1

Kunjungan Tatap Muka di Lapas Rangkasbitung Dibuka, Ini Syaratnya

Kabar6.com

Kabar6-Hampir dua tahun ditutup karena pandemi COVID-19, layanan kunjungan tatap muka di Lapas Kelas III Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, akhirnya dibuka.

Kepala Lapas Kelas III Rangkasbitung, Budi Ruswanto, mengatakan, layanan tatap muka sudah dibuka setelah seluruh tahapan persiapan selesai dilakukan.

“Sudah dibuka sejak Senin kemarin. Sarana dan prasarana, SOP, tata tertib, sosialisasi kepada masyarakat, stakeholder dan warga binaan sudah tersampaikan dan clear,” kata Budi kepada Kabar6.com, di Rangkasbitung, Minggu (17/7/2022).

Keluarga warga binaan yang akan berkunjung bisa mendaftar terlebih dahulu melalui website atau customer care untuk dijadwalkan kapan kunjungan dilakukan.

Budi menjelaskan, walaupun sudah dibuka, namun kunjungan tatap muka tetap dilakukan secara terbatas dan ada syarat-syarat yang wajib dipenuhi.

“Satu orang warga binaan boleh dikunjungi satu minggu sekali oleh keluarganya, dan keluarga yang masuk tetap dibatasi, hanya satu atau dua orang,” ujar Budi.

Syarat lain yang harus dipenuhi pengunjung adalah, pengunjung wajib sudah mendapatkan vaksin ketiga yang dibuktikan dengan aplikasi PeduliLindungi atau sertifikat vaksin.

**Baca juga: 4 Bocah Berenang di Sungai Cisimeut, 1 Tenggelam Belum Ditemukan

Bagi pengunjung yang belum divaksin lengkap, maka harus menunjukkan swab antigen dengan hasil negatif COVID-19.

“Kalau pengunjung memang tidak dapat menerima vaksin karena alasan kesehatan, maka harus menunjukkan surat keterangan dari dokter instansi pemerintah. Bagi warga binaan yang belum divaksin maka kunjungan dilakukan dengan virtual,” terang Budi.(Nda)




Hari Ini Sekolah di Tangsel Kembali Lakukan Tatap Muka

Kabar6.com

Kabar6-Sekolah di Kota Tangerang Selatan kembali menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas setelah kasus Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) menurun.

Hal itu dilakukan setelah keluarnya Surat Edaran (SE) Nomor: 421/1661 – Disdikbud tentang PTM Terbatas di Kota Tangsel.

Dalam pantauan Kabar6.com di SMP Negeri 15 Kota Tangsel, terlihat para siswa telah bersekolah kembali, dengan tatapan yang ceria.

Kepala SMP Negeri 15 Kota Tangsel, Ayi Ahmad mengatakan, pembelajaran dilaksanakan secara PTMT dengan kapasitas 50 persen.

“Kami menyelenggarakan ini mengikuti aturan dari Dindikbud Tangsel dengan mengutamakan protokol kesehatan. Anak setiap hari datang diukur suhunya, kami sudah menyiapkan perlengkapannya,” ujarnya kepada Kabar6.com di Pakualam, Serpong Utara, Senin (7/3/2022).

Selain pengukur suhu, diungkapkannya, sekolah juga selalu membagikan masker kepada siswa-siswi yang memerlukan masker.

Menurutnya, pelaksanaan PTM terbatas imi sangat kebetulan jelang berlangsungnya Penilaian Tengah Semester (PTS) di SMP Negeri 15 Tangsel.

**Baca juga: DPD Gema Kosgoro Tangsel 2022-2027 Resmi Dilantik, Pilar Bantah Data Remaja Hamil di Luar Nikah

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

“Kegiatan ini memang kebetulan sekarang itu sedang berlangsung mau PTS,” ungkapnya.

“Kami juga memantau setiap hari laporan melalui kegiatan belajar mengajar ini melalui piket dan wali kelas, setiap hari kami laporkan ke dinas itu 0 sampai saat ini yang terpapar,” tutupnya.(eka)




Pembelajaran Tatap Muka, Tanggung Jawab Orangtua Jadi Lebih Besar

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah telah memperbolehkan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di daerah dengan status PPKM Level 2 dan 3. Akan tetapi, PTM harus dilakukan dengan memperhatikan Keputusan Bersama 4 Menteri.

