1

Reaksi yang Dialami Tenaga Kesehatan di Lebak Usai Disuntik Vaksin Covid-19: Pusing hingga Muntah

Kabar6.com

Kabar6-Tenaga kesehatan (Nakes) di puluhan fasilitas kesehatan (Faskes) di Kabupaten Lebak telah menerima suntikan vaksin Covid-19 buatan Sinovac. Vaksinasi kepada nakes di Lebak dimulai pada Senin (25/1/2021).

Sejumlah nakes, diakui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak mengalami berbagai reaksi dan keluhan usai disuntikan vaksin. Reaksi tersebut muncul baik pada saat masa observasi sesaat setelah vaksin diterima maupun setelah melewati masa observasi.

Namun menurut Kepala Dinkes Lebak Triyatno Supiono, reaksi dan gejala yang dirasakan tersebut merupakan gejalan ringan yang tidak mengkhawatirkan.

“Gejala-gejala (Pasca vaksinasi) ada yang dialami oleh tenaga kesehatan, tetapi itu gejala ringan. Ya ada yang pusing mual lalu ada yang muntah juga, tapi selama di observasi 30 menit itu sudah pulih kembali,” ungkap Triyatno, Sabtu (30/1/2021).

Meski pada tahap pertama vaksin ditujukan bagi nakes, Triyatno memastikan bahwa pelayanan di fasilitas kesehatan tidak akan terganggu.

**Baca juga: Kemenag Lebak soal Penggelembungan Data Siswa: Gak Mungkin

“Masing-masing puskesmas, klinik dan rumah sakit memiliki target berapa orang yang divaksin per hari. Mudah-mudahan proses vaksinasi seluruh tenaga kesehatan bisa selesai lebih cepat,” katanya.(Nda)




5 Tanda Perubahan Fisik untuk Kenali Gejala Stres pada Diri Anda

Kabar6-Stres adalah reaksi tubuh yang muncul saat seseorang menghadapi ancaman, tekanan, atau suatu perubahan. Stres juga dapat terjadi karena situasi atau pikiran yang membuat seseorang merasa putus asa, gugup, marah, atau bersemangat.

Situasi tersebut akan memicu respon tubuh, baik secara fisik ataupun mental. Respon tubuh terhadap stres dapat berupa napas dan detak jantung menjadi cepat, otot menjadi kaku, dan tekanan darah meningkat.

Bagaimana mengetahui Anda atau orang terdekat tengah mengalami stres? Melansir beautynesia, berikut lima tanda perubahan fisik yang terjadi akibat stres:

1. Merasa selalu sulit tidur
Salah satu pertanda seseorang mengalami stres adalah merasa sulit tidur. Hal ini karena seseorang mengalami gejolak perasaan yang tidak tenang hingga berpengaruh pada pikirannya.

Ketika mencoba untuk tidur, seseorang justru akan merasakan ketidaknyamanan, bahkan tidur pun merasa tak nyenyak. Tidak hanya itu, rasa kantuk kerap tak kunjung datang.

2. Muncul keringat berlebih
Bukan karena cuaca panas atau olahraga yang dilakukan, keringat tersebut muncul ketika seseorang merasa pusing. Gejala ini juga dihadapi dengan perasaan bersalah maupun mengeluarkan emosi yang terpendam.

3. Rambut rontok
Bukan karena pemilihan produk shampo maupun hair treatment yang kurang tepat. Jika rambut Anda rontok terlalu sering, bahkan dalam jumlah yang banyak, maka hal tersebut merupakan salah satu tanda jika Anda mengalami stres. ** Baca juga: 4 Hal yang Jangan Dilakukan Saat Diet Agar Tubuh Tidak ‘Rusak’

4. Perut merasa mual dan dada terasa nyeri
Tanda fisik lainnya yang menunjukan bahwa seseorang mengalami stres adalah permukaan perut merasa mual serta dada merasa nyeri seperti tersesak. Tanda stres ini dapat mengakibatkan sesorang merasa mual, maag, bahkan asam lambung meningkat.

5. Kepala terasa sangat pusing
Tanda lain yang paling banyak dialami seseorang ketika mengalami stres adalah sakit kepala dan merasa sangat pusing. Jika Anda meredakan rasa sakit kepala dengan minum obat, tetapi hasilnya tetap saja tak membaik, maka segeralah berkonsultasi ke pihak medis terkait untuk menindak lanjuti gejala yang dirasakan.

