1

Kabur Tabrak Mobil, Pelaku Curanmor di Solear Tewas Dikeroyok Massa

Kabar6-Aksi pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Solear, Kabupaten Tangerang, dipergoki warga. Seorang pelaku yang sempat berhasil membawa kabur motor akhirnya tewas secara tragis.

Peristiwa tersebut terjadi di Perum Kota Batara Blok K, Desa Pasanggarahan, Kecamatan Solear, pagi tadi. Kasat Reskrim Polresta Tangerang, Kompol Arief Nazaruddin Yusuf mengungkapkan bahwa identitas pelaku yang tewas belum diketahui.

“Pelaku mister X meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit,” katanya saat merilis di Mapolsek Cisoka, Rabu (174/2024).

**Baca Juga: Angkut Gunungan Sampah di Pasar Jombang, Usai Magrib Ditarget Selesai

Dijelaskan, pelaku kabur mengendarai motor hasil curian dengan kecepatan tinggi. Motor kemudian menabrak mobil yang melintas hingga mengakibatkan pelaku jatuh.

Arief bilang, massa yang mengejar pelaku akhirnya melampiaskan rasa geramnya. Massa langsung memukuli pelaku sampai pria tanpa indentitas itu terluka parah.

Menurut keterangan saksi jumlah pelaku curanmor ada dua orang. “Satu pelaku lainnya sedang kami kejar,” terangnya.

Pelaku curanmor yang berperan sebagai joki kabur melihat aksinya dipergoki warga. Arief klaim identitas pelaku yang kabur sudah diketahui.

“Saat ini jenazahnya masih berada di RSUD Balaraja untuk dilakukan identifikasi,” ungkapnya.(yud)




Pasutri Korban Peluru Nyasar Jalani Operasi di RSUD Balaraja

Kabar6-Pasangan korban peluru nyasar identitasnya suami berinisial M dan istrinya ES masing-masing berusia 46 tahun. M terkena proyektil di bagian dada dan ES lengan saat melintasi Jalan Raya Serang, KM 22, Desa Cibadak, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Selasa (4/7/2023) kemarin.

“Suami akan terus melanjutkan perawatan medis tahap kedua usai melaksanakan tahapan pembersihan terhadap luka,” ungkap Humas RSUD Balaraja, Aang Sunarto kepada kabar6.com, Rabu (5/7/2023).

Ia pastikan bahwa M masih harus mendapatkan perawatan medis secara intensif. “Akan melanjutkan perawatan tahap kedua,” terang Aang.

Sementara korban ES, lanjutnya, kondisi kesehatannya terpantau sudah berangsur pulih. Ia sudah diperbolehkan pulang ke rumah karena tidak mengalami luka serius.

**Baca Juga: Pasutri Kena Peluru Nyasar di Cikupa, Suami Luka Bagian Dada dan Istrinya pada Lengan

“Pagi tadi dilakukan operasi pembersihan terhadap lukanya, kesadaran Alhamdulillah sudah sadar penuh, vitalitas tubuhnya baik dan normal. Seperti tekanan darah, hati, nafas semua normal,” ujar Aang.

Diketahui, kedua korban saat kejadian lagi boncengan naik sepeda motor. Pada saat bersamaan polisi sedang mengejar mobil minibus yang diduga dikendarai kawanan pelaku kejahatan.

Polisi berupaya menyetop laju minibus tapi malahan hendak ditabrak terduga pelaku kejahatan. Ban minibus coba ditembak dan proyektil peluru malahan mantul kenai kedua pasutri tersebut.(Rez)




Para Pasien RSUD Balaraja Dikunjungi Bupati Zaki

Kabar6-Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengunjungi RSUD Tangerang, Rabu  (19/4/2023). Menurutnya,  selain untuk melihat kesiapan RSUD Balaraja jelang hari raya Idul Fitri, kunjungan ini juga untuk memberikan semangat dan motivasi kepada para pasien.