Kapasitas siswa yang mengikuti PTM di setiap ruang kelas maksimal 50 persen dengan mewajibkan memakai masker dan menjaga jarak. Sekolah harus menambah jumlah rombongan belajar (Rombel) dengan durasi pembelajaran lebih cepat.

Siswa yang mau mengikuti PTM diharuskan mengantongi izin dari orangtua. Orangtua diberikan kebebasan mengizinkan atau tidak putra putrinya untuk mengikuti PTM.

Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Banten Bidang Kesehatan, Perempuan dan Anak dr Juwita Wulandari mengatakan, tanggung jawab orangtua yang mengizinkan anaknya mengikuti PTM di masa pandemi menjadi lebih besar.

“Tanggung jawab orangtua jadi lebih besar, karena kita masih dalam masa pandemi, maka tugas orangtua untuk membiasakan anak tentang kebiasaan 3M,” kata Juwita kepada Kabar6.com, Sabtu (21/9/2021).

Menurut Juwita, membiasakan anak agar selalu memakai masker, rajin mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak akan membentuk tanggung jawab terhadap kesehatan diri sendiri.

“Untuk menjaga dan meningkatkan imunitas, pemberian vitamin-vitamin juga diperlukan,” ucapnya.

**Baca juga:

Satu hal yang tidak kalah penting, sambung Juwita adalah menjaga suasana hati anak agar tetap senang menghadapi PTM di tengah pandemi.

“Jaga anak tetap happy, semangat dan nyaman dengan kondisi PTM seperti sekarang juga menjadi salah satu peningkat imunitas,” tuturnya.(Nda)




Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka di Kota Tangerang Diundur

Kabar6.com

Kabar6 – Pemerintah Kota Tangerang akan mengundur jadwal pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang sedianya akan digelar pada Juli 2021.

Hal ini dilakukan setelah melihat perkembangan kasus Covid-19 diwilayah tersebut yang mengalami peningkatan cukup signifikan.

“PTM kemungkinan diundur, karena kita sedang fokus untuk mengupayakan penurunan angka kasus Covid-19,” kata Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, Selasa, (22/6/2021).

Hal juga dikatakan, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Jamaludin. Dimana, kembali masuknya Kota Tangerang dalam status zona merah penyebaran Covid-19, membuat pihaknya akan menunda pelaksanaan PTM.

“Dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah jelas, bagi wilayah yang masuk zona merah, diminta untuk tunda atau tidak dulu melaksanakan PTM. Dan saat ini pun, kita (Kota Tangerang), kembali di zona merah, makanya baik itu simulasi PTM yang akan kita gelar pada bulan ini (Juni 2021) dan pelaksanaannya PTM itu sendiri ya kita tunda dulu,” ujarnya.

**Baca juga:

Wali Kota Tangerang Ajak Masyarakat untuk Vaksin Covid-19

PPDB Online Pemprov Banten Bermasalah, Calon Siswa di Tangsel Mengeluh

Server PPDB SMA Down, JARSUS Minta Dindik Banten Berbenah

Kominfo Kota Tangerang Pastikan Website PPDB Aman

PPDB 2021 bagi SD dan SMP Siap Dilaksanakan

Padahal, pihaknya pun telah siap melaksanakan PTM, baik itu dari tenaga pendidik hingga sarana dan prasarananya.

“Semuanya sudah siap kalau mau PTM, guru saja sudah 90 persen yang divaksinasi, lalu sarana prasarana dalam menerapkan protokol kesehatan Covid-19 juga sudah siap. Tapi, karena saat ini kasus kembali tinggi, ya mau tidak mau bakal ditunda, kita pun juga sedang berkoordinasi dengan pusat sebagai langkah lanjutan,” ungkapnya.(vee)




Pemkot Tangsel Sebut Pembelajaran Tatap Muka Dimungkinkan Batal

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) sebut pembelajaran tatap muka ada kemungkinan tidak dilaksanakan di bulan Juli 2021.

Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie menerangkan, kemungkinan itu dikarenakan angka Covid-19 yang terus meningkat di Kota Tangsel.