Peka terhadap perubahan yang dialami atau dirasakan tubuh membuat Anda dapat segera mencari solusi terbaik untuk meminimalisir stres.(ilj/bbs)




Cari Tahu Penyebab Kepala Pusing Saat Baru Bangun Tidur

Kabar6-Seringkali Anda mengalami kepala pusing saat bangun tidur, sehingga membuat aktivitas harian menjadi sedikit terhambat. Terkadang, sakit kepala terjadi begitu saja dan Anda tidak mengalaminya lagi.

Namun jika Anda sering mengalami nyeri kepala di pagi hari, mungkin ada penyebab khusus yang juga berarti mungkin ada cara untuk mencegahnya. Melansir Womantalk, apa sih penyebab kepala pusing saat baru bangun tidur?

1. Anda mengertakkan gigi saat tidur
Menggeretakkan gigi dapat menyebabkan ketegangan pada sendi temporomandibular, yang menghubungkan rahang bawah ke tengkorak di depan telinga, dan juga dapat menyebabkan perubahan posisi rahang Anda.

Menurut Dr. Amit Sachdev, M.D.dari Michigan State University, gerakan tersebut menyebabkan ketegangan, yang bisa memicu sakit kepala. Jika Anda menduga bahwa sakit kepala di pagi hari disebabkan oleh gertakan gigi, bicarakan dengan dokter tentang langkah-langkah berikutnya, yang dapat termasuk mengenakan pelindung gigi di malam hari.

2. Konsumsi kopi berlebihan
Dr. Sachdev mengatakab, kafein dapat memengaruhi aliran darah ke otak, dan jika sepanjang hari Anda mengonsumsi cukup banyak kopi, itu dapat menyebabkan efek samping neurologis yang mirip dengan minum alkohol. Untuk mengurangi sakit kepala akibat kafein, hindari kafein di sore hari menjelang malam.

3. Menderita migrain
“Waktu paling umum munculnya migrain adalah antara pukul 04.00 dan 09.00,” jelas Jennifer Kriegler, M.D.,. Mengapa demikian? Selama waktu itu, tubuh Anda cenderung menghasilkan lebih sedikit endorfin dan enkephalins, yang merupakan pembunuh rasa sakit alami, daripada pada waktu lain.

Menurut National Headache Foundation, adrenalin juga dilepaskan dalam jumlah yang lebih tinggi selama dini hari. Karena adrenalin mempengaruhi tekanan darah dan regulasi pelebaran atau kontraksi pembuluh darah, hal itu bisa memicu migrain.

Diketahui, migrain seringkali genetis, artinya tidak banyak yang dapat Anda lakukan untuk mengontrol apakah Anda mendapatkannya atau tidak, tetapi Anda dapat mengelolanya.

Jika Anda mengalami migrain, maka istirahat, kompres menggunakan es, dan bermeditasi dapat membantu. Namun, jika rasa sakit sudah tak tertahankan, sebaiknya konsultasi ke dokter.

4. Mengalami sleep apnea
Sleep apnea, kondisi kesehatan yang berpotensi serius, menyebabkan orang berulangkali berhenti bernapas saat mereka tidur, dapat menyebabkan Anda terbangun dengan kepala pusing.

Sakit kepala disebabkan oleh kekurangan oksigen dan peningkatan tekanan yang dapat berkembang di kepala Anda karena kondisi tersebut. ** Baca juga: Warna Pakaian Bisa Cerminkan Mood Seseorang?

Jadi, kenali penyebab Anda mengalami pusing saat baru bangun tidur, agar dapat diberikan solusi yang tepat.(ilj/bbs)




Hindari 4 Hal yang Picu Sering Pusing di Pagi Hari

Kabar6-Pagi hari saat bangun tidur, tubuh tentu terasa bugar dan siap beraktivitas kembali. Tapi, bagaimana bila yang terjadi adalah sebaliknya, tubuh justru terasa lebih lelah dan kepala menjadi pusing?

Ya, pusing yang muncul di pagi hari dapat memicu mood Anda rusak di pagi hari. Menurut pakar, melansir womantalk, ada sejumlah hal yang menyebabkan Anda merasa pusing di pagi hari. Apa sajakah itu?

1. Konsumsi alkohol sebelum tidur
Bagi sebagian orang, minum alkohol sudah menjadi rutinitas untuk membantu agar cepat tidur. Meskipun alkohol dapat membantu seseorang tertidur lebih mudah, kebiasan itu dapat menyebabkan gangguan pada siklus tidur.

