1

Bisa Jadi Penyebab Gangguan Pencernaan dari Menu Sarapan Anda

Kabar6-Gangguan pencernaan bisa dirasakan dengan munculnya beberapa gejala antara lain rasa kenyang bahkan sebelum makan, perut tidak nyaman setelah makan, mual, kembung bahkan seperti ada rasa terbakar di perut bagian bawah.

Nah, salah satu penyebab gangguan pencernaan boleh jadi karena menu sarapan yang Anda konsumsi. Gangguan pencernaan juga bisa timbul akibat kebiasaan makan terlalu cepat atau terlalu banyak.

Mengonsumsi makanan pedas, berlemak atau berminyak ikut memicu masalah gangguan pencernaan. Belum lagi kebiasaan terlalu banyak konsumsi kafein, alkohol, cokelat dan minuman bersoda.

Karena itulah, melansir CNN Indonesia, ada baiknya Anda mengecek ulang menu sarapan yang bisa jadi penyebab gangguan pencernaan. Berikut menu sarapan yang dimaksud:

1. Makanan tinggi serat
Konsumsi serat memang menyehatkan pencernaan. Anda pun bisa merasa kenyang lebih lama sehingga menghindari makan berlebih di siang hari. Terdengar tepat jika menjadikan makanan tinggi serat sebagai menu sarapan. Namun Anda patut waspada dengan kembung.

“Konsumsi banyak serat saat tubuh tidak terbiasa dengannya bisa menimbulkan usus yang tidak bahagia. Perlahan tambahkan serat pada asupan harian jadi usus bisa terbiasa dan pastikan untuk minum lebih banyak air kapan pun Anda mengonsumsi serat,” urai Amanda Sauceda, seorang ahli diet.

Dalam produk-produk di pasaran, label ‘tinggi serat’ kadang mengandung serat hingga 15 gram atau lebih per sajian. Untuk sebagian orang, serat sebanyak ini sulit ditoleransi, namun mungkin sebagian lainnya bisa menerima.

2. Makanan dengan pemanis buatan
Menurut Sauceda, usus tidak selalu cocok dengan pemanis buatan. Ada penelitian yang membuktikan hubungan konsumsi pemanis buatan dengan efek merugikan pada mikrobioma usus.

Ada beberapa produk makanan yang mengandung pemanis buatan seperti yoghurt ‘ringan’, bubuk protein rendah gula, atau jeli bebas gula. Sebaiknya pilih opsi menu sarapan yang memiliki rasa manis alami bebas dari pemanis buatan.

3. Jus
“Jus, iya, bahkan jus seledri, tidak selalu cocok untuk usus dan bisa mengakibatkan kembung atau gangguan pencernaan. Saat Anda membuat jus, serat-serat terampas dan Anda hanya mengonsumsi gula yang bisa membuat usus menderita,” kata Sauceda.

Daripada jus, sebaiknya coba ganti dengan smoothie, yang tetap menyimpan kebaikan serat dan membantu menyehatkan usus.

4. Makanan tinggi FODMAP
FODMAP merupakan kependekan dari fermentable oligosaccharides, disaccharides, monosaccharides dan polyols atau kandungan oligosakarida, disakarida, monosakarida dan poliol yang dapat difermentasi.

Dikatakan Sauceda, makanan dengan tinggi FODMAP bisa memicu kembung atau gangguan pencernaan. Mungkin agak sulit dipahami sebab ini tidak hanya ditemukan pada satu atau dua kelompok makanan tertentu tapi tersebar di semua kelompok makanan seperti buah-buahan, sayuran, sereal, biji-bijian, produk susu, kacang-kacangan dan daging. Sebagai contoh, apel tinggi FODMAP tapi tidak dengan jeruk.

5. Tidak sarapan
Memilih melewatkan sarapan agar perut tidak mengalami gangguan pencernaan jelas bukan hal terbaik. Tidak sarapan juga akan mengakibatkan efek serupa yakni gangguan pencernaan. ** Baca juga: Efek Buruk Kurang Gerak yang Pengaruhi Kesehatan

“Jika Anda seorang yang kerap melewatkan sarapan maka perut bakal kembung di pertengahan pagi. Cobalah menyantap sedikit makanan untuk sarapan,” saran Sauceda.(ilj/bbs)




Sarapan Sepotong Pizza Lebih Sehat Dibandingkan Semangkuk Sereal?

