1

Perumahan Maharta di Tangsel Masih Dikepung Banjir, Rencana Tambah 2 Pompa

Kabar6-Perumahan Pondok Maharta, Pondok Kacang Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masih rawan dikepung banjir. Kepala dinas sumber daya air setempat, Robby Cahyadi sebelumnya bilang wilayah tersebut bakal bebas banjir.

Banjir terakhir pada Rabu, 14 Februari 2024 kemarin bertepatan dengan hari penyoblosan Pemilu serentak. Sebanyak 14 tempat pemungutan suara harus digelar pemungutan suara susulan karena terendam banjir.

“Sekarang tujuh pompa yang kita pasang di wilayah Maharta ini. Mungkin nanti kita tambah dua lagi,” kata Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie di TPS 74 menjawab pertanyaan kabar6.com, Minggu (18/2/2024).

**Baca Juga: Lebak Ditunjuk Jadi Pilot Project Implementasi Posyandu sebagai Lembaga Kemasyarakatan Desa

Ia bersama forum komunikasi pimpinan daerah meninjau pemungutan suara susulan di sekitar perumahan Pondok Maharta.

Benyamin jelaskan, beberapa titik rawan banjir juga bakal dilakukan peninggian tanggul. Banjir yang terjadi saat hari H pemilu kemarin juga mungkin kiriman dari daerah hulu.

“Karena arus air sih lancar ya. Seperti itu,” jelasnya. Benyamin bersama Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan sempat keliling perumahan warga.

Kepala daerah tersebut melihat langsung titik-titik lokasi banjir yang terjadi pada hari penyoblosan kemarin.(yud)




33 Titik Rawan Banjir, KPU Tangsel: Sekolah Boleh Dijadikan TPS

Kabar6-Badan Penanggulangan Bencana Daerah telah petakan ada 33 titik rawan banjir di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Komisi Pemilihan Umum setempat kini sedang menyusun titik koordinat tempat pemungutan suara (TPS).

“Ketika hujan kan ada sekian titik tuh yang berpotensi banjir, maka di situ TPS harus ada, tapi jaraknya misalnya harus lebih jauh dari titik itu bergeser dikit,” kata Ketua KPU Kota Tangsel, M Taufik Mizan di Serpong, Selasa (19/12/2023).

Menurutnya, jika terjadi kedaruratan maka lembaga penyelenggara pemilu sudah berkoordinasi dengan dinas pendidikan Kota Tangsel. Area gedung sekolah boleh dijadikan untuk TPS.

Taufik bilang, bila saat pemungutan suara diguyur hujan lebat dan area sekitar terjadi genangan maka dapat dihentikan sementara. Kelompok panitia pemungutan suara (KPPS) pindahkan ke lokasi lain untuk melanjutkan pencoblosan.

**Baca Juga: Penanganan Kasus Dugaan Korupsi Mantan Direktur PT SBM Masih Mandeg di Polres Serang

“Maka alternatifnya adalah KPPS harus pinter mencari lokasi kalau seandainya terjadi banjir paling PSL namanya pemilih suara lanjutan,” terangnya.

“Kita cek misalkan kecamatan mana kelurahan mana yang kita turunkan ke PPK dan PPS untuk mencermatkan akhir, apakah disitu masih ada tps atau kemungkinan sebelum kejadian pindah kemana,” tambah Taufik.

Diketahui, dalam Pemilu di Kota Tangsel pada 14 Februari 2024 mendatang, jumlah sebaran TPS sebanyak 3.824.

Sementara jumlah daftar pemilih tetap
Pemilu 2024 di Kota Tangsel sebanyak 1.022.237 orang. Terdiri dari 501.755 laki-laki dan 520.482 perempuan.(yud)




BPBD Catat 12 Kecamatan di Kabupaten Tangerang Rawan Banjir

Kabar6.com

Kabar6-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang mencatat sebanyak 12 kecamatan kerap dilanda banjir. Masyarakat sekitar diimbau waspada karena puncak curah hujan diprediksi sampai Januari mendatang.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat mengatakan, telah mengidentifikasi setiap kecamatan yang selalu terdampak banjir. Terdiri dari Kelapa Dua, Pasar Kemis, Tigaraksa, Cikupa, Teluknaga, Pakuhaji, Kronjo, Kresek, Gunung Kaler, Mekar Baru, Jayanti.

“Untuk yang banjir itu di setiap kecamatan ada seperti di 12 kecamatan yang sudah kita catat,” ungkapnya kepada kabar6.com di Tigaraksa, Selasa (1/11/2022)

Ujat menerangkan, tugas BPBD adalah mengantisipasi adanya bencana alam seperti banjir dan air rob. Sebab fenomena alam yang sering terjadi di Kabupaten Tangerang banjir.

