1

Maksud Hati Ingin Hemat, Mobil Seharga Rp2 Miliar yang Dicuci Justru Terendam Air

Kabar6-Sikap hemat jika tidak diimbangi dengan perhitungan yang tepat, hasilnya justru akan membuat kita ‘buntung’. Tampaknya ungkapan itu pas untuk menggambarkan nasib apes yang dialami oleh seorang pria asal Tiongkok ini.

Bagaimana kisahnya? Semula pria yang tidak disebutkan namanya ini, melansir worldofbuzz, sedang mengendarai mobil miliknya. Nah saat melintas sebuah sungai di Sichuan, hatinya tergerak untuk mencuci mobil. Rupanya, pria itu berniat menghemat uang sebesar Rp42 ribu. Karena itulah tanpa pikir panjang lagi, ia mengarahkan mobil ke sungai yang tidak begitu dalam tadi.

Untung tidak dapat diraih, malah tidak dapat ditolak. Ternyata dalam waktu yang bersamaan air sungai meningkat dengan cepat. Bukannya tercuci hingga bersih, mobil seharga Rp2 miliar itu justru terendam air sungai hingga setengah badan. Dalam sebuah rekam video yang beredar, pria itu bahkan naik ke atas mobil untuk mnyelamatkan dirinya.

Dikepung air, pria itu pun melakukan panggilan darurat ke petugas berwenang setempat. Beruntung, ia itu bisa diselamatkan. Mobil berharga miliaran rupiah itu juga berhasil diselamatkan, namun dengan kondisi yang memprihatinkan.

Video yang beredar keruan saja memancing netizen untuk ramai-ramai berkomentar. Beberapa netizen menilai bahwa si pria adalah orang yang cukup pelit sehingga untuk mencuci mobil saja memanfaatkan air sungai. ** Baca juga: Mengapa Banyak Tokoh Kartun Berwarna Kuning?

Tapi beberapa netizen lain menganggap bahwa si pria sedang mengalami kesialan di waktu dan tempat yang kurang tepat. ** Baca juga: Europixpro Door, Produk Anak Negeri Berkualitas Dunia

Hmm…antara hemat dan pelit tampaknya berbeda tipis.(ilj/bbs)




Lokasi yang Jadi ‘Langganan’ Tempat Pembuangan Mayat di Amerika

kabar6.com

Kabar6-Dalam beberapa kasus pembunuha, pelaku seringkali membuang mayat korbannya ke suatu tempat tanpa menguburkannya.

Hal itu juga yang terjadi di Amerika Serikat. Tidak hanya satu tempat, terdapat beberapa lokasi pembuangan mayat yang disebut menjadi langganan. Seperti dilansir Intisari, berikut adalah beberapa tempat yang dimaksud:

1. Green River
Green River memiliki panjang 105 kilometer terletak di Washington. Dengan pemandangan yang indah, sungai ini menarik pengunjung untuk arum jeram. Sayangnya, Green River juga merupakan tempat yang terkenal untuk membuang mayat.

Gary Ridgway diyakini telah membunuh setidaknya 71 wanita selama tahun 80-an dan 90-an, lalu membuang lima korban pertamanya ke Green River setelah mencekik dan berhubungan seks dengan mayat mereka.

Pada 2015, mayat seorang wanita ditemukan dijejalkan ke dalam sebuah koper di dekat jembatan Green River.

2. Leakin Park
Salah satu pembuangan mayat pertama didokumentasikan pada 1946 ketika seorang anak laki-laki berusia 13 tahun secara tidak sengaja ditembak oleh anak laki-laki berusia 15 tahun, lalu dia membuangnya di taman ini. Sejak saat itu, lebih dari 70 mayat telah ditemukan di taman tersebut.

3. Pine Barrens Tengah
Central Pine Barrens terletak di New York dulunya adalah sebuah hutan. Dari tahun 2000 hingga 2003, jasad dua pria tidak dikenal dan mayat dua wanita yang terpenggal ditemukan. Pada 2010, ditemukan delapan mayat lagi, tujuh di antaranya adalah pelacur.