Kabar6-Seorang ahli diet pernah mengatakan, sepotong pizza akan menjadi pilihan yang lebih baik untuk sarapan ketimbang sereal. Benarkah demikian? Rupanya sejumlah ahli diet tidak sependapat dengan hal itu.

Bahkan ahli diet bernama Sally Kuzemchak, MS, RD., melansir womantalk, merasa mungkin diperlukan penjelasan lebih jauh mengenai pernyataan tersebut. Menurut Kuzemchak, memang benar bahwa beberapa jenis sereal mengandung banyak gula dan dibuat dengan biji-bijian olahan rendah serat, yang hasilnya membuat Anda lapar satu jam kemudian. Di sisi lain, pizza memang memiliki protein (dan lemak) untuk membuat Anda kenyang lebih lama.

Namun, perlu dilihat juga pizza seperti apa. “Pizza yang kulitnya terbuat dari gandum utuh dengan topping sayuran memang akan menghasilkan lebih banyak serat dan vitamin, serta jauh lebih sedikit natrium, daripada yang memiliki topping tiga lapis daging merah dan daging putih, yang tentu saja kurang sehat,” urai Kuzemchak.

Begitu juga dengan sereal. Dibandingkan dengan sereal yang manis, lebih baik Anda memilih sereal gandum dengan kandungan rendah atau tanpa gula.

Dan jika diberi susu serta beberapa buah beri atau irisan pisang, akan menghasilkan menu sarapan dengan kandungan hingga setengah dari serat yang dibutuhkan seharian, vitamin dan mineral berharga seperti zat besi dan kalsium, serta takaran protein yang layak.

Anda juga bisa menukar sereal dengan oatmeal yang ditambahkan pemanis alami, seperti buah dan kacang. Jika Anda mencari menu sarapan lebih gurih, telur terbukti menjadi salah satu sarapan paling mengenyangkan, bisa dicampurkan ke dalam oatmeal dengan topping alpukat, sayuran, dan keju.

Jadi, memang tidak ada salahnya jika sesekali sarapan dengan sepotong pizza, asalkan pilih yang memiliki topping sehat. ** Baca juga: Mengapa Anda Sering Mengalami Bau Badan?

Tetapi ini sebaiknya tidak dijadikan sebuah kebiasaan karena masih banyak menu makanan lain yang lebih sehat.(ilj/bbs)




Mana yang Lebih Disarankan, Sarapan dengan Jus Jeruk atau Susu?

Kabar6-Sarapan menjadi bekal energi Anda sebelum melakukan sejumlah aktivitas sepanjang hari. Nah, minuman apa yang biasa Anda pilih sebagai teman sarapan, jus jeruk atau susu?

Sebagian orang mungkin lebih memilih jus jeruk karena terasa lebih segar, namun tidak sedikit juga yang minum susu kaena lebih mengenyangkan.

Sebenarnya, mana yang lebih disarankan, sarapan dengan jus jeruk atau susu? Melansir cosmopolitanfm, berikut fakta tentang kedua jenis minuman tersebut:

1. Jus jeruk
Minuman ini kaya akan vitamin C, antioksidan tinggi yang dapat melindungi kulit dari sinar matahari, dan juga otak dari polusi udara atau lingkungan. Dalam segelas jus jeruk dengan volume sekira delapan ons mengandung 110 kalori.

Namun mengonsumsi jus jeruk secara berlebihan sebenarnya berdampak buruk bagi enamel gigi. Menurut sebuah penelitian, orang yang minum jus jeruk setiap hari mengalami penurunan kekerasan enamel sampai 84 persen. Tidak hanya jus jeruk, minuman buah lain juga memiliki efek yang sama.

“Kami memilih jus jeruk dalam penelitian ini karena ini adalah jus paling polpuer. Tetapi kebanyakan buah punya tingkat keasaman (pH) di bawah 4 (yang sangat asam), untuk mencegah pertumbuhan bakteri,” terang peneliti Yanfeng Ren, PhD.