Misalnya, ketika seseorang sudah tidur selama delapan jam, ia masih merasa kurang tidur cukup dibandingkan dengan mereka yang tidak meminum alkohol sebelum tidur, dan mengalami pusing di pagi hari.

2. Minum obat
Bila Anda mengonsumsi obat-obatan tertentu sebelum tidur, memang kerap sekali membuat efek pening di pagi hari. Contohnya, obat-obatan yang mempermudah tidur. Kandungan antihistamines pada obat tersebut yang membuat Anda merasa tidak nyaman di pagi hari.

3. Cahaya kamar tidur yang terlalu terang
Jika Anda tidak minum alkohol atau obat sebelum tidur, tetapi tetap merasa masih pusing di pagi hari. Itu mungkin bisa disebabkan dari cahaya pada kamar tidur Anda terlalu terang.

Menurut pakar, ruangan dengan pencahayaan yang terang masih tetap memengaruhi tubuh walau dengan mata yang tertutup. ** Baca juga: Wajarkah Badan Terasa Pegal Usai Olahraga?

4. Menonton televisi sebelum tidur
Menonton televisi sebelum tidur dapat menyebabkan Anda merasa pusing setelah terbangun dari tidur. Ini disebabkan dari cahaya dari layar televisi.

Yuk, tinggalkan empat kebiasaan tadi jelang tidur, agar Anda bangun dengan tubuh segar keesokan harinya.(ilj/bbs)




Pusing Saat Bangun Tidur, Apa Penyebabnya?

Kabar6-Tidur menjadi kegiatan yang sangat penting bagi tubuh, otak, dan kesehatan mental. Dengan demikian, saat bangun tidur Anda akan merasa bugar dan fit kembali.

Di sisi lain, seringkali kita merasa pusing saat bangun tidur. Jika hal ini terjadi sesekali, kondisi tersebut tidaklah berbahaya. Namun apa jadinya apabila hal ini terjadi secara berulang? Kemungkinan merupakan tanda masalah kesehatan.

Lantas apa sebab kita bisa merasakan pusing saat baru saja bangun tidur? Melansir Kompas, ini beberapa kepala terasa pusing saat bangun tidur:

1. Dehidrasi
Seseorang yang dehidrasi di malam hari, saat bangun tidur rentan mengalami pusing. Selain pusing, tanda-tanda dehidrasi lainnya yaitu haus, kelelahan, sakit kepala, mulut dan bibir kering.

Dehidrasi di malam hari bisa dipengaruhi kekurangan cairan di siang hari, banyak berkeringat saat tidur, konsumsi alkohol berlebihan, muntah dan diare. Bisa juga terkena dehidrasi di malam hari karena konsumsi kafein berlebihan atau minum obat yang memicu buang air kecil berlebihan.

2. Tekanan darah turun
Tekanan darah seseorang bisa menurun tiba-tiba karena perubahan posisi dari berbaring ke berdiri, termasuk saat bangun tidur di pagi hari. Penurunan tekanan darah secara tiba-tiba ini disebut hipotensi postural atau ortostatik.

Gejala hipotensi postural di antaranya pusing, lingkungan sekitar terasa berputar-putar, penglihatan kabur, merasa ingin pingsan atau jatuh. Bagi orang yang mengalami hipotensi postural, disarankan untuk tidak langsung berdiri saat bangun tidur.

Sebaiknya lakukan ritual bangun tidur secara bertahap seperti membuka mata sampai fokus, duduk, baru beranjak dari tempat tidur.

3. Labirinitis
Labirinitis atau infeksi virus dan bakteri pada telinga bagian dalam bisa menyebabkan pusing. Infeksi ini bisa memicu peradangan di struktur halus telinga bagian dalam atau labirin.

Diketahui, labirin memainkan peran penting bagi koordinasi tubuh, karena bisa menjaga keseimbangan seseorang. Labirinitis membuat penderitanya sulit berdiri tegak, terutama saat bangun dari tempat tidur.

Gejala labirinitis di antaranya sakit telinga, sakit kepala, ada denging di telinga, penglihatan kabur, serta kondisi sekitar terasa berputar disertai mual atau muntah.

Labirinitis jamak disebabkan infeksi virus setelah pilek atau flu. Untuk mengatasi bangun tidur, kepala pusing sampai berputar karena labirinitis, kita bisa minta obat kepada dokter. Selain itu, jaga kondisi tubuh agar imun kuat dengan banyak istirahat dan minum banyak cairan.