4. Tacony Creek Park
Tempat ini terletak di Kota Philadelphia yang merupakan tempat menakjubkan bagi sejarawan lokal dan tempat yang umum untuk membuang mayat. Pada 2010, sekelompok anak menemukan mayat pria berusia 18 tahun.

Pada 2012, seorang wanita berusia 22 tahun hilang dan ditemukan ditembak mati di taman. Ada juga mayat yang ditemukan terbakar bersama tumpukan sampah di taman.

5. Humboldt Park
Humboldt Park terletak di Chicago, Illinois. Pada 2013, seorang pria dituduh membunuh pacarnya yang hamil, memasukkan mayatnya ke dalam wadah plastik dan membuangnya ke taman. Selanjutnya pada 2015, potongan tubuh seorang anak juga ditemukan. ** Baca juga: Aneh, Air Sungai Xiangbi di Tiongkok Menjadi Merah

Mengerikan! (ilj/bbs)




Aneh, Air Sungai Xiangbi di Tiongkok Menjadi Merah

kabar6.com

Kabar6-Ada hal aneh yang terjadi di sungai Xiangbi, Sichuan, Tiongkok. Air sungai tersebut bukan jernih atau keruh, tapi berwarna merah.

Warga di sekitar sungai itu pun, melansir Dailymail, meminta pihak berwenang untuk menyelidiki keanehan warna air sungai tadi. Terlebih, sungai Xiangbi juga mengalir ke Yangtze yang lebih luas.

“Jika aliran air berwarna merah itu sampai ke sungai Yangtze, konsekuensi tidak bisa dibayangkan,” kata salah satu warga.

Usut punya usut, ternyata penyebabnya adalah karena para pekerja di pabrik Heshun Packaging Company tanpa sengaja menumpahkan cat ke sungai. Mereka mengatakan, sungai Xiangbi sudah dibersihkan dan tidak lagi tercemar.

Investigasi kepada perusahaan pengemasan tersebut masih terus berlanjut. Kemungkinan, pihak perusahaan harus membayar denda atas kelalaian mereka pada sungai Xiangbi.

Cat itu sendiri berbasis air dan tidak beracun sama sekali. “Air limbah pabrik telah berdampak besar pada pencemaran sungai,” kata juru kampanye racun Greenpeace Asia Timur, Deng Tingting.

Ditambahkan, “Ketika tidak dirawat dengan baik, itu dapat menghancurkan ekosistem sungai yang rapuh, mencemari sumber air minum dan dapat membuat air terlalu tercemar untuk digunakan pertanian dan industri.”

Diketahui, sungai-sungai di Tiongkok memang sering mengalami fenomena aneh. Sebelum terjadi di Yangtze, sungai Jian yang mengaliri kota Luoyang juga berubah warna menjadi merah. CNN melaporkan, itu disebabkan oleh pewarna merah yang digunakan pada kantung plastik dan bungkus kembang api. ** Baca juga: Museum of Death di New Orleans, Pamerkan Barang-barang yang berhubungan dengan Kejahatan

Walah…(ilj/bbs)




Heboh! Ada ‘Siluman’ Buaya Putih di Australia

Kabar6-Penampakan langka seekor buaya putih dewasa membuat heboh warga Australia bagian utara. Peristiwa ini disebut langka karena biasanya buaya putih mati ketika masih bayi.

Warga pun memberi nama Pearl untuk buaya putih ini. Dilansir BBC Indonesia, hewan itu terlihat di Sungai Adelaide dekat Darwin, dan diperkirakan panjang tubuhnya mencapai tiga meter.

“Semua orang begitu heboh kegirangan,” kata Broady, ketua kelompok konservasi setempat. “Saya menghabiskan sebagian besar hari dengan menatapnya sambil menangis,” tambahnya.

Adam Britton, pakar zoologi di Universitas Charles Darwin, mengatakan bahwa penampakan pucat Pearl disebabkan oleh hipomelanisme, kondisi rendahnya pigmen melanin pada kulit. Kemungkinan hipomelanisme Pearl disebabkan genetik atau kondisi yang dialami semasa berada dalam telur.