2. Susu
Susu mengandung 20 persen asupan protein yang dibutuhkan tubuh, dan juga kalsium. Penelitian mengungkapkan, orang yang minum susu di pagi hari cenderung tidak makan berlebihan saat makan siang. Penyebabnya karena rasa puas alami dari protein. Kalsium juga membantu mengatur hormon yang mengendalikan berat badan.

Tapi di sisi lain, susu mengandung lemak jenuh yang dapat memicu risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, atau diabetes, kecuali Anda memilih susu rendah lemak.

Jadi, baik susu maupun jus jeruk memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun, segelas susu di pagi hari lebih aman untuk dipilih sebagai pilihan sarapan. Ren menyarankan Anda untuk memilih susu organik.

Tidak hanya bebas dari residu pestisida dan hormon, tapi juga mengandung antioksidan 75 persen lebih tinggi, vitamin E lebih banyak, dan juga asam lemak omega-3. ** Baca juga: 5 Makanan yang Disebut Paling Sehat di Dunia

Nah, untuk para pecinta jeruk lebih disarankan untuk mengonsumsinya secara langsung (buah segar) karena lebih aman untuk kesehatan gigi.(ilj/bbs)




Menu Sarapan Terbaik Agar Tidak Cepat Lelah

Kabar6-Tubuh terasa lelah seringkali diidentikkan dengan segudang aktivitas harian yang dilakukan dari pagi hingga menjelang malam, serta waktu istirahat yang sangat singkat.

Padahal, rasa lelah bisa juga terjadi karena gaya hidup Anda yang kurang sehat. Solusinya, Anda dapat memulai hari dengan sarapan yang bernutrisi.

Sarapan yang mengabaikan kandungan protein dan karbohidrat membuat Anda kehabisan energi di tengah hari. Melansir beberapa sumber, berikut enam contoh sarapan yang baik untuk meningkatkan energi:

1. Sereal gandum dengan yoghurt dan buah
2. Bubur atau havermut dengan kismis dan kacang-kacangan
3. Roti gandum panggang dengan irisan buah alpukat
4. Ubi atau kentang rebus dengan irisan wortel
5. Roti dengan irisan tomat, telur rebus dan sayur bayam

Hal yang harus diperhatikan, hindari sarapan dengan kandungan kadar gula tinggi seperti sereal manis. Studi membuktikan, gula akan membuat Anda merasa semakin lapar dalam waktu dekat. ** Baca juga: Sinyal Sederhana dari Tubuh yang Tunjukkan Anda Kurang Sehat

Kemudian, dehidrasi adalah salah satu penyebab utama kelelahan, jadi jangan lupa untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih.(ilj/bbs)




Berat Badan Gampang Naik Bisa Jadi Karena 5 Kebiasaan di Pagi Hari

Kabar6-Tiap orang memiliki kebiasaan berbeda setiap pagi, sebelum melakukan aktivitas harian. Ada yang langsung mandi, bersih-bersih tempat tidur, olahraga, bahkan menyiapkan sarapan.

Ternyata, ada sejumlah kebiasaan di pagi hari yang bisa berdampak terhadap berat badan, lho. Melansir beberapa sumber, ini beberapa kebiasaan buruk di pagi hari yang bikin berat badan cepat naik:

1. Tidur terlalu lama
Tidur lebih dari 10 jam sehari ternyata mampu menambah berat badan, karena dapat merusak metabolisme tubuh. Orang yang tidur lebih dari 10 jam per hari memiliki indeks massa tubuh yang lebih tinggi dibanding orang yang tidur 7-8 jam setiap malam.

2. Malas merapikan tempat tidur
Hasil survei National Sleep Foundation di Amerika mengungkapkan, kamar yang rapi dan bersih akan membuat tidur lebih berkualitas. Tidur yang cukup dan berkualitas tentu akan membuat peluang seseorang terkena risiko obesitas jauh lebih kecil.

3. Jarang berjemur di bawah sinar matahari pagi
Saat bangun tidur, jangan malas untuk beraktivitas sekaligus terkena sinar matahari. Menurut para peneliti, orang yang berjemur di bawah sinar matahari akan punya berat badan lebih ideal dibanding yang tidak.