4. Efek samping obat
Jenis obat tertentu dapat menyebabkan bangun tidur dalam kondisi pusing sampai berputar. Di antaranya antibiotik, diuretik, penghilang rasa sakit, anti-epilepsi, obat imunosupresan, antidepresan, antipsikotik, dan obat antiretroviral.

Orang yang selalu pusing sampai terasa berputar saat bangun tidur di pagi hari setelah minum obat perlu berkonsultasi kepada dokter. Diskusikan untuk mencari solusinya, bisa dengan mengubah dosis atau mencari obat sejenis yang minim efek samping.

5. Sleep apnea obstruktif
Gangguan tidur sleep apnea obstruktif bisa menyebabkan pusing di pagi hari. Masalah ini bisa timbul saat pernapasan terganggu atau enggak lancar saat tidur. Sleep apnea bikin susah tidur dan bisa memengaruhi kadar oksigen dalam darah. ** Baca juga: Jika Dikonsumsi Berlebihan, 4 Makanan Ini Bisa Turunkan Kepadatan Tulang

Gejala sleep apnea obstruktif di antaranya:
a. Mendengkur keras dan terengah-engah saat tidur
b. Sering buang air kecil di malam hari
c. Mulut kering dan pusing di pagi hari
d. Susah konsentrasi dan ada masalah memori
e. Kelelahan yang berlebihan di siang hari

Dalam jangka panjang, sleep apnea bisa meningkatkan risiko penyakit kronis seperti masalah jantung, diabetes, dan asma. Penderita sleep apnea perlu mendapatkan bantuan medis.(ilj/bbs)




Mengapa Sering Sakit Kepala Usai Konsumsi Makanan Bersantan?

Kabar6-Sebagian makanan diolah memakai santan. Meskipun rasanya gurih dan lezat, banyak orang mengeluhkan pusing dan sakit kepala setelah mengonsumsi makanan bersantan. Biasanya, mereka akan merasa berat pada bagian belakang kepala atau leher.

Apakah ini pertanda mereka memiliki masalah pada kadar kolesterolnya? Melansir Beautynesia, kondisi ini biasanya dikaitkan dengan beberapa faktor yaitu:

1. Memiliki riwayat keluarga dengan kolesterol atau darah tinggi
2. Memiliki berat badan yang berlebih (obesitas)
3. Memiliki kebiasaan merokok (berlaku juga untuk perokok pasif)
4. Kurang aktivitas fisik atau jarang berolahraga
5. Usia yang sudah lanjut

Apabila hal ini terjadi pada, Anda perlu segera memeriksakan diri pada dokter. Biasanya akan dilakukan beberapa tindakan berupa tes darah untuk mengetahui kadar kolesterol serta kondisi kesehatan secara menyeluruh.

Nah, jika ditemukan bahwa pusing dan sakit kepala yang dialami memang disebabkan oleh tekanan darah tinggi dan kolesterol, Anda dapat melakukan beberapa hal untuk mencegah hal ini terjadi lagi.

Pertama, cobalah untuk menghindari mengonsumsi makanan bersantan terlalu banyak agar kadar tekanan darah dan kolesterol tetap normal. Selain itu, pertimbangkan untuk mengonsumsi obat untuk darah tinggi atau kolesterol tinggi secara teratur sebelum menyantap makanan bersantan. ** Baca juga: Diet Sering Gagal, Mungkin Minuman Favorit Anda yang Jadi Penyebabnya

Selanjutnya, jalani pola hidup sehat dengan berhenti merokok, olahraga teratur dan istirahat yang cukup. Jangan lupa, perbanyak pula asupan air putih saat mengonsumsi makanan bersantan.(ilj/bbs)




Bahaya, Buka Puasa Langsung Merokok

Kabar6-Selain minum dan makan, banyak orang yang berbuka puasa dengan langsung merokok. Padahal, kebiasaan tersebut tidak disarankan dari segi kesehatan. Mengapa demikian?

Rokok, melansir She, mengandung 4.000 bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh. Bahan kimia tersebut antara lain adalah nikotin, tar, karbon monoksida, gas oksidan, dan benzene. Bahan-bahan itu dapat meningkatkan radikal bebas di dalam tubuh. Merokok saat berbuka, dapat mengurangi nafsu makan.

