1

Buku Rusak, Perpustakaan di Massachusetts Izinkan Bayar Denda dengan Gambar Kucing

Kabar6-Perpustakaan Umum Worcester di, Amerika Serikat (AS), mengumumkan program bernama ‘March Meowness’, yaitu mengizinkan pengunjung yang menghilangkann atau merusakkan buku atau barang memakai gambar kucing.

Program yang berlangsung hingga akhir bulan ini, melansir Nytimes, memungkinkan pelanggan perpustakaan ‘membersihkan’ akun milik mereka dari denda jika menyerahkan foto atau gambar kucing sebagai pengganti uang tunai. “Bahkan jika Anda tidak memiliki kucing dalam hidup Anda, Anda masih bisa menggambar kucing,” kata Jason Homer, direktur eksekutif Perpustakaan Umum Worcester.

Homer menambahkan, “Bahkan jika itu adalah salah satu kucing besar, seperti harimau atau singa, dan kami akan sangat senang melihatnya.”

Pihak perpustakaan mengatakan, program tersebut terinspirasi ketika para petugas perpustakaan menyadari bahwa banyak pengunjung muda yang telah mengumpulkan denda yang cukup besar sejak dimulainya pandemi Covid-19. Disebutkan, lebih dari 400 akun telah dihapus dendanya dalam lima hari pertama di bulan ini.

Situs web perpustakaan mengklarifikasi bahwa program ini tidak terbatas pada gambar kucing. “Kami juga akan menerima kucing kehormatan, jadi Anda bisa menunjukkan foto atau gambar anjing, rakun, paus, kapibara, atau hewan lainnya,” demikian keterangan pada situs itu.(ilj/bbs)




Untuk ke-2 Kalinya dalam Sebulan, Perpustakaan Colorado Kembali Ditutup Karena Terkontaminasi Sabu

Kabar6-Para pejabat di Englewood, Denver, Kanada, menutup perpustakaan di kota itu setelah hasil tes menunjukkan bahwa kontaminasi methamphetamine di toilet perpustakaan melebihi ambang batas yang diizinkan di negara bagian itu.

Penutupan ini dilakukan kedua kalinya dalam satu bulan ini. “Sayangnya ini berada di atas ambang batas yang kami perkirakan,” kata Victor Rachael, Direktur Pekerjaan Umum Englewood. ** Baca juga: Polisi di AS Tangkap Seorang Ayah Setelah Anak Balitanya Acungkan Pistol

Pihak berwenag Kota Englewood, melansir npr, memutuskan untuk melakukan tes di perpustakaan itu setelah sebuah perpustakaan di dekat kampus Kota Boulder juga terkontaminasi methamphetamine. Perpustakaan di Boulder itu telah dibuka kembali, tetapi berencana untuk tetap mengunci toilet-toiletnya di masa mendatang.

Direktur Urusan Pertamanan, Christine Underhill, mengatakan telah melihat adanya peningkatan penggunaan narkoba, atau mendengar hal ini dari para pengguna perpustakaan. “Atau mungkin mencium bau-bauan di udara ketika mereka berada di toilet,” ujar Underhill.

Pejabat kesehatan mengungkapkan, residu methamphetamine dapat menimbulkan iritasi, menyebabkan gejala seperti tenggorokan gatal, hidung berair, dan mata merah. Tetapi paparan sekunder diyakini tidak menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang.(ilj/bbs)




Mewah! Penguasa Dubai Resmikan Perpustakaan Berbentuk Rak Buku Senilai Rp4 Triliun

Kabar6-Seorang penguasa Dubai bernama Syekh Mohammed bin Rashid al-Maktoum, meresmikan perpustakaan yang berbentuk seperti rak buku, yang biaya pembangunannya mencapai sekira Rp4 triliun.

Perpustakaan Mohammed bin Rashid berlantai tujuh ini, melansir Khaleejtimes, diharapkan dapat menjadi suar budaya baru di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). Di samping itu, keberadaan fasilitas megah ini pun bertujuan untuk memupuk budaya membaca di kalangan masyarakat.

“Hari ini, kami meluncurkan bangunan budaya dan intelektual untuk generasi baru kami, di mana kami ingin mempromosikan budaya membaca, menyebarkan pengetahuan, serta mendukung para peneliti dan ilmuwan. Tujuan kami adalah untuk menerangi pikiran manusia,” kata Syekh Mohammed saat mengunjungi perpustakaan tersebut.

