk memulihkan kesehatannya.

Setelah menjalani imunoterapi selama kurang lebih enam bulan, pembengkakannya telah berkurang, tumor Bender tidak lagi menyakitkan dan dia optimis bahwa dirinya akan segera sembuh. ** Baca juga: Pengantar Makanan di Texas Dapat Tawaran Bercinta dari Pelanggan Sebagai Tip Tambahan

“Saya memiliki obat satu setengah tahun lagi, dan mereka memperkirakan saya akan sembuh dalam waktu kurang dari dua tahun,” kata Bender.(ilj/bbs)




Tampon ‘Nyangkut’ di Leher Rahim Selama 2 Tahun, Wanita AS Ini Mengeluh Miss V Miliknya Berbau Busuk

Kabar6-Apa yang dialami wanita asal Massachusetts, Amerika Serikat (AS), bernama Melanie Galeaz ini sungguh mengerikan. Bagaimana tidak, Galeaz mengungkapkan bahwa ada tampon yang tersangkut di dalam Miss V-nya selama dua tahun.

Peristiwa itu terjadi ketika Galeaz masih remaja. Melansir joe.co.uk, saat itu Galeaz merasakan sakit yang aneh di daerah ginekologinya, namun dokter mengira itu merupakan penyakit Lyme lantaran digigit kutu. Ginekologi adalah cabang ilmu kedokteran yang khusus mempelajari penyakit-penyakit sistem reproduksi wanita.

“Ketika saya masih kecil, saya digigit kutu rusa, dan memiliki semua gejala penyakit Lyme,” ujar Galeaz dalam akun TikTok miliknya @melaniegaleaz. “Namun tesnya agak membingungkan apakah saya mengidapnya atau tidak, tetapi karena saya memiliki semua gejala dan digigit. Dokter memberikan obat-obatan kepada saya, mengirim saya dalam perjalanan dan saya baik-baik saja.”

Rasa sakit pada area ginekologinya terasa saat Galeaz genap berusia 14 tahun. Nah, ketika diperiksa kembali, dokter menemukan hal yang sungguh mengejutkan. ** Baca juga: Seorang Wanita Inggris Dapat Pujian Setelah Tolak Beri Kursi pada Nenek 60 Tahun di Kereta

“Itu benar-benar menjijikkan dan memalukan, dan saya tidak ingin menghadapinya. Tapi saya agak berharap itu ada hubungannya dengan penyakit Lyme dan saya bisa mengabaikannya dengan obat-obatan dan itu akan hilang,” ungkap Galeaz.

Galeaz menjelaskan, saat dirinya mengonsumsi obat kutu penyakit yang dideritanya mulai membaik. Namun, masalah ginekologisnya justru makin parah. “Akhirnya saya ke dokter lagi dan saya ke dokter kandungan. Dia membuatku terbuka, terlihat dan dia terengah-engah,” tutur Galeaz.

Siapa sangka, ternyata ditemukan tiga buah tampon di bawah leher rahimnya yang menempel secara horizontal. Karena tampon tersebut sudah larut, Galeaz meringis kesakitan saat benda tersebut dikeluarkan.

Sejak kejadian itu, Galeaz berpikir bahwa dirinya tidak pernah mengalami penyakit Lyme. Sumber masalah penyakit ginekologis Galeaz berawal dari tampon yang tersangkut selama dua tahun. “Dokter mengira saya mengalami semacam infeksi di tubuh saya dari tampon, yang masuk akal,” terang Galeaz.

Bau tampon yang di dalam tubuh Galeaz sudah sangat membusuk. Wanita itu juga mengungkapkan dirinya sering merasa sedih dan sempat mengira ia berbau seperti itu secara alami. Hal yang lebih mengejutkan, ternyata selama itu Galeaz memiliki tiga tampon yang tersangkut dalam leher rahim.

Selama dua tahun mengalami menstruasi, Galeaz selalu mengeluarkan satu, dan dua lainnya dikeluarkan saat ia mengunjungi dokter kandungan.