Tidak hanya itu, merokok dalam kondisi perut kosong berpotensi menimbulkan mual dan muntah-muntah. Bahkan, cenderung menyebabkan kepala pusing. Kondisi ini karena kandungan berbahaya rokok akan semakin mudah diserap tubuh ketika perut kosong.

Padahal, saat itu tubuh perlu asupan cairan, glukosa, dan oksigen. Masuknya zat-zat itu dapat mengganggu aliran peredaran darah. Akibatnya, tubuh tak bisa memperoleh asupan yang memadai setelah berbuka puasa.

Efek nikotin yang langsung masuk ke otak inilah yang menyebabkan sakit kepala. Bahkan, merokok saat berbuka puasa juga memiliki efek berbahaya yang lebih besar pada sistem saraf dan paru dibandingkan merokok saat hari biasa. ** Baca juga: 5 Masalah Pencernaan yang Sering Terjadi Selama Puasa

Untuk itu, sebagai bagian hidup sehat, tak ada salahnya menjadikan Ramadan sebagai momen untuk mengurangi aktivitas merokok. Atau mungkin menjadi awal untuk menghentikan kegiatan merokok.(ilj/bbs)




Bukan Air Es, Ada 6 Makanan dan Minuman yang Bisa Hilangkan Rasa Pedas

Kabar6-Makanan pedas menjadi pilihan favorit banyak orang, karena efeknya membuat ‘melek’, terlebih saat dilanda kantuk. Level pedas tiap orang tentu saja berbeda, tergantung selera.

Nah, saat lidah terasa ‘terbakar’ karena rasa pedas, banyak orang yang mengatasinya dengan minum air es. Padahal, minum air es tidak membantu meredakan rasa pedas lho. Bagaimana solusinya? Melansir beberapa sumber, berikut enam makanan dan minuman yang bisa jadi penghilang rasa pedas:

1. Produk susu
Selain susu, produk seperti yoghurt dan keju dapat menghilangkan rasa pedas karena kandungan lemak dalam produk susu dapat menetralkan rasa panas dalam mulut.

2. Gula
Taburkan atau hamburkan gula pada lidah lalu hisap selama 30 detik, kemudian gula akan menyerap rasa pedas dalam mulut.

3. Nasi
Makan nasi sekira dua sendok makan saat Anda merasa kepedasan. Butiran nasi dapat menarik rasa pedas di mulut.

4. Jeruk nipis
Hisap potongan jeruk nipis yang dipercaya dapat mendinginkan lidah saat terasa terbakar. ** Baca juga: Konsumsi Sayur Kangkung Bikin Mengantuk?

5. Selai kacang
Sama seperti produk susu, selai kacang mengandung lemak yang dapat ‘mendinginkan’ rasa pedas di mulut. Makan selai kacang juga dapat membantu menetralkan rasa pedas.

6. Jus buah
Kepala terasa pusing adalah efek dari makan pedas, yang dapat membuat Anda mengalami dehidrasi. Untuk mengatasinya, segera minum jus buah untuk menetralkan pedas dan meredakan pusing di kepala.

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Sakit Kepala Usai Minum Kopi, Apa Penyebabnya?

Kabar6-Apakah Anda termasuk orang yang sering mengalami sakit kepala setiap kali minum kopi atau teh? Padahal di sisi lain, kafein merupakan salah satu pengobatan untuk sakit kepala dan migrain. Bagaimana kondisi ini bisa terjadi?

Pada dasarnya, kafein sering digunakan dalam berbagai jenis obat sakit kepala untuk mengatasi sakit kepala berat dan migrain. Namun, mengurangi atau berhenti mengonsumsi kafein juga dapat membuat Anda mengalami sakit kepala. Disebutkan, kafein tampaknya dapat membantu mengatasi sakit kepala dan migrain.

Dengan menambahkan sekira 130 mg kafein ke dalam obat anti nyeri, melansir Everydayhealth, maka obat tersebut dapat membantu mengatasi sakit kepala hingga 40 persen. Jadi, banyak orang mengonsumsi minuman berkafein seperti kopi, teh, dan minuman bersoda untuk membantu mengatasi nyeri kepala.

Tapi, hingga saat ini para ahli masih belum menemukan bagaimana cara dan mengapa kafein dapat membantu mengurangi sakit kepala.

Para ahli menduga, kafein memiliki efek stimulan, yang akan menyebabkan pembuluh darah melebar atau berelaksasi sehingga dapat mengurangi keluhan nyeri kepala.