Perpustakaan ini menampilkan lebih dari 1,1 juta koleksi buku cetak dan digital dalam Bahasa Arab dan bahasa asing, juga menyimpan lebih dari enam juta disertasi, 73 ribu lembar kertas musik, 75 ribu video, sekira 13 ribu artikel, serta lebih dari 5.000 jurnal cetak dan digital bersejarah dalam arsip yang meliputi 325 tahun.

Selain itu, perpustakaan Mohammed bin Rashid juga memiliki sekira 35 ribu surat kabar cetak dan digital dari seluruh dunia, serta hampir 500 koleksi langka. “Ekonomi membutuhkan pengetahuan, politik membutuhkan kebijaksanaan, bangsa-bangsa perlu belajar (dari sejarah), dan semua itu dapat ditemukan dalam buku,” kata Syekh Mohammed.

Ditambahkan, “Melalui perpustakaan ini, kami telah mengumpulkan jutaan buku untuk mengembangkan jalan kami, mengonsolidasikan identitas, budaya dan akar kami, dan menciptakan masa depan kami.”

Ketua Dewan Direksi Yayasan Perpustakaan Mohammed bin Rashid al-Maktoum, Mohammed al-Murr, mengatakan bahwa perpustakaan ini menjadi salah satu perpustakaan umum paling unik di Timur Tengah dan di seluruh dunia.

Sementara itu, fasilitas dalam perpustakaan dirancang dalam bentuk dudukan kayu dengan luas total 54 ribu meter persegi. Perpustakaan Mohammed bin Rashid memiliki sembilan perpustakaan khusus. ** Baca juga: Lebih dari 15 Ribu Domba Tenggelam di Laut Merah Saat Kapal dari Sudan ke Arab Saudi Terbalik

Kesembilan perpustakaan itu adalah Perpustakaan Umum, Perpustakaan Emirat, Perpustakaan Kalangan Muda Dewasa, Perpustakaan Anak-anak, Perpustakaan Koleksi Khusus, Perpustakaan Peta dan Atlas, Perpustakaan Media dan Seni, Perpustakaan Bisnis, dan Perpustakaan Berkala.

Selain buku saku, perpustakaan menyediakan akses ke berbagai e-book dan media digital lainnya, dan akses ke jutaan buku, sumber informasi, dan konten dari seluruh dunia.

Hal lain, fasilitas Perpustakaan Mohammed bin Rashid menggunakan teknologi terbaru dan kecerdasan buatan (AI), termasuk untuk penyimpanan otomatis dan sistem pengambilan buku elektronik, kios swalayan, laboratorium digitalisasi buku.

Canggihnya lagi, perpustakaan ini pun dilengkapi robot pintar untuk menjawab pertanyaan pengunjung, di samping penggunaan teknologi canggih lainnya. Perpustakaan Mohammed bin Rashid juga menjadi perpustakaan yang ramah lingkungan, karena 10 persen energinya dipasok lewat panel-panel surya yang dipasang di atap gedung.

Bangunannya dirancang untuk mengurangi konsumsi air hingga 50 persen.(ilj/bbs)




3 Buku Langka Ditemukan Tertutup Racun di Perpustakaan Denmark

Kabar6-Para ilmuwan menemukan tiga buah buku langka di perpustakaan University of Southern Denmark, berasal dari abad 16 dan 17 yang telah ditutupi oleh racun mematikan.

Analisis X-ray dari buku-buku yang dikoleksi oleh University of Southern Denmark itu, melansir skynews, mengungkapkan konsentrasi besar arsenik pada sampul buku itu. Buku tadi tengah dipelajari, karena sebelumnya telah ditemukan bahwa fragmen naskah abad pertengahan telah digunakan oleh penjilid buku untuk membuat sampulnya.

Dalam upaya mengidentifikasi teks-teks latin yang digunakan, para peneliti menemukan hurufnya sulit dibaca karena lapisan cat hijau yang tebal mengaburkan huruf-huruf. Studi tentang lapisan pigmen hijau ini mengungkapkannya sebagai kandungan arsenik, salah satu zat paling beracun di dunia.

“Saat kami menempatkan sinar X-ray di permukaan hijau kami melihat jumlah kandungan arsenik yang sangat tinggi,” terang Kaare Lund Rasmussen, seorang profesor di University of Southern Denmark.