“Saya tidak tahu sudah berapa lama dia (tampon-tampon) berada. Jadi saya memiliki satu dalam diri saya selama dua tahun, satu dalam diri saya untuk waktu yang tidak diketahui, dan satu lagi selama sekira 8 jam,” jelas Galeaz.

Wanita itu juga didiagonis menderita Toxic Shock Syndrome (TSS) akibat tampon tersangkut. Saat ini, Galeaz menyebarkan kesadaran mengenai penyakit itu melalui akun TikToknya.(ilj/bbs)




Izin Cuti Karena Sakit Punggung, Wanita Spanyol Ini Dipecat Usai Ketahuan Twerking di TikTok

Kabar6-Seorang wanita Spanyol yang tak diungkap identitasnya kalah di pengadilan melawan perusahaan yang memecatnya karena diduga memposting video twerking di TikTok.

Twerking adalah salah satu jenis tarian musik yang di mana seorang individu, biasanya wanita, diiringi musik menari dengan cara yang provokatif secara seksual dengan melibatkan dan menyodorkan gerakan pinggul dan sikap jongkok rendah.

Wanita tadi, melansir Odditycentral, dituntut karena melakukan gerakan video TikTok saat cuti berbayar, setelah sebelumnya dilaporkan mengalami sakit punggung yang parah. Pengadilan Tinggi Kehakiman di wilayah Spanyol Castilla Leon menguatkan keputusan untuk memecat seorang kasir atas serangkaian video TikTok yang dianggap ‘tidak sesuai dengan alasan penyakit yang ia alami’.

Dalam surat-surat pengadilan, wanita itu dilaporkan sebagai karyawan Semark AC Group SA, perusahaan di belakang rantai supermarket di Spanyol. Dia telah bekerja di perusahaan tersebut sejak 2006, tetapi pada akhir Januari 2021 mengambil cuti berbayar dalam jangka waktu panjang. Wanita itu mengklaim menghadapi masalah punggung yang serius. Namun, aksinya di TikTok justru menampilkan sebaliknya.

Seorang manajer area telah mengakses akun TikTok publik wanita tersebut, serta memberi tahu perusahaan bahwa dia sedang melakukan gerakan di TikTok dan tidak sesuai dengan laporan kondisi kesehatannya. ** Baca juga: Dua Wanita Lansia Asal Alabama Dijatuhi Hukuman Penjara Gara-gara Beri Makan Kucing Liar

Departemen sumber daya manusia Semark AC Group SA melanjutkan untuk memantau akun tersebut dan memastikan bahwa punggungnya tampak cukup sehat untuk melakukan beberapa gerakan di area dada.

“Apa yang awalnya dikatakan sebagai diagnosis penyakit punggung, namun sebuah video menunjukkan ada upaya penipuan dalam sistem klaim tunjangan dan kurangnya rasa hormat terhadap perusahaan dan rekan-rekannya,” demikian bunyi surat pemecatan yang dikutip dalam persidangan pengadilan.

Hakim memutuskan bahwa selama delapan setengah bulan dia cuti karena sakit pinggang, dan mengunggah beberapa video ke jejaring sosial TikTok, di mana dia menari dan melakukan gerakan yang ‘tidak sesuai dengan penyakitnya’.

Meski kalah, wanita tersebut masih memiliki opsi untuk mengajukan banding atas pemecatannya di Mahkamah Agung.(ilj/bbs)




Direktur FBI Sebut Data dari TikTok Bisa Jadi Alat Operasi Spionase Tiongkok

Kabar6-Dalam sebuah acara di Michigan, Direktur FBI Christopher Wray menyuarakan kekhawatiran dengan mengatakan bahwa aplikasi berbagi video TikTok menjadi masalah keamanan nasional bagi Amerika Serikat (AS).

Wray, melansir Hindustantimes, mengungkapkan bahwa Tiongkok bisa menggunakan data yang dikumpulkan dari TikTok untuk operasi spionase. “Kami, FBI mengkhawatirkan keamanan nasional terkait aplikasi tersebut. Perusahaan induknya dikendalikan pemerintah Tiongkok. Ini memberi mereka potensi untuk memanfaatkan aplikasi dengan cara yang menurut saya harus menjadi perhatian kita,” terang Wray.