Di sisi lain, jika Anda pernah mencoba mengurangi jumlah kafein yang dikonsumsi, maka Anda mungkin akan mengalami sakit kepala setelah mengonsumsi minuman berkafein. Hal ini biasanya tidak akan terjadi bila Anda hanya mengkonsumsi satu gelas kopi atau kurang setiap harinya dan memutuskan untuk berhenti.

Bagi sebagian besar orang, gejala putus kafein biasanya tidak akan terjadi kecuali bila mereka telah terbiasa mengonsumsi sekira 500 mg kafein setiap harinya (sekira lima gelas per hari).

Tidak peduli dari mana sumber kafein tersebut, yang penting adalah Anda mengonsumsi jumlah kafein yang hampir sama setiap harinya.

Jika Anda tiba-tiba tidak mengonsumsi kafein, maka Anda mungkin akan mengalami sakit kepala. Mengapa demikian? Hingga saat ini para ahli masih belum menemukan penyebabnya.

Kabar baiknya adalah efek ini biasanya hanya berlangsung sementara dan dalam waktu beberapa hari gejala putus kafein ini biasanya akan menghilang, sehingga Anda pun tidak lagi mengalami nyeri kepala. ** Baca juga: Rajin Membaca Miliki Sejumlah Efek Menguntungkan Bagi Kesehatan

Cara terbaik untuk meminimalisir terjadinya sakit kepala akibat gejala putus kafein adalah dengan mengurangi jumlah kafein yang Anda konsumsi secara perlahan, jangan mendadak.(ilj/bbs)




Haruskah Keramas Pakai Air Hangat Usai Kehujanan Agar Tidak Pusing?

Kabar6-Sebenarnya belum ada penelitian yang mengatakan bahwa hujan-hujanan bisa membuat Anda sakit, termasuk mengalami pusing atau sakit kepala. Namun para pakar kesehatan menduga, dinginnya air hujan yang mengenai kepala bisa menyebabkan suhu tubuh berubah secara mendadak.

Ketika terguyur air hujan, suhu tubuh yang cenderung panas akan ‘kaget’ terkena dingin. Nah, perubahan suhu tubuh secara tiba-tiba inilah yang dapat memicu sakit kepala atau flu.

Apabila ditelisik lebih dalam lagi, melansir hellosehat, cuaca dingin juga menyebabkan pembuluh darah jadi menyempit. Hal ini terjadi sebagai respon alamiah tubuh dalam mempertahankan panas supaya tubuh tidak kedinginan. Namun di sisi lain, penyempitan pembuluh darah tersebut juga mengakibatkan aliran darah yang mengandung oksigen ke seluruh tubuh jadi tidak lancar. Jika otak tidak mendapatkan cukup oksigen, Anda akan merasa pusing atau sakit kepala setelah hujan-hujanan.

Itulah kenapa banyak orang percaya bahwa keramas dengan air hangat bisa membantu mengatasi pusing setelah hujan-hujanan. Pasalnya, keramas dengan air hangat dapat membantu melebarkan pembuluh darah sehingga aliran oksigen jadi lebih lancar. Alhasil, Anda tidak lagi pusing atau terkena demam setelah hujan-hujanan.

Jadi bagi Anda yang sering merasa pusing setelah hujan-hujanan, tidak ada salahnya untuk keramas dengan air hangat. Tak hanya membantu meredakan pusing, keramas dengan air hangat juga dapat mengendurkan otot-otot tubuh yang tegang. Dengan begitu, tubuh Anda jadi lebih rileks, nyaman, dan bisa tidur lebih nyenyak.

Selain itu, buatlah secangkir teh hangat agar suhu tubuh Anda kembali normal. Beberapa jenis teh terbukti dapat membantu meringankan rasa nyeri di kepala, baik karena pusing, sakit kepala, atau sakit kepala sebelah sekalipun.

Hal yang tak kalah penting lagi, pastikan Anda mendapatkan cukup istirahat setiap harinya. Ingat, daya tahan tubuh Anda sedang menurun sehingga rentan terkena penyakit di musim hujan. ** Baca juga: Saat Banjir Ada 4 Penyakit Kulit yang Mengintai Anda

Semakin Anda kurang tidur, ditambah lagi sehabis hujan-hujanan, sistem kekebalan tubuh Anda tentu akan semakin menurun dan mudah terserang penyakit. Karena itu, segeralah istirahat dan hindari begadang agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari penyakit khas musim hujan.(ilj/bbs)