Sangat mungkin itu diterapkan pada buku-buku untuk melindungi mereka dari serangga dan hama. Tiga volume buku itu sekarang telah disimpan dengan label berbahaya dalam lemari khusus. ** Baca juga: The Liger, Kucing Terbesar di Dunia yang Panjangnya Bisa Lebih dari 3 Meter

Pihak universitas berencana untuk menjadikan digital konten buku tersebut, untuk mengurangi setiap orang yang mau mempelajarinya menyentuh buku beracun itu.(ilj/bbs)




Senin, Layanan Perpustakaan Kabupaten Tangerang Dibuka Kembali

Kabar6.com

Kabar6- Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Tangerang akan membuka layanan perpustakaan pada Senin (8/6/2020 mendatang.

“Pelayanannya mulai Senin 8 Juni 2020 dengan menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, menyediakan hand sanitizer dan menjaga jarak,” ujar Pustakawan di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Tangerang Enjat Sudrajat saat dihubungi Kabar6.com, Sabtu (6/6/2020).

Kalau mulai dibuka kembali layanan perpustakaan sesua arahan Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Tangerang pada sebuah pertemuan bersama jajaran pejabat lain dan staf ASN yang diglear pada Jumat 5 Juni 2020.

Intinya, dasar penutupan layanan perpustakaan sesuai dengan Surat Edaran Bupati Tangerang dan pemberlakuan PSBB pertama.

Dikatakannya, Selama merebaknya wabah Covid19 di berbagai wilayah, khususnya di Kabupaten Tangerang, layanan perpustakaan ditutup sementara, hal itu dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan Covid19

**Baca juga: New Normal, Sekda Maesyal Tinjau Stadion Mini Ki Mauk.

Enjat menjelaskan, sebagai pengganti layanan selama Pandemi Covid19, perpustakaan memiliki layanan secara online.” Perpusnas dan perpusda di seluruh Indonesia ada layanan buku ekektronik iTangKab dan link e-book lainnya,” jelasnya

Ia berharap untuk kedepannya secara berangsur normal kembali layanan dan pengunjungnya banyak lagi. (CR)




PT Torabika Eka Semesta Bedah Perpustakaan SD Bitung Jaya 1

Kabar6.com

Kabar6-PT Torabika Eka Semesta menggelar kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) bedah perpustakaan di SD Bitung Jaya 1, di Jalan Raya Serang, KM 12, Desa Bitung, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang.

Manager Personalia PT Torabika Eka Semesta, Tedja Yudhono, mengatakan, bedah perpustakaan ini dilakukan dengan tujuan agar siswa siswi yang bersekolah di SD Bitung Jaya 1 ini bisa menambah wawasan dengan membaca buku di perpustakaan ini.

“Semoga dengan suasana dan kondisi yang baru dapat membuat siswa siswi menjadi betah untuk membaca dan menggali ilmu di perpustakaan ini,” kata Tedja, Kamis (4/6/2020).

Selain melakukan pembedahan terhadap bangunan perpustakaan, lanjut Tedja, pihaknya juga menyumbangkan sebanyak 121 buku untuk mengisi perpustakaan tersebut.

“Kami berikan juga buku-buki terbaik yang color full (penuh warna_red) sehingga anak-anak lebih tertarik membacanya, ditambah lagi situasi perpustakaan yang kami sulap senyaman mungkin bagi anak usia SD,” ujarnya.

Tedja menjelaskan, bedah perpustakaan ini dikerjakan dalam waktu lebih kurang dua minggu oleh lima orang pekerja yang merupakan karyawan PT Torabika Eka Semesta.

“Mereka yang mengerjakan juga karyawan kami yang memang memiliki kemampuan lebih dalam bidang bangunan,” jelasnya.

**Baca juga: BMKG: Waspada Potensi Banjir Rob di Tangerang Utara Sampai Sabtu.

Tedja berharap, CSR pada bidang pendidikan yang ke dua ini diharapkan dapat menumbuhkan minat baca pada anak-anak dan bengembangkan wawasan anak pada usia sekolah.

“Semoga kegiatan ini dapat berguna bagi siswa siswi SD Bitung Jaya agar saat diberikan tugas oleh guru mereka dapat menambah dan mencari jawabannya di tempat ini,” pungkasnya. (Vee)




Hal Unik Ini Hanya Bisa Ditemukan di Pantai Dubai

Kabar6-Mendengar nama ‘Dubai’, hal yang terbayang dalam benak kita adalah gemerlap kota dengan sejumlah gedung pencakar langit, serta tempat-tempat berkelas sekaligus mewah yang sungguh membuat lidah berdecak kagum.

Lihat saja, ada banyak mobil sport parkir di sisi jalan, barang-barang yang terbuat dari emas, hingga wahana-wahana spektakuler yang tidak akan ditemukan di belahan dunia ini.