“Selama masa inkubasi, jika telur menjadi terlalu panas di sarang, bisa ada penyimpangan dalam pembelahan sel dan menyebabkan mutasi,” jelas Britton. Mutasi tersebut mencakup mutasi warna atau pola yang berbeda pada kulit. ** Baca juga: Temuan Mengejutkan, DNA Bayi 11.500 Tahun Lalu Tunjukkan Penduduk Asli Amerika Tertua adalah Orang Asia

Buaya putih, menurut Britton, ‘tidaklah jarang'” pada usia muda. Namun dampak memiliki kulit putih bagi buaya pada usia muda adalah kesulitan menghindari predator. “lebih tidak biasa melihat buaya dewasa dengan warna kulit terang. Saya beberapa kali melihat buaya seperti ini, tapi wujudnya tidak sebesar yang ada di alam liar,” ujarnya.(ilj/bbs)




Junxi Temukan Pisau Berusia 3.000 Tahun di Sungai

Kabar6-Yang Junxi, seorang bocah berusia 11 tahun asal Tiongkok, menemukan sebuah pisau perunggu yang memperlihatkan awal peradaban Tiongkok 3.000 tahun silam, di sungai Laozhoulin, Provinsi Jiangsu.

Awalnya Junxi bermaksud mencuci tangannya di sungai. Sebagaimana dilansir Huffingtonpost, secara tak disangka tangannya terkena sebuah benda keras, yang ternyata adalah sebuah pisau perunggu. Ia pun membawa pulang pisau tersebut, dan diperlihatkan kepada keluarga dan para tetangga.

Orangtua Junxi lantas membawa pisau tersebut kepada seorang ahlin untuk diperiksa. Ternyata, pisau tersebut merupakan peninggalan dari sebuah dinasti, yang kemungkinan digunakan dalam sebuah pertempuran. ** Baca juga: Sebanyak 21 Dot Bayi ‘Bersarang’ dalam Perut Seekor Anjing

Tim arkeolog punditerjunkan untuk mencari benda-benda lainnya di sungai tersebut, karena ada kemungkinan terdapat benda-benda purbakala lainnya. Sementara itu banyak yang ingin membeli pisau temuan Junxi, namun pihak keluarga belum ingin menjualnya.(ilj/bbs)




Selebritis dari Sungai Adelaide itu Bernama Brutus

Kabar6-Brutus, seekor buaya sepanjang 5,5 meter, merupakan reptil pertama yang menjadi ‘selebritis’, setelah beritanya menjadi headline di berbagai media elektronik dunia.

Buaya yang telah berumur 80 tahun ini, dilansir Ntnews, menjadi bagian atraksi di sungai Adelaide, Australia. Brutus tidak segan untuk mendekati kapal yang penuh dengan turis, saat berada di sungai. Ketika diberi makan sebongkah daging segar oleh pemandu, wisatawan akan melihat dari dekat betapa besar buaya tersebut. Bahkan rahangnya sangat menakutkan.

“Kami mendapatkan banyak sekali permintaan tentang Brutus. Salah satunya adalah, kamu pemilik Brutus? Bisakah kita melakukan tur dan melihatnya? Kamu bisa menyebutnya sebagai selebriti lokal,” kata Harry. ** Baca juga: Hiu Greenland Disebut Sebagai Hewan dengan Usia Terlama di Dunia Hingga 512 Tahun

Diketahui, Brutus kehilangan kaki depannya, yang diduga akibat pertarungan dengan buaya lainnya atau dengan hiu yang cukup besar. (ilj/bbs)




Ingin Punya Kekasih, Craig Kirim 2.000 Botol Berisi Surat Cinta ke Sungai

Kabar6-Craig Sullivan (49), seorang duda asal North Lanarkshire, Skotlandia, sepertinya memang ngebet memiliki seorang kekasih. Buktinya, pria itu nekat melepas sebanyak 2.000 botol berisi surat cinta ke seluruh sungai di seantero Inggris. Alhasil, Craig mengaku kalau dirinya sudah memiliki janji untuk berkencan dengan lusinan wanita yang merespon surat cinta dalam botol tersebut.

Craig yang sehari-hari mengelola sebuah situs perusahaan konsultasi di London, melansir The Scottish Sun, mengatakan bahwa dia memulai rencana untuk mengirim ribuan botol itu setelah kematian sang istri bernama Julia akibat kanker payudara 18 bulan lalu. Selain itu, ia pun mengaku diilhami oleh lagu The Police yang berjudul ‘Message in a Bottle.’