“Hari ini, Saya mengunjungi RSUD Balaraja dalam rangka melihat kesiapan pelayanan jelang hari raya, juga memberikan semangat dan motivasi ke para pasien agar segera sembuh supaya lebaran nanti bisa kembali ke rumah masing-masing dalam keadaan sehat,” ungkap Bupati Zaki.

Bupati menambahkan kondisi keterasian rumah sakit saat ini cukup lengang menjelang lebaran. Kemudian hal-hal lain seperti personil, obat-obatan dan juga prasarana lainnya juga sudah dipersiapkan dengan baik.

“Alhamdulillah, semua baik itu personil, obat-obatan dan fasilitas pendukung sudah dipersiapkan dengan baik. Mudah-mudahan kita bisa melewati Idul Fitri 1444 Hijriyah ini dengan baik. Tidak ada lonjakan kasus-kasus kesehatan yang menonjol di Kabupaten Tangerang,” harapnya.

**Baca Juga: Jelang Idul Fitri 1444 H, Bupati Zaki Monitoring Kesiapsiagaan RSUD Tangerang

Bupati juga mengingatkan kepada seluruh jajaran direksi, personil, para perawat, dokter dan pegawai RSUD Balaraja untuk senantiasa memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat khususnya masyarakat Kabupaten Tangerang.

Sementara itu, Retno salah satu keluarga pasien yang dirawat di RSU Balaraja mengucapkan rasa syukur dan terima kasihnya kepada Bupati Tangerang yang telah meluangkan waktu untuk menjenguk dan memberikan semangat serta motivasi kepada para pasien dan keluarganya.

“Saya ucapkan terima kasih kepada Bupati Zaki atas kunjungannya sehingga semangat dan motivasi kami, para pasien dan keluarganya untuk cepat sembuh dan pulih kembali bangkit. Saya sangat senang bisa bertemu dengan Bupati Tangerang yang begitu peduli dengan masyarakatnya,” tutupnya. (Red)




Zaki Tinjau Tiga Rumah Warga Diduga Terdampak Proyek RSUD Tigaraksa

Kabar6-Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar melakukan kunjungan ke tiga rumah diduga terdampak proyek pembangunan RSUD Tigaraksa di Kampung Pabuaran. Ia ingin mengkaji teknis lewat dinas bina marga dan sumber daya air setempat.

“Air dari bawah tanah berkurangnya dari mana, apakah itu dari resapan atau dari faktor yang lainnya, jangan menduga-duga,” katanya menjawab pertanyaan Kabar6.com di Tigaraksa, Senin, (13/3/2023).

Ia menjelaskan, progres pembangunan RSUD Tigaraksa sudah 11 persen berjalan dengan lancar. Pekerjakan dilaksanakan oleh pelaksanaan masih membentuk pondasi awal.

“Tidak ada kendala, tanya aja pelaksanaannya,” jelas Zaki. Ia bilang, rencana pembangunan RSUD Tigaraksa menjadi tipe B dengan cara bertahap melalui perbaikan umber daya manusia.

Nantinya, Zaki bilang, RSUD Tigaraksa akan belajar kepada RSUD Balaraja, RSUD Pakuhaji yang sudah berkembang. Pelayanan umum dasar harus sudah bisa dioperasionalkan di akhir tahun ini.

**Baca Juga: Pemkot Jayapura Adopsi Beragam Program Pemkot Tangerang

“Kedepannya kenapa butuh lahan yang luas karena memang bertujuan untuk menjadi RSUD Tigaraksa ini tipe B dan belajar kepada RSUD yang sudah berjalan yang ada di Tangerang,” terangnya.

Ia menyatakan, melalui jangka RSUD Tigaraksa akan bertahap dari Tipe B lanjut ke tipe A. Sementara bisa menampung pasien sebanyak 150 dulu.