4. Melewatkan sarapan
Penelitian yang dilakukan University of Missouri-Columbia mengungkapkan, sarapan adalah hal yang tidak boleh dilewatkan, karena tubuh akan terasa lemas dan kekurangan energi.

Kondisi ini bisa membuat kita cenderung memilih makanan yang mengandung karbohidrat tinggi saat jam makan siang, sehingga membuat berat badan cepat naik.

5. Tidak rutin memeriksa berat badan
Memeriksa bobot tubuh setiap pagi ternyata mampu membantu Anda lebih termotivasi untuk menjaga berat tubuh. ** Baca juga: Mana yang Lebih Dianjurkan, Keringkan Tangan dengan Tisu Toilet atau Hand Dryer?

Yuk, hilangkan lima kebiasaan buruk tadi agar tubuh lebih sehat, dan berat badan tetap stabil.(ilj/bbs)




Berat Badan Turun dengan 5 Kebiasaan Sehat di Pagi Hari

Kabar6-Memiliki berat badan yang ideal bukan semata soal ingin terlihat proporsional tetapi juga dapat membantu tubuh lebih fit. Berat badan berlebih dapat memengaruhi risiko sejumlah kondisi kesehatan, termasuk obesitas, diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan masalah kardiovaskular.

Ada banyak hal yang dapat membantu berat badan tetap ideal. Melansir womenshealthmag, ini lima kebiasaan sehat di pagi hari yang bantu berat badan turun:

1. Paparan sinar matahari pagi
Berdasarkan penelitian, paparan sinar matahari ternyata juga dapat membantu menurunkan berat badan. Pada penelitian ini, para peneliti mengamati sekira 54 orang peserta penelitian yang menggunakan monitor pada pergelangan tangan, berfungsi untuk merekam seberapa banyak paparan sinar matahari pagi yang mereka alami selama tujuh hari.

Selama periode tersebut, para peserta peneliti juga diminta untuk mencatat semua makanan yang mereka konsumsi untuk mengetahui berapa jumlah kalori yang dikonsumsinya.

Hasilnya, orang yang menerima lebih banyak paparan sinar matahari pagi memiliki indeks massa tubuh lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang menghabiskan lebih banyak waktu di tempat gelap, dan tidak dipengaruhi oleh usia, aktivitas fisik, atau apa yang mereka makan.

Para peneliti menduga, hal ini dikarenakan sinar matahari dapat membantu mengatur ‘jam’ tubuh Anda, yang dapat membantu jadwal tidur, juga penting bagi usaha Anda untuk menurunkan berat badan.

Selain itu, sinar matahari pagi juga mengandung lebih banyak sinar biru, yang memiliki efek paling tinggi pada irama sirkardian (jam tubuh) Anda. Untuk memperoleh manfaat menakjubkan ini, Anda hanya perlu terpapar oleh sinar matahari pagi selama 20-30 menit.

2. Tidur cukup
Memiliki waktu tidur yang cukup juga penting untuk menurunkan berat badan. Menghabiskan lebih banyak waktu untuk tidur dapat membantu Anda makan lebih sedikit dan lebih jarang ingin mengonsumsi suatu makanan tertentu dibandingkan dengan orang yang kurang tidur.

Sebuah penelitian mengamati 10 orang dewasa muda dengan berat badan berlebih yang berisiko mengalami obesitas dan memiliki waktu tidur yang kurang dari 6,5 jam setiap malamnya.

Pada minggu pertama penelitian, para peserta tetap kurang tidur. Kemudian pada minggu kedua dan ketiga penelitian, para peneliti meminta peserta untuk tidur selama 8,5 jam setiap malamnya.

Hasilnya, para peserta penelitian mengalami penurunan nafsu makan hingga 14 persen dan penurunan keinginan untuk mengonsumsi suatu makanan tertentu (makanan manis dan asin) hingga 62 persen.

3. Ubah pilihan transportasi Anda
Sebuah penelitian menunjukkan, orang yang pergi bekerja dengan berjalan kaki, naik sepeda, atau menggunakan alat transportasi umum memiliki indeks massa tubuh dan persentase lemak tubuh yang lebih rendah dibandingkan dengan orang yang mengemudikan kendaraan bermotor untuk pergi ke kantor.