Dan salah satunya, melansir Wowmenariknya, adalah keunikan yang hanya bisa ditemukan pada pantai-pantai Dubai. Apa sajakah itu?

1. Wi-Fi bertenaga surya
Jangan aneh bila Anda menemukan semacam alat yang menjulang ke atas di pesisir pantai Dubai. Itu adalah Wi-Fi bertenaga surya. Jadi pengunjung tidak akan kesulitan menemukan koneksi internet yang super kencang di pantai.

2. Pantai berbentuk unik
Di Dubai banyak pantai dengan aneka bentuk yang unik. Ya, pantai tersebut merupakan lahan buatan.

3. Perpustakaan
Pengunjung pantai bisa menikmati suasana pantai sambil membaca buku. Hal ini karena biasanya di sisi pantai sudah disediakan perpustakaan kecil dengan ratusan buku yang bisa bebas dibaca pengunjung.

4. Pantai ber-AC
Apabila berkunjung ke Hotel Palazzo Versace yang ada di dekat pantai, Anda akan merasakan pasir pantai yang sejuk. Hal itu bisa terjadi lantaran di sekitar pantai sudah dipasang pendingin alias AC.

5. Banyak unta
Unta banyak ditemukan berjalan-jalan di pantai Dubai. Jadi jangan heran apabila Anda sedang bersantai di Dubai, tiba-tiba ada unta melewat di depan. ** Baca juga: Dompet yang Hilang 14 Tahun Silam Kembali pada Pemiliknya dalam Kondisi Utuh

Unik, ya.(ilj/bbs)




Perpustakaan Digital Diluncurkan di Kabupaten Lebak

Kabar6.com

Kabar6-Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, berharap, kehadiran iPerpus Saidjah Adinda (IPSA) bisa meningkatkan minat baca masyarakat terutama kalangan pelajar.

iPerpus Saidjah Adinda merupakan perpustakaan digital hasil kerja sama Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diskerpus) dan PT Woolu Aksaramaya Jakarta. iPerpus dapat diunduh di Playstore.

“Selama ini kan perpustakaan adanya di TBM, di Saidjah Adinda itu kan terbatas. Dengan iPerpus, ada buku-buku yang enggak ada di perpustakaan bisa diunduh dan bisa dibaca di situ,” terang Iti.

Keuntungan lain hadirnya iPerpus kata Iti, Pemkab Lebak bisa memasukkan konten mengenai event-event yang diselenggarakan.

“Seperti Festival Seni Multatuli ada lomba menulis, itu bisa kita masukkan ke situ, terus soal sejarah Lebak bisa juga kita masukkan ke situ,” ujarnya.

**Baca juga: Pemkab Lebak Bakal Atur Jam Operasional Truk Angkutan Tanah.

Perwakilan PT Aksaramaya, Aang, menambahkan, IPSA hadir untuk memberikan informasi sebagai salah satu solusi keterbatasan koleksi bahan perpustakaan.

“Alternatif atas keterbatasan akses perpustakaan karena jarak tempuh yang jauh,” katanya.(Nda)




Cahaya 10 Miliar Kali Lebih Terang dari Matahari Digunakan untuk Pecahkan Misteri Naskah Kuno

Kabar6-Tim peneliti Inggris menggunakan cahaya yang lebih terang dari cahaya matahari untuk mengungkap isi beberapa naskah kuno yang berusia sekira 2.000 tahun.

Naskah kuno itu selamat dari letusan Gunung Vesuvius yang terjadi pada 79 Masehi silam. Melansir MSN, ada dua gulungan naskah lengkap dan empat potongan naskah yang akan diungkap isinya. Semua itu merupakan peninggalan dari Perpustakaan Herculaneum yang terkubur akibat letusan dahsyat Gunung Vesuvius.

Para peneliti mempelajari isi naskah-naskah kuno itu pada fasilitas Diamond Light Source yang terletak di Oxfordshire, Inggris. Di sana terdapat sebuah akselerator partikel yang bisa memproduksi cahaya yang jauh lebih terang dibanding Matahari.

“Ini seperti alat CT Scan di mana Anda mengambil gambar seseorang, gambar tiga dimensinya, dan Anda seakan bisa membedah tubuhnya untuk melihat organnya,” jelas Laurent Chapon, direktur ilmu fisika Diamond Light Source.

Dikatakan, “Jadi, kami menyinari cahaya yang sangat intens ke naskah itu, dan di sisi lain kami mendeteksi sejumlah gambar dua dimensi. Dari situ, kami merekonstruksi bentuk tiga dimensi dari objek itu untuk bisa membaca teks di naskah tanpa merusaknya.”