“Baru bertahap ke tipe C, baru meningkat perkembangan infrastrukturnya,” tegas Zaki.(Rez)




Gagal Salip Truk Jatuh Pasutri Tewas Terlindas di Balaraja

Gagal Salip Truk Jatuh Pasutri Tewas Terlindas di Balaraja

Kabar6-Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Raya Serang KM 30 Kampung Ilat, Desa Gembong, Balaraja, Kabupaten Tangerang, pukul 04.20 tadi. Pasangan suami istri yang boncengan sepeda motor tewas menggenaskan.

Suami korban yang mengendarai motor berinisial SG, 38 tahun. Sedangkan RNT, 21 tahun, istrinya yang dibonceng motor.

“Saat mendahului kendaraan sepeda motor terjatuh dan terlindas ban truk sebelah kanan belakang,” ungkap Kasubnit Gakum Satlantas Polresta Tangerang, Ipda Adi Sulpaturohman kepada kabar6.com, Rabu (11/1/2023).

Bermula ketika motor Beat bernopol BE 4997 VP milik korban melaju dari arah Jayanti menuju Balaraja. Setiba di tempat kejadian perkara korban diduga coba mendahului truk tapi gagal hingga akhirnya jatuh.

**Baca Juga: Tiga Kelompok Curanmor di Lebak Ditangkap

Adi jelaskan, kedua korban jatuh ke kolong truk. “Kedua pasutri meninggal dunia dikarenakan adanya luka terbuka pada bagian kepala,” jelasnya.

Supir truk yang belum diketahui identitasnya, ia lanjutkan, kabur. Korban sempat dibawa ke RSUD Balaraja.

“Setelah dilarikan RSUD Balaraja kedua pasutri langsung di makamkan oleh pihak keluarga di lingkungan kediamannya,” pungkasnya. (Rez)




Diusir Keluarga, Pria di Cikupa Tangerang Tewas Gandir 

Kabar6- Seorang pria berinisial BT, 40 tahun, warga Kampung Cariu, Desa Talagasari, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang gantung diri diduga Depresi.

BT mengakhiri nyawanya di salah satu tempat ibadah di Jalan Raya Serang tepatnya di KM13.8 Kampung Pengkolan RT 003/001, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Jumat, (6/1/2023) pukul 09.10 WIB.

“Tadinya kami menduga ini pembunuhan tapi setelah kita lakukan visum, olah TKP, motifnya benar gantung diri,” kata Kapolsek Cikupa AKP Imam Wahyu Pranomo kepada kabar6.com saat di hubungi, Sabtu (7/1/2023).

Ia mengerangkan, bermula pengurus masjid sedang membersihkan area toilet. Saat ingin membersihkan toilet kedua pintu dalam keadaan tertutup dan terkunci.

Imam bilang, setelah dibuka terlihat korban sudah tergantung di samping pojok pintu toilet dengan menggunakan tali rapiah yang diikat di besi coran atas.

“Marbot mesjid langsung melaporkan insiden tersebut ke pihak RT setempat setelah itu langsung anggota kita lakukan pengecekan terhadap korban, korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,” jelas Imam.

**Baca juga:Akhir Pekan Ini Mesin Air di Kantin Puspemkab Tangerang Diperbaiki

Imam menegaskan, pria yang nekat menghabisi nyawanya punya riwayat penyakit depresi lantaran di tinggal oleh sang istri. Ditambah BT diusir oleh pihak keluarga kandungnya sendiri untuk tidak tinggal di kediamannya bersama.

“Kakek itu punya penyakit, dia sudah punya keluarga, punya istri tapi ga punya anak, sekarang sudah cerai sama istrinya. Sebelumnya dia mau kembali ke keluarga kandungnya dia mempunyai masalah lantaran dia berbuat salah dan pihak dari keluarga kandungnya juga ga mau menceritakan kepada kami. Dari pihak keluarga kandungnya kakek itu diusir dari rumah setalah dari situ ia depresi dan akhirnya gantung diri,” ungkapnya.