4. Sarapan tinggi protein
Sebuah penelitian di Amerika mengamati sekira 35 orang wanita yang berusia antara 18-55 tahun dan memberikan mereka tiga jenis menu sarapan yang berbeda.

Sarapan jenis pertama adalah hanya segelas air putih, sementara itu dua jenis lainnya adalah makanan yang mengandung sekira 300 kalori dengan jumlah lemak dan serat yang berimbang, di mana salah satunya mengandung tiga gram protein, sementara yang lainnya mengandung 30-39 gram protein.

Hasilnya, mereka yang mengonsumsi sarapan tinggi protein merasa tidak terlalu lapar dan mengonsumsi lebih sedikit kalori (175 kalori lebih sedikit) saat makan siang.

Hal ini karena protein lebih sulit dicerna dan membuat tubuh harus menghasilkan hormon peptida YY dalam usus yang membantu meningkatkan rasa kenyang. ** Baca juga: Setop Keinginan Makan Berlebih Usai Olahraga dengan 4 Trik Sederhana

5. Olahraga
Selain mampu meningkatkan metabolisme tubuh Anda di sepanjang hari, olahraga ternyata juga dapat membantu para wanita agar tidak tergoda terhadap berbagai gambar makanan yang menarik.

Yuk, dicoba.(ilj/bbs)




Bantu Tingkatkan Daya Tahan Tubuh dengan 6 Menu Sarapan Kaya Vitamin E

Kabar6-Salah satu cara untuk menjaga daya tahan tubuh adalah dengan mengonsumsi makanan bergizi saat sarapan. Anda juga bisa menyelipkan makanan sumber vitamin E dalam menu sarapan.

Spesialis Obat Penyakit Dalam National Heart Institute bernama Dr. Adarsh ​​Kumar, mengatakan bahwa selain menjaga daya tahan tubuh, makanan sumber vitamin E dapat membantu melindungi terhadap penyakit jantung, kanker, kerusakan hati, kerusakan ginjal, dan bahkan degenerasi makula yaitu kerusakan mata yang berkaitan dengan usia.

Apa saja menu sarapan kaya vitamin E yang dapat membantu menjaga daya tahan tubuh? Melansir MSN, ada enam menu sarapan yang disarankan:

1. Susu almond
Kandungan antioksidan yang tinggi pada kacang almond berfungsi sebagai penghalang masuknya radikal bebas. Vitamin E, potasium, magnesium, dan serat di dalamnya akan memecah radikal bebas yang menyebabkan kerusakan sel serta turunnya daya tahan tubuh.

2. Sup brokoli
Superfood satu ini juga menjadi bahan makanan kaya vitamin E yang baik untuk menjaga daya tahan tubuh di pagi hari. Selain kaya akan vitamin E, sup ini juga memiliki sifat antikanker, menurunkan kolesterol jahat (LDL), dan merupakan salah satu makanan detoksifikasi terbaik.

3. Omelet bayam
Kandungan vitamin E dalam bayam sangat baik untuk mengatasi inflamasi. Zat anti-inflamasi dalam bayam juga sangat bermanfaat, terutama untuk mengobati peradangan akibat kuman dan bakteri.

Mengonsumsinya secara rutin juga dapat mencegah munculnya atheroklerosis, penyempitan dan penebalan arteri karena penumpukan plak pada dinding arteri.

4. Roti dengan topping alpukat
Setengah potongan alpukat setara dengan 2 mg vitamin E. Selain itu, alpukat juga mengandung lemak tak jenuh tunggal yang sering dikaitkan dengan penurunan peradangan dalam tubuh.

Menurut studi yang dilakukan Journal Nutrition, mengonsumsi alpukat bisa mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, sindrom metabolik, dan jenis kanker tertentu.

5. Potongan mangga
Selain vitamin E, mangga juga mengandung vitamin K dan B kompleks yang bisa menjaga menguatkan daya tahan tubuh di tengah cuaca tak menentu.

Mangga juga mengandung vitamin C yang sangat memperkuat fungsinya sebagai makanan peningkat daya tahan tubuh. Satu mangkuk mangga bisa menambah asupan vitamin C kaya antioksidan sebesar 67 persen.