Meskipun para peneliti telah menggunakan alat canggih tersebut, tinta pada naskah kuno itu sulit terbaca. Namun para peneliti berharap bisa membaca semua tulisan dalam naskah tersebut dengan mempelajari densitas kertas tempat karakter-karakter tulisan itu berada.

Para peneliti juga ingin mengembangkan sebuah algoritma machine learning untuk bisa mempelajari tulisan-tulisan misterius dalam naskah kuno tersebut. Mendatang, tulisan yang berhasil ditemukan akan dipelajari para peneliti di Kentucky University untuk diungkap artinya.

“Perpustakaan Herculaneum adalah satu-satunya perpustakaan yang berhasil bertahan dari zaman kuno. Karena itu, material di dalamnya sangat berharga,” ujar Brent Seales, profesor ilmu komputer di Kentucky University. ** Baca juga: Bau Durian Sebabkan Pesawat Air Canada Umumkan Kondisi Darurat

Disebutkan, “Tulisan dari dunia kuno itu langka dan sangat berharga, Selain itu, mereka sulit untuk ditemukan melalui proses lain semacam ini.”(ilj/bbs)




Diduga Sihir Asli, Buku Harry Potter Ditiadakan dari Perpustakaan Sekolah

Kabar6-Karena diduga mengandung sihir asli, seorang pendeta di sekolah Katolik St. Edward di Nashville, Amerika Serikat, memutuskan untuk meniadakan seri buku Harry Potter dari perpustakaan sekolah.

Pendeta bernama Dan Reehil di Sekolah St. Edward, melansir fox13now, lantas mengirim email ke staf sekolah, menjelaskan alasannya untuk mengeluarkan buku-buku itu dari perpustakaan sekolah. “Buku-buku ini berisi sihir baik dan jahat, ini tidak benar. Kutukan dan mantra yang digunakan dalam buku-buku itu adalah kutukan dan mantra yang sebenarnya, yang bila dibaca oleh manusia berisiko membawa roh-roh jahat ke hadapan orang yang membaca mantra tersebut,” demikian tulis Reehil dalam email tersebut.

Reehil juga mengatakan, sebelum membuat keputusan ini dia sudah berkonsultasi dengan pengusir setan dan Katekismus Gereja Katolik. Selain itu, Reehil juga mengangkat poin filosofis lainnya dengan mengatakan protagonis buku-buku tersebut mempromosikan pendekatan Machiavellian untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.

Atas keputusan ini, seorang pengawas sekolah keuskupan bernama Rebecca Hammel mengirim email ke staf sekolah untuk mengklarifikasi usulan peniadaan buku-buku Harry Potter ini.

Dalam surat itu dituliskan penyesalannya terhadap keputusan itu. Hammel juga menjelaskan bahwa sekolah tidak melarang buku-buku Harry Potter, tetapi karena buku-buku ini tidak pernah menjadi bagian dari kurikulum sekolah, maka akan dipindahkan dari perpustakaan. Ditambahkan Hammel, siswa masih dapat membaca buku-buku ini di halaman sekolah.

Keputusan untuk meniadakan buku-buku itu, dikatakan Hammel, adalah bagian dari proyek untuk memindahkan perpustakaan dari satu lokasi ke lokasi lain yang lebih besar, di mana katalog sekolah disusun ulang dan beberapa bahan ditiadakan karena pertimbangan usia dan sirkulasi yang buruk.

“Selama bertahun-tahun seri ini telah mendapat perhatian atas penggambaran sihirnya,” tulis Hammel. “Sementara Gereja Katolik tidak menyatakan sikap formal kepada buku-buku dan film-film terkait, banyak suara di Gereja, bahkan di tingkat yang lebih tinggi, telah menyatakan bahwa pokok bahasannya mungkin akan tepat jika diberikan kepada pembaca yang sudah dewasa. Kami serahkan keputusan ini kepada Anda sebagai pendidik utama anak-anak Anda.”

Diketahui, sejak dirilis pada 1997, seri buku Harry Potter telah menjadi bahan perdebatan agama internasional karena diyakini memamerkan mistisisme, okultisme dan tema-tema lain yang menurut beberapa orang bertentangan dengan agama Kristen dan Islam. ** Baca juga: Sebanyak 99 Pasangan di Malaysia Nikah Massal di ‘Tanggal Cantik’ 9-9-9

Pada 2006, seri Harry Potter menduduki puncak daftar buku-buku yang paling ditentang oleh Asosiasi Perpustakaan Amerika abad ke-21.(ilj/bbs)