**Baca juga:BPBD Kabupaten Tangerang Sebut Prediksi Puncak Hujan Sampai Januari

“Dengan kesiapsiagaan untuk melaksanakan gelar pasukan atau apel siaga,” terangnya.

Ujat sebutkan, ada tiga daerah aliran sungai di Kabupaten Tangerang yang kerap meluap hingga genangi pemukiman warga sekitar. Yakni, di Sungai Cisadane; Kali Cirarab; dan Kali Cidurian.

“Lebih dari 7 kecamatan yang rawan banjir, ada yang lupan kali yang terlintas air, dan ada juga yang menggenang berhari hari,” tukasnya. (Rez)




Wali Kota Benyamin Sebut 30 Titik Rawan Banjir di Tangsel

Kabar6.com

Kabar6-Titik rawan banjir di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bertambah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat pada awal bulan ini menyebutkan kepada kabar6-com titik rawan banyak tersebar di 17 lokasi.

“Ada kurang lebih 30 titik banjir dan genangan air,” ungkap Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie di kantornya, Jalan Raya Maruga Nomor 1, Serua, Kecamatan Ciputat, Kamis (28/10/2021).

Menurutnya, hal di atas diketahui dari hasil rapat koordinasi teknis dengan organisasi perangkat daerah terkait belum lama ini. Benyamin perintahkan semua jajarannya agar waspada banjir.

Ia menyebutkan, titik rawan banjir antara lain di perumahan Pondok Maharta, Kampung Bulak, Kecamatan Pondok Aren. Kemudian juga di perumahan Kayu Gede, Kecamatan Serpong Utara dan lain sebagainya.

“BPBD juga sudah kami siapkan, Damkar juga sudah kami siapkan. Mudah mudahan sih enggak ada (musibah) sih gitu,” terang Benyamin.

**Baca juga: Pengurus DPD KNPI Tangsel Dilantik, Ketua: Kami Tak Ingin Terpecah Belah

Dia mengaku, jajaran dinas teknis segera melakukan perbaikan saluran air di titik -titik lokasi banjir. Agar ancaman banjir yang mengancam warga Tangsel tidak sampai terjadi.

“Itu sudah sejak awal. Pertanghan tahun anggaran ini sudah kami kebut banget (perbaikan saluran) deh,” tambah Benyamin.(yud)




Masuk Musim Hujan, BPBD Tangsel: Kurang Lebih Ada 17 Titik Rawan Banjir

Kabar6.com

Kabar6-Masuk musim hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sudah melakukan pemetaan terhadap puluhan titik rawan banjir.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangsel, Chaerudin menerangkan, untuk saat ini ada kurang lebih 17 titik yang berpotensi terjadi nya banjir di musim penghujan ini.

“Ada di beberapa kecamatan, seperti Pondok Aren, Ciputat, Pamulang, Setu terutama ada rawan longsor,” ujarnya kepada Kabar6.com, ditulis (2/10/2021).

**Baca juga: Prakiraan Curah Hujan di Tangsel, BMKG: Waspadai Genangan

Untuk saat ini, Chaerudin menerangkan, pihaknya telah melakukan monitoring dilapangan, selalu siaga dan mengantisipasi titik rawan banjir di Kota Tangsel.

“Ya untuk saat ini sudah monitoring di lapangan, siap siaga tetap dilakukan, mengantisipasi titik rawan banjir yah di Kota Tangsel,” tutupnya.(eka)




Ini 11 Titik Rawan Banjir di Tangsel Plus Pemicunya

Kabar6.com

Kabar6-Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melansir titik-titik lokasi rawan banjir. Sejumlah lokasi ini kerap banjir jika intensitas curah hujan terus meningkat akibat cuaca ekstrem.

“Yang saya ketahui ada 11 titik rawan banjir,” ungkap pelaksana tugas Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Urip Supriyatna kepada kabar6.com, Jum’at (19/2/2021).

Pertama, di perumahan Pesona Serpong, Kecamatan Serpong akibat luapan kali Cisadane. Kemudian di Kampung Jati, Buaran, Kecamatan Serpong, banjir biasanya dipicu aliran Kali Angke meluap.

Ketiga di depan Pusdiklantas, Kecamatan Serpong, akibat drainase dan berkurangnya daerah resapan air. Di Kecamatan Pondok Aren banjir biasanya merendam perum Pondok Safari Indah karena drainase segimentasi.

Dilanjutkan pada perumahan Pondok Kacang Prima akibat luapan Kali Ciputat. Perumahan Pondok Maharta luapan kali Ciputat. Kampung Bulak banjir dipicu luapan kali Ciputat.