Mangga kaya antioksidan yang berfungsi untuk detoks racun yang masuk ke tubuh akibat radikal bebas seperti polusi, makanan tak sehat, hingga sinar matahari.

6. Sandwich tomat dan keju
Mengonsumsi secangkir tomat setara dengan satu mg vitamin E. Selain itu, tomat juga mengandung vitamin C. Satu buah tomat segar dapat menyediakan sekira 40 persen kebutuhan vitamin C harian.

Vitamin C merupakan antioksidan alami yang ampuh untuk memelihara sistem metabolisme dan mencegah peradangan dalam tubuh. ** Baca juga: Begini Cara Jaga Keseimbangan Kadar Estrogen pada Wanita

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Susu Hangat atau Susu Dingin yang Sebaiknya Dipilih Sebagai Minuman Sehat di Pagi Hari?

Kabar6-Minum susu menjadi asupan tepat untuk kesehatan sekaligus kebugaran tubuh. Dan banyak orang memilih susu sebagai salah satu pilihan untuk sarapan. Nah, manakah yang sebaiknya dipilih, susu hangat atau susu dingin?

Selama ini, banyak yang berasumsi bahwa minum susu hangat di pagi hari adalah salah satu gaya hidup ideal yang sangat baik untuk kesehatan. Benarkah demikian? Melansir Viva, ternyata saat pagi hari susu dingin lebih baik ketimbang susu hangat. Alasannya, susu dingin dikemas dengan mikro-nutrisi dan elektrolit penting yang membuat kita tetap aman dan aktif sepanjang hari.

Selain itu, beberapa manfaat mengonsumsi susu dingin di pagi hari bisa membuat tubuh kita terhindar dari dehidrasi, membantu menenangkan pikiran dan membantu menurunkan berat badan. ** Baca juga: Lemak Perut atau Paha, Mana yang Lebih Susah Dihilangkan?

Kalsium dalam susu dingin dapat meningkatkan metabolisme, artinya membakar kalori lebih cepat. Namun lain halnya apabila Anda mengonsumsi susu dingin di malam hari, karena itu akan menambah masalah pencernaan dan ketidaknyamanan sehingga sulit untuk tidur.

Susu adalah minuman bergizi yang baik untuk tubuh. Minuman ini mengandung kalsium, fosfor, vitamin A dan B12, kalium serta magnesium.(ilj/bbs)




Ikuti Cara Sederhana Kurangi Keinginan Konsumsi Junk Food

Kabar6-Selama pandemi COVID-19 yang kemudian berlanjut pada new normal, masih banyak masyarakat yang lebih memilih menghabiskan waktu di rumah, termasuk work from home, demi mengurangi penyebaran virus Corona.

Di sisi lain, pola hidup Anda pun otomatis berubah, dan pada sebagian orang mencakup juga pola makan. Dengan alasan lebih praktis, tidak jarang Anda memilih junk food atau makanan cepat saji, bahkan makanan berminyak.

Jika pola makan seperti ini sering dilakukan, dan mungkin akan terus berlanjut, bahkan saat pandemi berakhir, tentu saja akan berefek buruk pada kesehatan, termasuk berat badan Anda.

Lalu bagaimana solusinya? Melansir Sindonews, berikut beberapa cara untuk mengurangi keinginan mengonsumsi junk food:

1. Minum banyak air
Air minum sangat penting untuk fungsi tubuh. Jika Anda merasa lapar, hindarilah makanan cepat saji dan lebih baik minum air, karena dapat membantu kenyang lebih lama.

2. Sarapan yang banyak
Sarapan dalam berbagai bentuk menu seperti smoothie, atau telur dengan roti bakar bisa Anda coba. Ini akan membantu untuk tetap kenyang sampai siang hari. ** Baca juga: Untuk Kesehatan, Jangan Asal Pilih Hand Sanitizer

3. Buatlah porsi kecil
Makan sering dan namun dalam porsi sedikit dalam sehari adalah salah satu kunci untuk menurunkan berat badan. Makanlah dalam porsi kecil sepanjang hari, dan bagilah dalam beberapa jam.