Artinya, lanjut Wray, Tiongkok memiliki kemampuan untuk mengendalikan rekomendasi algoritma yang memudahkan mereka memanipulasi konten. “Jika mereka mau, (bisa) menggunakannya untuk operasi pengaruh.” ** Baca juga: Pria di India Ajukan Petisi Agar Seorang Pemimpin Spiritual Dinyatakan Sebagai Tuhan

Ditambahkan Wray, “Semua ini berada di tangan pemerintah yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kita, dan mereka memiliki misi yang sangat bertentangan dengan kepentingan Amerika Serikat. Itu seharusnya mengkhawatirkan kita.”

Bulan lalu, FBI memperingatkan pengumpulan data di TikTok bisa dimanfaatkan oleh pemerintah Tiongkok. TikTok menanggapi tudingan tersebut, mengatakan pihaknya tidak menyimpan data pengguna AS di Tiongkok, di mana undang-undang memperbolehkan pemerintah untuk memaksa perusahaan menyerahkan informasi internal perusahaan.(ilj/bbs)




Pria Malaysia Pasang Spanduk Cari Istri yang Pintar Masak dan Siap Jadi IRT

Kabar6-Aksi yang dilakukan seorang pria asal Malaysia bernama Ariff Peter (32) menjadi viral di media sosial, TikTok dan Instagram, setelah memasang spanduk mencari jodoh.

Dalam tulisan di spanduknya, melansir Malaymail, Peter mengutarakan keinginannya memiliki istri yang bisa memasak. Uniknya pria itu juga menyiapkan imbalan bagi yang bisa membantunya menemukan jodoh. Peter yang juga dikenal sebagai konten kreator ini memperlihatkan momen saat dia memasang spanduk cari jodoh dalam unggahan di TikTok.

Peter yang memakai kaus hitam dan peci memasang spanduk tersebut dengan mengikatnya ke tiang dan pohon di pinggir jalan. “Saya sedang mencari jodoh,” demikian tulisan pada spanduk disertai foto Peter memakai pakaian adat Malaysia.

Dalam video unggahannya, Peter juga menuliskan alasannya memasang spanduk demi mencari jodoh. Dia mengaku sudah lelah terjebak dalam friendzone, di mana hubungan tersebut biasanya tanpa status sebagai pacar apalagi calon suami.

“Penatlah asyik kena friendzone. Ini lastlah kalau masih tak dapat isteri lagi tak tahu lah,” tulis Peter dalam bahasa Melayu. ** Baca juga: Sealand, Kerajaan Terkecil di Dunia Mirip Kilang Minyak

Pria itu pun membuat unggahan di Instagram soal aksinya mencari jodoh dengan memasang spanduk. Dalam unggahan di Instagram, terlihat selain spanduk, dia juga menyebarkan flyer cari jodoh berisi kriteria wanita yang didambakannya sebagai istri. Peter mencari wanita beragama Islam yang ingin punya anak banyak, bisa memasak, siap menjadi ibu rumah tangga, dengan gaji dan hadiah yang lumayan.

Pada unggahan lainnya Peter menuliskan, dia siap dibantu oleh rakyat Malaysia dalam mencari jodoh. Siapa saja yang bisa membantunya mendapatkan istri akan mendapatkan imbalan sekira Rp34 juta.

Semangat yang bisa menjadi inspirasi bagi kaum jomblo.(ilj/bbs)




Dicari Suara ‘Paling Halus’ yang Bisa Bikin Orang Tertidur Berhadiah Rp71 Juta

Kabar6-Lewat video di platform media sosial TikTok, sebuah perusahaan meditasi kesehatan bernama Calm membuat kontes mencari ‘suara yang menenangkan’ atau bisa membuat orang tertidur, dengan hadiah sekira Rp71 juta.