Titik rawan banjir kedelapan, papar Urip, di perumahan Pondok Payung Mas, Kecamatan Ciputat, akibat luapan Kali Ciputat. Genangan air jika hujan deras juga biasa terjadi di Tembok Bolong Rempoa, Jalan Flamboyan, Kecamatan Ciputat Timur.

**Baca juga: LAPAN: Waspada Cuaca Ekstrem Picu Banjir di Tangerang

Banjir di Kecamatan Pamulang kerap terjadi di perumahan BPI akibat drainase segimentasi, serta di perumahan Lembah Pinus akibat drainase aliran ke
Kali buangan segimentasi.

“Sampai siang ini dari monitoring Tim Reaksi Cepat di tujuh wilayah kecamatan banjir nihil,” kata Urip.(yud)




Kota Serang Rawan Banjir Dan Longsor

kabar6.com

Kabar6 – BMKG telah memprediksi Pulau Jawa siaga banjir, karena hujan lebat hampir disemua wilayah. Kota Serang sebagai Ibu Kota Banten, menyatakan siaga banjir dan longsor.

“Iya kami sudah melakukan pemetaan dan hasil analisis kami terdapat delapan titik banjir yang tersebar di beberapa kecamatan yang ada di Serang,” kata Ketua BPBD Kota Serang, Diat Hermawan, Rabu (10/02/2021).

Selain itu, juga pihaknya telah menyiapkan beberapa langkah antisipasi apabila sewaktu-waktu terjadi banjir yang besar di Kota Serang.

**Baca juga: Kerjasama Pengelolaan Sampah, Wali Kota Serang: Belum Ada Pembahasan Anggaran

Antisipasi tersebut dimulai dengan menyiapkan 17 personil TRC dan menyiapkan beberapa perahu karet, alat penyedot air dan alat yang lainnya.

“Intinya kami sudah siap apabila sewaktu-waktu terjadi bencana alam,” terangnya.

Berikut daftar rawan longsor di Kota Serang:
1) Perumahan Taman Graha Asri blok GM dan J2.

Kemudian daerah rawan banjir yakni;

1. Komplek. Ranou Estate Tahap I,RW/06 Kelurahan Panggung Jati, Kecamatan Taktakan.

2. Komplek. Untirta Permai RW. 03 Kelurahan Penancangan, Kec. Cipocok Jaya.

3. Cinanggung RT/RW 03/03, Kelurahan Kaligandu, Kecamatan Serang.

4. Komplek. Grand Sutera Kelurahan Penancangan, Kecamatan Serang.

5. Taman Widya Asri Tahap III, Kelurahan Panggung Jati, Kecamatan Taktakan.

6. Cikulur Jelawe RT/RW 4/04, Kelurahan Serang (depan arta bangunan), Kecamatan Serang.

7. Link.Pengampelan RT/RW 16/01 Kelurahan Pengampelan, Kecamatan Walantaka.

8. Kaujon Baru Kelurahan Serang, Kecamatan Serang (gang pesantren mawadah).(dhi)




Hadapi Penghujan, Bupati Zaki Tinjau Potensi Rawan Banjir di Kelapa Dua Tangerang

Kabar6.com

Kabar6-Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar meninjau lokasi yang menjadi potensi terjadinya kerawanan banjir di Kelurahan Bencongan Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten Tangerang, Senin (23/11/20). Bupati Zaki didampingi Kepala Dinas Bina Marga Sumber Daya Air (DBMSDA) Slamet Budhi dan juga Camat Kelapa Dua prima Saras Puspa serta Lurah Bencongan.

Bupati A. Zaki mengatakan kunjungannya adalah untuk melihat potensi banjir di Kelurahan Bencongan di tengah musim hujan saat ini. Karena curah hujan sudah mulai banyak dan sedang memasuki tahap awal musim penghujan.

“Hari ini saya kunjungan ke Bencongan Kecamatan kelapa dua, meninjau potensi-potensi kerawanan banjir yang nanti bisa menjadi masalah besar apabila tidak bisa kita tangani sekarang. Di sini memang rawan terjadinya banjir tahunan karena bukan saja menyangkut Kab. Tangerang, tapi juga wilayah kota Tangerang, dan kementerian PU PR,” Katanya.

Ia pun meminta agar Kadis Bina Marga untuk segera menindaklanjuti beberapa hal dan untuk sementara waktu pihaknya akan bekerja sama dengan TNI dalam rangka Karya Bakti untuk menormalisasi sungai yang ada di sini, kalau tidak bisa pakai alat berat mungkin dengan bantuan tenaga manusia artinya tapi kita coba meminimalisir terlebih dahulu.