Polisi langsung membawa korban ke RSUD Balaraja untuk dilakukan visum luar dan menghubungi pihak keluarga. Namun sampai saat ini korban sudah dikebumikan oleh pihak keluarga korban. “Sudah di kebumikan sehabis dari RSUD Balaraja,” jelasnya. (Rez)

Artikel ini tidak menganjurkan bagi Anda yang punya masalah pribadi untuk mengambil keputusan singkat. Jika Anda depresi segera hubungi psikiater atau dokter masalah kejiwaan agar dapat diberikan solusi tepat.




Pasien Galau Sepekan Belum Ada Tindakan Medis di RSUD Balaraja

Kabar6.com

Kabar6-Sukari, 77 tahun, warga Kelurahan/Kecamatan Balaraja, mengeluhkan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kabupaten Tangerang, setempat. Ia sakit setelah terjatuh di rumahnya.

Endang Rosadi, selaku anak Sukari mengatakan, selama sembilan hari orang tuanya dirawat di ruangan Arya Wira Kencana nomor 341 RSUD Balaraja. Dokter mendiagnosis penggeseran tulang sendi yang mengakibatkan kaki kiri orangtua tidak bisa berfungsi secara normal.

“Setalah jatuh orang tua saya di larikan kerumah Sakit Metro Hospital Cikupa Tangerang lantaran sudah ada riwayat penyakit, pihak rumah sakit Metro Hospital Cikupa menyarankan untuk di rujuk kerumah sakit RSUD Balaraja,” kata Endang kepada kabar6.com saat disambangi di RSUD Balaraja, Sabtu, (13/8/2022).

Menurut dokter yang menjelaskan kepada pihak keluarga, pihak keluarga salah prosedur, banyak yang ngantri di luar sana untuk menjalankan oprasi, dan dokter sampai saat ini belum mengasih penegasan terhadap orang tua saya.

Endang heran apakah karena menggunakan BPJS sudah sembilan hari pihak keluarga belum diberi kepastian oleh pihak rumah sakit RSUD Balaraja.

“Kayak banyak sekali kejanggalan yang ada di rumah sakit ini,” ujarnya. Sejak 5 Agustus 2022, pihak RSUD Balaraja menjanjikan untuk menunggu untuk menjalan operasi tulang sendi kaki kiri orang tuanya.

Endang mengaku sudah beberapa kali bolak balik menanyakan kepada pihak rumah sakit kapan orang tuanya bisa dioperasi. Namun pihak rumah sakit belum ada penegasan terhadap pihak keluarga.

“Pihak rumah sakit menyatakan orang tua saya mempunyai penyakit diabetes jadi untuk penindakannya itu sangat lah rentan terhadap nyawa orang tua saya, namun kita pasrahkan saja gimana baik pihak kedokteran, kita juga di suruh tanda tangan untuk menyetujui oprasi berjalan,” jelasnya.

Terpisah, Humas RSUD Balaraja dokter Aang mengungkapkan akan menelusuri terkait lambat dan ketidakpastian yang dialami pasien tersebut.

Ia juga menuturkan, membutuhkan informasi yang valid dari keluarga yang menunggui pasien, agar bisa menkonfirmasi dokter yang bertanggung jawab atas pasien.

“Nanti saya akan konfirmasi ke dokternya, kenapa satu minggu belum ada tindakan operasi,” ungkapnya kepada kaba6.com, Minggu (14/8/2022).

**Baca juga: Jambret Tas Karyawati Isi Uang Rp200 Ribu dan Make Up Ditangkap di Cisoka Tangerang

Dijelaskannya, informasi tersebut juga untuk mengetahui apakah alat yang dibutuhkan untuk operasi harus dipesan terlebih dahulu, dan menentukan jenis operasi seperti apa yang harus dilakukan.

“Jadi untuk sementara itu yang dapat saya jawab, saya akan konfirmasi ke dokternya, untuk melihat satu indikasi rawat inapnya apa, dan kapan dijadwalkan sehingga keluarga diberi kejelasan kapan bisa operasi,” terangnya.(Rez)




KSSD Sebar Nasi Boks Gratis di RSUD Balaraja

Kabar6.com

Kabar6-Giat operasi pangan geratis 200 nasi boks Lazharfa dan Komnitas Salam Setetes Darah KSSD menyasar masyarakat yang terdampak Covid-19, khusus nya keluarga pasien dan masyarakat prasejahtera di RSUD Balaraja, Kabupaten Tangerang, Jum’at, (10/9/2021).