Dalam blog miliknya, Craig menuliskan kalimat, “Saya memutuskan untuk melakukan sesuatu. Menggunakan saluran normal untuk hal semacam ini (situs kencan, teman, biro jodoh) menurut pikiran saya sendiri sepertinya kurang mulia dalam niat.”

Salah satu tempat yang dipilih Sullivan untuk melepaskan botolnya adalah Sungai Cree, di dekat Newton Stewart. Namun yang terjadi, Craig mendapat surat berisi amarah dari seorang penduduk setempat.

“Anda telah mengabaikan sungai kami yang bersih dan indah. Jangan kembali ke Newton Stewart, Anda tidak akan diterima. Kebetulan saja semua botol ditemukan di kolam pembenihan sungai Cree,” tulis penduduk yang murka.

Sullivan mengaku dia telah berhenti melepas botol-botol itu segera setelah menyadari tindakannya memicu kemarahan publik. Craig mengatakan bahwa tindakannya telah salah dimengerti. Ia hanya berniat untuk mengirim sebuah botol berisi surat cinta yang indah. Dengan harapan ada yang membaca, kemudian tertarik menjalin hubungan dengannya.

“Saya benar-benar minta maaf karena mengecewakan banyak orang. Tapi saya tidak menyesali apa yang saya lakukan,” katanya. ** Baca juga: Sherlock, Anjing yang Tidak Boleh Terkena Sinar Matahari

Berminat meniru cara Craig? (ilj/bbs)




Soal Situ, Begini Kata Warga Tangerang di Facebook

Kabar6-Sejumlah tokoh masyarakat di Kabupaten Tangerang, menyoroti persoalan Situ yang hilang diduga dicaplok sepihak oleh pengembang perumahan.

Beragam komentar dan tudingan pun dikemukakan mereka di laman media sosial Facebook.

“Kalau memang Pemerintah Kabupaten Tangerang peduli, kenapa tidak koordinasi dengan Pemerintah Pusat (coba tanya ke balai besar), dan kalau tidak salah ada ketentuan baru dari Kementrian bahwa Pemda diberikan wewenang untuk memelihara, bahkan mengelolanya. Koordinasi dooong,” tulis Ceceh Suhaemi, di dinding Facebook salah satu wartawan Kabar6.com, Jum’at (20/3/2015).

Senada diutarakan Nawa Said Dimyati, pemilik akun Caknawa. Pihaknya menyoroti keberadaan 26 Situ yang tersebar di Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Dari 26 Situ tersebut, saat ini diketahui hanya tersisa sekitar 14 Situ lagi. **Baca juga: Situ di Kabupaten Tangerang Dicaplok Pengembang?

“Itupun luasnya berkurang. Permainan Pejabat Pemkab Tangerang dan BPN (Badan Pertanahan Nasional-red) dalam masalah ini,” kata mantan Anggota DPRD Kabupaten Tangerang, periode 2009-2014 ini. **Baca juga: BPOM Gerebek Pabrik Jamu Ilegal di Tigaraksa.

Caknawa bahkan mengaku heran, serta mempertanyakan atas terbitnya sertifikat hak milik dan hak guna bangunan diatas Situ-situ tersebut.

“Bagaimana tanah negara bisa diterbitkan sertifikat hak milik atau hak guna bangunan…? Kades, Camat dan BPN harus bertanggungjawab soal itu,” ucapnya.

Tb Entus Satibi dan Ir. Suprapto, juga menuliskan hal yang sama. Mereka, mengomentari bahwa terkuaknya masalah Situ ini bisa menjadi sebuah pelurusan terhadap sejarah. Dan, hal itu dianggap baik untuk anak cucu sebagai generasi penerus.

“Meluruskan sejarah Situ, itu baik untuk anak cucu,” tuturnya.

“Situ Cilongok aja yang satu kecamatan sama M Nawa Said Dimyati sudah diseruduk pengembang yang setiap hari saya lewat, dulu mah enak tempat pemancingan tuh Situ,” tandas Ntus, yang juga bekas wakil rakyat di Kabupaten Tangerang ini.(din)