**Baca juga: Sorotan-sorotan Mayoritas Fraksi DPRD Terhadap Pemkot Tangsel

“Dengan naiknya angka Covid-19 saat ini PTM saya evaluasi lagi, yang harusnya dibuka pada pertengahan bulan juli, saya instruksikan kepada kepala dinas untuk mengevaluasi lagi dan kemungkinan belum bisa dilaksanakan di bulan Juli,” ujarnya, ditulis Jumat (18/6/2021).

Benyamin mengatakan, kebijakan untuk PTM saat ini belum bisa dilakukan. “Saat ini saya ambil kebijakan untuk PTM belum bisa dilakukan kecuali angka kasus Covid-19 turun,” tutupnya.(eka)




Jelang Belajar Tatap Muka, 46 Persen Guru di Tangsel sudah Divaksin

Kabar6.com

Kabar6-Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie menerangkan, vaksinasi untuk guru di Tangsel sudah mencapai di angka 46 persen.

Menurut Benyamin, hal ini untuk mengejar pembelajaran tatap muka (PTM) yang rencana nya akan dimulai awal Juli 2021.

“Guru 46 persen, masih dikejar sampa akhir dan awal juli untuk pembelajaran tatap muka,” ujarnya kepada Kabar6.com di Sport Center Alam Sutera, Pondok Jagung Timur, Serpong Utara, Kota Tangsel, Kamis (10/6/2021).

**Baca juga: Perusahaan Beralamat Diduga Fiktif Memenangi Tender 6,9 Miliar, DPRD Tangsel: Dipelajari Dulu

Selain guru, hingga saat ini, Bang Ben menjelaskan, persentase untuk masyarakat umum baru bisa dilihat jika target guru dan lansia sudah selesai.

“Masyarakat umum nanti kalau sudah rampung semua baru bisa dilihat berapanya,” tutupnya.(eka)




Kapasitas Ruang Belajar Tatap Muka di Tangsel Dikurangi 25 Persen

Kabar6.com

Kabar6-Rencana kegiatan belajar mengajar tatap muka mulai 12 Juli 2021 saat pandemi Covid-19 terancam batal. Kondisi saat ini di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kembali zona oranye setelah sebelumnya sempat kuning.

“Kalau ternyata setelah dibuka ada yang terpapar covid, itu sekolah kita tutup lagi,” ungkap Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, Rabu (9/6/2021).

Menteri pendidikan dan kebudayaan telah memastikan kegiatan belajar mengajar tatap muka mulai dilaksanakan pada tahun ajaran ini. Jadwalnya diatur sepekan dua kali dan setiap hari pertemuan hanya dua jam.

“Ya, malah kapasitas ruangannya saya turunin jadi 25 persen. Dalam SKB itu kan 50 persen. Tapi kita 25 persen,” terang Benyamin.

Ia pastikan selama kegiatan belajar tatap muka kembali digelar kantin sekolah dilarang buka. Ketentuan tersebut untuk menghindari kerumunan peserta didik.

**Baca juga: Prediksi Kasus Covid-19 Naik Sampai Akhir Juni 2021

Setiap sekolah juga wajib menyediakan sarana cuci tangan dan hand sanitizer. Benyamin bilang, 25 persen guru yang belum disuntik vaksin Covid-19 bisa segera ke puskesmas terdekat.

“Ya kita dorong mereka untuk mereka mendatangi puskesmas dan kita dorong mereka untuk melakukan vaksinasi di puskesmas setiap hari. Silahkan kapan saja dia punya waktu,” terangnya.(yud)




Pandemi Corona, 8 Skenario Belajar Tatap Muka di Tangsel

Kabar6.com

Kabar6-Selama setahun tahun ajaran terakhir kegiatan pendidikan digelar secara online guna memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19. Beragam skenario kegiatan belajar mengajar tatap muka secara terbatas di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pun terus disiapkan.

“Semoga bisa dilaksanakan secara terbatas awal tahun pelajaran baru, Juli 2021,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel, Taryono kepada kabar6.com, Kamis (8/4/2021).

Ia memaparkan, pertama jumlah hari tatap muka terbatas. Setiap siswa hanya masuk dua hari dalam seminggu.

Kedua, jumlah peserta didik terbatas, maksimal 50 persen dari daya tampung per kelas dan pengaturan jarak 1,5 meter antara siswa.