Aksi giat pangan gratis di lakukan dalam rangka peduli terhadap masyarakat yang terdampak Covid-19 yang berada di rumah Sakit Umum Daerah RSUD Balaraja.

Dika ketua KSSD Tangerang Kabupaten mengatakan, Bantuan ini di tujukan kepada masyarakat yang terdampak covid dan keluarga pasien yang sedang berjuang melawan virus Corona di RSUD.

“Komunitas Salam Setetes Darah Kabupaten Tangerang bersama Laz Harfa dan Kitabisa hari ini mengadakan bagi bagi makanan siap saji secara gratis di Kecamatan Balaraja kusunya masyarakat yang sedang berjuang melawan wabah pandemi di RSUD Tobat ini,” ujar Dika di sela sela mebagikan nasi boks di lokasi.

Fauziah warga kampung pasir mengatakan, ia merasakan sangat senang ada nya bantuan dari Komunitas Salam Setetes Darah Kabupaten Tangerang bersama LazHarfa dan Kitabisa.

**Baca juga: Rencana PTM di Kabupaten Tangerang, Kadindik Syaifullah: Maksimal 50 Persen

“Dengan adanya kegiatan bagi bagi makanan siap saji secara gratis ini kami merasa senang masih ada yang perduli kepada kami dan sangat mengapresiasi Aksi hebat ini! semoga Laz Harfa – Kitabisa.com & KSSD Kab.Tangerang dan Para Dermawan diberikan kesehatan dan di mudahkan segala urusan serta di jaga selalu oleh Allah SWT. Aamiin ya rabbal Al-Amin,” ucap Fauziah. (Cr)




219 Bacalon Kades di 13 Kecamatan Telah Usai Jalani MCU di RSUD Balaraja

Kabar6.com

Kabar6-Tahapan Medical Check Up (MCU) merupakan persyaratan yang harus dilalui oleh setiap Bacalon Kepala Desa dalam mengikuti pesta demokrasi Pilkades yang akan dilaksanakan secara serentak di 26 Kecamatan di Kabupaten Tangerang yang akan dihelat pada 4 Juli 2021 mendatang.

Sementara Medical Check Up (MCU) dimulai sejak 29 Maret sampai dengan 1 April 2021 dan dibagi di tiga Rumah sakit di Kabupaten Tangerang yaitu RSUD Pakuhaji, RSUD Tangerang dan RSUD Balaraja Kabupaten Tangerang.

Pelaksana pada Bidang Linmas Satpol PP Kabupaten Tangerang Acep Pudin dalam keterangannya mengatakan, Bacalon Kades pada 11 Desa di empat Kecamatan yang melaksanakan Pendaftaran MCU Pada hari Kamis, 1 April 2021 sebanyak 70 orang .

“Hari ini sebanyak 70 orang, namun untuk total keseluruhan Bakal Calon Kades yang sudah mengikuti MCU di RSUD Balaraja sebanyak 219 orang dari 13 Kecamatan di Kabupaten Tangerang,” ungkap Acep Pudin lewat keterangan yang diterima kabar6.com, Kamis (1/4/2021).

**Baca juga: Meski Pandemi, Astra Tol Tangerang-Merak Prediksi Lonjakan Kendaraan di Libur Paskah

Sementara tahapan pelaksanaan pemeriksaan Medical Check Up (MCU) Bakal Callon Kades meliputi, Pendaftaran, MCU, Laboratorium, EKG, Rontgen, Swab Antigen dan MMPI.