Sementara itu Slamet Budi selaku kepala Dinas Bina Marga Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang yang turut serta mendampingi Bupati mengungkapkan pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat khususnya Kementerian PUPR.

**Baca juga: Warga Tak Mampu di Tigaraksa Belum Tersentuh Bantuan Pemerintah.

“Sesuai dengan arahan Pak Bupati Dinas Bina Marga akan melakukan upaya untuk menangani atau meminimalisir terjadinya banjir di wilayah Bencongan dengan berbagai macam upaya seperti normalisasi dan juga karya bhakti TNI,” tuturnya.

Menurutnya, diharapkan dengan usaha yang dilakukan oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat bisa meminimalisir terjadinya banjir apabila curah hujan semakin meningkat karena saat ini kita sudah memasuki musim penghujan dan harus mewaspadai musibah banjir. (tim k6)




Rawan Banjir, Tumpukan Sampah di Kali Angke Diangkuti

Kabar6.com

Kabar6-Sejumlah petugas gabungan mengangkuti tumpukan sampah di permukaan Kali Angke, Kota Tangerang Selatan. Tumpukan sampah bisa menyebabkan banjir jika curah hujan lebat turun mengguyur wilayah sekitar.

“Titik koordinat di Cendana Residence, Pondok Benda, Kecamatan Pamulang,” kata Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Kota Tangsel, Urip Supriyatna kepada kabar6.com, Senin (16/11/2020).

Berbagai tumpukan sampah seperti potongan bambu, batang pohon dan limbah rumah tangga tersangkut aliran air. Menurutnya, jika tak diangkut dapat menyebabkan banjir.

Menurutnya, daerah aliran Kali Angke yang rawan terjadi banjir antara lain Villa Pamulang, Reni Jaya. Di kawasan perumahan itu kerap tergenang banjir jika curah hujan meningkat.

**Baca juga: 23 Pejabat Pemkot Tangsel Positif Terpapar Corona

“Kami kerja bakti bersihkan sampah,” singkat Urip. Menurutnya, ada banyak instansi yang terlibat dalam kerja bakti pembersihan sampah.

Aparat TNI/Polri, relawan siaga bencana dan organisasi perangkat daerah di Kota Tangsel turun ke permukaan air Kali Angke untuk mengangkuti tumpukan sampah.(yud)




Dinas PUPR Petakan 321 Titik Rawan Banjir di Kota Tangerang

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang memetakan ada 321 titik rawan banjir dan genangan di Kota Tangerang yang terus dioptimalkan penanggulangannya, pada 2020.

Kepala Dinas PUPR Kota Tangerang Decky Priambodo mengatakan, sebanyak 709 personel tim siaga banjir dikerahkan untuk melakukan langkah antisipasi dan penanganan banjir. Dalam mengantisipasi jika banjir terjadi di Kota Tangerang melalui Bidang Operasi dan Pemeliharan.

“Kita sudah membentuk tim siaga banjir di tiga wilayah yakni wilayah timur, tengah dan barat untuk mengantisipasi musim hujan yang diprediksi mulai Desember,” ujar Decky dalam keterangan tertulisnya, Jumat (22/10/2020).

Puncak hujannya, kata Decky, sebenarnya ada di Januari dan Februari. Namun di Desember karena ada fenomena La Nina, curah hujan akan meningkat. “Oktober ini juga sudah mulai sering hujan karena MGO atau pergerakan udara basah. Makanya, ini sedang kami antisipasi,” katanya.

Pihaknya telah menyiagakan tim siaga banjir terdiri dari Seksi Operasi dan Pemeliharaan Drainase (OP Drainase), Operasi dan Pemeliharaan Jalan (OP Jalan) serta Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air (OP SDA) dengan menurunkan 709 personel dan dibantu UPT Jalan dan Tata Air Wilayah Timur, Barat dan Tengah.

“Seksi OP Drainase akan menangani genangan- genangan di perumahan dan permukiman, OP SDA melakukan siaga dengan pompa-pompa banjir di perumahan dan penanggulangan turap atau tanggul sungai yang rusak,” katanya.

**Baca juga: Peringati HUT ke-56, Golkar Kota Tangerang Ziarah ke Makam Pahlawan Taruna.

Adapun sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan tersebut antara lain pompa banjir sejumlah 273 unit (104 pompa listrik, 8 unit pompa berjalan, 4 unit mobil pompa, 63 pompa diesel, dan 94 rumah pompa) yang disiagakan untuk skala perumahan dan skala kawasan. Selain itu kita menyiapkan juga material banjiran yakni Sand Bag, Bronjong, Batu Kali. (oke)