“Durasi belajar terbatas antara 2-4 jam dalam sehari. Tidak ada istirahat,” papar Taryono.

Keempat, lanjutnya, bahan pembelajaran terbatas hanya materi-materi esensial yang disampaikan saat tatap muka. Kelima, satuan pendidikan telah mengikuti pelatihan pembelajaran campuran (blended learning).

Kemudian, pendidik dan tenaga kependidikan telah divaksinasi. Ketujuh, satuan pendidikan yang bisa melaksanakan PTM adalah yang telah lolos verikasi dindikbud dan dinas kesehatan terkait kesiapan menjalankan protokol kesehatan Covid-19.

**Baca juga: Zona Merah Covid-19, Penjabat Sekda Tangsel Akui Lambat Input Data

Terakhir, peserta didik yang hadir dalam pembelajaran tatap muka adalah peserta didik yang mendapatkan izin orangtua.

“Peserta didik makan minum dg membawa bekal dari rumah. Tidak ada saling pinjam alat tulis, alat makan minum,” pesan Taryono.(yud)




Wantimpres: KBM Tatap Muka Tetap Patuhi Prokes Covid-19

Kabar6.com

Kabar6 – Pemerintah berencana akan menggelar belajar tatap muka pada bulan Juni mendatang. Wantimpres menjelaskan kalah prises belajar mengajar yang akan dilaksanakan, upaya mempertahankan karakter dan budaya bangsa Indonesia yang kuat dalam bersosialisasi.

“Pendidikan juga harus membentuk karakter anak bangsa, tapi juga budaya kita Indonesia yang memiliki karakter, yang mempengaruhi eksistensi sebuah bangsa,” kata anggota Wantimpres, Mardiono, di Kota Serang, Banten, Rabu (24/03/2021).

Pentingnya pendidikan bagi sebuah bangsa ditengah pandemi covid-19, harus dibarengi dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Sehingga kelanjutan pendidikan dan menekan penularan corona bisa jalan beriringan.

Selama pandemi, pola hidup berubah menjadi new normal. Meski awalnya banyak yang kaget dan menolak, namun kini masyarakat sudah mulai terbiasa memakai masker, menjaga jarak atau tidak berkerumun hingga menerapkan pola hidup bersih dan sehat dengan rajin mencuci tangan.

**Baca juga: Tilang Elektronik Efektif Berlaku 01 April Di Kota Serang

“Begitu ada wabah, semua berubah. Anak-anak ini di depan laptop, belajar disitu. Kalau dulu, mandi dulu, pakai baju apa, sudah pantas atau belum, itu yang membuat karakter,” terangnya.(Dhi)




Dindik Sebut 90 Persen Sekolah di Lebak Siap Gelar KBM Tatap Muka, dengan Catatan

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Banten Wilayah Lebak Sirojudin Alfarisy menyebut, hampir seluruh SMA/SMK di Lebak sudah siap menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka.

“Dari informasi yang disampaikan kepala sekolah, hampir 90 persen sekolah di Lebak siap melaksanakan KBM tatap muka,” kata Sirojudin kepada wartawan di Rangkasbitung, kemarin.

Meski masih dalam situasi pandemi, pemerintah memang berharap KBM tatap muka bisa dilaksanakan pada bulan Juli 2021.

Untuk itu Dindik mengingatkan kepada para kepala sekolah untuk menyiapkan berbagai fasilitas pendukung, seperti tempat cuci tangan, masker, dan mengatur jarak tempat duduk siswa di dalam ruang kelas. Pelaksanaan KBM tatap muka harus dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Karena menurut Sirojudin, bisa dilaksanakan atau tidaknya KBM tatap muka akan sangat tergantung dengan kesiapan masing-masing sekolah dalam menjalankan protokol kesehatan.

**Baca juga: Pabrik Pengolah Kelapa Sawit di Cijaku Lebak Terbakar, Kerugian Capai Rp1 Miliar

“Dibuka atau tidak sekolah tatap muka tergantung dari kesiapan sekolah. Karena, nanti ada tim verifikasi yang datang ke sekolah untuk menilai layak tidaknya sekolah itu menggelar KBM tatap muka,” jelas dia.(Nda)