Kontes tersebut, melansir Mashable, dinamakan ‘Next Voice of Calm Contest’. “Kami mencari suara di TikTok yang paling halus,” jelas Erik Braa, salah satu narator Sleep Story saat ini.

Peserta harus memposting video dan suara di TikTok berdurasi 60 detik atau kurang, yang digabungkan dengan video pengumuman kontes Calm. Dalam video, peserta bisa menyampaikan cerita atau apa pun. “Selama itu asli dan sangat menenangkan,” kata Braa.

Pemenang Next Voice of Calm Contest bakal masuk ke segmen Sleep Story yang akan dipublikasikan di aplikasi Calm pada musim gugur ini. Syaratnya, satu peserta hanya boleh mengirim suara satu saja, dan usia minimal 18 tahun. Calon peserta juga harus merupakan penduduk resmi dan tinggal di AS atau Inggris.

Calm sendiri adalah perusahaan meditasi online, dan saat ini lebih dari 350 juta orang telah mendengarkan ‘Calm’s Sleep Stories’. Hal itu menjadikannya peluang yang berpotensi besar bagi pemenang.

Sleep Storied di platform Calm juga pernah digunakan oleh oleh selebriti ternama dunia seperti Harry Styles, Pink dan LeBron James. ** Baca juga: Kantongi Sekira Rp3 Juta Sehari, Seorang Pria Inggris Jadi Joki Antrean

Menurut perusahaan intelijen Sensory Tower, selama pandemi ini Calm berhasil meraup keuntungan, karena menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh di dunia pada April 2020, dengan hampir empat juta unduhan secara global bulan itu.(ilj/bbs)




Kelamaan Menjomblo, Pria Inggris Ini Putuskan Bakal Nikahi Boneka Kain Miliknya

Kabar6-Seorang pria Inggris yang menggunakan nama akun @montbk5959 mengungkapkan rasa cintanya pada boneka kain yang diberi nama Natalia.

Bahkan, melansir Mirror, pria tadi berencana untuk menikahi Natalia suatu hari nanti. Ia juga memamerkan banyak foto mesra bersama Natalia serta mengajak ‘calon istrinya’ itu jalan-jalan ke taman. Termasuk foto Natalia bersama kedua orangtua pria itu saat sedang minum-minum di samping mereka.

Diketahui, pria itu telah lama melajang dan sekarang menantikan kehidupan barunya bersama Natalia. Dari video lamanya, pria tersebut pernah tinggal dengan beberapa boneka bayi. Dia terlihat melakukan ‘tugas kebapakan’ seperti mendandani mereka, membantu mengerjakan pekerjaan rumah dan menonton televisi.

Video-video ini telah memicu perdebatan di antara beberapa pengikutnya yang benar-benar mengkhawatirkan pria itu. Respons dari para pengikutnya membuat pria itu menonaktifkan komentar di banyak video.

Berbicara kepada 17 ribu pengikutnya dalam video TikTok, dia berkata, “Jika bukan karena boneka ini, saya akan lebih sendirian daripada siapa pun. Setidaknya saya punya sesuatu,” kata pria itu.

Dunia sudah tua.(ilj/bbs)




Sebut Presiden Tiongkok Gendut, Akun TikTok Milik Bocah Taiwan Ini Dicekal

Kabar6-Video pengakuan seorang bocah di Taiwan menjadi viral di Twitter, saat dirinya mengungkap alasan dicekal Douyin, sebutan TikTok di Tiongkok.

Menurut laporan, bocah itu sedang ditanya mengenai isu Taiwan-Tiongkok, dan dengan berani ia mengatakan bahwa propaganda adalah ‘omong kosong’.

Selanjutnya, melansir NextShark, pewawancara dari YouTube channel 486 Street Polls bertanya lagi perihal situasi di TikTok, sebab aplikasi itu populer di kalangan anak-anak. Siapa sangka, bocah yang tak diungkap identitasnya itu mengaku sudah dicekal oleh TikTok. Videonya pun viral di Twitter dan diterjemahkan seorang netizen.