Berikut nama nama Bakal Calon Kepala Desa pada 11 Desa di 4 Kecamatan :

1. Kecamatan Sindang Jaya:
* Desa Badak Anom
1. Basthiab,
2. Sanwani,
3. Subro

* Desa Wanakerta
1. Saepul abdul rohman.
2. H. mohamad Solihin.
3. Saepudin.
4 . H Suryana.
5. Warsito.
6. M . Amdai Solihin.
7. Tumpang Sugiono.

2. Kecamatan Solear:
* Desa Pasanggrahan.
1. Sutarlan.
2 . Sidik.
3 . Agus Satyantoro.
4. Muhamad Nur.
5 . Madrais.

* Desa Munjul.
1. Johani.
2 . Ahmad Dahlan.
3 . Najamudin.
4 . Usup.
5 . Sumarhadi.
6. M. Ali Angga.
7. Sukmariah.
8. Wawan.
9. Fali Fardila.
10. Suharsoyo.
11 . Anih.
12 . Arma.
13 . A. Thong M.
14 . Badrudin.

3. Kecamatan Sukamulya.
* Desa Buniayu :
1. Hamdani.
2 . Asep Liliansyah.
3 . Agus.
4. Yakub.
5. Maman Suparman.
6. Jampang.
7. Rustandi.

* Desa Bunar :
1. M. Lukmanul Hakim.
2 .Samsudin SE.
3 . Amid.
4. Moch Syech Hasibuan.

* Desa Kubang :
1. Anita.
2. Sukarna.
3 . H. Haerudin.
4 . Endang Surtana.

4. Kecamatan Tigaraksa :
* Desa Pematang :
1. Suharna .
2 . Agus Salim.
3 . Eka Pratita Subhan.
4. Suhanah.
5. Sulaeman.

* Desa Cisereh:
1. Muhamad Kardi.
2. H.M Iskandar.
3. Muspiroh.
4. Yusa.
5. Anito.

* Desa Margasari :
1. Matoyib.
2. Ardawi.
3 . Rudi
4 . Adhe Junaedi.
5. Habibul Gaos.
6 . Rudianto.

* Desa Bantar panjang
1. Oding R.
2. Ahmad Ruhiyat.
3. Ujang.
4. Supriyadi.
5. Dahlia Rosdiana.
6. Jejen.
7. Tatang Lomri.(Han)




Penderita Gizi Buruk di Solear Tangerang Membaik, Tinggal Penanganan Kelainan Jantungnya

Kabar6.com

Kabar6- Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tobat Balaraja dr. Budiyanto mengatakan, kondisi Desi Deviyani bocah 10 tahun warga RT 01/04 Desa/Kecamatan Solear Kabupaten Tangerang yang mengalami pembengkakan akibat gizi buruk dan kelainan pada jantung keadaannya sudah berangsur membaik,

dr. Budiyanto mengingatkan, hanya saja pasien mengalami kelainan pada jantung sehingga perlu dilakukan tindakan dan penanganan oleh dokter spesialis penyakit jantung. Maka itu, akan diberi surat rujukan ke RS Harapan Kita di Jakarta.

“Sesuai laporan supervisi pagi ini (Senin 28/9/2020), kondisi pasien bernama Desi Deviyani sudah stabil, sesak nafas berkurang, keadaan umum membaik, in take makan bagus dan bisa dilanjut perawatannya di rumah,” terang dr Budiyanto saat dihubungi kabar6.com, Senin (28/9/2020).

Namun pasien yang dirujuk sejak (24/9/2020) ke RSUD Tobat Balaraja Kabupaten Tangerang itu mengalami kelainan pada jantung yang sifatnya khronis. Jadi, kata dr Budiyanto, itu perlu penanganan yang lebih ekspert di bidangnya.

**Baca juga: Penerobos Ponpes Al-Istiqlaliyyah Milik Abuya Uci, Kembali Dibawa ke Mapolsek Pasar Kemis.

“Namun begitu, hal ini tergantung juga pada keluarga pasien. Apakah mereka mau lanjut dan mau dirujuk terkait kelainan jantung itu, Semua itu dipersilahkan pada keluarga pasien,” tuntas dr Budiyanto. (cr)