4. ‘Curang’ seminggu sekali
Mengonsumsi makanan sehat tidak berarti harus benar-benar mengorbankan selera Anda, lho. Anda boleh diet sehat sepanjang minggu, namun tetap boleh konsumsi makanan favorit, walaupun itu junk food.

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Hindari Obesitas dengan Pola Sarapan Sehat

Kabar6-Salah satu kunci untuk membangun hari yang penuh energi adalah sarapan. Sayang, banyak orang yang salah persepsi tentang sarapan bahkan menyepelekannya.

Padahal, sarapan juga membantu memupuk kebiasaan pola makan yang cerdas saat makan siang, jajan, dan makan malam. Melewatkan sarapan membuat tubuh menjadi lesu, tak bersemangat, dan sulit berkonsentrasi, hingga akhirnya Anda menjadi tidak produktif.

Selain itu, melewatkan sarapan sama saja memberi kesempatan tubuh untuk dapat bertambah berat badan. Apalagi jika Anda sedang dalam program diet. Melansir shape, ini pola sarapan sehat yang bantu hindari Anda dari obesitas:

1. Pilih buah segar
Mengonsumsi jus buah di pagi hari baik bagi kesehatan, asalkan memang berasal dari buah segar tanpa gula tambahan. Lain halnya dengan jus buah siap saji dalam kemasan, karena banyak mengandung gula.

Akan lebih baik apabila Anda mengonsumsi buah segar dan segelas air putih. Berbagai kandungan vitamin dan mineral serta serat dalam buah dapat menghilangkan rasa lapar hingga waktu makan siang.

2. Pilih menu sarapan yang tepat
Hindarilah memilih pancake atau waffle sebagai menu sarapan, apalagi bila keduanya disertai dengan sirop gula. Pilihlah sereal atau roti gandum dan penuhi kebutuhan protein melalui seporsi yoghurt rendah atau bebas lemak, atau daging tanpa lemak atau putih telur yang dapat membuat Anda merasa kenyang lebih lama.

3. Jangan mudah tergoda
Pastry, roti gulung kayu manis, dan berbagai makanan manis lainnya tentunya dapat membuat Anda tergoda untuk memakannya.

Namun, hindari mengonsumsi berbagai makanan manis tersebut di pagi hari, karena dapat membuat kadar gula darah meningkat tajam, yang kemudian akan segera turun, sehingga membuat Anda merasa lapar. Akibatnya, Anda akan mengemil sebelum waktu makan siang.

4. Periksa ‘isi’ kopi Anda
Kecuali Anda sensitif terhadap kafein atau memiliki gangguan kesehatan tertentu sehingga tidak boleh mengonsumsi kopi, mimum kopi di pagi hari dapat membuat mood menjadi lebih baik dan meningkatkan fungsi otak Anda.

Namun, berbagai bahan tambahan yang ikut Anda masukkan ke kopi mungkin membahayakan. Gula, sirop, whipped cream, dan sebagainya yang Anda campurkan ke kopi, dapat meningkatkan kandungan kalori.

Jadi, kurangi gula dan berbagai bahan lainnya, atau bila memungkinkan jangan menambahkan apa pun ke kopi Anda. Kopi pahit tetap memiliki manfaat kafein tanpa menambahkan jumlah kalori harian Anda.

5. Siapkan camilan
Apabila Anda diburu waktu harus segera berangkat kerja atau menghadiri rapat, jangan lupa menyimpan camilan sehat dalam mobil, tas, atau laci meja kantor. Pilihlah camilan bernutrisi tanpa atau rendah gula.

6. Rutin sarapan
Tetaplah sarapan, bahkan di saat Anda tidak merasa lapar. Tidak sarapan dapat membuat metabolisme tubuh melambat, dan membuat Anda merasa lebih lapar di malam hari. Jika Anda masih merasa kenyang, satu potong roti tawar gandum dan segelas teh panas dapat menjadi pilihan menu sarapan.

7. Konsumsi air putih
Konsumsilah setidaknya segelas air putih saat Anda sarapan. Air putih membuat Anda tetap terhidrasi dan merasa kenyang. ** Baca juga: Tisu Toilet atau Air Bersih, Mana yang Lebih Baik?

Rutin sarapan dengan menu yang tepat akan menghindari Anda dari obesitas.(ilj/bbs)