“Akun TikTok saya dicekal,” ujar bocak itu. “Kenapa? Apa kamu menghina Tiongkok?” tanya pewawancara. “Iya. Saya memanggilan Xi Jinping dari Tiongkok orang gendut,” jawab bocah tadi.

Bocah itu mengaku hanya memberi komentar secara kasual, kemudian akunnya langsung dicekal. Ia pun mengaku tidak suka menonton TikTok karena aplikasi itu justru membuat mood-nya menurun.

Diketahui, pemerintahan Partai Komunis Tiongkok memang memiliki aturan sensor yang sangat ketat. Winnie the Pooh bahkan terkena sensor karena disebut mirip dengan Presiden Xi Jinping. Namun, kebijakan itu malah jadi bumerang, karena netizen anti-Partai Komunis Tiongkok justru makin sering memposting gambar Pooh.

Awalnya, video dari 486 Street Polls ingin mengetahui pandangan warga Taiwan mengenai komentar juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Hua Chunying, yang menyebut ada banyak restoran dumpling di Taiwan, sehingga membuktikan bahwa Taiwan adalah bagian dari Tiongkok.

Komentar jubir Kemlu Tiongkok itu lantas diledek oleh para netizen di kolom reply. Salah satu netizen menyorot bahwa restoran Italia dan McDonald’s juga banyak di Taiwan. ** Baca juga: Ongkir Rp4,3 Juta, Kurir Antar Pizza di Ketinggian 3.776 Meter Puncak Gunung Fuji

Sebelumnya dilaporkan, konflik Tiongkok-Taiwan semakin memanas akhir-akhir ini dan menjadi perhatian dunia. Konflik tersebut dipicu oleh kedatangan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat, Nancy Pelosi, yang berkunjung ke Taiwan awal Agustus ini.

Hal tersebut pun memicu Beijing untuk menggelar parade latihan militer besar-besaran yang dimulai sejak 4 Agustus 2022. Rudal-rudal pun ditembakkan oleh Tiongkok saat parade latihan militer tersebut yang menyasar ke bagian wilayah perairan yang berbatasan langsung dengan Taiwan.

Beberapa rudal yang ditembakkan bahkan terjatuh di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) wilayah Jepang membuat pemerintahan Jepang khawatir.(ilj/bbs)




Wanita Asal Chicago Ditembak Mati Mantan Suami Gara-gara Curhat Soal Cerai di TikTok

Kabar6-Lantaran curhat perihal perceraian dan permasalahan rumah tangganya di TikTok, seorang wanita asal asal Chicago, Amerika Serikat (AS), bernama Sania Khan (29) ditembak mati oleh mantan suaminya, Raheel Ahmed (36).

Khan, memang sering membagikan kisah hidupnya mengenai bagaimana perjalanan healing dari perceraian yang dialami setahun silam. Melansir Firstpost, juga kerap mengunggah video TikTok tentang bagaimana ia bisa lolos dari pernikahan toxic (hubungan antara dua orang yang tidak saling mendukung) dan saat ini sudah move on.

Aksi tersebut ternyata membuat Ahmed marah, terlebih setelah melihat Khan gemar memajang video semacam itu. Dalam kondisi terbakar emosi, Ahmed bepergian sejauh 1.400 kilometer dari Georgia, tempat tinggalnya, sampai Chicago hanya untuk melabrak Khan.

Awalnya, orangtua Ahmed melapor polisi karena pria itu mendadak tidak ada di rumahnya, dan diduga berada di kediaman Khan. Benar saja, polisi menemukan Khan sudah tidak bernyawa di rumahnya, sedangkan Ahmed meninggal dunia di rumah sakit. Ya, kedua mantan pasutri itu tewas akibat tembakan.

Kematian Khan sontak mengejutkan komunitas Asia Selatan di Amerika Serikat, di mana Khana adalah keturunan Pakistan. Terlebih, Khan dianggap berani menyuarakan persoalan rumah tangga yang sensitif di TikTok. ** Baca juga: Penyiar Radio di AS Lahirkan Bayi Saat Sedang Siaran Langsung

Dalam unggahan di TikTok, Khan meminta agar para wanita tidak mengabaikan jika melihat tanda-tanda tak beres dalam pernikahan. Khan mengaku tidak didukung keluarganya saat memutuskan untuk meninggalkan Ahmed.

“Mengalami perceraian bagi wanita Asia Selatan rasanya seperti gagal dalam kehidupan. Bagaimana masyarakat menghakimimu, kurangnya dukungan dan tekanan yang ada. Itu yang membuat lebih sulit bagi perempuan untuk meninggalkan pernikahan yang tidak baik,” cetus Khan dalam salah satu videonya di TikTok. (ilj/bbs)




Bahaya untuk Keamanan Nasional, Tentara Amerika dan Keluarganya Dilarang Gunakan TikTok

Kabar6-Kepala Komisi Komunikasi Federal Amerika Serikat (AS), Brenda Carr, mengirimkan surat kepada anggota parlemen AS, dan berharap agar anggota parlemen bisa mengeluarkan kebijakan resmi berupa larangan tentara AS berikut anggota keluarganya menggunakan aplikasi buatan perusahaan Tiongkok, ByteDance.

Bukan tanpa alasan, melansir Nytimes, pelarangan tentara AS dan keluarganya menggunakan TikTok di ponsel kesayangan mereka karena bisa jadi digunakan alat mata-mata oleh Tiongkok. Bahkan, penggunaan TikTok oleh tentara Amerika Serikat dan anggota keluarganya dikhawatirkan akan berbahaya bagi keamanan nasional.

“TikTok adalah perangkat yang ada tepat di saku Anda. Aplikasi itu bisa dengan mudah masuk ke dalam instalasi militer, melihat data lokasi, bahkan dapat memberi informasi kepada orang-orang tentang pergerakan pasukan,” demikian tulis Carr dalam suratnya.

Carr meyakini, data yang direkam TikTok bisa mengalir hingga ke pusat jantung pemerintahan Tionkok, Beijing. “Ada berbagai cara agar data sensitif yang kembali ke Beijing dengan menggunakan kecerdasan buatan yang canggih pada akhirnya dapat digunakan untuk membahayakan keamanan nasional AS,” ungkap Carr.

Menurut Carr, Tiongkok telah berulang kali mengakses data pengguna Amerika dan informasi apa pun yang diunggah orang Amerika. Hal itu bahkan bisa dilakukan melalui aplikasi yang sangat popular saat ini, TikTok.

“Aliran data sensitif non-publik ini ke Tiongkok sangat meresahkan mengingat rekam jejak Republik Rakyat Tiongkok terlibat dalam spionase dan tindakan jahat lainnya,” papar Carr dalam suratnya.

Sekali lagi Carr mengingatkan, aplikasi tersebut telah berfungsi sebagai alat pengawasan canggih untuk pemerintah Tiongkok. ** Baca juga: Lewat Hitungan Matematika, Pasutri Lansia di AS Telah 10 Kali Menang Lotre dengan Total Lebih dari Rp390 Miliar

Menurut Carr, Tiongkok telah mengumpulkan sejumlah besar data sensitif dari riwayat pencarian dan penelusuran, pola penekanan tombol, data lokasi, dan biometrik termasuk sidik wajah dan cetakan suara. “Semua kekhawatiran dengan TikTok meningkat dalam konteks militer,” demikian peringatan dari Carr.

Namun Tiongkok membantah keras dugaan Carr. Mereka bahkan siap bekerja sama dengan anggota parlemen AS untuk membuktikan bahwa klaim mata-mata dan pengambilan data adalah informasi menyesatkan.

“Seperti banyak perusahaan global, TikTok memiliki tim teknik di seluruh dunia. Kami menggunakan kontrol akses seperti enkripsi dan pemantauan keamanan untuk mengamankan data pengguna, dan proses persetujuan akses diawasi oleh tim keamanan kami yang berbasis di AS,” jelas ByteDance dalam pernyataan tanggapannya.(ilj/bbs)